• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya Tarik Wisata Alam

Dalam dokumen Pengetahuan Pariwisata Bali (Halaman 115-118)

Daya Tarik Pariwisata Bali

7.3. Daya Tarik Wisata Alam

Pariwisata alam merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata alam, termasuk pengusahaan daya tarik wisata alam dan usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Daya tarik alam yang dimaksud berupa alam yang terbentuk karena hasil ciptaan Tuhan, seperti pantai, gunung, air. Tata lingkungan yang alami, misalnya danau dan tata lingkungan hasil budidaya manusia, seperti perkebunan dan peternakan. Pengelolaan daya tarik wisata alam dapat memberikan manfaat antara lain:

a. Ekonomi

Dapat dikembangkan sebagai tempat yang mempunyai nilai ekonomis. Contoh potensi terumbu karang merupakan sumber yang memiliki produktivitas dan keanekaragaman yang tinggi sehingga membantu meningkatkan pendapatan bagi nelayan, penduduk pesisir, bahkan devisa negara.

b. Ekologi

Dapat menjaga keseimbangan kehidupan baik biotik maupun abiotik di daratan atau perairan.

c. Estetika

Memiliki keindahan sebagai objek wisata alam yang dikembangkan sebagai usaha pariwisata alam atau bahari.

d. Pendidikan dan penelitian

Merupakan objek dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan penelitian.

e. Jaminan masa depan

Keanekaragaman sumber daya alam kawasan konservasi baik di darat mau pun di perairan memiliki jaminan untuk dimanfaatkan secara batasan bagi kehidupan yang lebih baik untuk generasi kini dan yang akan datang.

Usaha daya tarik wisata alam menawarkan kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan itu yang dilakukan secara sukarela bersifat sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam, di taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam lain. Beberapa pengusahaan daya tarik wisata alam dibedakan sebagai berikut.

a. Taman Nasional

Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli dikelola dengan sistem zonasi. Kawasan ini dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Contoh Taman Nasional Way Kambas, Lampung dengan Gajah sebagai satwa yang dilindungi, Taman Nasional Ujung Kulon, Banten dengan Badak Bercula, Taman Nasional Tanjung Putting dengan Orang Utan. Taman Nasional pada umumnya memiliki alam yang unik dan dilindungi serta tidak dimiliki oleh banyak negara lain.

b. Cagar Alam

Suaka alam yang karena keadaan alam mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistem atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Misalnya cagar alam Cadas Malang Cianjur Jawa Barat dengan keunikan air terjun dan biodiversitas, cagar alam Danau Menghijau Bengkulu dengan potensi flona (pakis, bambu, meranti, burung belibis, ketilang, beruang madu).

c. Suaka Margasatwa

Suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman atau keunikan jenis satwa untuk kelangsungan hidup yang dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Contoh SM Muara Angke Jakarta memiliki flona bakau dan kera ekor panjang, SM Bawean Jawa Timur dengan keunikan rusa dan hutan pohon jati. d. Taman Wisata

Kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Taman Wisata menawarkan pelestarian keanekaragaman hayati, sekaligus merupakan tempat penelitian budidaya (agronomi), pemuliaan (breeding) dan perbanyakan bibit unggul untuk disebarluaskan kepada masyarakat umum. Misalnya Taman Wisata Alam Telaga Bodas Jawa Barat, Taman Wisata Mekarsari Jawa Barat, Taman Wisata Alam Pulau Weh NAD.

e. Taman Buru

Suatu kawasan yang di dalamnya terdapat potensi satwa Buru, yang diperuntukkan untuk rekreasi berburu. Contoh TB Gn. Masigit

Kareumbi Jawa Bara dengan fauna babi hutan, TB Ndana Kupang dengan hewan buruan rus timor.

f. Taman Air

Sebuah taman yang pada prinsipnya menawarkan kumpulan ekosistem yang terintegrasi. Misalnya mangrove, lamun dan terumbu coral bertempat di suatu lokasi alam dalam skala besar. Dengan kata lain, suatu ekosistem yang berdiri sendiri, seperti terumbu karang, termasuk house reef’atau terumbu buata yang disusun oleh komponen utama pembentuk terumbu atau coral. Conto Taman Air Bunaken Sulawesi Utara, Taman Air Karimun Jawa di Jawa Tengal

g. Taman Hutan Raya

Kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang alan atau buatan jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi. Misalnya Kebun Raya Bogor, Taman Hutan Raya Ir. Juanda Bandung, THR Pancoran Mas Depok.

h. Taman Safari Indonesia

Tempat wisata keluarga yang berwawasan lingkungan dan berorientasi habit satwa pada alam bebas. Taman ini merupakan perpaduan alam dan buatan manusia, seperti Taman Safari Indonesia Cisarua, dan Taman Safari Indonesia Prigen. TSI Cisarua merupakan taman yang dibangun di sebuah perkebunan teh yang tidak produktif dan menjadi penyangga Taman Nasional Gunung Gee Pangrango. Taman Safari memiliki koleksi satwa dari hampir seluruh penjuru dunia dan juga satwa lokal, seperti Komodo, Bison, Beruang Hitam Madu, Harimau Putih, Gajah, Anoa. Fasilitas wisata yang tersedia, yakni bus safari, dan buatan, sepeda air, kolam renang dengan seluncur ombak, taman burung,

i. Kebun Binatang

Tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan dan dipertunjukkan kepada publik. Contoh kebun binatang Ragunan Jakarta, kebun binatang Surabaya. Selain statusnya sebagai tempat-tempat wisata dan fasilitas rekreasi kebun binatang modern juga menjadi tempat studi konservasi, pendidikan dan

penyuluhan. Tujuan pendirian kebun binatang untuk pendidikan kepada masyarakat hingga konservasi biodiversitas. Beberapa kebun binatang juga mempertontonkan kemahiran hewan sebagai hiburan dengan tujuan komersial.

Seluruh usaha daya tarik wisata alarm memanfaatkan alam sebagai potensi wisata, seperti berikut ini.

a. Iklim yang menawarkan kehangatan, panas terik, dingin beku, kekeringan, penghujan. Contoh: panas terik di daratan Arab, salju beku di daratan Antartika.

b. Pemandanganalamdiantaranya:pegunungan,airan,sungai,danau,ra wa-rawa, padang pasir, hutan, data ran, plateau, lembah, pantai. Misalnya hutan Bakau di Amazon, pantai Kuta di Bali.

c. Flora khas Indonesia, seperti bunga Raflesia, bunga Bangkai, bunga Anggrek Hitam dan fauna langka khas Indonesia. Contoh Komodo, Badak bercula satu, Gajah, Harimau Jawa.

d. Gejala alam berbentuk gua, gletser, stalaktit dan stalaknit, air panas, kegiatan gunung berapi, seperti gunung berapi Krakatau di selat Sunda, pemandian air panas di Ciater.

Dalam dokumen Pengetahuan Pariwisata Bali (Halaman 115-118)