• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

4.3 Data Validasi dan Revisi Produk

Validasi tahap I hasil produk awal divalidasi oleh pakar pembelajaran bahasa, pakar media pembelajaran, dan guru SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Validasi mulai pada bulan Februari 2012, setelah validasi tahap I selesai, tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah merevisi produk sesuai dengan komentar atau saran dari para pakar. Validasi tahap ke II dilaksanakan pada bulan Maret. Validasi tahap akhir dilakukan dengan uji lapangan kepada siswa. Validasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik produk yang dikembangkan. Validasi ini menggunakan berpedoman pada konvers skala lima menurut Sukardjo (2008:101) yang kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif seperti dalam tabel berikut.

34 Tabel 4.1 Konversi Kualitatif Skala Lima

Keterangan:

Rerata ideal ( ) : ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Simpangan baku ideal (SBi) : 1/6 (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)

X : Skor aktual

Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Adapun penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut.

Diketahui:

Skor maksimal ideal : 5 Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal ( ) : ½ (5+1) = 3

Simpangan baku ideal (SBi) : 1/6 (5-1) = 0,67 Ditanyakan:

Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.

Jawaban:

Kategori “sangat baik” = X> + 1,80 SBi

= X> 3+ (1,80. 0,67) = X> 3 + (1,21) = X > 4,21 Kategori “baik” = + 0,60SBi < X≤ + 1,80SBi = 3 + (0,60. 0,67) < X ≤ 3 + (1,80. 0,67) Interval Kategori

X + 1,80 Sbi Sangat Baik

+ 0,60 Sbi< X ≤ + 1, 80Sbi Baik –0,60 Sbi < X ≤ + 0,60Sbi Cukup Baik

–1,80 Sbi < X ≤ – 0,60Sbi Kurang Baik

35 = 3 + (0,40) < X≤ 3 + (1,21)

= 3,40 < X≤ 4,21

Kategori “cukup baik” = - 0,60SBi < X≤ + 0,60SBi

= 3 - (0,60. 0,67) < X ≤ 3 + (0,60. 0,67)

= 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40) = 2,60 < X≤ 3,40

Kategori “kurang baik” = - 1,80SBi < X≤ - 0,60SBi

= 3 - (1,80. 0,67) < X ≤ 3 - (0,60. 0,67) = 3 - (1,21) < X≤ 3 - (0,40)

= 1,79 < X≤ 2,60 Kategori “sangat kurang baik” = ≤ – 1,80SBi

= X ≤ 3 - (1,80. 0,67) = X ≤ 3 - (1,21) = X ≤ 1,79

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.2 Konversi Nilai Skala Lima

No Interval Skor Kriteria

1 X > 4,21 Sangat Baik

2 3,40 < X ≤ 4,21 Baik 3 2,60 < X ≤ 3,40 Cukup 4 1,79 < X ≤ 2,60 Kurang

36

4.3.1 Deskripsi Data Validasi Pakar Pembelajaran Bahasa

Validasi materi yang dikembangkan dalam produk multimedia interaktif dilakukan oleh seorang pakar pembelajaran bahasa yaitu seorang Dosen PBSID USD Drs. J. Prapta Diharja,SJ, M.Hum. pada tanggal 17 Februari 2012. Validasi pakar pembelajaran bahasa dilakukan untuk meningkatkan kualitas materi pembelajaran yang terdapat dalam multimedia interaktif dan modul pembelajaran meliputi aspek pembelajaran, kesesuaian isi, komentar atau saran umum, dan kesimpulan. Validasi pakar pembelajaran bahasa tahap I diperoleh penilaian pada kualitas media pembelajaran dengan rata-rata nilai 5, dan rata-rata nilai 4,8 pada modul pembelajaran.

Validasi pakar pembelajaran bahasa tahap II dilakukan pada tanggal 28 Februari 2012 dan diperoleh penilaian pada kualitas media pembelajaran dengan rata-rata nilai 5 dan memberikan rata-rata-rata-rata nilai 4,8 pada kualitas modul pembelajaran. Kuesioner hasil validasi oleh pakar pembelajaran bahasa dapat dilihat pada (lampiran 15 hal.112). Jadi, baik media maupun modul pembelajaran tahap I maupun tahap II dapat dikategorikan “sangat baik”, artinya media dan modul pembelajaran dapat digunakan pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester genap, karena sudah memenuhi standar yang ada baik dari komponen media maupum modul pembelajarannya.

4.3.1.1 Revisi Produk

Revisi yang dilakukan pada materi dilaksanakan sesuai dengan tinjauan pakar pembelajaran bahasa. Materi yang perlu direvisi pada multimedia menyimak cerita adalah pada evaluasi dan refleksi, yang menurut pakar pembelajaran bahasa kurang tepat dan masih menimbulkan kekacauan. Berikut adalah komentar dan validasi tahap 1 dan tahap II oleh pakar pembelajaran bahasa dalam tabel berikut:

37

No Tahap Komentar

Pakar Pembelajaran Bahasa Revisi

Modul

1 Tahap I 1.Kunci soal perlu ditambahkan

2.Soal no. 1, agak sulit bagi siswa kelas V, sebaiknya tidak memakai kata kecuali. 3.Penulisan yang salah: di buang seharusnya

dibuang. (halaman 4, petunjuk UJI PEMAHAMAN no 1 & 2), diatas seharusnya di atas (halaman 5, soal evaluasi no. 3)

4.Bagian Compassion perlu ditambahkan

“Membuat niat untuk dilakukan di sekolah maupun di rumah”

5.Dalam Refleksi yang perlu ditambahkan : Nilai-nilai maupun hikmah apa yang bisa diambil dari bacaan tersebut.

6.Waktu setiap pertemuan tidak dijelaskan berapa menit, materinya terasa terlalau banyak tiap pertemuan.

1.Peneliti sudah memberikan kunci jawaban pada RPP.

2.Berikut ini yang merupakan cara menanggapi cerita tentang

peristiwa yaitu….

3.Sampah yang dibuang ke sungai

dapat menyebabkan….

4.Niat-niat seperti apa yang dapat kalian lakukan dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekolah? 5.Nilai-nilai maupun hikmah apa

yang bisa diambil dari video tersebut?

6.Peneliti sudah memberikan rincian waktu dan sudah mengurangi materi yang telah disesuaikan dengan alokasi waktu.

Modul

2 Tahap 2 1.Kunci soal perlu ditambahkan

2.Soal no. 1, agak sulit bagi siswa kelas V, sebaiknya tidak memakai kata kecuali.

3.Pada evaluasi no.3 pada pertemuan I,

diatas”, seharusnya “di atas” .

4.Pada evaluasi pertemuan 2, nomer 3: bukan

“sikap positif” yang dapat dilakukan, melainkan “tindakan apa yang dapat dilakukan”

5.Dalam aksi pada pertemuan 1 & 2 harus berupa tindakan konkret, jangan hanya menanyakan sikap maupun perasaan siswa.

Misalnya”membuat niat untuk dilakukan di sekolah maupun di rumah.”

6.Pertanyaan dalam refleksi yang perlu ditambahkan: Nilai-nilai maupun hikmah apa yang bisa diambil dari bacaan tersebut?

1.Peneliti sudah memberikan kunci jawaban pada RPP.

2.Berikut ini yang merupakan cara

menanggapi cerita tentang

peristiwa yaitu….

3.Berdasarkan tayangan video di atas, salah satu masalah utama di

desa Mina adalah….

4.Tindakan apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan

lingkungan?

5.Niat-niat seperti apa yang dapat kalian lakukan dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekolah?

6.Nilai-nilai maupun hikmah apa yang bisa diambil dari cerita tersebut?

Peneliti sudah melakukan revisi tahap pertama dan kedua sesuai dengan komentar dan saran-saran di atas, kemudian telah didapatkan hasil sesuai dengan harapan yaitu bahwa produk yang dibuat sudah layak untuk diujicobakan ke lapangan. Alasan perbaikannya adalah, supaya kualitas materi semakin baik, sebab

38 ada beberapa soal yang salah dalam penulisan, maka perlu adanya perbaikan supaya tidak menimbulkan kebingungan pada siswa.

4.3.2 Deskripsi Data Validasi Pakar Media Pembelajaran

Validasi media dilakukan oleh seorang pakar media pembelajaran yaitu dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris F. Chosa Kastuhandani, M.Hum, pada tanggal 17 Februari 2012. Validasi pakar media dilakukan untuk menggali komentar atau saran, baik secara tertulis maupun lisan dengan cara melakukan diskusi dan penyerahan produk untuk ditinjau/dievaluasi dengan acuan instrumen evaluasi media. Tujuan dari validasi ini adalah sebagai dasar pengambilan keputusan untuk meningkatkan kualitas media yang terdiri dari aspek tampilan pemrograman dan pembelajaran/isi. Berikut ini merupakan hasil validasi dari pakar media pembelajaran tahap pertama. Pakar media memberikan penilaian pada kualitas media dengan rata-rata 3,3 dan nilai 3,6 pada kualitas modul pembelajaran. Pakar media pembelajaran tidak memberikan komentar atau saran sama sekali, karena dianggap sudah memenuhi kriteria yaitu “baik”.

Validasi kedua dilakukan pada tanggal 28 Februari 2012, pakar media pembelajaran memberikan nilai rata-rata 4,4 pada kualitas media dan memberikan rata-rata nilai 4 pada kualitas modul pembelajaran. Pakar media pembelajaran tidak memberikan komentar/saran sama sekali, karena dianggap sudah memenuhi kriteria yaitu “baik’, di lihat dari bentuk maupun isi materinya. Komponen pembelajaran dalam media dan modul pembelajaran yang dikembangkan sudah sangat lengkap dan ringkas, sehingga mudah dipahami dan dilakukan. Artinya, media dan modul pembelajaran dapat digunakan pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester genap. Kuesioner validasi dari pakar media pembelajaran dapat dilihat pada (lampiran 16 hal.115).

39

4.3.2.1 Revisi Produk

Revisi yang dilakukan peneliti dilaksanakan sesuai tinjauan pakar media pembelajaran. Pakar media tidak memberikan komentar atau saran tertulis dalam validasi tahap pertama dan kedua, namun peneliti berusaha melakukan revisi pada beberapa hal yang masih mendapatkan nilai rendah seperti pada kejelasan dan kecepatan narasi dalam media yang terlalu banyak sehingga melebihi alokasi waktu yang telah ditentukan pada RPP, pemilihan warna dan huruf pada media dan modul pembelajaran yang kurang sesuai dengan tema dan dengan perkembangan peserta didik, yang kemudian telah didapatkan hasil sesuai dengan harapan peneliti yaitu bahwa produk yang dibuat sudah layak untuk diujicobakan ke lapangan.

4.3.3 Deskripsi Data Validasi Guru Bahasa Indonesia

Validasi oleh guru tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2012 dan validasi tahap ke dua dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2012. Guru Bahasa Indonesia yang menjadi validator dalam produk penelitian ini adalah Lia Pratiwi A.Ma.Pd. Beliau merupakan guru yang mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Data validasi yang berasal dari guru bahasa Indonesia diperoleh dengan cara memberikan kuesioner yang mencakup penilaian terhadap multimedia interaktif dan modul pembelajaran, disertai dengan produk multimedia dan modul dalam bentuk CD, Silabus, dan RPP. Selanjutnya, guru mencoba menggunakan produk multimedia dan mengisi kuesioner sesuai dengan penilaian pakar terhadap produk multimedia tersebut. Selain itu, guru juga memberikan beberapa saran dan masukan untuk memperbaiki multimedia yang dikembangkan.

Validasi oleh guru ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran materi pada siswa. Pada validasi tahap 1, guru memberikan penilaian pada kualitas media pembelajaran dengan rata-rata nilai 3,6 dan memberikan nilai rata-rata 4,1 pada kualitas modul pembelajaran. Pada validasi tahap ke II, guru memberikan penilaian pada kualitas media pembelajaran dengan rata-rata nilai 4,7 serta memberikan penilaian pada kualitas modul pembelajaran dengan rata-rata nilai 5. Jadi, baik media

40 maupun modul pembelajaran tahap I maupun tahap II dapat dikategorikan “sangat baik”, artinya media dan modul pembelajaran dapat digunakan pada pelajaran Bahasa

Indonesia kelas V semester genap. Komponen pembelajaran dalam media pembelajaran yang dikembangkan sudah memadahi serta dapat memotivasi dan mendukung perkembangan kemampuan menyimak siswa. Kuesioner validasi dari guru bahasa Indonesia kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta dapat dilihat pada (lampiran 17 hal.118).

4.3.3.1 Revisi Produk

No Tahap Komentar

Pakar Media Pembelajaran Revisi

Modul

1 Tahap I Ada beberapa indikator yang lebih sesuai

atau terbalik antara pertemuan 1 dan 2.

Peneliti sudah menyesuaikan indikator yang telah disesuaikan dengan materi.

Media

Penggunaan kata kerja dan ejaan perlu diperbaiki agar mudah dipahami.

Kata kerja dan ejaan sudah diperbaiki oleh peneliti sesuai dengan saran pakar media pembelajaran.

Modul

2 Tahap 2 Gunakan kertas yang dapat ditulis dengan

bolpoin…oke.. Peneliti sudah menggunakan kertas yang mudah untuk ditulisis dengan meggunakan bolpoin sesuai saran guru.

Peneliti sudah melakukan revisi tahap pertama dan kedua sesuai dengan komentar dan saran dari guru yang kemudian telah didapatkan hasil sesuai dengan harapan peneliti, yaitu bahwa produk yang dibuat sudah layak untuk di uji cobakan ke lapangan. Alasan perbaikannya adalah bahwa dalam penggunaan bahasa masih kurang sesuai dengan perkembangan kognitif peserta didik sebab dari beberapa soal evaluasi masih ada yang membingungkan peserta didik.

4.3.4 Deskripsi Data Validasi Lapangan

Uji coba lapangan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3 April 2012 di kelas VA dengan jumlah responden sebanyak 27 siswa dan dipimpin oleh Lia Pratiwi A.Ma.Pd. Maksud dari uji coba lapangan ini untuk mengidentifikasi kekurangan

41 produk multimedia interaktif yang digunakan sebagai media pembelajaran untuk mata pelajaran bahasa Indonesia pada ketrampilan menyimak cerita semester genap. Dalam uji coba lapangan, siswa diminta menilai kelayakan tampilan media dan isi produk melalui pembelajaran. Kuesioner uji coba lapangan kepada siswa dapat dilihat pada (lampiran 18, hal.122) dan data hasil uji coba lapangan dapat dilihat pada (lampiran 19 hal 128), dan rekapitulasi hasil uji coba lapangan dapat dilihat pada (lampiran 21, hal 130).

Penilaian siswa terhadap tampilan secara umum dapat dikatakan bahwa pengembangan multimedia interaktif untuk keterampilan menyimak pada kompetensi dasar menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan kelas V SDK Sorowajan adalah “sangat baik”. Adapun komentar siswa

mengatakan bagus, sangat menarik perhatian, dapat dibaca dengan jelas, very good, sempurna, sip, like it, baik, menarik, kreatif, menyenangkan, excellent, dan materinya mudah dipahami serta rata-rata setiap aspek yang dinilai memiliki katagori “sangat baik”. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan respon yang diberikan siswa diperoleh

nilai rerata data aspek yang diperlukan pada media dan modul pembelajaran sebesar 4,78 nilai ini menyatakan bahwa aspek yang dikembangkan dalam kategori “sangat baik”. Petunjuk dalam media dan modul pembelajaran mudah dimengerti sebesar 4,67 yang berarti aspek tersebut “sangat baik”. Sedangkan, bahasa dalam media dan modul pembelajaran mudah dipahami sebesar 4,8. Peserta didik dapat menggunakan media dan modul pembelajaran secara mandiri sebesar 4,85 yang berarti media dan materi itu mudah untuk mereka pahami. materi dalam media dan modul pembelajaran mudah dimengerti sebesar 4,93 yang berarti aspek tersebut “sangat baik”. Siswa juga merasakan senang menggunakan media dan modul pembelajaran ini terbukti rata-rata keseluruhan 4,81.

Hasil tampilan siswa terhadap tampilan secara umum dapat dikatakan bahwa produk multimedia interaktif untuk pembelajaran menyimak cerita sangat baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas V Sekolah Dasar pada keterampilan menyimak, dengan skor rata-rata keseluruhan 4,83, pada semua aspek, rata-rata tidak perlu adanya perbaikan.

Dokumen terkait