• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Defenisi Operasional Variabel

Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara penghasilan hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah mudharabah. Lebih jauh prinsip mudharabah dapat dipergunakan sebagai dasar

\baik untuk produk pendanaan (tabungan dan deposito) maupun pembiayaan.

2. Jasa Tabungan

Tabungan akad mudharabah adalah transaksi penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengeola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu yang sesuai syariah, dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan

Didirikan dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara. Berkedudukan di Makassar, berdasarkan Akte Notaris Raden Kadiman di Jakarta No.95 tanggal 23 Januari 1961. Setelah mengalami beberapa kali perubahan Anggaran Dasar dan penambahan modal disetor dan setelah perubahan status dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dengan modal dasar Rp.650 Milyar. Akta pendirian PT berdasarkan Akta Notaris Mestariani Habie, SH No.19 tanggal 27 Mei tahun 2004 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan (disingkat PT Bank Sul-Sel) telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. 13 tertanggal 15 Februari 2005. Perubahan status Bank Sul-Sel dari PD Menjadi PT juga diikuti dengan perubahan logo pada tanggal 22 Desember 2005.

Sejak saat itu dimulailah lembaran baru perjalanan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan yang menampilkan wajah baru dengan call name Bank Sul-Sel beserta logo baru berupa imajinatif layar terkembang yang sarat makna dan dinamis dalam mengiringi setiap langkah Bank Sul-Sel untuk senantiasa menjadi Bank kebanggaan seluruh masyarakat Sulawesi Selatan Barat.

Bank Sul-Sel memiliki 1 kantor Pusat, 3 Kantor Cabang Utama, 24 Kantor Cabang Pembantu , 3 Kantor Cabang Syariah Yaitu:

1. Cabang Syariah Sengkang yang didirikan pada bulan April 2006

2. Cabang Syariah Maros yang didirikan pada tanggal 30 Desember 2007 3. Cabang Syariah Makassar yang didirikan pada tanggal 30 Desember 2008 4. Office Chanelling Syariah Pada PT. Bank Sul-Sel Cabang Utama Bone,

PT. Bank Sul-Sel Cabang Bulukumba, Dan PT Bank. Sul-Sel Cabang Palopo. Didirikan Pada Awal Tahun 2010

Kantor Kas 27 unit, serta Payment Point/Kas Keliling 6 unit. Dan ditahun 2011 ini direncanakan untuk menambah beberapa lagi jaringan kantor yaitu Cabang Jakarta. dan dari 65 kantor termasuk cabang syariah dengan didukung oleh 100 orang karyawan yang terdiri dari level pendidikan S2, S1, Sarjana, SMP, SMA, dan SD yang tersebar di Kantor Pusat dan seluruh cabang.

Pada tanggal 26 Mei 2011, Bank Sul-Sel resmi berganti nama manjadi Bank Sulselbar sehingga Bank Sulsek Cab. Syariah ikut berganti nama menjadi Bank Sulsebar Cab. Syariah Makassar. Perubahan nama ini melalui keputusan Kementrian Hukum dan HAM. Persetujuan perubahan Anggaran Dasar (AD) Bank Sulsel menjadi Selselbar ditandatangani Dirjen Administrasi Umum Aidir Amin Daud. Keputusan itu dituangkan dalam surat bernomor AHU-11765.

A.A.01.02 Tahun 2011 tertanggal 8 Maret 2011. Penerbitan surat keputusan itu dikeluarkan berdasarkan akta notaris yang disampaikan notaris Rakhmawati Laica Marzuki pada Mei 2009. Dengan terbitnya SK tersebut, bank milik pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel resmi menjadi Sulselbar dengan masuknya Pemprov Sulbar sebagai pemilik saham.

B. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Menjadi Bank Kebanggaan dan Pilihan Utama Membangun Kawasan Timur Indonesia.

2. Misi

a. Memberikan Pelayanan Prima yang berkualitas & terpercaya.

b. Mitra Strategis PEMDA dalam menggerakkan sektor riil.

c. Memberikan nilai tambah optimum bagi stakeholder.

C. Struktur Organisasi dan Job Description 1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan pada dasarnya memperlihatkan hubungan antara wewenang, tanggungjawab, tugas dan kedudukan para personil dalam perusahaan. Struktur organisasi juga dimaksudkan sebagai alat kontrol serta pengawasan bahkan dapat menciptakan persatuan dan dinamika suatu perusahaan.

Dalam organisasi dengan segala aktivitas, terdapat hubungan antara orang-orang yang menjalankan aktivitasnya. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan dalam organisasi, semakin kompleks pula hubungan-hubungan dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi yang baik merupakan salah satu syarat keberhasilan untuk menangani kegiatan usaha dalam rangka pencapaian kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Struktur organisasi PT.Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar akan disajikan dalam gambar 4.1 sebagai berikut

42

PEMIMPIN CABANG FAISAL RIZA BASALAMAH

SEKSI UMUM & PERSONALIA SEKSI PEMASARAN & TREASURY SEKSI AKUNTANSI & PELAPORAN SEKSI PELAYANAN

ANDI JUSTI COKANA

2. Job Description a. Pimpinan Cabang

1) Bertanggung jawab terhadap pencapaian seluruh target cabang yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2) Bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas operasional cabang, dengan melakukan supervisi terhadap setiap unit/seksi dicabang demi pencapaian target pemasaran dan operasional sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

3) Bertanggung jawab terhadap penyaluran pembiayaan yang disalurkan melalui cabang juga melakukan monitoring dan pengawasan agar tetap comply-with dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

4) Bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas SDM 5) Bertanggung jawab atas kondisi cabang agar tetap kondusif.

6) Bertanggung jawab atas monitoring dan pembinaan terhadap nasabah pembiayaan.

b. Kasie Umum dan Personalia

1) Memonitoring pegawai, membuat daftar gaji, membuat daftar uang makan, membuat surat-surat keluar, mengagenda surat masuk.

2) Menjaga barang inventaris kantor dan membuat daftar penyusutan ATI (Aktiva Tetap dan Inventaris).

3) Melaksanakan transaksi jaminan juga melaksanakan penagihan.

4) Memonitoring kebutuhan ATC (Alat Tulis dan Cetak)

5) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang.

c. Pimpinan Seksi Akuntansi dan Pelaporan 1) Memonitoring mutasi pada neraca dan laba rugi.

2) Melaksnakan review transaksi teller dan berkoordinasi dengan teller.

3) Memonitoring angsuran bulanan nasabah.

4) Melakukan edukasi dan sosialisasi perbankan syariah

5) Melakukan pemeriksaan data-data untuk pencarian pembiayaan dan penanggung jawab VBS (Virtual Banking System).

6) Melaksanakan konsolidasi RAK ataupun Giro antar Bank dengan devisi UUS (Unit Usaha Syariah).

7) Melakukan koodinasi dengankasie umum, kasie pemasaran perihal putusan pembiayaan.

8) Menjaga stabilitas cabang yaitu menjaga keharmonisan kinerja secara internal dan secara eksternal.

9) Menyampaikan laporan bulanan cabang ke kantor pusat ataupun ke Bank Indonesia juga anggota komite kantor cabang.

10) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang, kasie akuntansi dan pelaporan, SA, supervisor, head teller, penanggung jawab kunci brankas.

d. Teller

1) Melakukan transaksi tunai dan non tunai, membuat laporan kas, momonitoring posisi saldo kas untuk fungsi kontrol maka ditugaskan untuk melakukan transksi Back Office.

2) Melayani nasabah yang akan membuka rekening.

3) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target operasional lainnya yang telah ditatapkan oleh cabang.

4) Penanggung jawab kunci kombinasi lemari brankas.

e. Costumer Service (CS)

1) Bertanggung jawab atas pelayanan kepada seluruh nasabah secara prima juga menjelaskan berbagai produk simpanan/pembiayaan kepada nasabah secara efesien dan efektif namun tetap menjaga kerahasiaan bank.

2) Memonitoring pembukuan rekening simpanan secara reguler.

3) Melakukan koordinasi dengan kasie keuangan dan teller perihal aktivasi rekening simpanan.

4) Menjaga keharmonisan kerja dengan seluruh bagian.

5) Mengupdate pengetahuan mengenai produk perbankan syariah, menguasai materi KYC ( Know Your Custumer) pada saat melakukan aktivasi pembukaan rekening simpanan.

6) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-trget operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang.

7) Memonitoring penggunaan materai.

f. Penanggung jawab VBS dan Teller Pemindah Bukuan/Back Office 1) Bertanggung jawab atas: transaksi non tunai/Back Office,

monitoring dan pemeliharaan ATI ( Alat Tulis dan Inventaris), jaringan VBS ( Virtual Banking System) dan pemeliharaan komputer termasuk update anti virus.

2) Bertanggung jawab atas pembuatan dan pengiriman laporan : LBUS (Laporan Bank Umum Syariah), SID (Sistem Informasi Debitur), mingguan, pajak-pajak termasuk mengadministrasi file pajak, petugas transaksi jaminan.

3) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan, tugas tambahanyang diberikan oleh atasan langsung.

g. SA/Administrasi Pembiayaan

1) Bertanggung jawab atas supporting pembiayaan : administrasi pembiayaan/pencairan pembiayaan, dokumentasi pembiayaan (legal file dan file pembiayaan), asuransi pembiayaan.

2) Bertanggung jawab atas pembuatan dan pengiriman laporan : SID (Sistem Informasi Debitur), LBUS (Laporan Bank Umum Syariah), mingguan.

3) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan, tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsung.

h. Kasie Pemasaran

1) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target unit sebesar Rp.

38.100 milyar untuk DP3 dan Rp. 33.25 milyar untuk pembiayaan.

Laba Rp. 1 M dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan, memonitoring angsuran nasabah.

2) Bertanggung jawab memantau dan melaporkan pelaksanaan pembiayaan (monitoring).

3) Bertanggung jawab dalam memastikan perikatan hukum (akad, hak tanggungan dan FEO) secara sempurna dan memastikan kesempurnaan penutupan asuransi terhadap debitur, sosialisasi nasabah funding, sosialisasi nasabah lending, monitoring target agar tepat waktu, mengontrol kerja dan tugas AO.

4) Melakukan penagihan ke nasabah juga menjaga hubungan baik antara Bank Sul-Sel Syariah dan nasabah maupun anggota komite.

i. Account Officer

1) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang.

2) Menerima berkas permohonan pembiayaan, melakukan sosialitas terhadap permohonan yang masuk, membuat usulan pembiayaan yang dinilai layak untuk diberikan fasilitas pembiayaan.

3) Membina dan mengawasi seluruh account pembiayaan yang telah disalurkan.

4) Membantu kasie pemasaran dalam pencapaian target funding.

5) Bertanggung jawab dalam proses pemberian pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan pedoman produk pembiayaan Bank Sul-Selbar.

j. Staf Pemasaran

1) Bertanggung jawab terhadap pencapain target pendanaan dan target-target opersioanal lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang.

2) Melakukan pencairan nasabah pembiayaan dan melakukan pelunasan cepat padaVBS (Virtual Bank System).

3) Bertanggung jawab terhadap penyimpanan file pembiayaan file pembiayaan dan dokumentasi taksasi jaminan, menerima berkas permohonan pembiayaan, melakukan sosialitas terhadap permohonan yang masuk.

4) Membuat usulan pembiayaan yang dinilai layak untuk diberikan fasilitas pembiayaan.

5) Membina dan mengawasi seluruh account pembiayaan yang telah disalurkan.

6) Membantu kasie pemasaran dalam pencapaian target funding.

7) Bertanggung jawab dalam proses pemberian pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan pedoman produk pembiayaan Bank Sul-Selbar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sistem Bagi Hasil

Sistem bagi hasil ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana.

Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah mudharabah.

Lebih jauh prinsip mudharabah dapat dipergunakan sebagai dasar baik untuk produk pendanaan (tabungan atau deposito) maupun pembiayaan.

Perkembangan lembaga keuangan syariah dengan berbagai instrumen yang ada menimbulkan optimisme akan perubahan sikap masyarakat terhadap keberadaan riba. Karena dampak daripada riba di tengah-tengah masyarakat tidak ada berpengaruh pada kehidupan prekonomian tetapi dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Riba merupakan salah satu bentuk penjajahan, karena riba dapat menimbulkan permusuhan antara sesame manusia , adanya riba membuat gap yang dalam sehingga yang kaya semakin kaya dan miskin tambah miskin. Riba pada nyatanya adalah pencuri, karena uang tidak melahirkan uang. Uang hanya sebatas alat tukar bukan barang komoditi.

B. Mekanisme operasional bagi hasil Bank sulselbar Cabang Syariah Makassar

Tabungan al-mudharabah adalah salah satu jenis simpanan berdasarkan prinsip mudharabah al-muthalaqah dan diperuntukkan untuk

nasabah yang menginginkan dananya di investasikan secara syariah.Dana tersebut di investasikan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada berbagai jenis usaha dari usaha kecil dan manengah sampai pada tingkat korporat secara professional tanpa melupakan prinsip syariah. Atas investasi dana tersebut, akan diberikan bagi hasil sesuai nisbah yang telah disepakati bersamaantara bank dan nasabah.

Adapun prosedur pembukaan tabungan bank sulselbar cabang syariah Makassar yang dijelaskan dalam bentuk bagan berikut berdasarkan data yang diperoleh :

nasabah

Bank sulselbar cabang syariah makassar

nasabah

Menyerahkan data/ Dokumen Costumer servise

Mengisi formulir

Membuka rekening baru

Gambar 5.1 Prosedur Pembukaan Tabungan

C. Analisis Sistem Dan Akad Bank Sulselbar Cabang Syariah Makasaar

Bank Sulselbar Cabang Syariah merupakan lembaga keuangan perbankan yang menerapkan sistem bagi hasil berdasarkan syariah islam.Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar menjadi bank kebanggaan dan pilihan utama membangun kawasan timur indonesia dengan memberikanpelayanan prima yang berkualitas & terpercaya,mitra strategis PEMDA dalam menggerakkan sektor riil dan memberikan nilai tambah optimum bagi stakeholder.

Berikut hasil wawancara yang dilakukan dengan responden Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar mengatakan bahwa :

“Sistem bagi hasil yang digunakan pada Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar adalah sistem revenue sharing (bagi

Data diolah costumer service

Nasabah tabungan Bank Sulselselbar Cabang Syariah

Makassar

hasil)”.Tabungan mudharabah yang digunakan adalah mudharabah muthlaqah dimana pemilik dana sebagai shahibul maal dan bank sebagai mudharib”.

Berdasarkan penjelasan diatas, bagi hasil pada Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar menggunakan sistem revenue sharing (bagi hasil) karena merupakan alat yang terbaik untuk menghapus bunga dalam berbagai macam transaksi dan pembiayaan jangka pendek. Sedangkan pada tabungan mudharabah menggunakan mudharabah muthalaqah dimana pemilik dana sebagai shahabul maal dan pihak bank atau pengelola dana sebagai mudharib ketika terjadi kerugian maka kerugian tersebut ditanggung oleh pemilik dana kecuali terjadi kesalahan yang dilakukan pihak bank maka kerugian tersebut ditanggung oleh pihak bank.

D. Perhitungan Bagi Hasil dan Jasa Tabungan Mudharabah.

a) Bagi hasil

Bagi hasil 2012 =Total pendapatan – Seluruh biaya operasional Seluruh Nasabah.

= Rp. 29.541.000.000 – Rp. 12.359.000.000 11.710 nasabah

= Rp. 1.467.000.29

Bagi hasil 2013 =Total pendapatan – Seluruh biaya operasional Seluruh Nasabah

= Rp. 40.519.000.000 – Rp. 16.598.000.000 7.370 nasabah

= Rp. 40.516.747.000,89

Bagi hasil 2014 =Total pendapatan – Seluruh biaya operasional Seluruh Nasabah

= Rp. 59.977.000.000 – Rp. 14.121.000.000 7.706 Nasabah

= Rp. 59.975.167.000,53

Bagi hasil 2015 =Total pendapatan – Seluruh biaya operasional Seluruh Nasabah

= Rp. 52.984.000.000 – Rp. 39.835.000.000 11.049 nasabah

= Rp. 52.980.394.000,69

Bagi hasil 2016=Total pendapatan – Seluruh biaya operasional Seluruh nasabah

= Rp. 52.724.000.000 – Rp. 31.349.000.000 12.164 nasabah

= Rp.52.721.422.000,8

Berdasarkan perhitungan di atas menunjukkan bahwa bagi hasil yang diperoleh pada tahun 2012 sebesar 1.467.000.29 , pada tahun 2013 Rp.

40.516.747.000,89 , pada tahun 2014 sebesar Rp. 59.975.167.000,53 , sebesar 2015 sebesar Rp.52.980.349,69 dan bagi hasil yang diperoleh pada tahun 2016 sebesar Rp. 52.721.422.000,8 . Terlihat bahwa terjadi bahwa terjadi peningkatan bagi hasil tiap tahunnya dan terjadi penurunan bagi hasil pada tahun 2016 karena

dipengaruhi dari total pendapatan dan seluruh biaya operasional yang mengalami penurunan meskipun diseluruh nasabah terjadi peningkatan.

b) Jasa Tabungan Mudharabah.

Rumus tabungan akad mudharabah ada 2 yaitu :

a. Hasil bagi hasil x saldo rata-rata harian x tingkat bagi hasil Hari kalender yang bersangkutan

2012 = Rp. 29.541.000.000 x Rp.14.808.612.000,9 x 22.5%

240 hari

= Rp. 410.119.906.573.000,96

2013 = Rp.49.519.000.000 x Rp. 21.776.612.000,9 x 22.5%

240 hari

= Rp.909.862.916.000.000,87

2014 = Rp. 59.977.000.000 x Rp. 23.412.870.000,96 x 22.5%

240 hari

= Rp. 1.316.474.000.000,16

2015 = Rp.52.937.000.000 x Rp. 54.937.000.000 x 22.5%

240 hari = Rp. 2.727.828.063.750.000

2016 = Rp. 52.724.000.000 x Rp. 70.936.000.000 x 22.5%

240 hari

= Rp. 3.506.277.810.000.000

Berdasarkan perhitungan diatas menunjukkan bahwa perhitungan jasa tabungan akad mudharabah pada tahun 2012 sebesar Rp. 410.119.906.573.000,96 , pada tahun 2013 Rp.909.862.916.000.000,87, pada tahun 2014 Rp.

1.316.474.000.000,16, tahun 2015 Rp. 2.727.828.063.750.000 dan , dan pada tahun 2016 sebesar Rp. 3.506.277.810.000. Dimana perhitungan atas jasa tabungan pada akad mudharabah terus mengalami peningkatan pada tiap tahunnya.

b. Jasa tabungan (Quick Ratio)

Quick rasio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannyaterhadap para deposan (pemilik simpana giro, tabungan, dan deposito) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh bank.

Cash Assets

Quick Ratio = x 100%

Total Deposit

Rp. 81.209.000.000

Quick Ratio 2012 = x 100%

Rp. 5.112.404.000

= 15.9%

Rp. .25.525.000.000

Quick Ratio 2013 = x 100%

Rp. 5.535.849.000

= 4.6%

Rp. 29.568.000.000

Quick Ratio 2014 = x 100%

Rp. 56.570.526

= 52.26%

Rp.2.005.238.000

Quick Ratio 2015 = x 100%

Rp.7.207.122.000 = 27.8%

Quick Ratio 2016 = Rp.4.048.575.000

x 100%

Rp. 11.015.563.000

= 36.75%

Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa quick ratio pada tahun 2012 sebesar 15,9%, pada tahun tahun 2013 sebesar 4,6%, pada tahun 2014 sebesar 52.26% , tahun 2015 sebesar 27.8 % dan pada tahun 2016 sebesar 36.8 %, dalam artian kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan (pemilik simpanan giro , tabungan, dan deposito) dengan harta paling liquid yang dimiliki oleh bank pada tahun 2016 mengalami peningkatan dari tahun 2015.

E. Hasil Analisis Perhitungan Bagi Hasil dan Jasa Tabungan pada Bank Sulselbar abang Syariah Makassar

Tabel 5.1

Tabel Perhitungan Bagi Hasil Menggunakan Renevue Sharing

Tahun Bagi hasil Keterangan

2012

Rp. 1.467.000.29

Bagi hasil yang diperoleh pada tahun 2012 tidak bagus karena dipengaruhi oleh rendahnya total pendapatan dan tingginya jumlah nasabah.

2013

Rp. 40.516.747.000.89

Bagi hasil yang diperoleh pada tahun 2013 bagus kerena mengalami peningkatan hal ini dipengaruhi karena meningkatnya total pendapatan tetapi mengalami penurunan di jumlah nasabah.

2014

Rp. 59.975.167.000.53

Bagi hasil yang diperoleh pada tahun ini lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya karena mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini di pengaruhi dari total pendapatan yang semakin meningkat.

2015

Rp. 52.980.394.000.69

Bagi hasil yang diperoleh tidak bagus karena mengalami penurunan, hal ini dipengaruhi karena menurunnya total pendapatan sedangkan biaya operasional yang sangat tinggi.

2016

Rp. 52.721.422.000,8

Bagi hasil yang diperoleh tidak bagus karena mengalami penurunan, hal ini dipengaruhi menurunnya total pendapatan yang diperoleh dan jumlah nasabah yang sangat tinggi.

Berdasarkan hasil analisis perhitungan bagi hasil mudharabah dan jasa tabungan dengan akad mudharabah pada Bank Sulselbar Cabang Syariah Makasaar dapat dilihat bahwa telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariahsebagaimana di atur dalam Fatwa DSN-MUI. Bagi hasil mudharabah menggunakan sistem revenue sharing yang hasilnya pada tahun 2012 sebesar 1.467.000.29 , pada tahun 2013 Rp. 40.516.747.000,89 , pada tahun 2014 sebesar Rp. 59.975.167.000,53 , sebesar 2015 sebesar Rp.52.980.349,69 dan bagi hasil yang diperoleh pada tahun 2016 sebesar Rp. 52.721.422.000,8 . Terlihat bahwa terjadi bahwa terjadi peningkatan bagi hasil tiap tahunnya dan terjadi penurunan bagi hasil pada tahun 2016 karena dipengaruhi dari total pendapatan dan seluruh biaya operasional yang mengalami penurunan meskipun diseluruh nasabah terjadi peningkatan.

Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan sistem revenue sharing sistem bagi hasil bank sulselbar cabang syariah Makassar sudah berjalan dengan baik. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Retno Intansar Rahmawati pada tahun (2011) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa akad yang digunakan pada Tabungan Investa Cendekia adalah tabungan mudharabah muthalaqah, the customer as shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Keuntungan bagi hasil pada produk ini dihitung berdasarkan saldo rata-rata harian dan akan dibukukan ke rekening tabungan.

Operasional produk ini sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah sebagaiman diatur dalam fatwa DSN-MUI.

Tabel 5.2

Perhitungan Jasa Tabungan dengan menggunakan Quick Rasio

Tahun Quick Rasio Keterangan

2012 15.9% Dapat dilihat bahwa kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap deposan belum berjalan dengan baik. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya total deposit.

2013 4.6% Hasil yang diperoleh sangat rendah karena dipengaruhi rendahnya asset yang dimiliki oleh bank.

2014 52.26% Hasil yang diperoleh sangat baik karena meningkatnya asset bank dan menurunnya total deposit bank.

2015 27.8% Kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya kepada deposan tidak baik karena mengalami penurunan yang dipengaruhi menurunnya asset bank.

2016 36.8% Kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya pada deposan baik karena mengalami peningkatan pada asset bank.

Pada jasa tabungan rasio yang digunakan adalah quick ratio pada tahun 2012 sebesar 15,9%, pada tahun tahun 2013 sebesar 4,6%, pada tahun 2014 sebesar 52.26% , tahun 2015 sebesar 27.8 % dan pada tahun 2016 sebesar 36.8 %, dalam artian kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan (pemilik simpanan giro , tabungan, dan deposito) dengan harta paling liquid yang dimiliki oleh bank pada tahun 2014 mengalami peningkatan dari tahun sebelum-sebelumnya meskipun mengalami penurunan ditahun 2015 namun

meningkat kembali pada tahun 2016.Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan (pemilik simpanan giro, tabungan, dan deposito) dengan harta paling liquid yang dimiliki oleh bank sulselbar cabang syariah.Secara keseluruhan bagi hasil dan jasa tabungan yang diterapkan Bank Sulsebar Cabang Syariah Makassar telah berjalan sesuai dengan syariat islam.

F. Manfaat Bagi Hasil Dan Jasa Tabungan Bagi Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar.

1. Manfaat Bagi Hasil Bagi Bank

a) Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan untuk nasabah meningkat.

b) Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan atau hasil usaha bank hingga bank tidak akan perna mengalami negatife spread.

c) Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang benar-benar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang konkret dan benar-benar terjadi itulah yang kan dibagikan.

d) Prinsip bagi hasil dalam mudharabah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan (nasabah) satu jumlah bunga tetap berapapun keuntungan yang di hasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.

2. Manfaat Jasa Tabungan Bagi Bank

a) Menjadi sumber penghasilan bagi Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar itu sendiri.

b) Jasa tabungan menjadi tulang punggung untuk menanggung biaya operasional.

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dan dari hasil analisis perhitungan bagi hasil mudharabah dan jasa tabungan akad mudharabah dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Bagi hasil mudharabah pada Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar dapat dilihat dari perhitungan bagi hasil mudharabah dengan menggunakan sistem revenue sharing. Renevue sharing adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.

2) Rasio jasa tabungan mudharabah menggunakan quick rasio dimana dari hasilnya mengalami peningkatan sehingga dapat dilihat kemampuan Bank Sulsebar Cabang Syariah Makassar dalam memenuhi kewajibnnya terhadap deposan (pemilik simpanan giro, tabungan dan deposito) dengan harta yang paling liquid yang dimiliki bank.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian diatas maka saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

1) Bagi Pihak PEMDA supaya Bank Sulselbar Cabang Syariah Makasaar menjadi mitra strategis dalam menggerakkan sektor riil dan memberikan nilai tambah optimum bagi stakeholder.

2) Bagi perusahaan pihak Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar harus

2) Bagi perusahaan pihak Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar harus

Dokumen terkait