• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

11. Daya tumbuh (berkecambah)

Petani responden menyatakan bahwa atribut daya tumbuh (berkecambah) penting. Secara keseluruhan nilai evaluasi rata-rata daya tumbuh adalah 4.11 (kategori penting). Artinya benih padi yang digunakan petani responden memiliki daya tumbuh yang baik. Secara keleluruhan petani menginginkan benih padi yang bermutu dan berkualitas baik, hal ini dikarenakan daya tumbuh akan mempengaruhi instensitas dan pola tanam petani dalam budidaya padi. Benih bermutu merupakan salah satu faktor utama dalam budidaya sehingga mampu memberikan hasil optimal. Sejalan dengan penelitian Wicaksana (2013) menyatakan bahwa daya tumbuh merupakan atribut penting. Sementara menurut Rusyadi (2014) dan Koes (2013) daya tumbuh merupakan atribut sangat penting.. Berdasarkan standar mutu pengujian benih, daya tumbuh benih (berkecambah) yang baik minimal 80% (Direktorat perbenihan 2009). Daya tumbuh varietas Ciherang 95%, IR64 96.5%, Mekongga 93.2%, Situ Bagendit 96.7%, dan Cigeulis 95.5% (Mulsanti et al. 2013).

12. Stok benih (ketersediaan)

Sebesar 67 persen petani responden menyatakan bahwa stok benih adalah penting, sedangkan 22 persen menyatakan sangat penting. Secara keseluruhan nilai evaluasi rata-rata atribut stok benih adalah 4.11. Ketersediaan benih ini sangat penting karena benih merupakan input produksi yang utama dalam budidaya padi. Stok benih yang tersedia akan memberikan kemudahan petani untuk mendapatkan benih kapan saja, baik itu di kios/toko pertanian, agen maupun distributor.

Menurut petani responden stok benih untuk varietas IR42, IR64, dan Ciherang tersedia baik itu di kios/toko pertanian maupun penangkar. Petani responden biasanya menggunakan benih padi yang dibeli dari kios/toko pertanian ataupun dari penangkar. Namun demikian, masih terdapat petani yang menggunakan benih yang berasal dari gabah hasil panen musim sebelumnya (save seed). Wicaksana et al. (2013) apabila benih kentang bersertifikat tidak tersedia, maka sebagian petani akan beralih menggunakan benih kentang dari hasil dari musim tanam sebelumnya.

13. Ukuran benih

Sebesar 71 persen petani responden menyatakan bahwa ukuran benih adalah penting dan 19 persen menyatakan sangat penting. Secara keseluruhan atribut ukuran benih mempunyai nilai evaluasi rata-rata 4.09. Menurut Boyd dan Van Acker (2004) kecepatan imbibisi dipengaruhi oleh ukuran benih dan difusivitas air ke dalam benih. Ukuran benih berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan produksi, karena berat benih menentukan besarnya kecambah pada saat permulaan dan berat tanaman pada saat panen. Hasil wawancara dengan petani responden menyatakan, bahwa ukuran benih varietas IR42 lebih kecil dibandingkan dengan varietas IR64 dan Ciherang. Menurut Suprihatno (2010), bobot 1000 butir untuk varietas IR42 adalah 23 gram, varietas IR64 adalah 24.1 gram, sedangkan varietas Ciherang adalah 28 gram.

14. Daya simpan

mempertahankan kualitas benih padi. Metode pengusangan cepat (rapid aging atau accelerated aging method) dengan menggunakan etanol merupakan salah satu metode pengujian daya simpan benih (Addai dan Kantanka, 2006). Formula alginat 3% + gambut 1% dapat mempertahankan viabilitas dan vigor benih selama penyimpanan 2 bulan pada ruang ber-AC (Palupi et al. 2012)

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, atribut daya simpan mempunyai nilai evaluasi rata-rata 4.07. Artinya persepsi petani responden terhadap atribut daya simpan benih adalah penting. Menurut petani responden varietas IR42 dan Ciherang mempunyai daya simpan yang lebih baik dari IR64.

15. Jenis beras

Sebanyak 77 persen petani responden menyatakan penting dan 14 persen menyatakan sangat penting Secara keseluruhan atribut jenis beras mempunyai nilai evaluasi rata-rata sebesar 4.03. Artinya persepsi petani responden terhadap atribut jenis beras adalah penting. Petani responden menyatakan bahwa jenis beras yang diminta konsumen menentukan varietas yang akan ditanam. Di Desa Rancaudik mayoritas petani responden menanam benih padi yang menghasilkan jenis beras pera karena permintaan dari industri pengolahan beras. Industri pengolahan beras menyukai beras dengan tekstur pera, karena cocok dijadikan bahan baku pengolahan beras misalnya bihun, mie, dan tepung beras.

Sebagian besar masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras dengan jenis beras/tekstur nasi yang pulen, walaupun ada masyarakat Indonesia yang menyukai tekstur nasi pera, misalnya daerah masyarakat Sumatera Utara. Menurut Suprihatno et al. (2010) varietas IR42 mempunyai tekstur nasi pera, IR64 dan Ciherang mempunyai tekstur nasi yang pulen.

16. Kemudahan dalam akses benih

Atribut kemudahan dalam akses benih secara keseluruhan mempunyai nilai evalusi rata-rata sebesar 4.02. Artinya persepsi petani responden terhadap atribut kemudahan dalam akses benih adalah penting. Benih padi varietas unggul tersedia baik di penangkar maupun kios saprotan. Akses petani responden dalam mendapatkan benih padi varietas unggul tergolong mudah, karena jarak yang ditempuh terjangkau, antara lain kurang dari 1 km, sekitar 1-5 km, lebih dari 5 km. Hasil proses keputusan pembelian menunjukkan akses petani dalam membeli benih varietas unggul sangat dekat dan mudah diakses. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani responden menyatakan, akses benih yang dekat dan mudah dijangkau, akan memudahkan dalam pengangkutan serta dapat mengurangi biaya transportasi.

17. Umur tanaman

Petani responden (80%) menyatakan bahwa atribut umur tanaman penting dalam budidaya padi. Atribut umur tanaman mempuyai nilai evaluasi rata-rata 3.98. Persepsi petani terhadap atribut umur tanaman adalah sangat penting (Rusyadi 2014 dan Koes 2013). Dengan semakin pendeknya umur tanaman akan mempercepat panen dan dapat mengurangi biaya produksi. Umur tanaman adalah umur varietas sejak sebar sampai matang fisiologis tergantung varietas. Suprihatno et al. (2007) menyatakan bahwa umur tanaman varietas IR42 adalah 135-145 hari, varietas IR64 adalah 110-120 hari, dan varietas Ciherang adalah 116-125 hari.

Umur tanaman akan mempengaruhi intensitas dan pola tanam petani dalam budidaya padi. Semakin pendek umur tanaman padi maka akan memungkinkan petani melakukan budidaya sebanyak tiga kali dalam setahun. Selain itu dapat juga memvariasikan pola tanam untuk mengistirahatkan atau memulihkan kondisi tanah.

18. Harga benih

Petani mengakui bahwa harga benih memiliki peranan penting, karena harga benih merupakan salah satu komponen biaya dalam budidaya padi. Namun bagi petani hal yang lebih penting adalah bagaimana kualitas benih tersebut saat ditanam, tumbuh dan sampai saat tanaman tersebut dipanen. Jika memiliki kualitas yang buruk, serendah apapun harga yang ditawarkan, petani responden lebih memilih membeli benih varietas lain yang lebih baik. Sebanyak 76 persen petani responden menyatakan bahwa atribut harga benih adalah penting, sedangkan sebanyak 23 persen menyatakan cukup penting. Secara keseluruhan atribut harga benih memperoleh nilai evaluasi rata-rata sebesar 3.78. Artinya petani responden menganggap bahwa atribut harga benih adalah atribut yang penting.

Berdasarkan hasil wawancara petani responden menyatakan bahwa jika harga benih yang biasa digunakan mengalami kenaikan harga maka mereka akan tetap membeli benih tersebut. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa petani responden dalam membeli benih lebih mengutamakan kualitas dibandingkan harga. Harga benih yang biasa dibeli petani responden berada dalam kisaran Rp 25 000-Rp 75 000 per 5 kg. Menurut petani responden harga tersebut terjangkau dan sesuai kualitas. Harga benih tersebut merupakan harga benih di tingkat penangkar dan toko/kios pertanian. Sedangkan harga benih (HB), subsidi benih dan harga eceran tertinggi (HET) benih bersubsidi sesuai Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 166/Kpts/SR.120/3/2015. HET benih bersubsidi yang dibeli oleh petani untuk padi inbrida sebesar Rp. 3.050,-/kg. Benih subsidi yang terdapat di Kabupaten Subang adalah varietas Ciherang.

Penilaian Kepercayaan Atribut

Analisis kepercayaan menggambarkan seberapa besar responden percaya bahwa suatu atribut melekat pada suatu objek tertentu. Seperti halnya dalam analisis evaluasi/kepentingan, analisis kepercayaan atribut benih padi varietas Ciherang, IR64, dan IR42 diukur dengan menggunakan skala Likert dengan rentang skala 1 sampai 5. Hasil yang diperoleh dari analisis kepercayaan dan kepentingan akan menentukan sikap petani responden terhadap benih padi varietas unggul yang paling diinginkan.

Penilaian tingkat kepercayaan petani terhadap benih padi varietas Ciherang, IR64, dan IR42 meliputi 18 atribut sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Berdasarkan penilaian evaluasi/kepentingan seperti terlihat Tabel 11, menunjukkan bahwa atribut yang dipertimbangkan petani responden yang utama adalah harga gabah. Hasil penilaian tingkat kepercayaan yang dapat dilihat pada Tabel 12, diperoleh skor kepercayaan atribut harga gabah pada varietas Ciherang (2.65) yang artinya cukup murah, IR64 (2.25) yang artinya sangat murah, dan IR42 (4.89) yang artinya sangat mahal. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian menunjukkan petani responden meyakini bahwa harga gabah benih padi varietas IR42 lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Ciherang dan IR64. Skor kepercayaan pada

atribut produktivitas diperoleh varietas Ciherang adalah atribut produktivitas (4.05), benih padi varietas IR64 (4.00), dan varietas IR42 (4.57). Artinya produktivitas varietas Ciherang dan IR64 berada dalam kisaran tinggi, sedangkan produktivitas varietas IR42 sangat tinggi.

Tabel 12 Tingkat kepercayaan petani responden terhadap benih padi varietas Ciherang, IR64, dan IR42

Atribut skor evaluasi skor kepercayaan (bi)

(ei) Ciherang IR 64 IR 42

1 Harga gabah 4,97 2,65 2,25 4,89

2 Produktivitas 4,90 4,05 4,00 4,57

3 Tahan hama dan Penyakit 4,90 3,79 3,21 4,18 4 Kemudahan dalam menjual gabah 4,59 3,80 3,01 4,70

5 Label benih 4,40 3,90 3,89 4,01

6 Jenis varietas 4,36 3,36 2,97 4,41

7 Ketersediaan demplot dilapangan 4,35 3,36 2,94 4,40

8 Tanggal kadaluarsa 4,33 3,93 3,86 4,08

9 Kemasan 4,21 3,52 3,49 4,26

10 Efisiensi penggunaan pupuk 4,14 3,30 3,34 4,02 11 Daya tumbuh (berkecambah) 4,11 3,34 3,30 4,47

12 Stok benih (ketersediaan) 4,11 3,73 3,57 4,28

13 Ukuran benih 4,09 3,41 3,36 2,98

14 Daya simpan 4,07 3,47 3,36 4,04

15 Tekstur nasi 4,03 3,95 3,93 2,00

16 Kemudahan dalam akses benih 4,02 4,02 3,85 4,14

17 Umur tanaman 3,98 3,47 3,77 2,42

18 Harga benih 3,78 3,02 3,02 3,05

Nilai kepercayaan atribut ketahanan terhadap hama dan penyakit sebagaimana terlihat pada Tabel 12, benih padi varietas Ciherang sebesar 3.79, varietas IR64 sebesar 3.21, sedangkan varietas IR42 sebesar 4.18. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa petani responden meyakini bahwa ketahanan benih padi varietas Ciherang terhadap hama dan penyakit baik (tahan), varietas IR64 cukup baik (cukup tahan), sedangkan varietas IR42 baik (tahan). Tingkat kepercayaan atribut kemudahan menjual gabah benih padi varietas Ciherang dan IR64 berturut-turut sebesar 3.80 dan 3.01 yang termasuk dalam tingkat kepercayaan tinggi. Hal ini berarti atribut kemudahan menjual gabah untuk benih padi varietas Ciherang dan IR64, menurut petani responden tergolong mudah. Sedangkan nilai tingkat kepercayaan benih padi varietas IR42 sebesar 4.79, artinya menurut petani responden gabah varietas IR42 sangat mudah untuk dijual. Berdasarkan penilaian kepercayaan, atribut jenis varietas benih padi varietas Ciherang sebesar 3.36, varietas IR64 sebesar 2.97, sedangkan varietas IR42 sebesar 4.41. Artinya bagi petani responden varietas IR42 merupakan jenis varietas yang sangat perlu untu dibudidayakan, karena sangat dibutuhkan oleh industri pengolahan beras.

Atribut benih padi varietas unggul selanjutnya yang memiliki nilai kepercayaan (bi), yang tinggi (dinilai baik) oleh petani responden adalah atribut label benih, atribut kemudahan dalam akses benih, atribut tanggal kadaluarsa, dan harga benih. Nilai bi Atribut label benih padi varietas Ciherang, IR64, dan IR42 berturut-turut sebesar 3.90, 3.89, dan 4.01. Nilai bi Atribut kemudahan dalam akses benih varietas Ciherang, IR64, dan IR42 berturut turut sebesar 4.02, 3.85, dan 4,14. Artinya petani responden meyakini bahwa mereka memperoleh akses yang mudah untuk mendapatkan benih. Nilai bi Atribut tanggal kadaluarsa benih padi varietas Ciherang, IR64, dan IR42 berturut-turut sebesar 3.93, 3.86, dan 4.08. Artinya tanggal kadaluarsa pada benih padi diyakini petani baik sebagai informasi tentang benih yang akan digunakan. Nilai bi atribut harga benih varietas Ciherang dan IR64 berturut-turut sebesar 3.02, sedangkan varietas IR42 sebesar 3.05. Artinya petani responden menilai bahwa harga benih untuk ketiga varietas tersebut cukup murah.

Nilai kepercayaan daya tumbuh sebagaimana terlihat pada Tabel 12, benih padi varietas Ciherang sebesar 3.80, varietas IR64 sebesar 3.01, sedangkan varietas IR42 sebesar 4.70. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa petani responden meyakini bahwa daya tumbuh benih padi varietas Ciherang baik, varietas IR64 cukup baik, sedangkan varietas IR42 sangat baik. Atribut efisiensi penggunaan pupuk benih padi varietas Ciherang memiliki nilai kepercayaan sebesar 3.30, varietas IR64 sebesar 3.34, sedangkan varietas IR42 sebesar 4.02. Artinya berdasarkan hasil wawancara, petani responden meyakini bahwa efisiensi penggunaan pupuk benih padi varietas Ciherang dan IR64 cukup efisien, sedangkan varietas IR42 efisien.

Selanjutnya atribut yang diuji dalam penelitian ini adalah atribut stok benih (ketersediaan), ukuran benih, daya simpan, tektstur nasi, dan umur tanaman. Berdasarkan hasil nilai kepercayaan seperti terlihat pada Tabel 12, petani responden meyakini bahwa ketersediaan benih padi varietas Ciherang, IR64, dan IR42 tersedia dengan baik. Dengan demikian, hal ini memudahkan petani untuk mendapatkan dan menggunakan benih serta sangat mempengaruhi menentukan waktu tanam. Nilai kepercayaan atribut ukuran benih varietas Ciherang memiliki sebesar 3.41, varietas IR64 sebesar 3.36, sedangkan varietas IR42 sebesar 2.98. Artinya petani mayakini bahwa varietas Ciherang mempunyai ukuran benih lebih besar dibandingkan varietas IR64 dan IR42. Hal ini karena setiap bobot 1000 butir varietas Cihreang mempunyai berat 28 gram, sedangkan varietas IR64 sebesar 24.1 gram dan IR42 sebesar 23 gram. Nilai kepercayaan daya simpan benih varietas Ciherang sebesar 3.47, varietas IR64 sebesar 3.36, sedangkan varietas IR42 sebesar 4.04. Petani responden meyakini bahwa daya simpan benih varietas Ciherang dan IR42 tahan lama, sedangkan varietas IR64 cukup tahan.

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana terlihat pada Tabel 12, menunjukan bahwa nilai kepercayaan atribut tekstur nasi benih padi varietas Ciherang sebesar 3.95, IR64 sebesar 3.93, dan IR42 sebesar 2.00. Artinya petani responden meyakini bahwa benih padi varietas Ciherang dan IR64 memiliki tekstur nasi pulen, sedangkan varietas IR42 pera. Petani responden meyakini bahwa benih padi varietas Ciherang dan IR64 mempunyai umur tanaman yang pendek/genjah, sedangkan varietas IR42 mempunyai umur tanaman yang panjang. Hal ini terlihat dari nilai kepercayaan benih padi varietas Ciherang, IR64, dan IR42 berturut-turut adalah sebesar 3.47, 3.77, dan 2.42.

Berdasarkan hasil penilaian kepercayaan terhadap 18 atribut, atribut dengan nilai kepercayaan rata-rata tertinggi pada varietas Ciherang dan IR64 adalah produktivitas sedangkan pada varietas IR42 adalah harga gabah. Atribut dengan nilai kepercayaan rata-rata terendah pada varietas Ciherang dan IR64 adalah harga gabah dengan nilai kepercayaan secara berturut-turut 2.65 dan 2.25, sedangkan pada varietas IR42 adalah umur tanaman 2.42. Sehingga berdasarkan hal tersebut, tingkat kepercayaan petani responden terhadap varietas Ciherang, IR6, dan IR42 berbeda secara signifikan.

Penilaian kepercayaan atribut varietas Ciherang

Hasil penelitian kepercayaan yang meliputi 18 atribut, terhadap benih padi varietas Ciherang seperti terlihat pada Tabel 13 menunjukkan, atribut produktivitas mempunyai nilai kepercayaan rata-rata tertinggi (4.05). Berdasarkan wawancara dengan petani responden, varietas Ciherang mempunyai produktivitas 6-7 ton/ha Dengan demikian, petani responden mempunyai keyakinan bahwa produktivitas yang tinggi.

Tabel 13 Sebaran petani responden menurut skor evaluasi tingkat kepercayaan (bi) terhadap atribut benih padi varietas unggul Ciherang (n=100)

Atribut Frekuensi Nilai

Total Kategori

1 2 3 4 5

1 Produktivitas 0 0 5 85 10 405 Tinggi 2 Kemudahan dalam akses benih 0 0 8 82 10 402 Mudah 3 Jenis beras 0 0 5 95 0 395 Pulen 4 Tanggal kadaluarsa 0 0 7 93 0 393 Perlu 5 Label benih 0 0 15 80 5 390 Perlu 6 Kemudahan dalam menjual gabah 0 0 20 80 0 380 Mudah 7 Tahan hama dan Penyakit 1 0 21 75 3 379 Tahan 8 Stok benih (ketersediaan) 0 0 33 61 6 373 Tersedia

9 Kemasan 0 0 48 52 0 352 Tahan

10 Umur tanaman 0 3 47 50 0 347 genjah/pendek 11 Daya simpan 0 3 47 50 0 347 tahan lama 12 Ukuran benih 0 0 59 41 0 341 Besar 13 Jenis varietas 0 0 64 36 0 336 cukup perlu 14 Ketersediaan demplot dilapangan 0 10 44 46 0 336 cukup perlu 15 Daya tumbuh (berkecambah) 0 0 66 34 0 334 cukup tinggi 16 Efisiensi penggunaan pupuk 0 0 70 30 0 330 cukup efisien 17 Harga benih 0 1 96 3 0 302 cukup murah 18 Harga gabah 0 52 31 17 0 265 cukup murah

Atribut kemudahan dalam akses benih mempunyai nilai kepercayaan 4.02. Berdasarkan hal tersebut, berarti petani setuju bahwa benih varietas Ciherang mudah diperoleh dan tersedia di banyak tempat. Untuk memperoleh dan mengakses benih varietas Ciherang, petani responden cukup mendatangi petani penangkar ataupun kios saprotan. Sejalan dengan kebijakan pemerintah melalui

program SLPTT memberikan subsidi benih padi salah satunya varietas Ciherang. Harga benih yang ditawarkan berkisar antara Rp 25 000-Rp 75 000 per lima kilogram. Menurut petani responden, harga benih yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang ditawarkan. Hal ini menunjukkan bahwa petani responden dalam memutuskan untuk jenis benih yang akan ditanam lebih banyak ditentukan oleh kualitas benih, bukan harga. Nilai kepercayaan atribut harga benih varietas Ciherang sebesar 3.02. Berdasarkan hal tersebut, harga benih varietas Ciherang tergolong cukup murah. Tekstur nasi yang dihasilkan dari benih varietas Ciherang adalah pulen, dan diminati oleh sebagian besar masyarakat untuk di konsumsi. Petani responden menanam varietas Ciherang untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya saja, tidak untuk dijual sehingga bukan sebagai prioritas utama.

Atribut ketahanan hama dan penyakit varietas Ciherang memiliki nilai rata-rata kepercayaan sebesar 3.79. Berdasarkan hal tersebut petani responden mengetahui dan percaya bahwa benih padi varietas Ciherang mempunyai ketahanan terhadap hama dan penyakit dengan kategori tahan. Varietas Ciherang tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3, tahan terhadap hawar daun dan bakteri strain III dan IV. Sedangkan atribut harga gabah merupakan atribut dengan nilai kepercayaan rata-rata paling rendah (2.65). Harga gabah varietas Ciherang berkisar antara Rp 400 000/ku-Rp 500 000/ku. Keunggulan lain yang dimiliki oleh varietas Ciherang adalah tekstur nasi dan ukuran benih yang besar.

Penilaian kepercayaan atribut varietas IR64

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 14 menunjukkan bahwa pada varietas IR64, atribut produktivitas mempunyai nilai kepercayaan rata-rata tertinggi (4.00) hal ini menunjukkan bahwa petani responden percaya bahwa benih padi varietas IR64 mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi. Seperti halnya dengan benih padi varietas Ciherang, benih padi varietas IR64 mempunyai kemudahan dalam akses benih. Nilai kepercayaan atribut kemudahan akses benih varietas IR64 sebesar 3.85. Hal ini berarti petani responden menyatakan bahwa akses benih varietas IR64 mudah diperoleh dan tersedia di kios pertanian maupun petani penangkar.

Keunggulan lain yang dimiliki oleh varietas IR64 adalah umur tanaman yang pendek yaitu 110-120 hari. Umur tanaman benih varietas IR64 ini paling pendek dibandingkan dengan benih varietas Ciherang dan IR42. Benih padi varietas IR64 mudah dan tersedia, artinya akses petani untuk mendapatan benih padi IR64 mudah dan terjangkau. Benih padi varietas IR64 tersedia, baik di kios maupun di penangkar. Harga benih varietas IR64 sesuai dengan kualitas yang ditawarkan berada pada kisaran Rp 25 000 – Rp 75 000 per 5 kilogram.

Selain itu, gabah hasil panen varietas IR64 tergolong mudah untuk dipasarkan. Biasanya petani responden menjual hasil panennya ke pedagang pengumpul. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, varietas IR64 mempunyai produktivitas yang tinggi, hal ini diperkuat dengan pernyataan petani responden yang menyebutkan bahwa varietas IR64 ini mempunyai ketahanan terhadap hama dan penyakit. Sedangkan atribut harga gabah yang mempunyai nilai kepercayaan rata-rata paling rendah (2.25), hal ini menunjukkan bahwa harga gabah untuk varietas IR64 sangat murah menurut petani responden. Harga gabah untuk varietas IR64 berkisar antara Rp 400 000-Rp 500 000/ku. Sehingga petani hanya menanamnya

dalam jumlah sedikit karena diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga saja. Atribut lain yang unggul pada varietas IR64 adalah tekstur nasi (3.93). Varietas IR64 ini menghasilkan tekstur nasi pulen yang cocok untuk konsumsi.

Tabel 14 Sebaran petani responden menurut skor evaluasi tingkat kepercayaan (bi) terhadap atribut benih padi varietas unggul IR64 (n=100)

Atribut Frekuensi Nilai

Total Kategori

1 2 3 4 5

1 Produktivitas 0 0 10 80 10 400 Tinggi

2 Jenis beras 0 0 7 93 0 393 Pulen

3 Label benih 0 0 11 89 0 389 Perlu

4 Tanggal kadaluarsa 0 0 14 86 0 386 Perlu

5 Kemudahan dalam akses benih 0 0 15 85 0 385 Mudah

6 Umur tanaman 0 0 23 77 0 377 Pendek

7 Stok benih (ketersediaan) 0 2 40 57 1 357 Tersedia

8 Kemasan 0 0 51 49 0 349 Tahan

9 Daya simpan 0 0 64 36 0 336 cukup tahan

10 Ukuran benih 0 0 64 36 0 336 cukup besar

11 Efisiensi penggunaan pupuk 0 0 66 34 0 334 cukup efisien

12 Daya tumbuh (berkecambah) 0 0 70 30 0 330 cukup tinggi

13 Tahan hama dan Penyakit 2 1 71 26 0 321 cukup tahan

14 Harga benih 0 0 98 2 0 302 cukup murah

15 Kemudahan dalam menjual gabah 0 40 20 39 1 301 cukup mudah

16 Jenis varietas 0 38 27 35 0 297 cukup perlu

17 Ketersediaan demplot dilapangan 0 37 32 31 0 294 cukup perlu

18 Harga gabah 0 75 25 0 0 225 Murah

Penilaian kepercayaan atribut varietas IR42

Penilaian kepercayaan atribut varietas IR42 secara keseluruhan baik (memuaskan) hal ini dapat terlihat pada Tabel 15. Atribut yang paling unggul adalah harga gabah dengan nilai kepercayaan rata-rata 4.89, atribut kemudahan dalam menjual gabah nilai kepercayaan rata-rata 4.70, dan atribut produktivitas nilai kepercayaan rata-rata 4.57. Berdasarkan wawancara dengan petani responden menyatakan bahwa harga gabah untuk varietas IR42 sangat mahal dan lebih stabil dibandingkan varietas Ciherang dan IR64. Produktivitas varietas IR42 sangat tinggi mencapai 7-10 ton/ha, angka produksi ini jauh di atas nilai potensi produksi varietas IR42 (6 ton menurut deskripsi varietas).

Gabah varietas IR42 lebih mudah dijual dan dengan harga jual yang tinggi. Sebagian besar petani responden menjual gabah kepada pedagang pengumpul. Harga gabah varietas IR42 juga sangat tinggi hingga dapat mencapai Rp 600 000/kuintal- Rp700 000/kuintal. Hal ini yang mendasari petani menanan varietas IR42 karena petani bisa memperoleh keuntungan lebih banyak. Sejalan dengan alasan utama atau motivasi petani responden dalam membeli dan menggunakan benih padi varietas unggul adalah untuk memperoleh keuntungan.

Petani responden tidak menemukan kendala dalam akses benih. Benih varietas IR42 mudah diperoleh dan tersedia, baik di petani penangkar maupun kios saprotan. Harga benih padi varietas IR42 berada pada kisaran Rp 40 000-Rp 70 000/kg. Selain itu, benih varietas IR42 diperoleh dengan cara petani menyimpan benih sendiri (save seed). Tekstur nasi merupakan atribut varietas IR42 yang mempunyai nilai kepercayaan paling rendah (2.00). Seperti diketahui bahwa jenis beras yang dihasilkan oleh varietas IR42 adalah pera dan ini sangat disukai oleh pasar khususnya industri pengolahan beras yang permintaannya terus meningkat. Meskipun volumenya tidak sebesar untuk konsumsi rumah tangga namun penggunaan beras untuk bahan baku industri pengolahan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan meningkatnya ragam dan kapasitas industri pengolahan. Permintaan industri terhadap beras diperkirakan mencapai 23.5 persen dari konsumsi rumah tangga (Departemen Pertanian 2005 dalam Nurmalina 2007). Telah terjadi peningkatan rasio antara beras untuk industri pengolahan dan konsumsi rumah tangga dari 1:12 menjadi 1:5 (Erwidodo dan Pribadi 2002).

Tabel 15 Sebaran petani responden menurut skor evaluasi tingkat kepercayaan

Dokumen terkait