• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deep Interview Pakar Dan arkeolog candi Borobudur

BAB III METODOLOGI DESAIN

3.3 Data Lapangan

3.3.1 Deep Interview Pakar Dan arkeolog candi Borobudur

Wawancara dilakukan kepada ahli arkeolog yang ada di Balai Konservasi Borobudur, adapun pertanyaan yang diajukan bertujuan untuk mengetahui lebih dalam informasi seputar Borobudur beserta dengan teknik sambungan pada struktur Borobudur. Adapaun wawancara dilakukan pada hari Jumat, 23 Mei 2014 dengan nara sumber Sdri. Winda Dyah Puspita Rini, S.S. selaku arkeolog serta Bapak Mura Aristina S.Hum, selaku tour guide yang memandu dan memberikan penjelasan pada waktu berada di dalam museum BKB (Balai Konservasi Borobudur). Berikut daftar pertanyaan yang diajukan pada saat deep interview: 1. Elemen – elemen terpenting apa saja yang dimiliki candi Borobudur? 2. Apa saja nama bagian- bagian dari stupa?

3. Dari pengetahuan yang saya dapatkan sebelumnya, ada beberapa perbedaan yang terdapat di stupa tingkat pertama dengan tingkat ketiga perihal bentuk lubang stupa, adakah maksud atau filosofi tersendiri terhadap bentuk tersebut?

27

4. Ada berapa jenis sambungan pada batu yang digunakan dalam struktur stupa? Apa sajakah jenis - jenisnya?

5. Apa yang dimaksud dengan bajralepa dan fungsinya terkait dengan struktur stupa?

6. Adakah maksud arsitektur tersendiri dari bentuk stupa?

7. Apakah patung budha yang ada berbeda disetiap stupa? Jika iya, apa saja jenisnya?

8. Apa pendapat bapak/ibu jika elemen dari Borobudur dibuat sebagai mainan berseri dalam media pembelajaran anak usia 8 – 12 tahun?

Rangkuman hasil wawancara :

Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.Candi Borobudur ini berbahan batu andesit

dan terletak diatas bukit.Nama Bore-Budur, yang kemudian ditulis BoroBudur,

kemungkinan ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore (Boro); kebanyakan candi memang seringkali dinamai berdasarkan desa tempat candi itu berdiri. Raffles juga menduga bahwa istilah 'Budur' mungkin berkaitan dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti "purba"– maka bermakna, "Boro purba".Akan tetapi arkeolog lain beranggapan bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung.

Elemen – elemen candi :

1. Stupa

Stupa pada candi Borobudur terdiri dari stupa induk, stupa teras, dan stupa kecil sebagai ornamen tubuh candi atau pagar langkan.Stupa induk adalah stupa utama yang paling besar diantara stupa – stupa teras dan tidak berlubang. Stupa induk terletak di tengah bangunan dengan diameter 9,90 m dan tinggi 7 meter.

2. Arca

Arca adalah patung buddha. Selain wujud buddha dalam kosmologi

buddhis yang terukir di dinding, di Borobudur terdapat banyak arca buddha duduk bersila dalam posisi teratai serta menampilkan mudra atau sikap tangan simbolis tertentu. Patung buddha dengan tinggi 1,5 meter ini dipahat dari bahan batu andesit.

28

Berikut tabel penamaan arca

Tabel 3.1 Tabel Arca

3. Singa

Menurut agama Budha Singa merupakan kendaraan sang Buddha pada awal naik ke surga dan symbol kekuatan pengusir pengaruh jahat untuk menjaga kesucian candi.

Sumber :Roderick S. Bucknell and Martin Stuart-Fox (1995).The

Twilight Language: Explorations in Buddhist Meditation and Symbolism. UK: Routledge.

29

Gambar 3.2 Arca Singa (Sumber dokumentasi penulis)

4. Kala

Kala adalah hiasan berupa kepala raksasa yang digambarkan dengan mata melotot dengan hiasan stilir. Kala melambangkan waktu, maut, dan hitam.Kala biasanya diletakkan dibagian atas pintu masuk.

Gambar 3.3 Kala (Sumber dokumentasi penulis)

5. Makara

Makara adalah binatang laut mitologi yang ada di kesenian India.Makara terdapat pada sisi kanan dan kiri tangga pintu masuk candi.Dari sudut pengamanan magis, makara menjadi lambing keselamatan bangunan candi termasuk bagi umat penganutnya.

30

Gambar 3.4 Makara

(Sumber dokumentasi penulis)

6. Doorpel

Merupakan ambang pintu yang merupakan gabungan dari kala dan makara pada tubuh candi.

Gambar 3.5 Doorpel (Sumber dokumentasi penulis)

7. Jaladwara

Jaladwara adalah saluran air pada bangunan candi yang terletak disisi tubuh candi dan disudut tubuh candi.

31

Gambar 3.6 Jaladwara (Sumber dokumentasi penulis)

8. Antefik

Antefik merupakan salah satu unsur bangunan pada candi, berbentuk segitiga.Antefik merupakan hiasan yang tidak dapat berdiri sendiri karena harus menyatu dengan bangunan induknya.

Gambar 3.7 Antefik (Sumber dokumentasi penulis)

9. Ojief

Ojief adalah ornament arsitektural pada percandian yang bentuk pahatannya menyerupai bentuk setengah genta.secara simbolis struktur maupun bangunan candi yang memepunyai motif pahat ojief merupakan struktur bangunan suci yang dianggap penting bagi masyarakat.

32

10. Keben

Keben adlah elemen arsitektural yang terdapat pada candi biasanya dijumpai pada bagian kemuncak maupun atap candi.Secara simbolis keben memberi makna sacral karena letaknya yang diatas.

Gambar 3.8 Keben (Sumber dokumentasi penulis) Bagian – bagian stupa

Gambar 3.9 Bagian – Bagian Stupa

(Sumber buku kearsitekturan Borobudur hal. 40)

Yasti Harmika

Anda/ tubuh stupa Ojief

Prasadha Padma ganda

33 Perbedaan yang terdapat pada tingkatan stupa

Gambar 3.10 Gambar 3.11 Stupa Belah Ketupat Stupa Persegi

Jenis – jenis sambungan yang digunakan pada struktur candi

1. Sambungan tipe ekor burung, sambungan ini banyak dijumpai hamper pada setiap batu dinding

Gambar 3.12 Sambungan Tipe Ekor Burung (Sumber dokumentasi penulis)

2. Sambungan tipe tekikan, sambungan ini banyak terdapat pada kala, doorpel, relung, dan gapura.

Gambar 3.13 Sambungan Tipe Tekikan (Sumber dokumentasi penulis)

Pada stupa belah ketupat melambangkan manusia yang masih goyang- terikat hal duniawi.

Stupa persegi melambangkan tingkatan manusia yang stabil keimanannya. Stupa puncak yang tidak berlubang sama sekali melambangkan bahwa pada tingkat puncak manusia sudah mencapai nirwana

34

3. Sambungan tipe alur dan lidah, sambungan ini banyak terdapat pada pagar, dan batu ornament makara dikanan dan kiri tangga undag dan slasar.

Gambar 3.14 Sambungan Tipe Alur dan Lidah (Sumber dokumentasi penulis)

4. Sambungan tipe purus dan lubang, sambungan ini banyak terdapat pada

antefik dan kemuncakan.

Gambar 3.15 Sambungan Tipe Purus (Sumber dokumentasi penulis)

Bajralepa adalah lapisan candi yang berupa campuran antara tanah liat, batu kapur dan air. Bajralepa berfungsi sebagai waterproof pada candi Borobudur bukan sebagai lem. Dari komposisi campuran bahan yang digunakan untuk membuat bajralepa, tanah liat berfungsi sebagai perekat, batu kapur berfungsi sebagai bahan panas yang digunakan untuk mencegah tumbuhnnya lumut.Namun dibalik semua fungsi tersebut fungsi utama dari bajralepa sebagai waterproof. Hal ini dikarenakan candi Borobudur adalah bangunan yang dibangun diatas

Dokumen terkait