• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Non-muslim

Dalam dokumen Salam terhadap non-muslim perspektif hadis (Halaman 35-40)

BAB I PENDAHULUAN

B. Non-Muslim

1. Definisi Non-muslim

Definisi non-Muslim dapat dilihat dari pengertian Muslim dengan mendapat kata imbuhan non yang berarti tidak atau bukan. Maka non-Muslim berarti orang yang tidak atau bukan beragama Islam.24 Dalam kajian sosiologi, non-Muslim adalah mereka yang berada di luar agama Islam. Termasuk dalam kategori ini adalah mereka yang memeluk agama Katolik, Hindu, Budha,Yahudi, Konghucu, Sinto dan agama-agama lainnya.25

Kelompok non-Muslim dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok. Abdullah Nashih ‘Ulwan membaginya menjadi empat kelompok, yaitu: kelompok

Ahl al-Kitāb, kelompok atheis dan murtad, kelompok paganis dan musyrik, dan kelompok orang-orang munafik.26

a. Kelompok Ahl al-Kitāb

23

Ahmad Kusaeri, Akidah Akhlak, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008) h. 68 24

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994) h. 692

25

Makalah Nikah Beda Agama, h.4

26Abdullah Nashih ‘Ulwan, Konsep Islam Terhadap Non-Muslim, Penerjemah: Kathur Suhardi, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996) h. 46

24

Yang dimaksud dengan kelompok Ahl al-Kitāb adalah orang-orang yang beragama berdasarkan salah satu kitab samawi dan mengikuti salah seorang Nabi. Ahl al-Kitāb merupakan sebutan bagi kelompok orang yang mempercayai dan berpegang teguh kepada agama yang memiliki kitab suci yang berasal dari Tuhan, selain al-Quran.27 Orang yang tetap berpegang teguh pada agama yang di bawa Nabinya sebelum kenabian Muhammad atau sesudah kedatangan beliau tapi dakwah Islam belum sampai kepadanya, maka dia adalah orang Mukmin. Sedangkan orang yang tetap pada agamanya, padahal ia mengetahui akan kerasulan Muhammad dan dakwah beliau, maka ia termasuk kelompok orang-orang kafir. Ahl al-Kitāb terdiri dari dua kelompok, yakni kelompok Yahudi yang berpegang teguh kepada syari‘at Nabi Musa yang menerima kitab Taurat, dan kelompok Nashrani yang berpegang teguh kepada syari‘at Nabi Isa yang menerima kitab Injil. b. Kelompok Atheis dan Murtad

Murtad artinya perbuatan orang Muslim yang meninggalkan agama yang telah diridhai Allah, lalu memeluk agama lain, atau meyakini suatu akidah dan ideologi tertentu yang bertentangan dengan tatanan Islam. Sedangkan atheis adalah pengingkaran terhadap dzat Illahi, menolak risalah samawi yang telah diturunkan Allah kepada Rasul-rasul-Nya. Atau dengan pengertian lain bahwa atheis merupakan pengingkaran tentang hal-hal gaib

27

Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid I, ed, (Jakarta:Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996), h. 46

yang dibawa dan disampaikan lewat para rasul.28 Yang disebut atheis sebetulnya terdiri dari masing-masing ‘atheis praktis’, yaitu orang-orang yang tidak percaya Tuhan sebab tidak ada pewartaan tentang Tuhan kepadanya, dan ‘atheis teoritis’, yaitu orang-orang yang tidak percaya Tuhan sebab rasionya yang terbatas mencoba mewacanakan-Nya demikian di bawah kendali hatinya yang telah lebih dulu menyangkali-Nya.29

c. Kelompok Paganis dan Musyrik

Kelompok paganis adalah orang-orang yang membuat sesembahan selain Allah, atau mengambil tuhan di samping Allah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah orang yang menyembah api, bintang, orang-orang majusi, penyembah patung, dan lain-lain. Kelompok paganis terbagi dua, yaitu kelompok orang musyrik Arab, dan kelompok selain yang berasal dai bangsa Arab, seperti orang-orang Majusi. 30

Sedangkan kata mushrik berasal dari kata: ashraka yushriku ishrakan-shirkan yang berarti menyekutukan Allah dengan sesuatu baik dengan menyembah benda-benda maupun menyembah Allah sambil tetap menyembah benda-benda.31

d. Kelompok orang-orang Munafik

28Abdullah Nashih ‘Ulwan, Konsep Islam Terhadap Non-Muslim, Penerjemah: Kathur Suhardi, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996) h. 62

29

Remi Sylado, Mimi Lan Mintuna: Trafiking Perempuan Indonesia, h. 128

30 Abdullah Nashih ‘Ulwan, Konsep Islam Terhadap Non-Muslim, Penerjemah: Kathur Suhardi, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996) h. 55

31

26

Kemunafikan adalah suatu sikap pada diri seseorang yang mengaku-ngaku Islam, tetapi jauh di lubuk hatinya menyimpan kekufuran dan tujuan-tujuan yang tidak baik. Sifat-sifat yang terdapat dalam diri orang munafik antara lain ialah: perkataannya selalu bohong, perbuatannya dipenuhi bahaya dan kerusakan, selalu memakai topeng yang berganti-ganti sesuai dengan kondisi yang dihadapinya. 32

Di samping pembagian tersebut, terdapat juga pembagian golongan non-Muslim menurut Endang Saefuddin Anshari, yaitu:33

a. Kafir, yaitu orang yang menolak kebenaran dari Allah. Dalam literatur Islam, secara bahasa kata kafir berasal dari kata kafara-yakfuru-kufran yang berarti menutup sesuatu,34 dan secara teminologis kafir adalah orang-orang yang menolak atau menentang agama Allah. Mereka disebut kafir karena akal dan hati mereka tertutup dari mengakui agama Allah atau secara singkatnya bisa berarti bahwa mereka yang berada di luar Islam ( non-Muslim) disebut sebagai orang kafir.

b. Musyrik, yaitu orang-orang yang menyekutukan Allah. Ciri-cirinya: menganggap adanya tuhan lain selain Allah, menganggap Allah beranak dan diperanakkan, menjadikan selain Allah sebagai tujuan terakhir pengabdian hidupnya.

32 Abdullah Nashih ‘Ulwan, Konsep Islam Terhadap Non-Muslim, Penerjemah: Kathur Suhardi, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996) h. 94

33

Endang Saefuddin Anshari, Wawasan Islam Pokok-Pokok Fikiran tentang Islam dan Umatnya, (Jakarta: Rajawali, 1986) h. 64-65

34

c. Munafik, yaitu orang-orang yang bermuka dua.

d. Fasiq, yaitu orang-orang yang dengan sadar melanggar batas ketentuan Allah.

e. Ẓalim, yaitu orang-orang yang aniaya termasuk pada diri sendiri, orang yang tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya, orang yang menghukum tidak berdasarkan hukum yang adil.

f. Mutraf, yaitu orang yang tidak mau mensyukuri nikmat, orang yang diberi kekayaan dan kekuasaan akan tetapi menggunakannya untuk maksiat kepada Allah.35

Sementara Yusuf Qardhawi membagi pemeluk non-Muslim menjadi dua kelompok, yaitu:36

a. Pemeluk agama wathaniyah (berhala) atau agama budaya, seperti kaum musyrikin penyembah berhala, kaum majusi penyembah api, dan kaum ṣ abiah penyembah bintang-bintang.

b. Pemeluk agama samawi atau kitabiyah, yaitu mereka yang mempunyai agama samawi pada asalnya dan mempunyai kitab yang diturunkan dari sisi Allah, seperti Yahudi dan Nasrani, yang oleh al-Quran disebut

35

Endang Saefuddin Anshari, Wawasan Islam Pokok-Pokok Fikiran tentang Islam dan Umatnya, (Jakarta: Rajawali, 1986) h. 64-65

36

Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer,Penerjemah: As‘ad Yasin, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995) h. 965

Dalam dokumen Salam terhadap non-muslim perspektif hadis (Halaman 35-40)

Dokumen terkait