• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Kebijakan Kenaikan Pajak Hasil Industri Pengolahan Kelapa Sawit

6.2. Peranan perkebunan kelapa sawit terhadap pertambahan output bruto dan distribusi pendapatan.

6.2.4. Dekomposisi Pengganda Output Bruto

Penjelasan tentang koefisien pengganda seperti telah dikemukakan

sebelumnya hanya menggambarkan besarnya pengaruh global akibat adanya

injeksi pada suatu sektor yang ditransmisikan ke sektor lainnya. Besarnya

pengaruh global tersebut sebenarnya terjadi melalui sejumlah tahapan. Dengan

melakukan analisis dekomposisi pengganda (decomposition multiplier) tahapan-

tahapan tersebut dapat digambarkan secara jelas.

Analisis dokomposisi pengganda menguraikan nilai pengganda menjadi

tiga komponen, yakni: Pertama, pengganda transfer, yang menggambarkan

dampak pengganda netto yang ditimbulkan akibat adanya tambahan transfer dari

neraca eksogen terhadap sekumpulan neraca tertentu; Kedua, open loop

multiplier atau pengganda silang, yang menangkap dampak silang (cross effect)

antara neraca yang berbeda; dan Ketiga, pengganda closed loop, yang

menggambarkan dampak pengganda dengan adanya aliran dana dari neraca

eksogen pada neraca endogen dan kembali ke neraca semula.

Karena fokus dari studi ini adalah pengembangan kelapa sawit rakyat,

maka pembahasan tentang hasil analisis pengganda ditekankan pada

dekomposisi pengganda perkebunan kelapa sawit rakyat, perkebunan kelapa

sawit perusahaan besar dan industri pengolahan kelapa sawit. Tabel 30

menyajikan hasil analisis dekomposisi pengganda perkebunan kelapa sawit

Kabupaten Siak Tahun 2003

Koefisien Pengganda Neraca Asal

Injeksi

Dampak Injeksi

Terhadap Neraca Lainnya Injeksi Transfe r Open Loop Closed Loop Total Tenaga Kerja 0.9256 0.1469 1.0725 Modal 0.0379 0.1651 0.2030 Buruh Tani 0.1016 0.0164 0.1180 Pengusaha Tani 0.3086 0.0501 0.3587 Rumahtangga Desa Pendapatan Rendah 0.0990 0.0162 0.1152 Rumahtangga Desa Pendapatan Tinggi 0.0907 0.0149 0.1056 Rumahtangga Kota Pendapatan Rendah 0.2507 0.0408 0.2915 Rumahtangga Kota Pendapatan Tinggi 0.1152 0.0187 0.1339

Perusahaan 0.0160 0.0699 0.0859

Pemerintah 0.0117 0.0091 0.0208

Pertanian Tanaman Pangan 0.0001 0.0777 0.0778 Pertanian Tanaman Lainnya 0.0001 0.0286 0.0287 Peternakan dan Hasil-Hasilnya 0.0000 0.0242 0.0242 Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat 1 0.0072 0.0027 1.0099 Perkebunan Kelapa Sawit Perusahaan Besar 0.0000 0.0000 0.0000 Kehutanan dan Perburuan 0.0005 0.0193 0.0198

Perikanan 0.0000 0.0564 0.0564

Pertambangan dan Penggalian 0.0013 0.0370 0.0383 Industri Kelapa Sawit 0.0000 0.0123 0.0123 Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 0.0001 0.0531 0.0532 Industri Pengolahan Lainnya 0.0266 0.7471 0.7737 Listrik, Gas dan Air Minum 0.0001 0.0160 0.0161 Perdagangan, Jasa Penunjang Angkutan & Pergudangan 0.0022 0.0319 0.0341

Konstruksi 0.0001 0.0134 0.0135

Restoran & Perhotelan 0.0001 0.1047 0.1048

Transportasi 0.0004 0.0751 0.0755

Bank & Asuransi 0.0002 0.0315 0.0317 Real Estate dan Jasa Perusahaan 0.0002 0.0509 0.0511 Pem., Prth., Pend., Kes., Jasa Sosial Lain 0.0000 0.0943 0.0943 Jasa Perseorangan, Rumahtangga dan Jasa Lain 0.0001 0.0581 0.0582 Perkebunan

Kelapa Sawit Rakyat

Total 1 0.0393 1.9570 2.0824 5.0787

Berdasarkan Tabel 30, adanya injeksi pada sektor perkebunan kelapa

sawit rakyat ternyata meningkatkan penerimaan faktor produksi tenaga kerja

dengan dampak yang lebih besar dari faktor produksi kapital. Hal ini

mengindikasikan bahwa perkebunan kelapa sawit rakyat memang masih bersifat

labor intensive. Injeksi sebesar 1 miliar rupiah pada sektor perkebunan kelapa

sawit rakyat akan meningkatkan penerimaan tenaga kerja sebesar 1.0725 miliar

rupiah. Peningkatan penerimaan tenaga kerja sebesar 1.0725 miliar rupiah akibat

dampak penggada closed loop 0.1469 miliar rupiah. Dengan kata lain,

peningkatan pendapatan sebesar 1 miliar rupiah pada sektor perkebunan kelapa

sawit rakyat (misalnya akibat peningkatan ekspor) akan meningkatkan

penerimaan faktor produksi tenaga kerja sebesar 0.9256 miliar rupiah setelah

dampak injeksi melalui seluruh sistem blok faktor produksi dan institusi, dan

0.1469 miliar rupiah setelah injeksi melalui seluruh blok lainnya dan kembali ke

blok semula.

Peningkatan pendapatan pada sektor perkebunan kelapa sawit rakyat

juga memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan penerimaan pada

blok institusi rumahtangga, terutama pada rumahtangga desa pengusaha tani

sebesar 0.3587 miliar rupiah dan golongan rumahtangga kota berpendapatan

rendah sebesar 0.2915 miliar rupiah. Besarnya peningkatan penerimaan

rumahtangga desa pengusaha tani diduga karena kelompok rumahtangga ini

adalah pemilik perkebunan kelapa sawit rakyat, sehingga besarnya peningkatan

pendapatan sektor perkebunan kelapa sawit rakyat ini akan meningkatkan

pendapatan pada rumahtangga desa pengusaha tani lebih besar dibandingkan

dengan rumahtangga lainnya. Peningkatan pendapatan pada sektor perkebunan

kelapa sawit rakyat sebesar 1 miliar rupiah akan meningkatkan penerimaan

pendapatan rumahtangga rumahtangga kota golongan rendah, sebesar 0.2915

miliar rupiah, dampak terbesar ke dua setelah rumahtangga desa pengusaha tani.

Peningkatan pendapatan rumahtangga kota berpendapatan rendah sebesar

0.2915 miliar rupiah, merupakan kontribusi dari dampak silang 0.2507 miliar

rupiah dan dampak closed loop 0.0408 miliar rupiah akibat peningkatan

pendapatan sektor perkebunan kelapa sawit rakyat terhadap blok sektor

produksi. Dari tabel tersebut dapat diungkapkan bahwa 1 miliar rupiah

peningkatan pendapatan sektor perkebunan kelapa sawit rakyat akan

meningkatkan penerimaan total produksi sektoral sebesar 5.0787 miliar rupiah.

Hal ini mengindikasikan bahwa peranan perkebunan kelapa sawit rakyat

terhadap pertumbuhan ekonomi cukup besar, karena peningkatan pendapatan

perkebunan kelapa sawit rakyat sebesar 1 milyar dapat meningkatkan

pendapatan ekonomi sektoral secara keseluruhan lebih dari lima kali lipatnya.

Peningkatan penerimaan total produksi sektoral 5.0787 miliar rupiah akibat

injeksi peningkatan pendapatan sektor perkebunan kelapa sawit rakyat sebesar 1

miliar rupiah, merupakan kontribusi dari dampak pengganda transfer 0.0393

miliar rupiah dan dampak silang sebesar 1.9570 miliar rupiah dan pengganda

closed loop 2.0824 miliar rupiah.

Hasil analisis yang menarik adalah sektor lainnya yang mengalami

peningkatan penerimaan paling besar akibat adanya injeksi sebesar 1 miliar

rupiah terhadap perkebunan kelapa sawit rakyat ini adalah sektor industri

pengolahan lainnya, sebesar 0.7737 miliar rupiah. Besarnya peningkatan

penerimaan sektor industri pengolahan lainnya karena sektor ini merupakan

pemasok utama bahan input berupa pupuk, pestisida dan lain-lainnya.

Keterkaitan ke belakang perkebunan kelapa sawit rakyat yang sangat besar

dengan sektor industri pengolahan lainnya mendorong peningkatan penerimaan

pada sektor industri pengolahan lainnya cukup besar akibat dari peningkatan

pendapatan sektor perkebunan kelapa sawit rakyat. Selanjutnya dampak

peningkatan pendapatan pada perkebunan kelapa sawit perusahaan besar sebesar

di Kabupaten Siak Tahun 2003

Koefisien Pengganda Neraca Asal

Injeksi

Dampak Injeksi

Terhadap Neraca Lainnya Injeksi Transfe r Open Loop Closed Loop Total Tenaga Kerja 0.5485 0.0878 0.636 3 Modal 0.1012 0.0983 0.199 5 Buruh Tani 0.0604 0.0098 0.070 2 Pengusaha Tani 0.1835 0.0299 0.213 4 Rumahtangga Desa Pendapatan Rendah 0.0589 0.0097 0.068 6 Rumahtangga Desa Pendapatan Tinggi 0.0540 0.0089 0.062 9 Rumahtangga Kota Pendapatan Rendah 0.1491 0.0244 0.173 5 Rumahtangga Kota Pendapatan Tinggi 0.0685 0.0112 0.079 7

Perusahaan 0.0429 0.0416 0.084

5

Pemerintah 0.0105 0.0054 0.015

9 Pertanian Tanaman Pangan 0.0014 0.0463 0.047 7 Pertanian Tanaman Lainnya 0.0017 0.0170 0.018 7 Peternakan dan Hasil-Hasilnya 0.0002 0.0144 0.014 6 Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat 0.0051 0.0016 0.006 7 Perkebunan Kelapa Sawit Perusahaan Besar 1 0.0014 0.0000 1.001 4 Kehutanan dan Perburuan 0.0089 0.0115 0.020 4

Perikanan 0.0003 0.0336 0.033

9 Pertambangan dan Penggalian 0.0171 0.0220 0.039 1 Industri Kelapa Sawit 0.0022 0.0073 0.009 5 Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 0.0011 0.0316 0.032 7 Industri Pengolahan Lainnya 0.3446 0.4448 0.789 4 Listrik, Gas dan Air Minum 0.0051 0.0095 0.014 6 Perdagangan, Jasa Penunjang Angkutan &

Pergudangan 0.0258 0.0190

0.044 8

Konstruksi 0.1062 0.0081 0.114

3 Restoran & Perhotelan 0.0029 0.0623 0.065 2

Transportasi 0.0128 0.0447 0.057

5 Bank & Asuransi 0.0051 0.0187 0.023 8 Real Estate dan Jasa Perusahaan 0.0171 0.0303 0.047 4 Pem., Prth., Pend., Kes., Jasa Sosial Lain 0.0004 0.0577 0.058 1 Jasa Perseorangan, Rumahtangga dan Jasa Lain 0.0267 0.0346 0.061 3 Perkebunan Kelapa Sawit Perusahaan Besar Total 1 0.5861 1.2775 1.2420 4.105 6

Serupa dengan dampak yang terjadi pada kelapa sawit rakyat, injeksi

pada sektor perkebunan kelapa sawit perusahaan besar ternyata juga

perkebunan kelapa sawit perusahaan besar juga masih bersifat labor intensive.

Injeksi sebesar 1 miliar rupiah pada sektor perkebunan kelapa sawit perusahaan

besar akan meningkatkan penerimaan tenaga kerja sebesar 0.6363 miliar rupiah.

Peningkatan penerimaan tenaga kerja sebesar 0.6363 miliar rupiah akibat

adanya injeksi pada sektor perkebunan kelapa sawit perusahaan besar,

merupakan kontribusi dari dampak pengganda silang sebesar 0.5485 miliar

rupiah dan dampak pengganda closed loop 0.0878 miliar rupiah. Dengan kata

lain, peningkatan pendapatan sebesar 1 miliar rupiah pada sektor perkebunan

kelapa sawit perusahaan besar (misalnya akibat peningkatan ekspor) akan

meningkatkan penerimaan faktor produksi tenaga kerja sebesar 0.5485 miliar

rupiah setelah dampak injeksi melalui seluruh sistem blok faktor produksi dan

institusi, dan 0.0878 miliar rupiah setelah injeksi melalui seluruh blok lainnya

dan kembali ke blok semula.

Peningkatan pendapatan pada sektor perkebunan kelapa sawit

perusahaan besar, hampir sama dengan pada sektor perkebunan kelapa sawit

rakyat juga memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan penerimaan

pada blok institusi rumahtangga, terutama pada rumahtangga desa pengusaha

tani dan rumahtangga kota berpendapatan rendah. Besarnya peningkatan

penerimaan rumahtangga desa pengusaha tani diduga karena kelompok

rumahtangga ini adalah pemilik perkebunan kelapa sawit rakyat yang juga

sekaligus merupakan mitra dari perkebunan kelapa sawit perusahaan besar.

Sehingga besarnya peningkatan pendapatan sektor perkebunan kelapa sawit

perusahaan besar ini akan juga meningkatkan pendapatan rumahtangga desa

miliar rupiah akan meningkatkan penerimaan pendapatan rumahtangga

pengusaha tani sebesar 0.2134 miliar rupiah. Selanjutnya peningkatan

pendapatan pada sektor perkebunan kelapa sawit perusahaan besar sebesar 1

miliar rupiah akan meningkatkan penerimaan pendapatan rumahtangga

rumahtangga kota golongan rendah, sebesar 0.1735 miliar rupiah, dampak

terbesar ke dua setelah rumahtangga desa pengusaha tani. Peningkatan

pendapatan rumahtangga kota berpendapatan rendah sebesar 0.1735 miliar

rupiah, merupakan kontribusi dari dampak silang 0.1491 miliar rupiah dan

dampak closed loop 0.0244 miliar rupiah akibat peningkatan pendapatan sektor

perkebunan kelapa sawit perusahaan besar sebesar 1 miliar rupiah.

Selanjutnya peningkatan pendapatan perkebunan kelapa sawit

perusahaan besar 1 miliar rupiah juga akan meningkatkan penerimaan

rumahtangga kota berpendapatan tinggi, buruh tani, rumahtangga desa

berpendapatan rendah dan rumahtangga desa berpendapatan tinggi masing-

masing sebesar 0.0797 miliar rupiah, 0.0702 miliar rupiah, 0.0686 miliar rupiah,

dan 0.0629 miliar rupiah.

Sementara itu, peningkatan pendapatan pada perkebunan kelapa sawit

perusahaan besar sebesar 1 miliar rupiah akan meningkatkan penerimaan total

produksi sektoral 4.1056 miliar rupiah, merupakan kontribusi dari dampak

pengganda transfer 0.5861 miliar rupiah dan dampak silang sebesar 1.2775

miliar rupiah dan pengganda closed loop 1.2420 miliar rupiah.

Berikutnya akan dijelaskan hasil analisis dekomposisi pengganda

industri pengolahan kelapa sawit (Tabel 32). Sama halnya dengan perkebunan

tenaga kerja lebih besar daripada penerimaan faktor produksi kapital.

Tabel 32. Dekomposisi Pengganda Industri Kelapa Sawit di Kabupaten Siak Tahun 2003

Koefisien Pengganda Neraca Asal

Injeksi

Dampak Injeksi

Terhadap Neraca Lainnya Injeksi Transfer Open Loop Closed Loop Total Tenaga Kerja 0.3420 0.0563 0.3983 Modal 0.2220 0.0621 0.2841 Buruh Tani 0.0380 0.0063 0.0443 Pengusaha Tani 0.1155 0.0192 0.1347 Rumahtangga Desa Pendapatan Rendah 0.0372 0.0062 0.0434 Rumahtangga Desa Pendapatan Tinggi 0.0342 0.0057 0.0399 Rumahtangga Kota Pendapatan Rendah 0.0940 0.0156 0.1096 Rumahtangga Kota Pendapatan Tinggi 0.0432 0.0072 0.0504

Perusahaan 0.3420 0.0263 0.3683

Pemerintah 0.2220 0.0034 0.2254

Pertanian Tanaman Pangan 0.3829 0.0292 0.4121 Pertanian Tanaman Lainnya 0.0345 0.0108 0.0453 Peternakan dan Hasil-Hasilnya 0.0378 0.0091 0.0469 Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat 0.0417 0.0010 0.0427 Perkebunan Kelapa Sawit Perusahaan Besar 0.0000 0.0000 0.0000 Kehutanan dan Perburuan 0.0108 0.0073 0.0181

Perikanan 0.0387 0.0212 0.0599

Pertambangan dan Penggalian 0.0247 0.0139 0.0386 Industri Kelapa Sawit 1 0.0195 0.0046 1.0241 Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 0.0905 0.0199 0.1104 Industri Pengolahan Lainnya 0.3052 0.2813 0.5865 Listrik, Gas dan Air Minum 0.0065 0.0060 0.0125 Perdagangan, Jasa Penunjang Angkutan & Pergudangan 0.0835 0.0120 0.0955

Konstruksi 0.0127 0.0052 0.0179

Restoran & Perhotelan 0.0041 0.0394 0.0435

Transportasi 0.0173 0.0283 0.0456

Bank & Asuransi 0.0084 0.0118 0.0202 Real Estate dan Jasa Perusahaan 0.0109 0.0191 0.0300 Pem., Prth., Pend., Kes., Jasa Sosial Lain 0.0026 0.0395 0.0421 Jasa Perseorangan, Rumahtangga dan Jasa Lain 0.0075 0.0219 0.0294 Industri

Kelapa Sawit

Total 1 1.1398 1.4901 0.7898 4.4197

Injeksi pada sektor industri pengolahan kelapa sawit memberikan

kontribusi yang besar terhadap peningkatan penerimaan pada blok institusi

rumahtangga, terutama pada rumahtangga desa pengusaha tani dan rumahtangga

kota berpendapatan rendah. Besarnya peningkatan penerimaan rumahtangga

perkebunan kelapa sawit perusahaan besar ini akan juga meningkatkan

pendapatan rumahtangga desa pengusaha tani lebih besar daripada rumahtangga

lainnya.

Injeksi pada sektor industri pengolahan kelapa sawit disamping

meningkatkan pendapatan sektor ini sendiri, juga memberikan dampak terhadap

sektor lainnya melalui efek keterkaitan ke depan dan ke belakang. Adapun

sektor yang memperoleh dampak positif terbesar apabila terjadi peningkatan

pendapatan pada sektor industri pengolahan kelapa sawit adalah industri

pengolahan lainnya, dan industri makanan, minuman dan tembakau. Industri

pengolahan kelapa sawit yang sebagian besar menghasilkan produk yang belum

siap dikonsumsi (bahan setengah jadi) seperti CPO dan PKO pada dasarnya

digunakan sebagai bahan baku bagi industri-industri pengolahan lainnya, seperti

industri sabun, kosmetik, dan obat-obatan. Oleh karenanya peningkatan

pendapatan pada industri pengolahan kelapa sawit juga memberikan dampak

yang besar terhadap peningkatan pendapatan sektor industri pengolahan lainnya.

Secara total, peningkatan pendapatan pada industri pengolahan kelapa

sawit sebesar 1 miliar rupiah akan meningkatkan penerimaan total produksi

sektoral 4.4197 miliar rupiah, merupakan kontribusi dari dampak pengganda

transfer 1.1398 miliar rupiah dan dampak silang sebesar 1.4901 miliar rupiah

dan pengganda closed loop 0.7898 miliar rupiah.

6.3. Pengaruh Global, Langsung dan Total Subsektor Perkebunan dan