• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Data Uji Coba dan Revisi Produk

4.3.3 Data Validasi Lapangan dan Revisi Produk

Setelah produk bahan ajar divalidasi dan direvisi, selanjutnya dilakukan validasi lapangan dengan 10 siswa kelas IV SDN II Prambanan Klaten. Adapun kegiata validasi lapangan ini yaitu melakukan pembelajaran sesuai bahan ajar yang dikembangkan peneliti dan meminta siswa mengisi kuesioner persepsi penilaian siswa terhadap bahan ajar. Terdapat 14 pernyataan yang digunakan untuk dinilai oleh siswa yaitu meliputi (1) bahasa yang digunakan, (2) petunjuk yang digunakan, (3) kejelasan ukuran dan jenis huruf , (4) gambar dan foto yang digunakan, (5) memudahkan belajar mandiri, (6) penyusunan dari mudah ke sulit, (7) keaktifan belajar, (8) siswa senang belajar, (9) membantu dalam pembelajaran keterampilan berbahasa, (10) membantu mempraktikkan sikap pribadi yang baik, (11) mengandung contoh sikap pribadi yang baik, (12) kesesuaikan dengan lingkungan siswa, (13) kesesuaian dengan kebutuhan siswa, (14) memudahkan siswa memahami materi.

4.3.3.1Data Validasi Lapangan

Kegiatan ini dilakukan dalam satu kali pertemuan, yaitu pada hari Rabu, 23 Mei 2013. Validasi lapangan dilaksanakan pada pukul 11.00 - 12.45 WIB. Jumlah siswa yang digunakan dalam validasi ini sebanyak 10 orang siswa terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan yang telah dipilih oleh guru kelas.

Pada validasi lapangan ini, peneliti menyiapkan 2 bahan ajar yang telah dicetak untuk diperlihatkan langsung kepada siswa. sarana yang disiapkan peneliti dalam validasi lapangan ini yaitu koran, kertas warna, laptop dan speaker. Laptop

dan speaker berguna untuk melakukan kegiatan mendengarkan penjelasan lambang. Dalam melakukan pembelajaran di kelas, siswa memberikan respon yang baik. Hal ini terlihat saat pembelajaran siswa antusias dan tertarik dalam proses pembelajaran.

Kegiatan ini dimulai dengan berkenalan dengan siswa dan menjelaskan tujuan kegiatan hari ini. Peneliti kemudian membagikan bahan ajar kepada siswa dan membagi siswa ke dalam dua kelompok. Selanjutnya peneliti bersama siswa mempraktikkan pembelajaran yang ada dalam bahan ajar. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan melakukan permainan bersama di depan kelas untuk memotivasi siswa agar tertarik dan semangat untuk belajar.

Peneliti yang bertindak sebagai guru bertanya jawab mengenai simbol dan lambang. Guru membagikan koran untuk masing-masing kelompok. Siswa mencari contoh lambang dari koran dan menemukan perbedaan simbol dan lambang dengan mengerjakan kegiatan dalam bahan ajar secara berkelompok. Pada kegiatan ini dapat terlihat siswa antusias menemukan lambang dari koran.

Siswa menemukan banyak lambang dari koran dan mampu menjelaskan perbedaan lambang dan simbol.

Selanjutnya siswa mengamati lambang yang ada dalam bahan ajar dan mencoba menemukan pengertiannya berdasarkan pengalaman siswa secara berkelompok. Selama proses diskusi ini karakter kerja sama siswa dapat diamati, tanggung jawab siswa dalam mengumpulkan tugas, melaksanakan perintah dalam bahan ajar dapat dilihat dalam proses pembelajaran. Siswa mendengarkan makna lambang tunas kelapa yang dibacakan guru sebanyak dua kali dengan melengkapi kalimat di dalam buku. Siswa lalu berlatih membaca lambang dan mencoba membaca di depan kelas secara bergiliran dengan memperhatikan intonasi dan gaya dalam menyampaikan makna lambang tunas kelapa.

Siswa dan guru bernyanyi untuk memotivasi siswa semangat belajar. Aktivitas selanjutnya mendengarkan penjelasan makna lambang kemendikbud dan mencatat hal-hal penting seperti simbol yang digunakan dalam lambang dan artinya. Guru kemudian meminta siswa untuk melengkapi catatannya beberapa saat dan siswa menuliskannya ke dalam kertas yang diberikan guru dengan diberikan hiasan. Pembelajaran diakhiri dengan guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai pembelajaran hari ini, siswa mampu menangkap inti pembelajaran dalam bahan ajar.

Beberapa bagian dalam bahan ajar seperti pekerjaan rumah, dan sebagian soal evaluasi tidak dilakukan karena keterbatasan waktu, namun secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan validasi lapangan telah terlaksana dengan baik sesuai yang telah direncanakan peneliti. Dalam kegiatan akhir pembelajaran, peneliti memberikan lembar kuesioner kepada siswa untuk mengetahui persepsi

siswa terhadap kualitas bahan ajar yang telah digunakan dalam pembelajaran hari ini. Berdasarkan kuesioner yang telah diisi semua siswa yang digunakan dalam validasi lapangan, produk pengembangan bahan ajar mendapat skor rata-rata 4,56 dengan kategori “sangat baik” dengan alasan memberikan contoh sikap disiplin, bisa untuk bermain sambil belajar, membuat senang dan bahasa mudah dipahami. Rekapitulasi hasil validasi lapangan dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 148.

4.3.3.2Revisi Produk Berdasarkan Validasi Lapangan

Berdasarkan validasi lapangan, siswa tidak banyak memberikan komentar masukan mengenai bahan ajar. Siswa sudah memandang sangat baik terhadap bahan ajar. Meskipun demikian peneliti melakukan sedikit perbaikan berdasarkan pelaksanaan validasi lapangan. Adapun revisi yang dilakukan peneliti yaitu menambahkan beberapa gambar ke dalam bahan ajar, kemudian mengganti beberapa kalimat supaya lebih mudah dipahami siswa, dan memperbaiki kesalahan tulis pada bahan ajar.

4.3.4 Kajian Produk Akhir

Produk akhir diperoleh berdasarkan masukan, kritik, dan saran yang diberikan pakar pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, 2 guru Bahasa Indonesia, dan 10 siswa kelas IV SD. Kemudian revisi yang dilakukan setelah uji lapangan dilakukan di beberapa bagian produk bahan ajar untuk menghasilkan bahan ajar yang layak dan lebih baik dari produk awal, sebelum dijadikan produk final bahan ajar yang layak digunakan dalam proses pembelajaran. Produk akhir didesain menggunakan program Microsoft Word 2010

260 dan HVS 100 gram ukuran 15 cm x 23 cm. Media untuk mendengarkan dikemas dalam bentuk compact disk.

4.3.4.1 Sampul Bahan Ajar

Pada sampul bahan ajar terdapat keterangan mata pelajaran Bahasa Indonesia, sasaran bahan ajar yang dituju yaitu kelas IV SD semester 1, karakter yang dikembangkan yaitu disiplin, tanggung jawab dan kerja sama, kemudian terdapat aspek keterampilan mendengarkan, tema lingkungan, dan nama peneliti. Gambar yang digunakan dalam sampul adalah gambar siswa SD yang sedang bermain sambil belajar di lingkungan sekolah. warna dasar yang digunakan dalam sampul ini adalah warna biru keunguan dengan warna putih. Adapun dalam pembuatan sampul ini menggunakan program Adobe Photoshop 6. Setelah sampul bahan ajar pada halaman selanjutnya terdapat kata pengantar dan daftar isi bahan ajar.

4.3.4.2 Isi

Bagian isi terdiri dari 15 halaman, dan dibuat dua pertemuan pembelajaran. Lembaran awal setiap pertemuan terdapat penjabaran alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran. Selanjutnya terdapat uraian materi, kegiatan siswa, post test, refleksi, tindakan siswa, pekerjaan rumah, rangkuman materi untuk merangkum keseluruhan pokok bahasan dan dilanjutkan dengan evaluasi.

4.3.4.3 Penilaian dan Kunci Jawaban

Pada kunci jawaban yang dimuat hanya jawaban yang bisa dijawab secara pasti, sedangkan jawaban yang tidak dimuat dalam kunci menyesuaikan jawaban siswa. Selanjutnya pada penilaian dijabarkan penilaian keseluruhan proses

pembelajaran meliputi penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta pedoman penilaian.

4.3.4.4 Referensi

Sebelum referensi terdapat glosarium yang memuat kata-kata sukar dan pengertiannya. Pada referensi memuat daftar sumber untuk mengembangkan bahan ajar baik dari buku ataupun internet.

Berdasarkan kajian produk bahan ajar yang telah direvisi sesuai dengan hasil validasi pakar pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru Bahasa Indonesia kelas IV SD, dan 10 siswa kelas IV SDN II Prambanan Klaten, dapat disimpulkan bahwa kualitas produk bahan ajar yang dikembangkan dinilai sudah memenuhi kriteria kelayakan “sangat baik” sebagai bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran keterampilan mendengarkan Bahasa Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan skor validasi seperti dalam tabel berikut.

Tabel 6. Perolehan Skor Validasi Produk

No Penilaian Bahan Ajar

Skor Kategori

1. Pakar pembelajaran Bahasa Indonesia

3,74 “Baik”

2. Pakar Pendidikan Karakter 4,03 “Baik” 3. Guru Bahasa Indonesia 1 4,34 “Sangat Baik” 4. Guru Bahasa Indonesia 2 4,66 “Sangat Baik”

5. Siswa Kelas IV SD 4,56 “Sangat Baik”

Rerata Skor 4,26

Kategori Sangat Baik

Validasi produk bahan ajar ini, pakar pembelajaran Bahasa Indonesia memberikan skor 3,74 dengan kategori “baik”. Pakar pendidikan karakter memberikan skor 4,03 dengan kategori “baik”. Guru Bahasa Indonesia kelas IV

SD memberikan skor rata-rata 4,34 dan 4,66 dengan kategori “sangat baik”. Sepuluh siswa kelas IV SDN II Prambanan Klaten memberikan skor 4,56 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut, diperoleh rerata skor 4,26 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki kualitas baik dan layak digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan mendengarkan kelas IV SD semester gasal.

61 BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.

5.1.1 Prosedur pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan mendengarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal dikembangkan dengan memodifikasi langkah-langkah model Kemp yang telah direvisi dalam buku Trianto dan penelitian pengembangan Borg and Gall. Hasil modifikasi tersebut kemudian dikembangkan dengan mengacu pada Sugiyono diintegrasikan dengan pendidikan karakter menjadi 7 langkah, yaitu (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk (prototype), (4) Validasi, (5) Revisi desain, (6) Uji coba desain, (7) Revisi desain, untuk mengembangkan dan menghasilkan produk final berupa bahan ajar khususnya keterampilan mendengarkan.

5.1.2 Bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan mendengarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal dikembangkan dengan kualitas baik dan layak digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD semester gasal berdasarkan validasi dari pakar pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru Bahasa Indonesia SD, dan siswa kelas IV

SDN II Prambanan Klaten. Hal itu ditunjukkan dengan skor rerata produk adalah 4,26 dan termasuk dalam kategori “sangat baik” yang ditinjau dari tujuan dan pendekatan, desain dan pengorganisasian, isi, keterampilan berbahasa, topik,dan metodologi.

5.2Keterbatasan Pengembangan

Produk yang dikembangkan mempunyai beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut.

5.2.1 Produk yang dikembangkan terbatas hanya berfokus pada satu keterampilan saja, keterampilan lain hanya dikaitkan sedikit karena berfokus pada satu Kompetensi Dasar.

5.2.2 Analisis kebutuhan dilakukan hanya terbatas pada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia saja, hal ini dikarenakan siswa masih sangat abstrak untuk ditanyai mengenai karakter.

5.2.3 Produk yang dikembangkan hanya terbatas mengembangkan 3 karakter yaitu disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama, karena dalam mengembangkan karakter bukan merupakan hal yang sederhana khususnya dalam hal penilaian.

5.3Saran

Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk bahan ajar dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.

5.3.1 Produk yang dikembangkan sebaiknya dapat dikaitkan dengan keterampilan lain yang lebih seimbang dengan dikaitkan dengan kompetensi dasar lain.

5.3.2 Analisis kebutuhan sebaiknya dapat dilakukan tidak hanya dari guru tetapi juga dari siswa dengan bahasa yang mudah dimengerti siswa.

5.3.3 Produk yang dikembangkan sebaiknya tidak hanya mengembangkan 3 karakter saja.

5.3.4 Bahan ajar ini disarankan untuk dilakukan uji coba lapangan dengan jumlah responden yang lebih besar.

64

DAFTAR REFERENSI

Arikunto, S. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Cunningsworth, A. 1995. Choosing Your Coursebook. Oxford: Macmillan Publishers Limited.

Daryanto, Haji. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hermawan, Herry. 2012. Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang Terabaikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Johnson, D. W dkk, 2012. Colaborative Learning Strategi Pembelajaran untuk Sukses Bersama cetakan III. Bandung:Nusa Media.

Depdiknas. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar. Jakarta: Cipta Karya.

Jais, Mohd Samsiah., Ab. Aziz Md. Yatim, dan Mohammed Aziz Shah Mohammad Arip. 2012. Prodigy: An Innovative Approach for Character Development. Jurnal Pendidikan Karakter 2(3): 239-247

Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP. Jakarta: Dinas Pendidikan Nasional.

Khalsa, Sirnam S. 2008. Pengajaran Disiplin & Harga Diri: Strategi, Anekdot, dan Pelajaran Efektif untuk Keberhasilan Manajemen Kelas. Jakarta: PT Indeks.

Koesoema, Doni. 2007. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Maajid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Rosdakarya.

Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia.

Permatasari, B. Lisa Andika. 2012. Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Indonesia Kelas VII Semester 1 dan 2. Skripsi. Yogyakarta: Sanata Dharma.

Rohani, Anastasia Tiur. 2012. Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran Menulis Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII Semester 1 dan 2. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Rukiyanto, Agus dkk. 2009. Pendidikan Karakter- Aku Suka Bertanya. Yogyakarta: Kanisius.

Rusman. 2011. Model - Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Rosdakarya.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rawali Pers. Sudjarwo. 2011. Dinamika Kelompok. Bandung: CV Mandar Maju.

Sukardjo, 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran, Pps UNY.

Sutari, Ice dkk. 1998. Menyimak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Pakar Yayasan Jati Diri Bangsa. 2011. Pendidikan Karakter di Sekolah: Dari Gagasan ke Tindakan. Jakarta: Gramedia.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Unaradjan, Dolet. 2003. Manajemen Disiplin. Jakarta: PT Gramedia.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zulela. 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar. Bandung. Rosdakarya.

http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/30/16234681/Perubahan.Kurikulum.Beri .Peluang.Pembentukan.Karakter

Dokumen terkait