• Tidak ada hasil yang ditemukan

JARINGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Bagian Pertama

Dalam dokumen ProdukHukum RisTek (Halaman 43-56)

BAB V DEPUTI BIDANG

JARINGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 236

(1) Deputi Bidang Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi. (2) Deputi Bidang Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dipimpin oleh

Deputi, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi.

Pasal 237

(1) Deputi Bidang Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Deputi Bidang Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Kementerian.

Pasal 238

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237 ayat (1), Deputi Bidang Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi;

b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi;

c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi.

Pasal 239

Deputi Bidang Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri atas: a. Asisten Deputi Jaringan Penyedia;

b. Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Pengguna;

c. Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Lembaga Regulasi;

d. Asisten Deputi Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pusat dan Daerah; dan

Pasal 240

Asisten Deputi Jaringan Penyedia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi dan analisis di bidang jaringan penyedia.

Pasal 241

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240, Asisten Deputi Jaringan Penyedia menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang perkembangan;

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia d bidang analisis dan perancangan; dan

c. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang pemberdayaan.

Pasal 242 Asisten Deputi Jaringan Penyedia terdiri atas: a. Bidang Perkembangan;

b. Bidang Analisis dan Perancangan; dan c. Bidang Pemberdayaan.

Pasal 243

Bidang Perkembangan mempunyai tugas melaksanakan perkembangan dalam penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia.

Pasal 244

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 243, Bidang Perkembangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang inventarisasi; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang pemetaan. Pasal 245

Bidang Perkembangan terdiri atas: a. Subbidang Inventarisasi; dan b. Subbidang Pemetaan.

Pasal 246

(1) Subbidang Inventarisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang inventarisasi.

(2) Subbidang Pemetaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang pemetaan.

Pasal 247

Bidang Analisis dan Perancangan mempunyai tugas melaksanakan analisis dan perancangan dalam penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia.

Pasal 248

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247, Bidang Analisis dan Perancangan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang analisis; dan b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang perancangan.

Pasal 249 Bidang Analisis dan Perancangan terdiri atas: a. Subbidang Analisis; dan

b. Subbidang Perancangan.

Pasal 250

(1) Subbidang Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang analisis.

(2) Subbidang Perancangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang perancangan.

Pasal 251

Bidang Pemberdayaan mempunyai tugas melaksanakan pemberdayaan dalam penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia.

Pasal 252

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 251, Bidang Pemberdayaan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang fasilitasi; dan b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang pemanfaatan.

Pasal 253 Bidang Pemberdayaan terdiri atas:

a. Subbidang Fasilitasi; dan b. Subbidang Pemanfaatan.

Pasal 254

(1) Subbidang Fasilitasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang fasilitasi.

(2) Subbidang Pemanfaatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia di bidang pemanfaatan.

Pasal 255

(1) Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Pengguna mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi dan analisis di bidang jaringan penyedia dengan pengguna.

(2) Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga melaksanakan tugas sebagai pengelola kawasan penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi di Serpong.

Pasal 256

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 255, Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Pengguna menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang perkembangan;

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang perancangan dan pemberdayaan;

c. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang pengelolaan keamanan dan keselamatan; dan

d. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang pengembangan sarana kawasan.

Pasal 257

Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Pengguna terdiri atas: a. Bidang Perkembangan;

b. Bidang Perancangan dan Pemberdayaan; c. Bidang Keamanan dan Keselamatan; dan c. Bidang Pengembangan Sarana Kawasan.

Pasal 258

Bidang Perkembangan mempunyai tugas melaksanakan perkembangan dalam penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna.

Pasal 259

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 258, Bidang Perkembangan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang inventarisasi; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang pemetaan.

Pasal 260 Bidang Perkembangan terdiri atas:

b. Subbidang Pemetaan.

Pasal 261

(1) Subbidang Inventarisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang inventarisasi.

(2) Subbidang Pemetaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang pemetaan.

Pasal 262

Bidang Perancangan dan Pemberdayaan mempunyai tugas melaksanakan perancangan dan pemberdayaan dalam penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna.

Pasal 263

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 262, Bidang Perancangan dan Pemberdayaan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang perancangan; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang pemberdayaan.

Pasal 264 Bidang Perancangan dan Pemberdayaan terdiri atas: a. Subbidang Perancangan; dan

b. Subbidang Pemberdayaan.

Pasal 265

(1) Subbidang Perancangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang perancangan.

(2) Subbidang Pemberdayaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang pemberdayaan.

Pasal 266

Bidang Keamanan dan Keselamatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang pengelolaan keamanan dan keselamatan.

Pasal 267

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 266, Bidang Keamanan dan Keselamatan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang pengelolaan keamanan; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang pengelolaan keselamatan.

Pasal 268 Bidang Keamanan dan Keselamatan terdiri atas: a. Subbidang Keamanan; dan

b. Subbidang Keselamatan.

Pasal 269

(1) Subbidang Keamanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang pengelolaan keamanan.

(2) Subbidang Keselamatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang pengelolaan keselamatan.

Pasal 270

Bidang Pengembangan Sarana Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang pengembangan sarana kawasan penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 271

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 270, Bidang Pengembangan Sarana Kawasan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang sarana teknik; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang sarana penunjang.

Pasal 272 Bidang Pengembangan Sarana Kawasan terdiri atas: a. Subbidang Sarana Teknik; dan

b. Subbidang Sarana Penunjang.

Pasal 273

(1) Subbidang Sarana Teknik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang sarana teknik.

(2) Subbidang Sarana Penunjang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan pengguna di bidang sarana penunjang.

Pasal 274

Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Lembaga Regulasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi dan analisis di bidang jaringan penyedia dengan lembaga regulasi.

Pasal 275

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274, Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Lembaga Regulasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang perkembangan;

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang analisis dan perancangan; dan

c. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang pemberdayaan.

Pasal 276

Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Lembaga Regulasi terdiri atas : a. Bidang Perkembangan;

b. Bidang Analisis dan Perancangan; dan c. Bidang Pemberdayaan.

Pasal 277

Bidang Perkembangan mempunyai tugas melaksanakan perkembangan dalam penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi.

Pasal 278

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 277, Bidang Perkembangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang inventarisasi; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang pemetaan.

Pasal 279 Bidang Perkembangan terdiri atas:

a. Subbidang Inventarisasi; dan b. Subbidang Pemetaan.

Pasal 280

(1) Subbidang Inventarisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang inventarisasi.

(2) Subbidang Pemetaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang pemetaan.

Pasal 281

Bidang Analisis dan Perancangan mempunyai tugas melaksanakan analisis dan perancangan dalam perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi.

Pasal 282

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 281, Bidang Analisis dan Perancangan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang analisis; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang perancangan.

Pasal 283 Bidang Analisis dan Perancangan terdiri atas: a. Subbidang Analisis; dan

b. Subbidang Perancangan.

Pasal 284

(1) Subbidang Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang analisis.

(2) Subbidang Perancangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang perancangan.

Pasal 285

Bidang Pemberdayaan mempunyai tugas melaksanakan pemberdayaan dalam penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi.

Pasal 286

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 285, Bidang Pemberdayaan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang fasilitasi; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang pemanfaatan.

Pasal 287 Bidang Pemberdayaan terdiri atas:

b. Subbidang Pemanfaatan.

Pasal 288

(1) Subbidang Fasilitasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang fasilitasi.

(2) Subbidang Pemanfaatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan penyedia dengan lembaga regulasi di bidang pemanfaatan.

Pasal 289

Asisten Deputi Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pusat dan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi dan analisis di bidang jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah.

Pasal 290

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 289, Asisten Deputi Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pusat dan Daerah menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang perkembangan;

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang analisis dan perancangan; dan

c. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang pemberdayaan.

Pasal 291

Asisten Deputi Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pusat dan Daerah terdiri atas:

a. Bidang Perkembangan;

b. Bidang Analisis dan Perancangan; dan c. Bidang Pemberdayaan.

Pasal 292

Bidang Perkembangan mempunyai tugas melaksanakan perkembangan dalam penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah.

Pasal 293

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 292, Bidang Perkembangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang inventarisasi; dan

pusat dan daerah di bidang pemetaan. Pasal 294 Bidang Perkembangan terdiri atas:

a. Subbidang Inventarisasi; dan b. Subbidang Pemetaan.

Pasal 295

(1) Subbidang Inventarisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang inventarisasi.

(2) Subbidang Pemetaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang pemetaan.

Pasal 296

Bidang Analisis dan Perancangan mempunyai tugas melaksanakan analisis dan perancangan dalam penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah.

Pasal 297

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 296, Bidang Analisis dan Perancangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang analisis; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang perancangan.

Pasal 298 Bidang Analisis dan Perancangan terdiri atas: a. Subbidang Analisis; dan

b. Subbidang Perancangan.

Pasal 299

(1) Subbidang Analisis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang analisis.

(2) Subbidang Perancangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang perancangan.

Pasal 300

Bidang Pemberdayaan mempunyai tugas melaksanakan pemberdayaan dalam penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah.

Pasal 301

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 300, Bidang Pemberdayaan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang fasilitasi; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang pemanfaatan.

Pasal 302 Bidang Pemberdayaan terdiri atas:

a. Subbidang Fasilitasi; dan b. Subbidang Pemanfaatan.

Pasal 303

(1) Subbidang Fasilitasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang fasilitasi.

(2) Subbidang Pemanfaatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi pusat dan daerah di bidang pemanfaatan.

Pasal 304

Asisten Deputi Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Internasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi dan analisis di bidang jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional.

Pasal 305

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 304, Asisten Deputi Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Internasional menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang perkembangan;

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang analisis dan perancangan; dan

c. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang fasilitasi.

Pasal 306

Asisten Deputi Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Internasional terdiri atas:

a. Bidang Perkembangan;

b. Bidang Analisis dan Perancangan; dan c. Bidang Fasilitasi.

Pasal 307

Bidang Perkembangan mempunyai tugas melaksanakan perkembangan dalam penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional.

Pasal 308

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 307, Bidang Perkembangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang akses basis data; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang fasilitas publikasi internasional.

Pasal 309 Bidang Perkembangan terdiri atas:

a. Subbidang Akses Basis Data; dan

b. Subbidang Fasilitas Publikasi Internasional. Pasal 310

(1) Subbidang Akses Basis Data mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang akses basis data.

(2) Subbidang Fasilitas Publikasi Internasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang fasilitas publikasi internasional.

Pasal 311

Bidang Analisis dan Perancangan mempunyai tugas melaksanakan analisis dan perancangan dalam perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional.

Pasal 312

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 311, Bidang Analisis dan Perancangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang fasilitas kerjasama penyedia; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang fasilitas kerjasama penyedia dengan negara sahabat.

Pasal 313 Bidang Analisis dan Perancangan terdiri atas: a. Subbidang Fasilitas Kerjasama Penyedia; dan

Pasal 314

(1) Subbidang Fasilitas Kerjasama Penyedia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang fasilitas kerjasama penyedia.

(2) Subbidang Fasilitas Kerjasama Penyedia dengan Negara Sahabat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang fasilitas kerjasama penyedia dengan negara sahabat.

Pasal 315

Bidang Fasilitasi mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi dalam penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional.

Pasal 316

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 315, Bidang Fasilitasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang analisis kesertaan dalam organisasi internasional; dan

b. penyiapan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang fasilitas kesertaan dalam organisasi internasional.

Pasal 317 Bidang Fasilitasi terdiri atas:

a. Subbidang Analisis Kesertaan dalam Organisasi Internasional; dan b. Subbidang Fasilitas Kesertaan dalam Organisasi Internasional.

Pasal 318

(1) Subbidang Analisis Kesertaan dalam Organisasi Internasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang analisis kesertaan dalam organisasi internasional.

(2) Subbidang Fasilitas Kesertaan dalam Organisasi Internasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional di bidang fasilitas kesertaan dalam organisasi internasional.

BAB VII

DEPUTI BIDANG RELEVANSI DAN PRODUKTIVITAS

Dalam dokumen ProdukHukum RisTek (Halaman 43-56)

Dokumen terkait