• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.1. Demografi dan Karakteristik dasar

Berdasarkan hasil penelusuran arsip melanoma malignum selama kurun waktu 2000 – 2011 didapatkan 82 kasus. Tetapi hanya 25 kasus dengan blok parafin yang dapat dipergunakan dan memenuhi kriteria penerimaan. Terdapat 13 pasien (52%) berjenis kelamin laki-laki dan 12 pasien lainnya (48%) berjenis kelamin perempuan. Rentang usia pasien antara usia 24 sampai 89 tahun, dengan rerata usia 55 tahun. Sebanyak 56% atau 14 kasus berlokasi di daerah ekstremitas atas, 5 kasus di ekstremitas bawah, sedangkan sisanya sebanyak 6 kasus di lokasi lain di daerah kulit.

Tabel 4.1. Karakteristik Umum Pasien

VARIABEL FREKUENSI PERSENTASE

Jenis Kelamin Laki – laki 13 52

Perempuan 12 48 Usia 20-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 51-60 tahun 61-70 tahun 71-80 tahun 2 1 7 9 2 2 8 4 28 36 8 8 ≥ 80 tahun 2 8

Lokasi Ekstremitas atas

Ekstremitas bawah Lainnya 14 5 6 56 20 24

Beberapa faktor prognostik histopatologik yang dianalisis secara statistik adalah ada tidaknya ulserasi pada tumor. Di dapatkan 16 kasus (64%) mengalami ulserasi, dan 9 kasus (36%) tidak didapatkan gambaran ulserasi. Penilaian aktivitas mitosis dilakukan berdasarkan perhitungan jumlah mitosis per mm2. Jumlah mitosis per mm2dikelompokkan menjadi 3 kategorik, Aktivitas mitosis rendah apabila mitosis < 5 per 5 LPB ditemukan pada 6 kasus (24%) dan aktivitas tinggi bila mitosis > 5 per 5 LPB ditemukan pada 19 kasus (76 %). Keterlibatan kelenjar getah bening atau metastasis kelenjar getah bening

Universitas Indonesia ditemukan pada 8 kasus (32%) dan 17 kasus (68 %) tidak mengalami metastasis kelenjar getah bening. Data karakteristik yang lengkap serta ringkasan data pulasan p16 dan ki67 dapat dilihat pada Tabel 4.1. dan tabel 4.2.

Tabel 4.2. Ekspresi p16 dan Ki67 pada berbagai faktor prognostik histopatologik

Variabel Ekspresi p16 Ekspresi ki67 positif Negatif Positif Negatif Ulserasi Positif 6(24%) 10(40%) 8(32%) 8(32%) Negatif 2(8%) 7(28%) 4(16%) 5(20%) Aktivitas mitosis Tinggi 6(24%) 13(52%) 11(44%) 8(32%) Rendah 2(8%) 4(16%) 2(4%) 4(16%) Metastasis KGB Positif 4(16%) 4(16%) 5(20%) 3(12%) Negatif 4(16%) 13(32%) 8(32%) 9(36%) 4.2. Ekspresi p16

Setelah dilakukan pewarnaan imunohistokimia pada seluruh kasus penelitian ini, didapatkan 2 jenis imunoreaktifitas yaitu terpulas positif pada daerah inti dan sitoplasma dengan berbagai variasi intensitas pewarnaan. Pewarnaan protein p16 pada umumnya homogen pada daerah tumor, tetapi pada beberapa kasus menunjukkan hasil pulasan yang heterogen dengan kelompokan sel tumor yang positif dan negatif berdekatan. Ekspresi positif di sitoplasma umumnya ditemukan pada kasus – kasus yang tidak mengekspresikan p16 pada inti, oleh karena itu penghitungan positivitas p16 dibedakan menjadi positif inti dan sitoplasma, seperti pada Tabel 4.2.1. Hanya pulasan pada inti yang dianggap sebagai hasil pulasan yang spesifik. Hasil penelitian ini sebanyak 17 kasus dari total 25 kasus atau sebesar 68%, menunjukkan ekspresi protein p16 inti negatif yang berasal dari penggabungan index pewarnaan 0 – 1. Ekspresi p16 inti positif merupakan penggabungan index pewarnaan 2 – 9 didapatkan pada 8 kasus (32%). Sebanyak 11 kasus (44%) menunjukkan penurunan ekspresi p16 di sitoplasma, dan peningkatan ekspresi p16 sitoplasma terdapat pada 14 kasus (56%)

Universitas Indonesia Tabel. 4.2.1. Ekspresi p16 pada tumor primer melanoma malignum nodular

Indeks Pewarnaana Ekspresi p16 inti sitoplasma 0 17 (68%) 10(40%) 1 - 1(4%) 2 4(16%) 3(12%) 3 1(4%) 4(16%) 4 - 1(4%) 6 3(12%) 4(4%) 9 - 2(8%) Total 25(100%) 25(100%)

a Indeks Pewarnaan = Intensitas X positivitas

Dilakukan pengujian statistik untuk membandingkan ekspresi p16 di inti pada beberapa faktor prognostik. Untuk kepentingan statistik, ekspresi p16 berdasarkan indeks pewarnaan dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok penurunan ekspresi / ekspresi rendah ( indeks pewarnaan 0-1) sebagai kelompok ekspresi p16 negatif, dan ekspresi p16 positif adalah penggabungan kelompok sedang (indeks 2-4) dan kelompok ekspresi tinggi ( 5-9). Hasil yang didapatkan sesuai tabel 4.2.2

Tabel 4.2.2. Perbedaan ekspresi p16 inti dengan ada tidaknya ulserasi di tumor primer melanoma malignum jenis nodular

Variabel NegatifEkspresi p16 intiPositif p

N(%) N(%)

Ulserasi (+) 10 (40%) 6(24%) 0.374

Ulserasi (-) 7 (28%) 2(8%)

Total 17(68%) 8(32%)

Uji fisher’s

Dilakukan uji asosiasi pada variabel kategorik ulserasi dan ekspresi p16 di inti. Karena tidak memenuhi syarat untuk uji Chi-Square, maka digunakan uji alternatifnya yaitu uji Fisher’s dengan hasil menunjukkan p= 0.374. Karena p >

Universitas Indonesia 0.05, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan antara ulserasi dengan dengan ekspresi p16 di inti.

Untuk alasan statistik maka aktivitas mitosis dilakukan penggabungan kategorik, menjadi kelompok rendah / sedang, dan kelompok tinggi. Hasil yang didapatkan antara ekspresi p16 inti dihubungkan dengan aktivitas mitosis pada tumor primer, terlihat pada tabel 4.2.3.

Tabel 4.2.3 Perbedaan ekspresi p16 inti dengan aktivitas mitosis tumor primer melanoma malignum jenis nodular

Variabel NegatifEkspresi p16 intiPositif p

N(%) N(%)

mitosis rendah 4 (16%) 2(8%) 0.651

mitosis tinggi 13 (52%) 6(24%)

Total 17(68%) 8(32%)

Uji Fisher

Hasil uji hubungan antara ekspresi p16 inti dengan aktivitas mitosis dengan uji Fisher’s menujukkan nilai kemaknaan p = 0.651, sehingga dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut.

Hubungan antara ada tidaknya metastasi di kelenjar getah bening pada tumor primer melanoma malignum jenis nodular juga dilakukan pengujian. Hasil yang didapatkan adalah p = 0.193 dengan uji Fisher’s. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2.4.

Tabel 4.2.4 Perbedaan ekspresi p16 inti dengan metastasis kgb di tumor primer melanoma malignum jenis nodular

Variabel Ekspresi p16 inti p Negatif Positif N(%) N(%) Metastasis (+) 4 (16%) 4(16%) 0.193 Metastasis (-) 13 (52%) 4(16%) Total 17(68%) 8(32%) Uji Fisher

Universitas Indonesia 4.3. Ekspresi Ki67

Penghitungan ki67 dilakukan pada 500 sel tumor dan dihitung positivitas ekspresi ki67. Hasil positivitas ekspresi ki67 pada umumnya terdistribusi heterogen, dengan kisaran antara 0 – 80% dan median 23 %. Untuk penghitungan statistik dilakukan pengelompokan kasus dengan menggunakan titik potong pada 20%. Pengambilan titik potong tersebut berdasarkan berbagai kepustakaan sebelumnya.39,52 Pada kasus – kasus dengan gambaran ulserasi, ekspresi ki67 positif terlihat pada8 kasus (32%),dan 5 kasus (20%) dengan ulserasi negatif. Hasil uji asosiasi antara kedua kelompok tersebut menunjukkan tidak ditemukan hubungan yang bermakna dengan nilai signifikansi (p= 1.000). Selengkapnya hasil ekspresi ki67 terlihat pada tabel 4.3.1.

Tabel 4.3.1. Perbedaan ekspresi ki67 dengan ulserasi tumor primer pada melanoma malignum jenis nodular

Variabel Ekspresi Ki67 p Negatif Positif N(%) N(%) Ulserasi (+) 8 (32%) 8(32%) 1.000 Ulserasi (-) 4 (16%) 5(20%) Total 12(48%) 13(52%) Uji Fisher

Sebanyak 8 kasus pada kelompok tumor primer melanoma malignum jenis nodular dengan metastasis kelenjar getah bening, menunjukkan positivitas ekspresi ki67 antara 5 sampai 80 %, dengan nilai median 60,6%. Positivitas ki78 pada kelompok tanpa metastasis kelenjar getah bening terdapat pada 8 kasus (32%) dan 5 kasus (20%) pada kelompok dengan keterlibatan kelenjar getah bening. Hasil uji asosiasi antara kelompok ekspresi ki67 dengan ada tidaknya metastasis di kelenjar getah bening menunjukkan signifikansi yang tidak bermakna (p=0.67). Hasil selengkapnya sesuai dengan tabel 4.3.2.

Universitas Indonesia Tabel 4.3.2. Perbedaan ekspresi ki67 dengan metastasis kgb tumor primer pada melanoma malignum jenis nodular

Variabel NegatifEkspresi Ki67Positif P

N(%) N(%)

Metastasis (+) 3 (12%) 5(20%) 0.673

Metastasis (-) 9 (36%) 8(32%)

Total 12(48%) 13(52%)

Uji Fisher’s

Positivitas ki67 terekspresi pada kelompok kasus dengan mitosis per 5 LPB rendah dengan kisaran antara 0 – 75.8%. Nilai median didapatkan pada 6.8%. Sedangkan kelompok dengan aktivitas mitosis tinggi menunjukkan positivitas ekspresi ki67 antara 0 – 80%, dengan median 16,2%. Ki67 positif dengan titik potong 20% terdapat pada 13 kasus (52%) yang mayoritas berasal dari kelompok mitosis tinggi ( 11 kasus). Sedangkan kelompok mitosis tinggi tetapi ki67 terekspresi negatif terdapat pada 8 kasus ( 32%).Hasil uji kemaknaan melihat perbedaan ekspresi antara kedua kelompok tersebut menggunakan asosiasi kategorik Fisher’s test dengan nilai signifikansi p = 0.378. Hasil uji statistik tersebut dapat disimpulkan sebagai tidak adanya perbedaan ekspresi antara kedua variabel yang diujikan. Hasil lengkap terdapat pada tabel 4.3.3.

Tabel 4.3.3. Perbedaan ekspresi ki67 dengan aktivitas mitosis tumor primer pada melanoma malignum jenis nodular

Variabel Ekspresi ki67 p Negatif Positif N(%) N(%) Mitosis tinggi 8 (32%) 11(44%) 0.378 Mitosis rendah 4 (16%) 2(4%) Total 12(48%) 13(52%) Uji Fisher’s

Dokumen terkait