• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

III. METODE PENELITIAN 1. TEMPAT DAN WAKTU

3. DESAIN SISTEM

3.3. Desain Sistem

3.3.2. Desain Database

Desain database yaitu merancang basis data untuk proses penyimpanan dan manajemen data dalam bentuk tabel dan relasi antar tabel. Dalam pembangunan desain database pada sistem informasi ini dibuat dengan PHPMyAdmin 2.7.0 yang ter-install pada Xampp 5.0.1-installer. Pada dasarnya PHPMyAdmin adalah bahasa pemograman MySQL yang berbasis web, artinya pembuatan basis data dengan menggunakan tampilan seperti halnya pada tampilan halaman web.

Database yang dibangun dalam sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini adalah satu buah database yang terdiri dari 56 tabel relasional dan 5 tabel pendukung. Tabel pendukung dalam database ini adalah tabel user, tabel polling, tabel jawaban, tabel guest, dan tabel tanya. Tabel user terdiri dari dua field yaitu field username sebagai primary key dan field password. Tabel user dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Tabel user.

Tabel polling merupakan tabel yang berisi pertanyaan dan jawaban untuk form polling dan terdiri dari 10 field dengan filed id sebagai primary key. Tabel polling dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Tabel polling.

Tabel jawaban berisi jawaban dan jumlah responden pada halaman questioner. Tabel ini terdiri dari lima field yaitu field id_tanya sebagai primary key, field id_jawab, field jawaban dan field jml_responden. Tabel jawaban dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Tabel jawaban.

Tabel guest berisi data-data untuk buku tamu dari pengguna yang mengunjungi situs ini. Tabel guest ini terdiri dari lima field

yaitu field id sebagai primary key, field nama, field pekerjaan, field email dan field komentar. Tabel jawaban dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Tabel guest.

Tabel tanya berisi pertanyaan yang terdapat pada halaman questioner. Tabel ini terdiri dari id_tanya sebagai primary key dan field tanya. Tabel tanya dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Tabel tanya.

Tujuan dari pembuatan tabel ini menjadi beberapa tabel ialah memudahkan dalam manajemen data dan meng-update data. Basis data sistem informasi ini berisi beberapa tabel dapat dilihat pada Lampiran 2. Basis data relasional dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Basis data relasional sebagian dari jumlah tabel keseluruhan (61 tabel). Relational database sistem informasi ini dirancang untuk jenis tanaman yang ada di dalam sistem. Pembuatan tabel untuk data-data tersebut dilakukan karena data-data tersebut dapat di-update oleh administrator bila ada perubahan data di kemudian hari.

Basis data relasional pada sistem informasi budidaya tanaman terdiri dari beberapa tabel-tabel. Tabel tanam terdiri dari dua field yaitu field id_tanaman dan nama tanaman. Tabel ini dihubungkan dengan tabel-tabel lainnya sehingga membentuk suatu relasi database. Tabel tanam dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Tabel tanam.

Pada database sistem informasi ini terdapat tabel relasi tanaman yang berfungsi sebagai penghubung antara tabel tanam

dengan tabel-tabel pada masing-masing tanaman meliputi R-Anggrek, R-Krisan, R-Tomat, R-Paprika, R-Sawi dan R-Selada. Tabel pada menu potensi tanaman terdiri atas tabel ekspor, tabel impor, tabel produksi serta tabel potensi tanaman sebagai tabel relasi. Tabel-tabel ini akan dihubungkan dengan submenu potensi berdasarkan tahun.

Dalam tabel potensi terdiri atas tiga field yaitu field id untuk masing-masing tanaman, field id potensi sebagai primary key, dan field potensi untuk menampung potensi seperti ekspor, impor dan produksi. Tabel ini menghubungkan tabel ekspor, tabel impor, tabel produksi dengan tabel tanam. Tabel Ekspor terdiri atas field id potensi, field id ekspor, field tahun, field volume, dan field nilai. Relasi dari tabel–tabel dapat dilihat pada Gambar 12. Tujuan dari pembangunan tabel-tabel pada menu potensi ialah untuk memudahkan dalam meng-update, hal ini sangat berguna untuk pengembangan sistem informasi yang lebih luas ke depan.

Gambar 12. Tabel relasi pada menu potensi tanaman.

Tabel hama dan penyakit tanaman berisikan nama-nama hama dan penyakit pada masing-masing tanaman. Tabel hama

dan penyakit ini memiliki hubungan dengan tabel tanam yang dihubungkan dengan tabel relasi pada masing-masing tanaman. Tabel hama dan penyakit ini akan dihubungkan dengan submenu hama dan penyakit berdasarkan id.

Tabel jenis tanaman berisikan jenis-jenis tanaman yang dihubungkan pada submenu jenis tanaman berdasarkan id. Tabel jenis tanaman ini juga memiliki hubungan dengan tabel tanam yang dihubungkan dengan tabel relasi pada masing-masing tanaman.

Tabel praktisi, pengusaha, eksportir, dan importir berisikan daftar alamat pengusaha, pakar, eksportir, dan importir. Tabel praktisi, tabel pengusaha dihubungkan dengan submenu informasi berdasarkan nama atau nama perusahaan. Tabel-tabel dalam basis data sistem informasi tanaman akan dibentuk relasi antar tabel. Tabel-tabel dalam basis data dapat dilihat pada Lampiran 3.

3.3.3. Desain Proses

Desain sistem merupakan tahap yang kritis dalam pengembangan sistem informasi. Fungsi desain proses dari sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse adalah untuk mengetahui program dan prosedur dari sistem informasi tersebut. Sistem ini didesain menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.1.1 yang ter-install dalam Xampp-win32-1.5.12-installer.

Pada halaman web yang dijalankan terdapat script PHP yang akan dieksekusi oleh web server dalam hal ini adalah Apache web server. Script PHP tersebut dapat berisi perintah untuk mengeksekusi file PHP lain maupun untuk melakukan interaksi dengan database yang dibangun dengan menggunakan MySQL pada PHPMyAdmin. Pengguna memilih menu atas atau samping yang tersedia dalam sistem dengan meng-klik menu untuk menampilkan halaman yang dipilih. Pada menu tanaman disediakan link submenu yang dapat dipilih untuk menampilkan

halaman submenu tersebut. Diagram alir sistem (desain proses) dapat dilihat pada Lampiran 4.

Untuk berinteraksi dengan basis data diperlukan suatu proses query melalui penulisan script PHP pada halaman web. Query adalah suatu bahasa yang dapat digunakan oleh pengguna untuk melacak informasi dalam basis data. Bahasa query ini akan berinteraksi dengan Data Manipulation Language (DML) yaitu bahasa yang digunakan untuk memanipulasi data seperti menambah, menghapus, menampilkan dan mengubah suatu data. Sebelum membuat basis data diperlukan script PHP yang bisa terkoneksi ke MySQL, yaitu menggunakan fungsi mysql_connect() dengan hosting localhost, user id root dan password.

Script koneksi ke basis data diberi nama cn.inc dan disimpan dalam folder inc. Pada setiap halaman web yang terkoneksi ke basis data menggunakan script include("inc/cn.inc.php");, seperti pada halaman potensi berikut :

?php

include("inc/cn.inc.php");

$query=mysql_query("SELECT

prodanggrek.id,prodanggrek.id_prod,prodanggrek.tahun,prodang grek.luas,prodanggrek.produksi,prodanggrek.produktivitas FROM prodanggrek ORDER BY prodanggrek.tahun asc");

?>

Sistem informasi ini dilengkapi dengan desain input data sehingga dapat melakukan interaksi dengan database untuk melakukan proses update data. Proses update data ini dilakukan oleh seorang administrator yang terdaftar bila ada penambahan dan modifikasi data yang ada. Desain input pada sistem ini meliputi desain input pada submenu potensi, submenu jenis tanaman, submenu hama dan penyakit tanaman, submenu informasi, submenu pengusaha greenhouse, menu pegusaha benih sayuran, menu eksportir, menu importir, menu literatur, dan menu buku tamu.

Proses update data terdiri dari proses tambah data, edit data, dan menghapus data. Proses update ini hanya dapat dilakukan apabila telah masuk kedalam halaman admin dengan mengisi nama user dan password pada form admin. Desain input pada sistem informasi ini terdiri dari proses penambahan data, penghapusan dan pengeditan data. Diagram alir sistem untuk administrator dapat dilihat pada Lampiran 5.

Desain input penambahan data dirancang dalam bentuk form yang harus diisi dengan pengetikan data kemudian menekan button save, reset atau back. Desain pengeditan data juga dibuat dalam bentuk form dimana hanya terdapat button save dan back. 4. IMPLEMENTASI SISTEM

Tahap implementasi merupakan tahap inti dari pekerjaan sebuah proyek. Pada tahap ini sistem akan diimplementasikan ke dalam media penyampaian informasi dan siap untuk dioperasikan.

4.1. Tampilan Sistem

4.1.1. Tampilan Awal

Halaman pertama yang muncul ketika pengguna berkunjung ke alamat situs ini adalah halaman home. Pada halaman ini menyajikan informasi tentang jenis tanaman yang ada dalam sistem yaitu bunga anggrek, bunga krisan, tomat, paprika, sawi, selada serta greenhouse sebagai informasi tambahan. Penjelasan informasi berupa keterangan objek dan dilengkapi dengan gambar. Tampilan halaman utama keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 6. Tampilan halaman utama dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Tampilan utama sistem informasi. 4.1.2. Tampilan Menu dan Submenu

Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini terdiri dari beberapa menu yaitu menu home, menu tentang situs, menu buku tamu, menu kuisioner, menu bunga anggrek, menu bunga krisan, menu tomat, menu paprika, menu sawi, menu selada, menu greenhouse, menu eksportir, menu importir, menu pengusaha benih, dan menu literatur.

Menu tanaman terdiri dari submenu-submenu yaitu submenu tanaman, submenu potensi tanaman, submenu jenis tanaman, dan submenu informasi. Halaman submenu tanaman menampilkan deskripsi tentang tanaman yang dipilih meliputi sejarah tanaman, klasifikasi, kandungan gizi, syarat pertumbuhan, tata nama dan bagian tanaman untuk bunga anggrek. Tampilan submenu tanaman dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Tampilan submenu tanaman tomat.

Halaman submenu potensi tanaman berisi data produksi, data ekspor dan data impor tanaman berdasarkan data statistik yang diperoleh selama beberapa tahun. Tampilan submenu potensi tanaman dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15. Tampilan submenu potensi tomat.

Halaman submenu jenis tanaman menyajikan informasi jenis tanaman meliputi nama, deskripsi dan gambar. Tampilan submenu jenis tanaman dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Tampilan outpul submenu jenis paprika.

Halaman submenu budidaya tanaman menyajikan informasi teknis budidaya tanaman dalam greenhouse. Tampilan submenu budidaya tanaman dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 17. Tampilan output submenu budidaya krisan. Halaman submenu panen menyajikan informasi panen dan pascapanen tanaman. Tampilan submenu panen dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Tampilan outpul submenu panen selada.

Halaman submenu hama dan penyakit tanaman menyajikan informasi tentang hama dan penyakit tanaman, gejala, penyebab dan cara pengendaliannya. Tampilan submenu hama dan penyakit tanaman dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 19. Tampilan outpul submenu hama dan penyakit tomat. Halaman analisis menyajikan gambaran analisis usaha budidaya tanaman dalam greenhouse. Tampilan submenu analisis

usaha dapat dilihat pada Gambar 20.

Gambar 20. Tampilan outpul submenu analisis usaha budidaya tomat.

Halaman submenu informasi menyajikan data alamat pengusaha dan pakar tanaman. Tampilan submenu informasi dapat dilihat pada Gambar 21.

Gambar 21. Tampilan outpul submenu informasi.

4.1.3. Tampilan Halaman Admin

Halaman admin dibuat untuk meng-update data oleh seorang administrator yang dipilih. Halaman admin pada sistem informasi ini meliputi halaman submenu potensi, submenu jenis tanaman, submenu hama dan penyakit tanaman, submenu informasi, menu pengusaha benih, menu eksportir, menu importir dan menu pustaka. Halaman admin hanya bisa ditampilkan setelah melakukan log in pada form admin. Form admin dapat dilihat pada Gambar 22.

Gambar 22. Form untuk admin.

Contoh tampilan halaman admin dalam sistem ini dapat dilihat pada Gambar 23.

Gambar 23. Tampilan halaman admin pada submenu potensi. Penambahan data untuk halaman admin pada submenu potensi dapat dilakukan dengan meng-klik pada link ”Lakukan penambahan data”. Tampilan halaman admin untuk penambahan data dapat dilihat pada Gambar 24.

Gambar 24. Halaman penambahan data pada menu pengusaha benih.

Setelah halaman tersebut diisikan dan klik save, maka data akan tersimpan ke dalam database. Tampilan hasil penambahan data tersebut dapat dilihat pada Gambar 25.

Gambar 25. Tampilan hasil penambahan data.

Proses penghapusan dan pengeditan data juga merupakan kegiatan dalam update data. Proses pengeditan juga hanya dapat dilakukan oleh administrator terpilih yang telah melakukan log in terlebih dahulu. Pengeditan data dapat dilakukan dengan meng-klik teks ”ubah” pada data yang akan dilakukan pengeditan. Proses penghapusan data dilakukan dengan

klik teks ”hapus” maka sistem akan menghapus data yang terpilih secara otomatis. Desain input pengeditan data dapat dilihat pada Gambar 26.

Gambar 26. Desain input pengeditan data. 4.2. Pengujian Sistem

Untuk mengetahui kinerja sistem yang telah didesain pada tahap ini dilakukan pengujian sistem. Beberapa pengujian yang dilakukan antara lain :

4.2.1. Pengujian pada Local Server Intranet dengan berbagai Browser Engine

Sebelum diimplementasikan, sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse dilakukan pengujian pada local server intranet menggunakan berbagai browser engine. Browser merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk melakukan browsing di internet. Sistem disimpan di dalam local server yaitu server yang terinstal dalam Xampp yaitu Apache kemudian dijalankan oleh server. Program disimpan ke dalam file C:/Program Files/Xampp/htdocs dan database disimpan pada MySQL yang telah ter-install dalam folder data. Sistem

coba dengan menggunakan beberapa browser engine yang umum digunakan di internet yaitu Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, dan Opera 8.1.

Hasil pengujian Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse adalah sebagai berikut :

a. Internet Explorer 6.0

Pengujian sistem menggunakan browser Internet Explorer 6.0 ini secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik.. Hasil pengujian menunjukkan tidak adanya perubahan tata letak dari layout, margin teks pada semua halaman, namun penggunaan tabel terdapat warna beberapa teks yang tidak sesuai dengan desain pada program. Kecepatan akses dalam membuka setiap halaman tergantung pada kapasitas komputer.

Pengujian dilakukan dengan resolusi layar yaitu 800 x 600 pixel dan 1024 x 768 pixel hasilnya desain tampilan dengan resolusi 800 x 600 pixel tidak dapat ditampilkan secara keseluruhan dan membutuhkan horizontal scroll untuk melihat tampilan secara keseluruhan. Gambar dan animasi flash (*.swf) dapat ditampilkan 100% dengan baik. Untuk desain tampilan terbaik sebaiknya menggunakan browser Internet Explorer 6.0 dengan resolusi layar 1024 x 768 pixel. Semua fungsi dalam sistem informasi ini berjalan dengan baik namun pada beberapa tampilan, tulisan menjadi berbeda warna dengan penulisan pada program. Tampilan utama menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0 dapat dilihat pada Gambar 27.

Gambar 27. Tampilan utama dengan menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0.

b. Mozilla Firefox 1.0.6

Hasil pengujian dengan browser Mozilla Firefox 1.0.6 juga menunjukkan tampilan halaman berjalan baik pada browser ini, tidak terjadi perubahan tata letak layout dan pada teks namun beberapa teks juga menunjukkan hasil yang berbeda dari desain programnya. Resolusi terbaik dalam menampilkan halaman sistem informasi ialah 1024 x 768 pixel. Untuk gambar dan beberapa animasi yang terdapat dalam sistem dapat berjalan dengan baik (100%) pada

browser Mozilla firefox yang sudah ter-install plugin untuk

menampilkan animasi flash (*.swf). Semua fungsi dalam sistem informasi ini berjalan dengan baik namun pada beberapa tampilan, tulisan menjadi berbeda warna dengan penulisan pada program. Tampilan desain sistem informasi pada browser ini dapat dilihat pada Gambar 28.

Gambar 28. Tampilan utama dengan menggunakan browser engine Mozilla firefox 1.0.6.

c. Opera 8.1

Hasil pengujian sistem dengan browser Opera 8.1 menunjukkan tampilan pada tiap halaman dapat berjalan dengan baik. Tampilan index terdapat sedikit perubahan pada menu samping yaitu pada button, tanggal dan letaknya bergeser ke bawah. Kecepatan akses dalam menampilkan halaman pada browser ini lebih cepat daripada browser lain. Dengan browser Opera 8.1 juga telah dapat menjalankan animasi-animasi serta button menu yang berekstensi flash (*.swf). Gambar dan animasi pada halaman sistem informasi dapat ditampilkan dengan baik (100%). Resolusi yang terbaik digunakan ialah 1024 x 768 pixel. Semua fungsi dalam sistem informasi ini berjalan dengan baik namun pada beberapa tampilan, tulisan menjadi berbeda warna dengan penulisan pada program. Tampilan sistem informasi menggunakan browser ini dapat dilihat pada Gambar 29.

Gambar 29. Tampilan utama dengan menggunakan browser Opera 8.1.

Dokumen terkait