• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

IV. METODE PENELITIAN

2. Data Sekunder

a. Dokumen Perusahaan,

Gambaran umum perusahaan

• Perusahaan

• Penelitian sebelumnya b. Data Statistik Tanaman Hias Departemen Pertanian

• Ditjen Hortikultura

• Badan Pusat Statistik c. Konsep Balanced Scorecard Literatur

4. 3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tiga metode utama, yaitu wawancara, kuesioner dan studi kepustakaan.

1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan general manager PT Benar Flora Utama, untuk mendapatkan informasi dan penjelasan visi, misi dan strategi perusahaan sebagai komponen penting dalam pengukuran kinerja perusahaan. Selain itu untuk memperoleh informasi mengenai penentuan target serta pembobotan sasaran strategis dan ukuran strategis untuk rancangan Balanced Scorecard. Pemilihan responden dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa

general manager perusahaan dapat memberikan informasi yang sebenarnya mengenai keadaan perusahaan.

2. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk survey persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Jumlah responden ditentukan sesuai dengan proporsi jumlah karyawan yang ada pada PT Benar Flora Utama. Kuesioner persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja terdiri dari 19 buah pertanyaan, yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berisi delapan pertanyaan mengenai karakteristik responden dan bagian kedua berisi sebelas pertanyaan mengenai variabel-variabel yang diteliti. Kuesioner penelitian untuk survey persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja dapat dilihat pada Lampiran 1.

3. Studi Kepustakaan

Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum perusahaan dalam dokumentasi tercatat. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akan diperoleh dari bahan pustaka, hasil penelitian terdahulu, maupun dokumen dari instansi terkait.

4. 4 Metode Pengambilan Sampel Karyawan

Untuk sasaran strategis menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi karyawan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dilakukan survey persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja PT Benar Flora Utama. Pengambilan sampel karyawan dilakukan dengan metode probability sampling, dimana setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi

anggota sampel. Sedangkan cara yang digunakan untuk menarik sampel adalah cara stratifikasi (Stratified Random Sampling). Karyawan di PT Benar Flora Utama terbagi menjadi dua yaitu karyawan harian dan karyawan tetap, dimana karakteristik diantara kedua jenis karyawan tersebut tidak sama, sehingga digunakan cara stratifikasi dalam pengambilan sampel.

Rumus yang digunakan untuk penentuan ukuran sampel dari populasi rumus Slovin sebagai berikut :

dimana : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

E = Nilai Kritis (batas ketelitian) yang diinginkan atau persen ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi Setelah menentukan ukuran sampel karyawan secara keseluruhan, selanjutnya dilakukan pengelompokkan strata berdasarkan level manajemen karyawan di PT Benar Flora Utama dengan teknik pengambilan sampel berstrata. Teknik ini mengkategorikan populasi ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki strata sama. Untuk menentukan ukuran sampel dalam masing-masing strata dapat menggunakan rumus :

dimana : ni = ukuran sampel dalam strata ke-i Ni = ukuran unsur dalam strata ke-i

2

1 (

)

N

n

Ne

=

+

i

Ni

n

n

N

=

Karyawan PT Benar Flora Utama berjumlah 127 orang, dengan rician sebagai berikut :

1. Strata ke-1 (N1) = Tenaga Kerja Harian yang berjumlah 93 orang

2. Strata ke-2 (N2) = Tenaga Kerja Tetap yang berjumlah 34 orang

Berdasarkan rumus Slovin maka jumlah sampel yang diambil dari total 127 karyawan dengan batas ketidaktelitian yang digunakan sebesar 10 persen, adalah sebesar 56 orang yang selanjutnya dikelompokkan pada strata-strata yang diambil secara proporsional dengan populasi dari masing-masing strata tersebut. Sehingga diperoleh 41 orang untuk tenaga kerja harian dan 15 orang untuk sampel tenaga kerja tetap. Pengelompokkan strata dilakukan berdasarkan tingkat/level manajemen karyawan di PT Benar Flora Utama. Jumlah responden dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Jumlah Sampel Berdasarkan Tingkat Manajemen Karyawan Tingkat Manajemen

Karyawan Jumlah Populasi Jumlah Sampel

Tenaga Kerja Harian 93 41

Tenaga Kerja Tetap 34 15

Jumlah 127 56

4. 5 Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah diperoleh akan dianalisis untuk menyederhanakan ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini disesuaikan dengan tujuan dan permasalahan serta metode yang digunakan dalam penelitian. Data yang diperoleh dari penelitian akan diolah secara manual dan dianalisis dengan menggunakan analisis :

a. Deskriptif Evaluatif

Analisis deskriptif evaluatif digunakan untuk data-data kualitatif yang berasal dari hasil wawancara dengan pihak manajemen dan informasi kualitatif lainnya yang diperoleh. Analisis ini digunakan karena tidak semua data yang diperoleh berupa data kuantitatif, selain itu juga untuk menggambarkan secara deskriptif tentang keadaan dan situasi PT Benar Flora Utama pada saat periode penelitian. Hasil dari analisis data disajikan dalam bentuk uraian, gambar atau bagan, berdasarkan konsep Balanced Scorecard.

b. Rasio

Analisis rasio digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi jalannya kegiatan usaha PT Benar Flora Utama. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang digunakan dan dipilih oleh pihak manajemen untuk mencapai sasaran strategiknya.

c. Tabulasi Deskriptif

Data yang disusun dalam bentuk tabulasi diuraikan secara deskriptif. Alat analisis ini digunakan untuk menginterpretasikan data hasil kuesioner dengan memindahkan ke lembar kerja untuk dianalisis berdasarkan metode analisis yang ditentukan.

4. 5. 1 Perspektif Keuangan

Kinerja keuangan mengindikasikan apakah strategi perusahaan, implementasi strategi dan segala inisiatif perusahaan dapat memperbaiki keuntungan perusahaan. Perspektif keuangan menggambarkan hasil-hasil pilihan

strategis yang dibuat di dalam perspektif lainnya dan secara bersamaan menyusun beberapa sasaran jangka panjang untuk perspektif lainnya. Di dalam perspektif ini, perusahaan menemukan gambaran mengenai apa yang diharapkan pemegang saham dalam hal pertumbuhan dan keuntungan. Perspektif keuangan tepat untuk menjelaskan resiko-resiko keuangan yang dapat diterima perusahaan. Dengan kata lain, dalam perspektif keuangan ditemukan banyak instrumen pengendalian manajemen tradisional dalam bentuk tolak ukur keuangan dan rasio.

Penentuan strategi perspektif keuangan didahului dengan mempertimbangkan posisi suatu produk di dalam siklus produk. Kaplan dan Norton (2000) mengelompokkan siklus hidup produk menjadi tiga tahap, yaitu :

a. Bertumbuh (growth)

b. Bertahan (sustain)

c. Menuai (harvest)

Dalam setiap tahapan tersebut terdapat tiga tema keuangan yang dapat mendorong penetapan strategi bisnis, antara lain :

1. Bauran dan pertumbuhan pendapatan

2. Penghematan biaya atau peningkatan produktivitas

3. Pemanfaatan aktiva atau strategi investasi

Tolak ukur dalam perspektif keuangan yang dapat digunakan oleh perusahaan antara lain :

• Tingkat Pertumbuhan Laba (Persen)

Laba Tahun x – Laba Tahun (x-1) Pertumbuhan Laba =

Laba Tahun (x-1)

X 100 %

• Pertumbuhan penjualan (persen)

Penjualan Tahun x – Penjualan Tahun (x-1) Pertumbuhan Penjualan =

Penjualan Tahun (x-1)

X 100 %

4. 5. 2 Perspektif Pelanggan

Perspektif pelanggan menjelaskan cara-cara bagaimana nilai akan diciptakan untuk pelanggan, bagaimana pelanggan menuntut nilai tersebut harus dipenuhi oleh perusahaan dan pelanggan mau membayarnya. Untuk mendapatkan ukuran hasil yang tepat bagi pelanggan, sebelumnya segmen pasar dan pelanggan harus sudah ditentukan. Dengan segmen yang jelas, nilai pelanggan yang terdiri dari atribut-atribut yang dianggap penting bagi pelanggan dapat diidentifikasikan. Pengetahuan perusahaan terhadap nilai dan atribut pelanggan akan menentukan loyalitas pelanggan dan merumuskan alat ukur tingkat keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai bagi perusahaan.

Alat analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Analisis data deskriptif bertujuan untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Tolak ukur yang dapat digunakan oleh perusahaan pada perspektif pelanggan antara lain :

• Jumlah pelanggan tetap yang melakukan pembelian ulang

Ukuran ini untuk menggambarkan retensi pelanggan, yaitu menunjukkan seberapa baik usaha perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya.

• Pertumbuhan Pelanggan Baru

Pertumbuhan jumlah pelanggan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menarik atau memenangkan pelanggan atau bisnis baru.

• Jumlah komplain pelanggan

Jumlah komplain pelanggan menunjukkan kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan perusahaan.

4. 5. 3 Perspektif Proses Bisnis Internal

Konsep Balanced Scorecard melihat proses bisnis internal sebagai suatu rantai nilai yang terdiri dari proses inovasi, proses operasi dan proses pelayanan purna jual. Proses bisnis internal dilakukan untuk menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan nilai yang diinginkan pelanggan dan juga memenuhi harapan pemegang saham. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Analisis data deskriptif bertujuan untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas.

4. 5.4 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam konsep Balanced Scorecard bersumber pada faktor sumber daya manusia, sistem dan prosedur organisasi. Dalam perspektif ini lebih menekankan pengukuran terhadap

karyawan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis rasio dan analisis deskriptif. Analisis rasio digunakan untuk mengukur rasio karyawan yang mengikuti pelatihan dan tingkat pengunduran diri karyawan.

• Rasio karyawan yang mengikuti pelatihan, melihat perbandingan jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dengan total karyawan.

Σ Karyawan yang mengikuti pelatihan Rasio Karyawan yang

Mengikuti Pelatihan =

Total Karyawan

X 100 %

• Tingkat pengunduran diri karyawan, melihat seberapa besar tingkat pengunduran diri karyawan PT Benar Flora Utama. Semakin besar nilainya menunjukkan tingginya jumlah karyawan yang mengundurkan diri.

Σ Karyawan yang mengundurkan diri Tingkat Pengunduran

Diri Karyawan =

Total Karyawan

X 100 %

Untuk survey persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja, alat analisis yang digunakan yaitu menggunakan analisis tabulasi deskriptif dan analisis deskriptif (mean). Analisis tabulasi deskriptif digunakan untuk menginterpretasikan data hasil kuesioner dengan memindahkan ke lembar kerja, yang kemudian akan dianalisis berdasarkan nilai rata-rata (mean) dari masing-masing variabel yang digunakan.

Mean adalah nilai rata-rata dari observasi suatu variabel dan merupakan jumlah semua observasi dibagi jumlah observasi.

Mean dapat dirumuskan sebagai berikut :

dimana :X= mean atau rata-rata

Σ x = jumlah data semua responden n = jumlah responden

Pemilihan alat analisis deskriptif mempertimbangkan jenis skala yang digunakan dalam penelitian. Menurut Istijanto dalam Sari (2006), jika skala yang digunakan adalah interval maka alat analisis deskriptif yang tepat yaitu mean. Skala yang digunakan dalam kuesioner persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja yaitu skala nominal dan interval. Pertanyaan mengenai identitas diri menggunakan skala nominal. Sedangkan pertanyaan mengenai persepsi karyawan menggunakan skala Likert (skala interval) dengan menggunakan lima kategori yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-ragu (R), Setuju (S), Sangat Setuju (SS).

Tahapan dalam melakukan analisis data survey persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja adalah:

1. Memberikan nilai pada masing-masing jawaban responden (STS=1, TS=2, R=3, S=4, SS=5)

2. Memindahkan data berupa data nilai dari lembar kuesioner ke lembar tabulasi (penginputan data)

3. Menentukan mean masing-masing variabel yang diteliti secara keseluruhan

4. Analisis dan interpretasi hasil pengolahan data.

x X

n

4. 5. 5 Perhitungan Balanced Scorecard

Sebelum melakukan pengukuran kinerja, terlebih dahulu harus ditentukan bobot atau tingkat kepentingan organisasi terhadap masing-masing perspektif

Balanced Scorecard, sasaran-sasaran strategik dan ukuran strategiknya (Sari,

2006). Pembobotan dilakukan agar pengukuran kinerja memberikan indikasi yang lebih terperinci dan terkait langsung dengan kepentingan organisasi. Semakin penting suatu perspektif, sasaran dan ukuran hasil bagi organisasi, semakin besar bobot yang diberikan. Penentuan nilai bobot kepentingan dari tiap perspektif beserta sasaran strategis dan ukuran hasil utamanya diberikan agar dapat menghasilkan skor untuk dibandingkan tingkat kepentingannya satu sama lain.

Sari (2006) melakukan pembobotan menggunakan metode pairwise

comparison. Metode ini digunakan untuk menilai bobot dari masing-masing

perspektif yang memiliki sasaran strategis di mana setiap sasaran strategis memiliki ukuran hasil utama. Caranya adalah dengan membandingkan antara satu perspektif dengan perspektif lainnya, membandingkan sasaran strategis dengan sasaran lainnya dan membandingkan antara ukuran hasil lainnya.

Langkah-langkah dalam pemberian bobot bagi masing-masing perspektif, sasaran dan ukuran hasil utama adalah :

1. Melakukan perbandingan antar suatu elemen (perspektif, sasaran strategis, atau ukuran hasil) dengan elemen lainnya yang disajikan dalam bentuk tabulasi (Tabel 7). Perbandingan dilakukan dengan memberikan nilai pada skala 1 sampai 3. Nilai 1 berarti suatu elemen dianggap tidak penting dibandingkan dengan elemen yang menjadi pembandingnya. Nilai 2 berarti kedua elemen memiliki tingkat kepentingan yang sama. Nilai 3 berarti suatu

elemen dianggap lebih penting dibandingkan elemen pembandingnya. Nilai yang telah dipertimbangkan, kemudian diisikan pada sel Aij. Perbandingan antara dua unsur elemen yang sama tidak diberi nilai. Untuk sasaran yang hanya memiliki satu ukuran, maka bobot dari ukuran tersebut disamakan dengan bobot dari sasarannya.

2. Memberikan nilai kebalikan dari perbandingan pada langkah satu untuk mengisi sel Aji, misalnya nilai 1 untuk kebalikan dari nilai 3.

3. Menjumlahkan masing-masing nilai unsur elemen tiap baris dan tiap kolom, kemudian menjumlahkan hasilnya.

4. Melakukan perhitungan bobot untuk masing-masing elemen dengan cara membandingkan total nilai masing-masing elemen dengan jumlah total nilai lalu dikalikan dengan 100 persen.

Tabel 7. Matriks Perbandingan Berpasangan

Perspektif/ Sasaran Strategis/ Ukuran Hasil A1 A2 A3 … Aj Bobot A1 A12 A13 A1j A2 A21 A23 A2j A3 A31 A32 A3j … Ai Ai1 Ai2 Ai3 Aij Total

Perhitungan nilai bobot dalam elemen Balanced Scorecard :

Bobot Ai = ( Ai / Aij ) X 100 %

Setelah memperoleh pembobotan untuk masing-masing elemen, barulah dapat dilakukan pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard. Berikut

perhitungan yang digunakan untuk menghitung tingkat pencapaian kinerja perusahaan (Sari, 2006) :

• Pencapaian target ukuran hasil (lag indicator)

Hasil yang diperoleh pada periode (t) Pencapaian =

Target X 100 %

• Skor ukuran hasil = pencapaian target ukuran hasil dikali bobot ukuran hasil

• Skor untuk setiap perspektif = penjumlahan skor ukuran hasil yang terdapat pada perspektif tersebut

• Pencapaian target setiap perspektif = skor perspektif dibagi bobot perspektif

• Skor BSC = penjumlahan skor seluruh perspektif

Total skor Balanced Scorecard mengindikasikan kinerja yang berhasil dicapai oleh perusahaan.