• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I PENDAHULUAN

F. DEFINISI KONSEPTUAL

1. Bencana Gunung Merapi 26 Oktober 2010

Merapi adalah nama sebuah gunung berapi di provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta yang masih aktif hingga saat ini. Sejak tahun 1548, gunung ini meletus sebanyak 68 kali. Letaknya cukup dekat dengan Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700m. Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa.

Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava. Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Tapi pada tahun 1930 letusan gunung merapi menghancurkan 13

31

Susan R. Goldman and Jennifer Wiley, Discourse Analysis: Written Text, University of Illinois at Chicago, 2011

commit to user

desa dan menewaskan 1400 orang. Pada November 1994 menyebabkan hembusan awan panas ke bawah hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban puluhan jiwa manusia hingga yang terbaru adalah erupsi pada 26 Oktober 2010.

Pada bencana kali ini, status waspada Merapi dimulai tanggal 20 September 2010, status siaga tanggal 21 Oktober 2010, status awas pada tanggal 25 Oktober 2010, dan erupsi I dimulai pada tanggal 26 Oktober 2010. Menurut laporan BPPTKA, letusan terjadi sekitar pukul 17.02 WIB. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan diiringi keluarnya awan panas setinggi 1,5 meter yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo. Letusan ini menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km.32 Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, sampai dengan tanggal 2 Desember 2010 jumlah korban meninggal bencana erupsi Gunung Merapi mencapai 277 orang. Selain korban meninggal juga terdapat ratusan ribu pengungsi yang tersebar di berbagai daerah di Magelang, Boyolali, Klaten, dan beberapa daerah lain.

Pembahasan masalah bencana gunung Merapi tidak hanya terbatas masalah lingkungan semata, malainkan mencakup kehidupan sosial, ekonomi, bahkan politik di pemerintahan. Berbagai wacana muncul dari berbagai sudut pandang yang secara tidak langsung memberikan gambaran dan pembahasan masalah terkait bencana gunung Merapi di media massa. Wacana tentang bencana gunung Merapi dalam penelitian ini mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan peristiwa bencana Merapi dari berbagai sudut pandang yang ada.

32

commit to user 2. Artikel Halaman Opini

Artikel halaman opini lazim ditemukan pada halamn khusus opini bersama tulisan opini yang lain yakni tajuk rencana, karikatur, pojok, kolom, dan surat pembaca. Artikel opini mengupas suatu masalah secara serius dan tuntas dengan merujuk pada pendekatan analitis akademis. Sifatnya relatif berat. Karena itulah, artikel opini kerap ditulis oleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan, pengetahuan, keahlian, atau pengalaman memadai di bidangnya masing-masing.33

Melalui berbagai tulisan pada halaman opini, perbedaan pendapat masyarakat, aspirasi dan persoalan masyarakat diberi saluran untuk dinyatakan dan saling dikaji serta diuji. Melalui aneka macam karangan yang ditinjau dari berbagai segi dengan berbagai latar belakang, khalayak diajak belajar menghargai perbedaan dan mengembangkan perbedaan sebagai sumber konstruktif untuk memajukan kesejahteraan masyarakat.34

Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa halaman artikel opini memiliki fungsi yang penting sebagai sarana dialog dan penyalur aspirasi rakyat. Sementara penulis artikel biasanya orang-orang yang bukan dari pengelola penerbitan pers itu sendiri. Bisa berasal dari ilmuan, tokoh masyarakat, atau penulis yang kritis yang dapat memberikan pandangan mengenai suatu peristiwa ataupun memberi pendapat-pendapat. Dalam penelitian ini artikel yang dieliti adalah artikel opini pada halaman opini surat kabar harian Kompas. Artikel

33

Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia:Penulisan Berita dan Feature, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006, hal.13

34

commit to user

halaman opini pada surat kabar Kompas cukup lengkap memuat artikel-artikel opin dari berbagai sudut pandang yang ada.

3. Surat Kabar

Surat kabar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai lembaran-lembaran kertas yang bertuliskan berita-berita, dan sebagainya. Surat kabar atau yang sering disebut Koran merupakan salah satu bentuk media cetak selain majalah ataupun buletin.

Djujuk Juyoto memberikan pengertian surat kabar dalam 2 hal yaitu: 1. Suatu lembaran sekurang-kurangnya terbit seminggu sekali

mengutamakan pemberitaan (kabar) dalam isi.

2. Lembaran-lembaran yang berisi kabar, dicetak dan terbit secara rutin, tertentu dan periodik.35

Surat kabar merupakan salah satu bentuk penerbitan yang tergolong tua. Meski pada awalnya hanya berfungsi sebagai media informasi (to inform), dalam perkembangannya mencakup fungsi mendidik (to educate), menghibur (to

entertain) dan mempengaruhi (to influence). Menurut Onong Uchjana, surat kabar

memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

1. Publisitas, bahawa isi pesan harus bersifat umum dalam arti semua dapat membacanya

2. Periodesitas, bahwa surat kabar diterbitkan secara periodik dan teratur 3. Universalitas, keserempakan isi, beranekaragam dan dari seluruh dunia

35

Djujuk Juyoto, Jurnalistik Praktik Sarana Penggerak Lapangan Kerja Raksasa, Nurcahaya, Yogyakarta, 1985, hal.18

commit to user

4. Aktualitas, bahwa isi pesan harus sesuatu yang baru atau hangat

5. Kontinuitas, bahwa isi pesan harus berkesinamungan dan terus menerus selama masih menjadi perhatian khalayak luas.36

Sebuah surat kabar berbeda dari tipe publikasi lain karena kesegaranya, karakteristik headline-nya, dan keanekaragaman liputan yang menyangkut berbagai topik isu dan peristiwa. Ini terkait dengan kebutuhan pembaca akan sisi menarik informasi yang ingin dibacanya.37

Waktu terbit sebuah surat kabar bervariasi, ada surat kabar harian dan mingguan, ada surat kabar pagi atau surat kabar sore. Target distribusinya pun berbeda pula, ada yang menjangkau beberapa ratus penduduk sebuah kota kecil, ada yang memasok seluruh rakyat disebuah Negara atau bangsa, bahkan untuk seluruh orang di dunia sebagai “pasar” internasional.38 Surat kabar dalam penelitian ini merupakan surat kabar yang terbit dalam format harian yakni Kompas yang berskala nasional.

Dokumen terkait