• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hikmah Salam

Dalam dokumen Salam terhadap non-muslim perspektif hadis (Halaman 30-35)

BAB I PENDAHULUAN

F. Sistematika Penulisan

3. Hikmah Salam

Allah telah mengatur jalan-jalan kedamaian tersebut secara kaffah yang diwujudkan melalui pola hidup Islami. Dengan berpegang kepada kitab Allah dan

sunnah Rasul-Nya, mencari hidayah atau bimbingan Allah, selalu bertawakkal kepada-Nya diawali dari berpikir Islami, berkata-kata sambil menyebarkan dan membudayakan salam kepada siapa saja agar tumbuh perasaan saling mencintai, kemudian bertindak mengambil langkah dan kebijakan yang tidak merugikan diri dan orang lain, seraya mengharap keridhaan-Nya.13

Suatu ketika Rasulullah SAW. pernah ditanya tentang amal perbuatan yang utama dalam Islam. “Perbuatan apakah yang lebih baik dalam Islam?”. Maka beliau menjawab: “Engkau memberi makan (kepada orang-orang yang lapar) dan mengucapkan salam kepada orang yang kalian kenal maupun tidak kau kenal.14

13

Ahmad Rifai, Konsep al-Quran tentang al-Salam, (Tesis UIN Syarif Hidayatullah, 2005) h. 189-190

14

Al-Bukhari, Ṣai Bukhari, kitab al-Iman no indeks 12 (Indeks dalam program CD Lidwa)

Abu Umamah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Siapa yang mengucapkan, ‘Assalāmu ‘alaikum,” maka di catat 10 kebajikan untuknya; siapa yang mengucapkan, ‘Assalāmu ‘alaikum wa rahmatullāh’, maka dicatat 20 kebajikan untuknya; dan siapa yang mengucapkan, ‘assalāmu ‘alaikum wa rahmatullāh wa barakātuh,’ maka dicatat 30 kebajikan untuknya.”15

Al-Quran, dengan hukum dan arahnya yang agung, meletakan pilar-pilar asasi untuk membangun masyarakat yang saling mencintai sesama sebagaimana mencintai diri sendiri. Rasa cinta demikian ini mungkin terwujud manakala hati mereka bersih dari sifat permusuhan dan dengki.16

Tidak diragukan lagi, seorang Muslim yang memulai salam kepada Muslim lainya yang kemudian menjawab dengan salam yang lebih baik, pada dasarnya sedang berusaha untuk saling mempererat ikatan cinta dan kasih sayang.17

Tidak sampai di situ, Allah tidak menjadikan kehidupan ini hanya berhenti di dunia saja, akan tetapi ada kehidupan akhirat yang kekal dan abadi. Fase interval antara hidup di dunia dan di akhirat disebut kehidupan alam kubur atau barzakh. Orang yang sudah wafat sekalipun masih mendapatkan ucapan salam dari mereka yang masih hidup. Ucapan salam untuk orang-orang yang sudah wafat adalah:

15

Ensiklopedi Tematis al-Quran, terj. Ahmad Fawaidz Syadzili, (Jakarta: PT Kharisma Ilmu,

tt) jilid 3, h. 24 16

Ensiklopedi Tematis al-Quran, terj. Ahmad Fawaidz Syadzili, (Jakarta: PT Kharisma Ilmu,

tt) jilid 3, h. 28 17

Ensiklopedi Tematis al-Quran, terj. Ahmad Fawaidz Syadzili, (Jakarta: PT Kharisma Ilmu,

20

Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi dari Malik dari Al 'Ala` bin Abdurrahman, dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju sebuah kuburan kemudian mengucapkan: “al-salāmu ‘alaikum dāra qaumin mukminīn, wa innā inshaa allāhu bikum lāhiquun” (Semoga keselamatan terlimpah kepada kalian wahai penghuni kampung kaum mukminin, sesungguhnya insya Allah kami akan menyusul kalian).” 18

Nabi SAW. Bersabda dalam sebuah hadis:

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Auf, telah menceritakan kepada kami Al Muqri`, telah menceritakan kepada kami Haiwah, dari Abu Shakhr Humaid bin Ziyad dari Yazid bin Abdullah bin Qusaiṭ dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW. berkata: “Tidaklah seseorang memberikan salam kepadaku melainkan Allah akan mengembalikan nyawaku hingga aku membalas salamnya.”19

Naṣ ini menunjukan bahwa orang yang sudah terbujur kaku di dalam kuburnya masih bisa mengetahui kedatangan dan menjawab salam orang yang masih

18

Abu Daud, Sunan Abu Daud, Kitab al-Janāiz, no indeks 2818 (Indeks dalam program CD Lidwa)

19

Abu Daud, Sunan Abu Daud, Kitab : Manasik, Bab : Ziarah kubur, No. Hadis : 1745 (Indeks dalam program CD Lidwa)

hidup. Dalam salah satu riwayat dijelaskan bahwa satu ketika Nabi saw. pernah memerintahkan para sahabat untuk mengumpulkan para korban perang Badr (musyrikin Quraisy) dan melemparkannya ke dalam lubang bekas sumur.20

Nabi SAW. bersabda:

Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fulaih bin Sulaiman dari Musa bin ‘Uqbah dari Ibnu Syihab dia berkata, ‘Ini berkenaan dengan peperangan yang dialami Rasulullah, kemudian ia menyebutkan hadis. Setelah melemparkan mereka ke dalam sumur badar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka: “Apakah kalian mendapati apa yang dijanjikan Rabb kalian adalah benar?” Musa berkata, Nafi’ mengatakan, Abdullah berkata, “Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah engkau menyeru orang yang telah mati?” Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: “Tidaklah kalian lebih mendengar ucapanku daripada mereka.” Abu Abdullah mengatakan, “Kemudian orang-orang Quraisy yang

20

22

ikut serta dalam perang Badr dikumpulkan, dan yang diberi bagian harta rampasan perang berjumlah delapan puluh satu orang.” Urwah bin Az Zubair berkata, Az Zubair berkata, “Bagian (dari rampasan perang) mereka dibagi-bagi, dan mereka diberi seratus bagian. Wallahu a'lam.”21

Dari riwayat-riwayat di atas menunjukan bahwa orang yang sudah wafat pun mendengar ucapan salam. Salam sebagai doʻ a juga kiranya terlimpahkan secara langgeng dan mantap kepada mereka yang sudah berada di alam barzakh. Di sini seorang pengucap salam menaruh harapan agar si mayit mendapat ketenangan dan kedamaian hidup di alam barunya, serta terhindarnya si mayit dari siksa kubur.22

Salam perdamaian yang diinginkan dalam Islam adalah tidak hanya sekedar berdamai dengan sesama manusia ketika hidup di dunia. Tetapi perdamaian yang di maksud adalah sikap untuk selalu berdamai dan melakukan perbaikan dalam rangka menjaga keharmonisan hidup dan keseimbangan alam. Perdamaian yang diusahakan ini tidak hanya berlangsung di dunia melainkan akan terbawa sampai ke akhirat.

Fungsi salam dalam kehidupan adalah: pertama, menebarkan salam berarti mendoakan manusia supaya selamat dan sejahtera. Kedua, orang yang gemar mengucapkan salam adalah orang yang rendah hati dan orang yang rendah hati jauh dari kesombongan. Ketiga, salam dapat mempererat tali persaudaraan dan

21Ṣahih al-Bukhari, Kitab : Peperangan, Bab : Malaikat ikut menyaksikan perang Badar, No. Hadis : 3722

22

Ahmad Rifai, Konsep al-Quran tentang al-Salām, (TESIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005) h. 142

menjauhkan dari rasa permusuhan dan pertikaian. Keempat, menebarkan salam berarti menebarkan kasih sayang diantara sesama manusia.23

Dalam dokumen Salam terhadap non-muslim perspektif hadis (Halaman 30-35)

Dokumen terkait