• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

2. Analisis data

2.1 Jenis- jenis daya bahasa yang Digunakan dalam Iklan di Majalah Tempo

2.1.2 Daya Perintah

Selain membujuk masyarakat dengan menggunakan daya informasi,

copywriter juga menggunakan daya perintah dalam membuat iklan. Daya perintah dalam iklan bukan berupa kata-kata suruhan yang keras atau tegas seperti seseorang yang sedang memerintah orang lain, tetapi kata-kata yang halus yang dapat membuat pembaca merasa diminta untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain, perintah pada iklan disampaikan secara halus supaya pembaca merasa perlu membeli serta menggunakan jasa atau barang yang diiklankan.

Berikut adalah data mengenai iklan dalam Majalah Tempo yang menggunakan daya perintah:

6) Segera ke dealer Toyota mana saja dan menangkan hadiahnya (iklan sarana transportasi, Majalah Tempo edisi 19-25 November halaman 21 lampiran data nomor 6).

(Konteks: pembagian hadiah saat pembelian mobil jarang dialami oleh masyarakat).

Bentuk lokusi, ilokusi, dan perlokusi: lokusinya adalah menyampaikan bahwa Toyota sedang membagikan hadiah. Ilokusinya adalah masyarakat tidak melewatkan kesempatan pembagian hadiah yang diadakan oleh Toyota.

Perlokusinya adalah masyarakat melakukan transaksi pembelian mobil Toyota.

7) Atasi semua masalah ini dengan Mipi, solusi tepat untuk mengatasi semua masalah otot (iklan obat, Tempo edisi 26 November -2 Desember 2012 halaman 81, lampiran data nomor 178).

(Konteks: banyak orang yang mengeluh lelah karena masalah otot terutama para pekerja setelah beraktivitas sepanjang hari).

Bentuk lokusi, ilokusi, dan perlokusi: lokusinya adalah menyatakan bahwa Mipi merupakan obat yang tepat untuk mengobati penyakit otot. Ilokusinya adalah masyarakat menggunakan Mipi ketika mengalami masalah otot.

Perlokusinya adalah masyarakat mau menggunakan obat Mipi.

8) Nikmati Berbagai Tawaran MenarikHemat hingga 70% di tiko-toko tertentu. Dapatkan voucer belanja $20 dengan belanja $250 (iklan tempat perbelanjaan, Tempo edisi 12-18 November halaman 2 lampiran data nomor 27).

(Konteks: waktu menjelang natal dan tahun baru dimana kebutuhan masyarakat akan pakaian dan pernak-pernik natal meningkat).

Bentuk lokusi, ilokusi, dan perlokusi: lokusinya adalah memberi informasi mengenai pemberian voucer belanja dan diskon untuk pembelian produk di

outlet perbelanjaan yang diiklankan. Ilokusinya adalah masyarakat berbelanja di outlet yang diiklankan. Perlokusinya adalah berbelanja dan menikmati diskon yang ditawarkan.

9) Indosat Cloud, Just focus on your business and let us manage your IT service.(Fokuslah pada bisnis Anda dan biarkan kami yang mengatur layanan IT Anda). (Majalah Tempo edisi 12-18 November halaman 15, lampiran data nomor 33)

(Konteks: banyak orang yang memiliki bisnis mengandalkan kekuatan sinyal untuk kelancaran bisnisnya).

Bentuk lokusi, ilokusi, dan perlokusi: ilokusinya adalah menyatakan bahwa produk yang diiklankan dapat membantu bisnis masyarakat. Ilokusinya adalah masyarakat tetap kerja dan mempercayakan bisnisnya pada produk yang diiklankan. Perlokusinya adalah masyarakat mau menggunakan produk yang digunakan.

10)Ganti decoder receiver TV Anda dengan MPEG4 Indonesia Network lebih jernih. (Majalah Tempo edisi 12-18 November halaman 117, lampiran data nomor 43)

(Konteks: televisi menjadi sarana untuk mengetahui berita terkini dari suatu kejadian atau sekedar sarana hiburan oleh beberapa kalangan masyarakat).

Bentuk lokusi, ilokusi, dan perlokusi: lokusinya adalah menyatakan bahwa MPEG4 Indonesia Network lebih jernih dari pada decoder receiver yang lain.

Ilokusinya adalah masyarakat mengganti decoder receivernya dengan MPEG4 Indonesia Network. Perlokusinya adalah masyarakat menggunakan decoder receiver yang diiklankan.

Daya perintah muncul sekilas ketika seseorang membaca kalimat pada iklan yang bermaksud menyuruh pembaca untuk melakukan sesuatu. Kalimat

perintah/suruh ditandai dengan adanya prefiks meN – pada pada kata verbal intransitif. Namun, apabila predikatnya terdiri dari kata verbal intransitif, bentuk kata verbal itu tetap, hanya dapat ditambahkan partikel lah pada kata verbal untuk memperhalus perintah (Ramlan, 2005:40). Pada data di atas, daya perintah dapat muncul dan dirasakan pembaca karena kata “Segera“ pada data nomor 6, kata “Atasi” pada data nomor 7, kata ”Nikmati” pada data nomor 8, kata “Fokuslah“ pada data nomor 9, dan kata “Ganti” pada data nomor 10 merupakan penanda kalimat perintah. Meskipun mengandung perintah, pesan yang tersebut disampaikan dengan halus sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih diterima oleh orang yang menerima pesan. Data nomor lima adalah iklan berdaya perintah yang ditunjukkan dengan kalimat “Ganti decoder receiver TV Anda” yang menyuruh seseorang untuk mengganti decoder yang dimiliki. Meskipun meggunakan daya memerintah,

copywriter menggunakan pilihan kata yang membuat kesan iklan tersebut menyuruh secara halus. Hal itu ditunjukkan dengan pilihan kata “anda” dan bukan “kamu” sehingga pembaca merasa lebih dihormati. Dengan demikian, perintah yang diarahkan kepada pembaca dapat diterima dengan baik dan tidak membuat pembaca merasa tersinggung dengan perintah tersebut.

Berdasarkan data yang ditemukan peneliti, daya perintah selain diperhalus dengan pilihan kata, kalimat yang menjelaskan keuntungan yang bersifat membujuk juga memperhalus perintah yang disampaikan. Seperti data pada nomor tiga, iklan berbunyi “Fokuslah pada bisnis Anda dan biarkan kami yang mengatur layanan IT

Anda. ”Kalimat tersebut bermaksud memerintah orang yang menerima pesan supaya fokus pada bisnis yang dijalankan. Namun, kalimat “biarkan kami yang mengatur layanan IT Anda” memiliki maksud meyakinkan pembaca bahwa jasa yang ditawarkan dapat dipercaya untuk membantu seseorang dalam menjalankan bisnis. Oleh karena itu, pembaca lebih berkenan untuk menerima pesan yang disampaikan dalam iklan.

Kalimat yang menjelaskan keunggulan dari kualitas, penawaran (diskon atau gratis satu untuk beberapa pembelian, dan sebagainya) adalah bujukan yang kepada pembaca supaya berkeinginan untuk membeli dan menggunakan barang atau jasa tersebut. Hal ini disebabkan oleh rangkaian kata yang memiliki tujuan membujuk seperti “Nikmati Berbagai Tawaran MenarikHemat hingga 70%”karena daya bujuk yang muncul sangat kuat membujuk masyarakat yang pada dasarnya suka dengan penawaran potongan harga pada tempat perbelanjaan.

Melihat dari fungsi suatu bahasa, daya perintah adalah sub fungsi dari fungsi instrumental. Pranowo (2013:162) menyampaikan bahwa fungsi instrumental memiliki sub fungsi untuk (1) meyakinkan, (2) memberi kritik, (3) mengharapkan sesuatu, (4) membujuk, (5) memberi saran, (6) memerintah secara tidak langsung, dsb. Data-data di atas berupa iklan yang merupakan sub fungsi dari fungsi instrumental. Iklan yang berdaya perintah sekaligus mengandung daya bujuk agar perintah yang disampaikan pada iklan memiliki banyak kemungkinan untuk dilakukan pembaca.

Dokumen terkait