• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KEGIATAN INDUSTRI PT. PRADJA PHARIN (PRAFA)

3.5 Departemen Technical Services (TS)

Departemen TS bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pabrik terutama pemeliharaan mesin/peralatan produksi dan sarana penunjang produksi yakni electricity, clean compressed air, water system, HVAC (Heating, Ventilating and Air Conditioning) dansteam boiler, agar selalu dalam keadaan siap pakai. Struktur organisasi departemen TS dapat dilihat pada Lampiran 16.

Adapun tugas dan tanggung jawab departemen TS adalah sebagai berikut: a. Memelihara semua mesin produksi dan sarana penunjang agar siap dipakai

b. Melakukan maintenance schedule. Mesin produksi harus dirawat oleh departemen TS dua minggu sebelum jadwal produksi atau MPS (Master Production Schedule) dikeluarkan. MPS merupakan dokumen yang berisi jadwal penggunaan mesin produksi dan jadwal kegiatan produksi yang dikeluarkan oleh bagian PPC setiap bulannya.

c. Memodifikasi mesin produksi sehingga bekerja lebih optimal.

d. Menangani proyek pembangunan. Rencana pembangunan fasilitas produksi terlebih dahulu diajukan kepada departemen TS, kemudian ditentukan material dan bahan kontruksi yang diperlukan serta anggaran belanja dalam Bill of Quantity.

Perawatan rutin dan modifikasi yang dilakukan oleh departemen TS bertujuan agar mesin produksi tidak rusak pada saat dipakai sehingga jadwal produksi yang telah disusun PPIC tidak mengalami downtime. Ada dua jenis downtimeyang dapat terjadi yaitu:

a. Unschedule downtime, merupakandowntime yang terjadi karena berhentinya mesin secara tiba-tiba selama proses produksi sedang berlangsung. Hal ini menyebabkan mesin harus diperbaiki sehingga memperpanjang lead time produksi.

b. Schedule downtime, merupakandowntimeyang terjadi karena mesin berhenti beroperasi akibat suatu kegiatan yang tidak dapat ditolak, misalnya gulungan aluminium foil habis pada saat proses stripping sehingga membutuhkan waktu untuk memasang gulungan aluminium foil yang baru pada mesin stripping, saat sanitasi ruangan atau pelaksanaan preventive maintenance.

Sedangkan sarana penunjang produksi (utility) di PT. PRAFA yang dikelola departemen TS antara lain:

a. Electricity

Electricity di PT. PRAFA menggunakan listrik 3 phase (3 Ф) dengan tegangan 380 Volt dan daya total 1730 kVa. Untuk memenuhi kebutuhan tegangan 380 Volt, pabrik menggunakan trafo step-down untuk menurunkan tegangan dari PLN (20 kiloVolt).

b. Clean compressed air

Terdapat dua buah kompressor yang digunakan untuk menghasilkan clean compressed air atau udara bersih bertekanan di pabrik. Mesin ini bekerja dengan cara memampatkan udara hingga bertekanan maksimum 10 bar dengan kualitas 1-1-1, yaitu mengandung partikel 0,1 mg/m3, residual water content ≤ 0,003 mg/m3 dan residual oil content ≤ 0,01 mg/m3. Clean compressed airini digunakan baik untuk yang contact product seperti proses spraying pada FBD maupun yang non-contact product seperti deduster pada mesin pencetak tablet.

c. Water system

Ada tiga jenis kualitas air yang digunakan untuk keperluan pabrik yakni air ledeng (tap water), air yang dimurnikan (purified water) dan air yang didestilasi sebagai air untuk injeksi (water for injection/WFI). Sumber air ini berasal dari 4 sumur artesis dengan kedalaman ±150 m. Awalnya air dipompa ke permukaan dan ditampung ke dalam tiga tangki penampungan (storage tank). Dua tangki digunakan untuk menampung air yang akan diolah lebih lanjut, sedangkan satu tangki lagi tertanam di dalam tanah yang mana digunakan menampung air untuk fasilitas fire hydrant.

Awalnya proses klorinasi dilakukan terhadap air di dalam kedua storage tank dengan penambahan natrium hipoklorida (NaOCl) 1,5-2,0 ppm untuk membunuh bakteri. Air hasil olahan lalu dialirkan ke fasilitas pengolahan air yang dimurnikan (purified water/PW) serta ke fasilitas pabrik lainnya seperti ruang ketel uap, produksi dan toilet sebagai air ledeng.

Proses produksipurified watersecara ringkas akan dijelaskan sebagai berikut. Pertama sekali, air yang mengandung klorin dilewatkan ke multimedia filter berisi ferolite dan antrasite. Ferolite berfungsi untuk menurunkan kadar zat besi sedangkan antrasite berfungsi untuk memisahkan partikel kasar dari air. Setelah itu, air dialirkan ke carbon filter untuk menetralkan klorin dan menghilangkan bau lalu dilakukan penyaringan dengan menggunakan cartridge filter 5 µm. Selanjutnya air dilewatkan melalui cation bed untuk memisahkan kation dengan mengunakan resin penukar kation dan anion bed untuk memisahkan anion dengan menggunaan resin penukar anion.

Kemudian air dilewatkan ke mix bed (gabungan resin penukar anion dan kation) untuk mencegah adanya anion dan kation yang terlewat melalui resin penukar ion sebelumnya. Air yang keluar dari mix bed kemudian disaring dengan menggunakan cartridge filter berturut-turut 1 µm dan 0,5 µm lalu disinari UV untuk merusak DNA bakteri. Hasilnya kemudian disaring lagi dengan cartridge filter 0,2 µm lalu dipanaskan dengan menggunakan plate heat exchanger (PHE) pada suhu 85-93oC sebelum dimasukkan ke dalam storage tank. Air dalam storage tanklalu disirkulasi ke gedung produksi dan ke ruang produksi air untuk injeksi (water for injection/WFI). Alur pembuatan purified water di PT. PRAFA dapat dilihat pada Lampiran 17. Sedangkan proses pembuatan WFI dimulai ketika PW dialirkan menuju ruang produksi WFI. PW ini kemudian ditampung dalam tangki double jacket. Setelah itu, air yang telah dingin dialirkan menuju alat destilasi air bernama finn aqua destilator. Dalam finn aqua destilator, PW didestilasi dengan menggunakan tenaga uap. Hasil destilasi kemudian dikondensasi di kondensor dan ditampung ke dalam storage tanklalu dialirkan ke user point sebagai WFI. Penyimpanan WFI dalam tangki harus dijaga agar senantiasa tersirkulasi dengan suhu 80-90°C. Alur pembuatan water for injection dapat dilihat pada Lampiran 18.

d. HVAC (Heating, Ventilating and Air Conditioning)

HVAC digunakan untuk mengatur temperatur, kelembaban (Relative Humidity/RH), tekanan ruang, jumlah pertukaran udara (air change) dan jumlah partikel.

Untuk mendinginkan udara luar (fresh air) digunakan evaporator berisi freon yang disuntikan pada coilsehingga terjadi evaporasi terhadap udara luar yang bersentuhan dengan cooling coiltersebut dan terjadi penurunan suhu.

Untuk menurunkan kelembaban udara digunakan dessicant dehumidifieryang berisi silika gel yang mana berfungsi untuk menyerap uap air dari udara basah (dengan RH tinggi) sehingga dihasilkan udara kering (dengan RH rendah). Silika gel yang sudah jenuh kemudian diregenerasi dengan pemanasan pada suhu 120°C.

Pengaturan tekanan udara di ruang produksi dimaksudkan untuk menjaga kebersihan ruang dan mencegah kontaminasi silang. Pengaturan tekanan dilakukan secara manual dengan memasang butterfly valve di tiap input ducting. Sedangkan pertukaran udara (air change) diatur dengan menggunakan blower dan untuk mengontrol jumlah partikel di ruangan digunakan filter udara dengan spesifikasi tertentu sesuai dengan kelas ruang. e. Steam boiler

Berdasarkan kualitas uap yang dihasilkannya, terdapat dua buahsteam boiler yang digunakan di PT. PRAFA, yaitu:

i. Plant steam boiler. Boiler ini menggunakan bahan bakar gas alam dan ditujukan untuk menghasilkan uap panas bertekanan tinggi yang dipakai sebagai sumber energi panas antara lain untuk memanaskan double jacket tank dan pengolahan air.

ii. Clean steam boiler. Boiler ini merupakan sebuah generator uap bertenaga listrik yang digunakan sebagai sumber uap panas untuk peralatan dan/atau mesin di fasilitas steril pabrik, seperti misalnya autoklaf. Sumber air yang digunakan boiler ini adalah purified water/PW.

Dokumen terkait