• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN

3.4. Jenis dan Pengumpulan Data

3.4.1. Data primer

Data primer terdiri dari observasi dan pengambilan sampel air serta wawancara. Pengumpulan data primer dilakukan dengan :

No Komponen data Jenis data Sumber data

1. Keadaan Umum Situ Babakan

a. Luas dan Letak Primer dan Sekunder Responden dan Laporan b. perbatasan dan aksesibiliti Sekunder Laporan c. Visi dan Misi Pengembangan Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan Sekunder Laporan d. Kunjungan wisatawan ke Kawasan

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Sekunder Responden dan laporan e. Sosial ekonomi penduduk kelurahan

Serengseng Sawah Sekunder Responden dan laporan 2. Karakteristik Sumberdaya Alam Setu Babakan

a. Flora - Vegetasi sekitar - Tumbuhan air - Plankton

Primer dan Sekunder Lapangan, Laporan b. Fauna

- Ikan

- Biota air lainnya

Primer dan Sekunder Lapangan, Laporan 3. Kualitas Air Setu Babakan

1. Parameter Fisika

a. Temperatur (0C) Primer Lapangan

b. Kecerahan (m) Primer Lapangan

c. Warna Primer Lapangan

d. TSS (mg/l) Primer Lapangan

2. Parameter Kimia

a. pH Primer Lapangan

b. DO (mg/l) Primer Lapangan

c. BOD (mg/l) Primer Laboratorium

d. NTotal (mg/l) Primer Laboratorium

e. PTotal (mg/l) Primer Laboratorium

3. Mikrobologi Bakteri

a. E. coli (jml/100 ml) Primer Laboratorium

4. Data Kesesuain Wisata Primer Lapangan

5. Data Daya Dukung Kawasan Primer Lapangan

6. Karakteristik sosial-ekonomi

a. Masyarakat sekitar Setu Babakan Primer Responden

b. Wisatawan Primer Responden

c. Instansi-instansi terkait Primer dan sekunder Laporan dan Responden 7. Tata Ruang Kawasan

a. Analisis Kebijakan Penataan Kawasan Setu Babakan

Primer dan sekunder Laporan dan Responden b. Hubungan dengan objek wisata lainnya Primer dan sekunder Laporan dan Responden

3.4.1.1. Observasi dan pengambilan sampel air

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, yaitu meninjau langsung kondisi lokasi di lapangan dengan melakukan sampling pada beberapa parameter seperti kualitas air, tanaman air, biota (flora atau fauna), dan kondisi kawasan. Pengamatatan dan pengambilan sampel kualitas air dilakukan di musim kemarau pada tanggal 30 juni 2009 pukul 07.00 hingga pukul 10.00 sebanyak 2 kali di 3 titik pengambilan sampel (Gambar 2). Stasiun 1 mewakili daerah inlet, stasiun 2 yakni tengah badan situ mewakili sebagai daerah yang jarang dilalui, dan stasiun 3 mewakili daerah outlet. Kemudian ditambahkan dengan pengamatan ruang sekitar 50 meter dari kawasan situ, dimana di sekitar kawasan Setu Babakan terdapat penggunaan lahan seperti perumahan, fasilitas umum, rawa, dan kawasan hijau.

Pengamatan kualitas air dilakukan baik langsung di lapangan maupun di laboratorium. Pengambilan air contoh dilakukan secara vertikal, yaitu pada bagian permukaan dan dekat dasar perairan. Adapun parameter kualitas air yang diamati terdiri dari parameter fisika, kimia dan biologi.

a. Parameter fisika

Temperature (0C) diukur dengan menggunakan termometer dan langsung dilapangan.

Kecerahan (m) ditentukan dengan menggunakan secchi disk bertali skala, yaitu dengan murunkan secchi disk ke dalam air sampai tidak tampak lagi dan catat kedalamannya. Kemudian turunkan secchi disk sedikit lagi, dan perlahan-lahan tarik ke atas. Jika sudah mulai terlihat untuk pertamakalinya, catat kedalamannya. Selanjutnya menghitung rata-rata dari nilai kedalaman tersebut yang merupakan nilai dari kecerahan dan dinyatakan dalam meter (m).

Warna perairan ditentukan dengan cara visual berdasarkan indra penglihatan. Padatan tersuspensi (TSS) diukur dengan cara sebelumnya menimbang kertas filter millipore dengan porosity 0,45µm yang telah direndam dalam akuades selama 24 jam dan keringkan dalam oven 1050C selama 1 jam, kemudian pipet air sample sebanyak 100 ml, aduk dan saring dengan kertas filter millipore dengan menggunakan alat bantu vacuum pump. Selanjutnya ambil filter dari vacuum pump kemudian keringkan di dalam oven 1050C

ml sampel DO =

selama 1 jam. Dan terakhir timbang kertas saring yang sebelumnya telah didinginkan di dalam dalam dessikator.

b. Parameter kimia

pH diukur dengan menggunakan pH stik yaitu dengan cara pH stik dicelupkan ke dalam perairan kemudian dilihat perubahan warna yang terjadi dan dibandingkan dengan indikator pH.

Dissolve Oxygen (DO) di tentukan dengan metode titrasi, yaitu air sampel yang diambil dengan botol BOD ditambahkan 1 ml MnSO4 dan 1 ml NaOH+KI ke dalam air sampel, kemudian tutup dan aduk botol dengan cara membolak-balikkan botol. Biarkan beberapa saat hingga endapan coklat terbentuk di dasar botol BOD secara sempurna. Lalu tambahkan 1 ml H2SO4 pekat, aduk dengan cara yang sama hingga semua endapan terlarut. Ambil 25 ml air dari botol BOD dengan pipet mohr atau gelas ukur, masukkan ke dalam erlenmeyer dan usahakan jangan terjadi aerasi. Titrasi dengan Na2S2O3 hingga terjadi perubahan warna dari kuning tua kekuning muda, kemudian tambahkan indikator amylum 2-3 tetes hingga terbentuk warna biru dan lanjutkan titrasi hingga warna biru hilang. Dan terakhir menghitung nilai DO dengan rumus :

ml titran x Normalitas thiosulfat x 8 x 1000 ml botol BOD – ml reagen terpakai

ml botol BOD

BOD diukur dengan cara mengmbil air sampel sebanyak 1-2 liter dari kedalaman yang dikehendaki. Kemudian encerkan air sampel 2-100 kali, tergantung tingkat kepekatan sampel, dengan menggunakan akuades dan selanjutnya tingkatkan kadar oksigen sampel dengan menggunakan aerator selama kurang lebih lima menit.

Nitrogen total (N-total) dapat diperoleh nilainya dengan cara menyaring air sampel dengan menggunakan kertas saring. Kemudian pipet 5 ml air yang telah disaring, masukkan ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 0,5 ml Brucine dan aduk. Tambahkan 5 ml H2SO4 pekat (gunakan ruang asam) aduk dengan menggunakan vibrofix, panaskan di hot plate selama 30 menit kemudian diamkan hingga dingin. Untuk pengukuran blanko, pipet 5 ml aquadest

masukkan ke dalam tabung reaksi, lakukan seperti di atas. Ukur absorban dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 410 nm, tentukan persamaan regresi berdasarkan larutan standar kemudian tentukan konsentrasinya berdasarkan kurva standar

Fosfor total (P-total) dapat diperoleh nilainya dengan cara mempipet air contoh yang telah disaring sebanyak 50 ml kemudian tambahkan PP 1 tetes, jika berwarna merah muda tambahkan asam sulfat 1 N sampai berwarna bening. Selanjutnya tambahkan 0,5 gram K2S2O8 dan tambahkan 1 ml H2SO4 30%, aduk. Panaskan di atas hot plate sampai volume air contoh berkurang menjadi setengah volume awal. Dinginkan. Tambahkan 1 tetes inidikator PP, atur pH menjadi sekitar 8,2-9,8 dengan menambahkan NaOH dengan indikator air contoh berwarna merah muda. Kemudian masukan ke dalam labu takar 50 ml, tambahkan aquades sampai batas tera. Pipet 25 ml air contoh ke dalam erlenmeyer, tambahkan mi reagen sebanyak 4 ml. Buat larutan blanko. Buat satu seri larutan standar PO4-P. Tentukan persamaan regresi berdasarkan larutan standar. Tentukan konsentrasinya berdasarkan kurva standar.

c. Parameter biologi

Parameter biologi yang diukur adalah plankton (fitplankton dan zooplankton), bakteri E. coli., tanaman air, ikan dan vegetasi sekitar lokasi penelitian.

Plankton

Pengambilan sampel plankton dilakukan pada titik sampling parameter kualitas air dengan menggunakan plankton net sebanyak 30ml dengan 3 kali ulangan, setelah terlebih dahulu diidentifikasi dengan buku identifikasi plankton (Needham 1962) kemudian dianalisis dengan menggunakan metode sensus dan jumlah individu plankton per liter air dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a A x cg V x u cg A x t V x n N

Keterangan :

N = Jumlah total fitoplankton (ind/l)

n = Jumlah rataan individu yang teramati (ind) u = Ulangan (3)

Vt = Volume air tersaring (30 ml)

Vcg = Volume air dibawah coverglass ( 1 ml) Aa = Luas satu lapang pandang (20x50 mm2) Acg = Luas coverglass/ SRC (20x50mm2)

Analisis selanjutnya adalah analisis kuantitatif indeks biologi fitoplankton yaitu perhitungan keragaman dari Shannon-Wiener (Odum1971). Indeks keragaman jenis:

H’ = -∑ Pi ln Pi; dimana

N ni Pi

Keterangan :

H’ = Indeks keragaman jenis ni = Jumlah individu taksa ke-i N = Jumlah total individu Pi = Proporsi spesies ke-i Bakteri E. coli

Pengambilan sampel bakteri E. coli diambil hanya pada bagian permukaan perairan dengan botol steril pada titik pengambilan sampel kualitas air.. Analisis Perhitungan jumlah bakteri E. coli dilakukan di laboratorium dengan teknik MPN (Alcamo 1983 in Feliatra 2002).

Tanaman air, ikan dan vegetasi sekitar

Pengambilan data tanaman air dilakukan dengan pengamatan langsung di perairan Setu Babakan, tanaman air yang ditemukan langsung diidentifikasi dan dicatat. Untuk pengambilan data ikan diperoleh dengan cara wawancara terhadap 30 orang masyarakat yang sedang memancing dan menjala ikan di Setu Babakan serta pihak pengelola kawasan situ. Pengambilan data vegetasi sekitar dilakukan dengan pengamatan langsung ± 50 meter di sekitar kawasan Setu Babakan.

3.4.1.2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang lokasi penelitian. Wawancara dilakukan dengan pihak yang terkait dengan penelitian, yaitu:

a. Wisatawan, yaitu dengan menyebarkan kuisioner yang bersifat semi terbuka (Lampiran 3) kepada responden seperti untuk mengetahui pendapatan, tingkat pendidikan, motivasi dan persepsi wisatawan terhadap Setu Babakan. Pemilihan responden ini dilakukan secara accidental sampling yaitu pengambilan contoh yang dilakukan tanpa perencanaan yang seksama dan responden yang dimintai informasi diperoleh secara kebetulan tanpa pertimbangan tertentu. Jumlah responden yang diambil sebanyak 30 orang.

b. Masyarakat sekitar kawasan, yaitu dengan menyebarkan kuisioner bersifat semi terbuka (Lampiran 4) kepada responden seperti untuk mengetahui aktivitas masyarakat di sekitar Setu Babakan, pendidikan, dan persepsi ekowisata. Pemilihan responden kepada masyarakat dilakukan secara purposive sampling yaitu teknik pengambilan responden yang digunakan apabila peneliti mempunyai pertimbangan tertentu dalam menetapkan responden sesuai dengan tujuan penelitinnya.

c. Pengelola kawasan wisata, lembaga atau pihak-pihak terkait juga dilakukan dengan metode purposive sampling (Lampiran 5 dan Lampiran 6).

Dokumen terkait