III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.4. Definisi Operasional
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Motivasi kerja adalah daya penggerak yang mendorong karyawan dari dalam dir inya atau dari sisi perusahaan untuk bekerja keras, bekerja sama dengan sesama rekan kerja, dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dalam upaya mencapai tujuan perusahaan maupun tujuannya sendiri.
Analisis Deskriptif
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Karyawan
Motivasi Kerja
Rekomendasi Bagi Peningkatan Motivasi Kerja Karyawan
Koefisien Korelasi Rank Spearman
Pengukuran : diukur berdasarkan sejauhmana karyawan bersedia untuk bekerja keras dalam mencapai target perusahaan, kesediaan untuk bekerja lembur, kesediaannya untuk bekerja keras sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan, kesediaan menyelesaikan pekerjaan rekan kerja yang berhalangan hadir, dan kesediaan membantu kesulitan untuk dapat saling memberikan bantuan jika ada yang menemui kesulitan dalam pekerjaannya.
Kemauan karyawan untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya dapat diukur berdasarkan kesediaannya untuk bekerja sesuai dengan peraturan dan standar kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan, kesediaannya menerima sanksi bila melanggar peraturan atau melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar kerja perusahaan, dan memperbaiki kesalahan yang diminta oleh atasan maupun yang diminta oleh sesama rekan kerja.
2. Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaksana aktif dari setiap aktifitas organisasi.
3. Tingkat Usia adalah Jumlah tahun yang dihitung mulai dari sejak lahir sampai saat penelitian ini dilakukan. pada usia produktif karyawan akan memiliki semangat kerja yang relatif tinggi dibandingkan dengan usia non produktif, apalagi bila didukung pula oleh kemampuan dan kinerjanya.
Skala pengukuran terbagi dalam tiga kategori yaitu muda (20-29 tahun), dewasa (30-39 tahun), dan tua (40-49 tahun).
4. Tingkat Pendidikan adalah jenjang sekolah yang ditamatkan oleh karyawan pabrik. Kriteria tingkat pendidikan yaitu karyawan yang lulus pada jenjang
pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Tingkat Atas, dan Sarjana Penuh.
5. Masa Kerja, yaitu jumlah tahun yang menunjukkan lamanya karyawan bekerja di perkebunan kelapa sawit. Karyawan akan dikelompokkan berdasarkan masa kerjanya:yaitu masa kerja kurang dari atau sama dengan 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan lebih dari 5 tahun.
6. Jumlah Tanggungan Keluarga, yaitu banyaknya anggota rumah tangga yang dibiayai secara rutin oleh karyawan (istri dan anak). Skal Pengukuran : tidak mempunyai tanggungan, 1 orang tanggungan, 2 orang, 3 orang, 4 orang, dan lebih dari 5 orang.
7. Hubungan atasan bawahan adalah interaksi yang terjadi antara atasan ataupun manajer dengan karyawan bawahannya. Interaksi tersebut dapat berlangsung di dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan.
Pengukuran : diukur berdasarkan penilaian karyawan terhadap cara manajer dalam memimpin karyawannya dan cara membuat keputusan serta dalam pelaksanaan keputusan tersebut (disebut juga gaya kepemimpinan atasan), komunikasi antar manajer dan karyawan, perhatian manajer kepada karyawan (baik dalam pelaksanaan proses kerja maupun dalam pengenalan secara kekeluargaan dengan karyawannya di luar kantor) serta cara atasan menilai hasil kerja bawahan.
8. Hubungan sesama rekan kerja adalah interaksi yang terjadi antar para karyawan dalam perusahaan baik dalam hal pelaksanaan pekerjaan seperti pemberian dukungan dan semangat kerja, pemberian bantuan dan saran
dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam pekerjaan maupun yang berda di luar pekerjaan.
Pengukuran : diukur berdasarkan penilaian karyawan terhadap kedekatan hubungan di antara mereka di dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan.
Kedekatan hubungan di dalam pekerjaan dapat diukur berdasarkan kekompakan atau kebersamaan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti saling memberikan bantuan dan kerjasama apabila ada rekan kerja yang menemui kesulitan dalam hal pekerjaan, saling memberikan bantuan dalam hal pekerjaan, serta saling memberikan dukungan, saran, ataupun semangat kerja antar sesama rekan kerja. Sedangkan kedekatan hubungan antara sesama rekan kerja di luar pekerjaan dapat diukur berdasarkan pengetahuannya mengenai kehidupan keluarga rekan kerja atau keeratan hubungan mereka dengan kelurga rekan kerja seperti pernah berkunjung ke rumah rekan kerja dan saling mengenal baik kehidupan rekan kerja.
9. Peraturan dan kebijaksanaan perusahaan adalah ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan dan berlaku bagi semua karyawan perusahaan.
Pengukuran : diukur berdasarkan penilaian karyawan terhadap waktu kerja, lembur, absen, keterlambatan karyawan dan ketidakhadiran karena sakit.
Peraturan dan kebijakan perusahaan dikatakan baik apabila perusahaan memberlakukan peraturan dalam hal waktu kerja, lembur, absen, keterlambatan karyawan dan ketidakhadiran karena sakit sesuai dengan yang tercantum dalam perjanjian kesepakatan kerja bersama antara perusahaan dengan serikat pekerja tingkat perusahaan.
10. Kondisi kerja adalah kondisi fisik dan sosial yang menyenangkan ditempat kerja.
Pengukuran : diukur berdasarkan penilaian karyawan terhadap keteraturan kerja, ketenangan dan kenyamanan kerja, sistem pambagian kerja, jaminan keselamtan kerja, keamanan kerja dan perlengkapan kerja. Kondisi kerja dikatakan baik bila pihak perusahaan turut memberikan perhatian serius terhadap keteraturan kerja, ketenangan dan kenyamanan kerja, sistem pembagian kerja, jaminan keselamatan kerja, keamanan kerja dan perlengkapan kerja.
11. Pemberian kompensasi adalah tindakan balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan secara langsung (gaji) ataupun tidak langsung (bonus/fasilitas/tunjangan) atas pekerjaan yang telah dilakukan.
Pengukuran : diukur berdasarkan penilaian kerja karyawan terhadap fasilitas yang diterima, gaji serta tunjangan ekonomi dan sosial yang diperoleh.
12. Pengakuan dan penghargaan adalah bentuk-bentuk pengakuan dan penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas hasil dan prestasi kerja yang telah dilakukan.
Pengukuran : diukur berdasarkan adanya bentuk penghargaan yang biasa diberikan perusahaan kepada karyawan atas prestasi kerja tertentu, lama bekerja, disiplin kerja dan lain-lain. Pengakuan dan penghargaan dari perusahaan dikatakan baik apabila perusahaan memberikan suatu bentuk penghargaan tertentu sebagai wujud pengakuan atas kerja karyawan sehingga dapat memicu motivasi kerja.