• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengolahan dan Analisa Data

Dalam dokumen OLEH DODI EKAPRASETYA A (Halaman 50-55)

IV. METODE PENELITIAN

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Data dianalisa secara deskriptif tabulasi dan secara kuantitatif statistik.

Analisa statistik yang digunakan adalah koefisien korelasi Rank Spearman untuk mengetahui hubungan faktor internal dan faktor eksternal terhadap motivasi kerja karyawan bagian proses dan karyawan bagian non proses serta seluruh karyawa n dalam faktor eksternal. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 11.5 Production Facility.

4.5.1. Uji Validitas Kuesioner

Uji validitas kuesioner bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Dalam hal ini kuesioner diuji dengan uji validitas konstruk, yaitu dengan melihat kerangka konsep variabel yang akan diukur dalam penelitian. Kerangka konsep tersebut selanjutnya didefenisikan secara operasional. Semua variabel baik yang terikat maupun bebas dirumuskan ke dalam item (pertanyaan/pernyataan) dalam bentuk kuesioner.

Adapun tahapan pengujian konstruk adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi secara operasional konsep yang akan diukur. Ada tiga cara yang dapat dilakukan, yaitu :.

a) Mencari definisi dan rumusan tentang konsep yang akan diukur yang telah ditulis para ahli dalam literatur.

b) Bila didalam literatur tidak dapat diperoleh definisi atau rumusan konsep yang akan diukur, maka menjadi tugas peneliti untuk membuat definisi dan rumusan konsep terse but.

c) Menanyakan langsung kepada calon responden mengenai aspek-aspek konsep yang akan diukur.

Dalam mengidentifikasi konsep yang akan diukur, penelitian ini menggunakan cara (a) yaitu mencari definisi dan rumusan tentang konsep yang akan diukur yang telah ditulis para ahli dalam literatur.

2. Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden.

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total tiap-tiap pertanyaan menggunakan teknik korelasi product moment, rumusnya sebagai berikut :

5. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik tabel korelasi (r). Bila nilai r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.

Sedangkan pertanyaan yang tidak valid (tidak signifikan dengan tingkat kepercayaan 95 persen) akan disingkirkan apabila nilai korelasi (r) hitung lebih rendah dari pada korelasi (r) tabel. Pada uji validitas diatas, nilai r table nya (pada á = 5 % n= 25 ) adalah 0,396.

Dalam penelitian ini, pengujian validitas kuesioner dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner secara serentak dan kemudian mereduksi item ke dalam kuesioner yang tidak valid. Uji coba pada kuesioner awal ini untuk menentukan item (pertanyaan/pernyataan) mana yang valid dan tidak valid dari jumlah pertanyaan/pernyataan yang berjumlah 42 butir. Berdasarkan hal tersebut semua item diuji dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Item

yang tidak valid (tidak signifikan dengan tingkat kepercayaan 95 persen) akan disingkirkan apabila nilai korelasi (r) hitung lebih rendah dari pada korelasi tabel.

Hasil yang diperoleh yaitu terdapat 41 jumlah pertanyaan/pernyataan yang valid dalam kuesioner dengan sample responden sebanyak 25 orang responden.

4.5.2. Uji Reliabilitas Kuesioner

Kepercayaan dan kehandalan alat ukur yang digunakan, diukur dengan menggunakan uji reliabilitas teknik terbelah dua. Hal ini disebabkan kuesioner yang disusun memiliki banyak item yang mengukur aspek yang sama.

Keseluruhan pertanyaan yang valid dibagi menjadi dua belahan, yaitu memisahkan pertanyaan ganjil dan gena p. Kemudian skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan sehingga menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden. Tahapan selanjutnya adalah mengkorelasikan nilai total belahan pertama dengan belahan kedua dengan menggunakan teknik korelasi product moment seperti yang telah diterangkan didalam menghitung validitas sehingga diperoleh nilai r.tt. Mencari angka realibilitas angka keseluruhan pertanyaan (r.tot) dengan rumus :

tt r

tt tot r

r 1 .

) . ( . 2

= +

Keterangan : r.tot = angka realibilitas keseluruhan pertanyaan

r.tt = angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua

Angka realibilitas (r.tot) kemudian dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi (r tabel). Bila nilai r.tot > r tabel maka kuesioner yang disusun adalah reliabel.

4.5.3. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna.

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, masa kerja, dan jumlah tanggungan keluarga dengan cara mentabulasi hasil kuesioner secara manual.

4.5.4. Uji Korelasi Rank Spearman

Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja karyawan digunakan uji korelasi rank Spearman. Uji ini digunakan untuk melihat seberapa kuat hubungan faktor internal dan faktor eksternal terhadap motivasi kerja karyawan yang terdiri dari hubungan atasan dan bawahan, hubungan sesama rekan kerja, peraturan dan kebijaka n perusahaan, kondisi kerja, kompensasi, dan pengakuan dan penghargaan yang diberikan terhadap motivasi kerja karyawan bagian proses dan non proses secara keseluruhan.

Adapun rumus koefisien korelasi rank Spearman (Siegel dalam Sjarif, 2004) adalah sebaga i berikut :

N N = banyaknya pasangan data

Bila terdapat banyak angka bernilai sama, maka rumus yang digunakan adalah:

Dimana : T = Faktor koreksi untuk angka sama

t = Banyak observasi yang berangka sama pada suatu ranking tertentu Nilai

r

s padakorelasi rank Spearman berada pada selang – 1 sampai 1.

Semakin mendekati –1 atau 1 artinya korelasi antar kedua variabel (X dan Y) semakin erat. Nilai

r

s sama dengan nol maka antara variabel X dan Y tidak ada korelasi. Tanda – dan + menyatakan arah hubungan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 11. 5 Production Facility.

Untuk menentukan kuat lemahnya korelasi digunakan batasan Champion dikutip dari Singarimbun dan Effendi dalam The (2002) dengan ketentuan sebagai berikut :

1. 0,00 – 0,25 atau – 0,25 – 0,00 : no association , kondisi ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel X dan variabel Y.

2. 0,26 – 0,50 atau – 0,50 – (-0,26) : moderately low association , yaitu kondisi yang menunjukkan adanya hubungan yang lemah antara variabel X dan variabel Y 3. 0,51 – 0,75 atau – 0,75 – (-0,51) : moderately high association , yaitu kondisi yang menunjukkan adanya hubungan agak kuat antara variabel X dan variabel Y.

4. 0,76 – 1,00 atau – 1 – (-0,76) : high association, yaitu kondisi dimana menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara variabel X dan Y.

Dalam dokumen OLEH DODI EKAPRASETYA A (Halaman 50-55)

Dokumen terkait