• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEPUTI BIDANG RELEVANSI DAN PRODUKTIVITAS ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOG

Dalam dokumen ProdukHukum RisTek (Halaman 56-73)

BAB V DEPUTI BIDANG

DEPUTI BIDANG RELEVANSI DAN PRODUKTIVITAS ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOG

Bagian Keenam

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 319

(1) Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi.

(2) Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dipimpin oleh Deputi, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi.

Pasal 320

(1) Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang relevansi dan produktivitas ilmu pengetahuan dan teknologi.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Kementerian.

Pasal 321

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 320, Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang relevansi dan produktivitas ilmu pengetahuan dan teknologi;

b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang relevansi dan produktivitas ilmu pengetahuan dan teknologi;

c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang relevansi dan produktivitas ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi.

Pasal 322

Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri atas:

a. Asisten Deputi Relevansi Kebijakan Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; b. Asisten Deputi Relevansi Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; c. Asisten Deputi Produktivitas Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Strategis;

d. Asisten Deputi Produktivitas Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Masyarakat; dan

e. Asisten Deputi Produktivitas Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Industri. Pasal 323

Asisten Deputi Relevansi Kebijakan Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi dan analisis di bidang relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 324

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 323, Asisten Deputi Relevansi Kebijakan Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang perkembangan kebijakan strategis;

b. penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang petarencana;

c. penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang skenario kebijakan; dan

d. penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang evaluasi.

Pasal 325

Asisten Deputi Relevansi Kebijakan Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri atas:

a. Bidang Perkembangan Kebijakan Strategis; b. Bidang Petarencana;

c. Bidang Skenario Kebijakan; dan d. Bidang Evaluasi.

Pasal 326

Bidang Perkembangan Kebijakan Strategis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perkembangan kebijakan strategis dalam perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 327

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 326, Bidang Perkembangan Kebijakan Strategis menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang inventarisasi; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang analisis.

Pasal 328 Bidang Perkembangan Kebijakan Strategis terdiri atas: a. Subbidang Inventarisasi; dan

b. Subbidang Analisis.

Pasal 329

(1) Subbidang Inventarisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang inventarisasi.

(2) Subbidang Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang analisis.

Pasal 330

Bidang Petarencana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan petarencana dalam perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 331

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 330, Bidang Petarencana menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang inventarisasi; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang analisis.

Pasal 332 Bidang Petarencana terdiri atas:

a. Subbidang Inventarisasi; dan b. Subbidang Analisis.

Pasal 333

(1) Subbidang Inventarisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang inventarisasi.

(2) Subbidang Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang analisis.

Pasal 334

Bidang Skenario Kebijakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang skenario kebijakan.

Pasal 335

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 334, Bidang Skenario Kebijakan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang inventarisasi; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang analisis.

Pasal 336 Bidang Skenario Kebijakan terdiri atas:

a. Subbidang Inventarisasi; dan b. Subbidang Analisis.

Pasal 337

(1) Subbidang Inventarisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang inventarisasi.

(2) Subbidang Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang analisis.

Pasal 338

Bidang Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan pemantauan dan evaluasi dalam penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 339

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338, Bidang Evaluasi menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dalam penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pemetaan data kebijakan; dan

b. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dalam penyiapan perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang analisis kinerja kebijakan.

Pasal 340 Bidang Evaluasi terdiri atas:

a. Subbidang Pemetaan Data Kebijakan; dan b. Subbidang Analisis Kinerja Kebijakan.

Pasal 341

(1) Subbidang Pemetaan Data Kebijakan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi dalam perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang

pemetaan data kebijakan.

(2) Subbidang Analisis Kinerja Kebijakan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi dalam perumusan kebijakan relevansi kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang analisis kinerja kebijakan.

Pasal 342

Asisten Deputi Relevansi Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi dan analisis di bidang relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 343

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 342, Asisten Deputi Relevansi Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang perkembangan program;

b. penyiapan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang insentif riset;

c. penyiapan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang sinergi program; dan

d. penyiapan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang evaluasi.

Pasal 344

Asisten Deputi Relevansi Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri atas:

a. Bidang Perkembangan Program; b. Bidang Insentif Riset;

c. Bidang Sinergi Program; dan d. Bidang Evaluasi.

Pasal 345

Bidang Perkembangan Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perkembangan program dalam perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 346

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 345, Bidang Perkembangan Program menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang inventarisasi; dan

di bidang analisis.

Pasal 347 Bidang Perkembangan Program terdiri atas:

a. Subbidang Inventarisasi; dan b. Subbidang Analisis.

Pasal 348

(1) Subbidang Inventarisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang inventarisasi.

(2) Subbidang Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang analisis.

Pasal 349

Bidang Insentif Riset mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang insentif riset.

Pasal 350

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 349, Bidang Insentif Riset menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang model sistem insentif; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang fasilitasi insentif.

Pasal 351 Bidang Insentif Riset terdiri atas:

a. Subbidang Model Sistem Insentif; dan b. Subbidang Fasilitasi Insentif.

Pasal 352

(1) Subbidang Model Sistem Insentif mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang model sistem insentif.

(2) Subbidang Fasilitasi Insentif mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang fasilitasi insentif.

Pasal 353

Bidang Sinergi Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang sinergi program.

Pasal 354

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 353, Bidang Sinergi Program menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang model sinergi; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang mekanisme sinergi.

Pasal 355 Bidang Sinergi Program terdiri atas:

a. Subbidang Model Sinergi; dan b. Subbidang Mekanisme Sinergi.

Pasal 356

(1) Subbidang Model Sinergi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang model sinergi.

(2) Subbidang Mekanisme Sinergi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang mekanisme sinergi.

Pasal 357

Bidang Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan pemantauan dan evaluasi dalam penyiapan perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 358

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 357, Bidang Evaluasi menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan pemantauan dan evaluasi dalam perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pemetaan data program; dan

b. penyiapan pemantauan dan evaluasi dalam perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang analisis kinerja program.

Pasal 359 Bidang Evaluasi terdiri atas:

a. Subbidang Pemetaan Data Program; dan b. Subbidang Analisis Kinerja Program.

Pasal 360

(1) Subbidang Pemetaan Data Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi dalam perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pemetaan

data program.

(2) Subbidang Analisis Kinerja Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi dalam perumusan kebijakan relevansi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang analisis kinerja program.

Pasal 361

Asisten Deputi Produktivitas Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Strategis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi dan analisis di bidang produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis.

Pasal 362

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 361, Asisten Deputi Produktivitas Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Strategis menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang riptek hankam;

b. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang riptek energi dan material maju;

c. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang riptek kesehatan, obat, pangan dan pertanian; dan

d. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang riptek teknologi informasi dan komunikasi, dan transportasi.

Pasal 363

Asisten Deputi Produktivitas Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Strategis terdiri atas:

a. Bidang Riptek Hankam;

b. Bidang Riptek Energi dan Material Maju;

c. Bidang Riptek Kesehatan, Obat, Pangan dan Pertanian; dan d. Bidang Riptek TIK dan Transportasi.

Pasal 364

Bidang Riptek Hankam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang riset ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan dan keamanan.

Pasal 365

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 364, Bidang Riptek Hankam menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang analisis; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang model fasilitasi.

Pasal 366 Bidang Riptek Hankam terdiri atas:

a. Subbidang Analisis; dan b. Subbidang Model Fasilitasi.

Pasal 367

(1) Subbidang Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang analisis.

(2) Subbidang Model Fasilitasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang model fasilitasi.

Pasal 368

Bidang Riptek Energi dan Material Maju mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang riset ilmu pengetahuan dan teknologi energi dan material maju.

Pasal 369

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 368, Bidang Riptek Energi dan Material Maju menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang analisis; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang model fasilitasi.

Pasal 370 Bidang Riptek Energi dan Material Maju terdiri atas: a. Subbidang Analisis; dan

b. Subbidang Model Fasilitasi.

Pasal 371

(1) Subbidang Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang analisis.

(2) Subbidang Model Fasilitasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang model fasilitasi.

Pasal 372

Bidang Riptek Kesehatan, Obat, Pangan dan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang riset ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, obat, pangan dan pertanian.

Pasal 373

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372, Bidang Riptek Kesehatan, Obat, Pangan dan Pertanian menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan

teknologi strategis di bidang analisis; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang model fasilitasi.

Pasal 374

Bidang Riptek Kesehatan, Obat, Pangan dan Pertanian terdiri atas: a. Subbidang Analisis; dan

b. Subbidang Model Fasilitasi.

Pasal 375

(1) Subbidang Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang analisis.

(2) Subbidang Model Fasilitasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang model fasilitasi.

Pasal 376

Bidang Riptek TIK dan Transportasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang riset ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan komunikasi, dan transportasi.

Pasal 377

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 376, Bidang Riptek TIK dan Transportasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang analisis; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan produktivitasi riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang model fasilitasi.

Pasal 378 Bidang Riptek TIK dan Transportasi terdiri atas: a. Subbidang Analisis; dan

Pasal 379

(1) Subbidang Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang analisis.

(2) Subbidang Model Fasilitasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis di bidang model fasilitasi.

Pasal 380

Asisten Deputi Produktivitas Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi dan analisis di bidang produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat.

Pasal 381

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 380, Asisten Deputi Produktivitas Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang pemetaan riptek masyarakat;

b. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang fasilitasi riptek masyarakat;

c. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang evaluasi riptek masyarakat; dan

d. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang akselerasi riptek masyarakat.

Pasal 382

Asisten Deputi Produktivitas Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Masyarakat terdiri atas:

a. Bidang Pemetaan Riptek Masyarakat; b. Bidang Fasilitasi Riptek Masyarakat; c. Bidang Evaluasi Riptek Masyarakat; dan d. Bidang Akselerasi Riptek Masyarakat.

Pasal 383

Bidang Pemetaan Riptek Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang pemetaan riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat.

Pasal 384

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 383, Bidang Pemetaan Riptek Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang analisis data potensi; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang analisis data produk.

Pasal 385 Bidang Pemetaan Riptek Masyarakat terdiri atas: a. Subbidang Analisis Data Potensi; dan

b. Subbidang Analisis Data Produk.

Pasal 386

(1) Subbidang Analisis Data Potensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang analisis data potensi.

(2) Subbidang Analisis Data Produk mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang analisis data produk.

Pasal 387

Bidang Fasilitasi Riptek Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang fasilitasi riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat.

Pasal 388

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 387, Bidang Fasilitasi Riptek Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang analisis; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang model fasilitasi.

Pasal 389 Bidang Fasilitasi Riptek Masyarakat terdiri atas: a. Subbidang Analisis; dan

b. Subbidang Model.

Pasal 390

(1) Subbidang Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang analisis.

(2) Subbidang Model mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang model fasilitasi.

Pasal 391

Bidang Evaluasi Riptek Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pemantauan dan evaluasi dalam penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat.

Pasal 392

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 391, Bidang Evaluasi Riptek Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dalam penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang evaluasi produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat; dan

b. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dalam penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang evaluasi dampak riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat.

Pasal 393 Bidang Evaluasi Riptek Masyarakat terdiri atas:

a. Subbidang Evaluasi Produktivitas Riptek Masyarakat; dan b. Subbidang Evaluasi Dampak Riptek Masyarakat.

Pasal 394

(1) Subbidang Evaluasi Produktivitas Riptek Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi dalam perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang evaluasi produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat.

(2) Subbidang Evaluasi Dampak Riptek Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi dalam perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang evaluasi dampak riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat.

Pasal 395

Bidang Akselerasi Riptek Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang akselarasi riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat.

Pasal 396

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 395, Bidang Akselerasi Riptek Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang analisis percepatan pengembangan riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang dukungan percepatan pengembangan riset

ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat. Pasal 397 Bidang Akselerasi Riptek Masyarakat terdiri atas:

a. Subbidang Analisis Percepatan Pengembangan Riptek Masyarakat; dan b. Subbidang Dukungan Percepatan Pengembangan Riptek Masyarakat.

Pasal 398

(1) Subbidang Analisis Percepatan Pengembangan Riptek Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang analisis percepatan pengembangan riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat.

(2) Subbidang Dukungan Percepatan Pengembangan Riptek Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat di bidang dukungan percepatan pengembangan riset ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat.

Pasal 399

Asisten Deputi Produktivitas Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Industri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi dan analisis di bidang produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi industri.

Pasal 400

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 399, Asisten Deputi Produktivitas Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Industri menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi industri di bidang riset ilmu pengetahuan dan teknologi industri kreatif;

b. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi industri di bidang riset ilmu pengetahuan dan teknologi industri material;

c. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi industri di bidang riset ilmu pengetahuan dan teknologi industri manufaktur; dan

d. penyiapan perumusan kebijakan produktivitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi industri di bidang riset ilmu pengetahuan dan teknologi industri agro.

Pasal 401 Asisten Deputi Produktivitas Riptek Industri terdiri atas: a. Bidang Riptek Industri Kreatif;

Dalam dokumen ProdukHukum RisTek (Halaman 56-73)

Dokumen terkait