• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Untuk memperjelas ruang lingkup penelitian maka diperlukan pendefinisian variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun definisi operasional dari variabel-variabel tersebut adalah :

1. Variabel Dependen : Earning Response Coefficient (ERC)

Earning Response Coefficient adalah koefisien yang diperoleh dari regresi antara Cummulative Abnormal Return (CAR) sebagai proksi harga saham dan Unexpected Earning (UE) sebagai proksi laba akuntansi yang digunakan untuk mengindikasikan atau menjelaskan perbedaan reaksi pasar atau respon harga saham terhadap informasi laba.4

Berdasarkan definisi di atas, maka untuk mencari nilai ERC dapat digunakan persamaan sebagai berikut :

3Tony Wijaya, “Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis”, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2013, hlm. 19

4Isna Ardila, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Earning Response Cofficient ( Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index)”, (Tesis, Medan : Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara 2012)

CAR

Keterangan :

CARit = Abnormal return kumulatif perusahaan i selama periode amatan ± 5 hari dari publikasi laporan keuangan.

UEit = Unexpected Earning β0 = Konstanta

β1 = Koefisien yang menunjukkan ERC

e It = Komponen error dalam model atas perusahaan i pada periode t

ERC dalam penelitian ini merupakan koefisien yang diperoleh dari regresi antara Cummulative Abnormal Return (CAR) sebagai proksi harga saham dengan Unexpected Earning (UE) sebagai proksi laba akuntansi. Untuk peristiwa pengumuman laba, CAR dihitung pada periode sektor tanggal pengumuman laporan keuangan untuk melihat bagaimana reaksi pasar terhadap informasi tersebut. CAR dihitung pada saat laba akuntansi dipublikasikan mengacu pada penelitian Isna Ardila (2012) dalam even window pendek selama 11 hari (5 hari sebelum pengumuman laporan keuangan, 1 hari pengumuman laporan keuangan, dan 5 hari setelah pengumuman laporan keuangan). CAR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

CARit = ∑ ARit +5 �=−5

Keterangan :

CARit = Cumulatif Abnormal Return perusahaan i pada tahun t ARi,t = Abnormal Return untuk saham perusahaan i pada hari t

Pengukuran abnormal return dalam penelitian ini menggunakan

market adjusted model yang mengasumsikan bahwa pengukuran terbaik adalah indeks pasar (Pincus, 1993 dalam Widiastuti, 2002) sehingga tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang estimasi adalah sama dengan return indeks pasar pada periode yang sama. Dalam hal ini return indeks pasar menggunakan return dari indeks harga saham gabungan (IHSG).

Abnormal return merupakan salah satu indikator yang dipakai guna melihat keadaan pasar yang sedang terjadi. Suatu informasi dapat dikatakan mempunyai nilai guna bagi investor apabila informasi tersebut memberikan reaksi untuk melakukan transaksi di pasar modal. Jogiyanto (2009) mendefinisikan abnormal return sebagai selisih antara actual return dan

expected return.Abnormal return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan abnormal return akan negatif jika return yang di dapatkan lebih

kecil dari return yang diharapkan atau return yang dihitung.5 Abnormal return dapat dihitung sebagai berikut:

Keterangan : AR

i,t = Abnormal Return perusahaan i pada periode ke-t R i,t = Actual Return saham perusahaan i pada periode ke-t R

m,t = Return pasar pada periode ke-t

Untuk memperoleh data abnormal return, terlebih dahulu harus mencari actual return (returnsesungguhnya) perusahaan i pada hari t adalah sebagai berikut:

Keterangan : R

it= return saham perusahaan i pada hari t P it = harga penutupan saham i pada hari t P

it-1= harga penutupan saham i pada hari t 1

5Jurnal Megawati Cheng dan Yulius Jogi Christiawan, “Pengaruh Pengungkapan Corporate social Responsibility terhadap Abnormal Return”, Surabaya, Mei 2011, hlm. 26

AR

i,t = Ri,t R m,t

Return pasar diwakili dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dihitung secara harian sebagai berikut :

Keterangan :

Rm,t = returnpasar harian IHSG

t= indeks harga saham gabungan pada hari t IHSG

t-1 = indeks harga saham gabungan pada hari t - 1

Selanjutnya, Unexpected Earning (UE) dihitung dengan menggunakan perbandingan data periode berjalan dengan periode sebelumnya. Unexpected Earning adalah selisih antara laba normal dan laba yang diharapkan.

Keterangan :

UEIt = Unexpected Earning perusahaan i pada periode t E

it = Laba akuntansi perusahaan i pada periode t

E it-1 = Laba akuntansi perusahaan i pada periode sebelumnya (t-1) Rmt = IHSGt − IHSGt ˗ IHSGt ˗

UE =Eit − E it ˗ E it ˗

2. Variabel Independen : a. Islamic Social Reporting

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan

Islamic Social Reporting (ISR) pada laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Mengacu pada penelitian Tika Astuti (2013), Indeks ISR mengelompokkan indikator-indikatornya menjadi enam tema pengungkapan yaitu pembiayaan dan investasi, produk dan jasa, karyawan, masyarakat, lingkungan, dan tata kelola perusahaan. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis isi tanpa pembobotan yaitu dengan melihat ada atau tidaknya item informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan suatu perusahaan. Setiap item tidak diberi bobot yang berbeda dalam setiap pengungkapan karena yang diukur hanya kelengkapan pengungkapan informasi. Indeks ISR dalam penelitian ini terdapat 43 pokok pengungkapan yang tersusun dalam enam tema merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Tika Astuti (2013). Indeks ISR ditentukan dengan metode content analysis pada laporan tahunan perusahaan dengan memberikan tanda checklist pada setiap item yang mengungkapkan tanggung jawab sosial. Jika terdapat satu item yang diungkapkan maka akan

mendapat skor “1”, dan jika tidak maka mendapat skor “0”. Skor tersebut

kemudian dijumlahkan baik menurut masing-masing tema maupun secara keseluruhan, sehingga skor terbesar adalah 43 dan skor terkecil adalah 0

untuk setiap masing-masing perusahaan dalam setiap tahunSetelah melakukan scoring, maka besarnya disclosure level atau Indeks ISR dapat ditentukan dengan rumus berikut :

Keterangan :

ISRIj = Islamic Social Resporting Index perusahaan j

ΣX

ji = Jumlah item/indikator yang diungkapkan perusahaan j n = Total item/indikator pengungkapan

b. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari usahanya.6 Profitabilitas merupakan rasio yang memiliki daya tarik bagi pemilik perusahaan, yaitu pemegang saham dalam suatu perseroan. Rasio profitabilitas bertujuan mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjualan.7

Pada penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset (ROA). ROA merupakan rasio profitabilitas yang dipergunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih

6Danang Sunyoto, “Analisis Laporan Keuangan untuk Bisnis (Teori dan Kasus)”, Jakarta : PT. Buku Seru, 2013, hlm. 113

7Jumingan, “Analisis Laporan Keuangan”, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006, hlm. 122

melalui penggunaan sejumlah aktiva perusahaan. Rumus perhitungannya adalah :8

c. Leverage

Pada penelitian ini sebagai proksi leverage digunakan debt to asset ratio (debt ratio). Debt to asset ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasio rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang. Rumus untuk mencari

debt to asset ratio adalah sebagai berikut :9

8 Ibid, hlm. 245

9Kasmir, “Analisis Laporan Keuangan”, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008, hlm. 156

DAR =Total UtangTotal Asset ROA =Laba BersihTotal Asset

Dokumen terkait