DAFTAR LAMPIRAN
III. METODE PENELITIAN 1. TEMPAT DAN WAKTU
3. PENGEMBANGAN SISTEM
Pembangunan sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini dilakukan dalam beberapa tahapan seperti dijelaskan oleh O’Brien (1999), yaitu menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) yang meliputi tahapan penelitian masalah (investigasi sistem), analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem dan perawatan sistem. Tahapan SDLC disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Tahapan System Development Life Cycle (O’Brien, 1999). 3.1. Tahapan Investigasi Sistem
Investigasi sistem, dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap permasalahan dan pengembangan yang akan dilakukan dalam sistem yang dirancang.Hasil dari tahap investigasi adalah :
• Penetapan tujuan sistem, sasaran pengembangan dan konfigurasinya. • Penetapan kendala sistem.
• Penentuan kebutuhan informasi • Penentuan sumber-sumber informasi.
Setelah melakukan investigasi sistem, langkah selanjutnya adalah melakukan studi kelayakan baik secara teknis, ekonomis dan operasional untuk mengetahui sistem yang akan dikembangkan layak atau tidak untuk diteruskan. Studi kelayakan dapat dilakukan oleh analis sistem dengan melakukan penelitian pendahuluan yang tidak terlalu terinci terhadap sistem yang lama dan yang diinginkan dari sistem baru. Penilaian terhadap kelayakan teknis dengan mempertimbangkan ketersediaan teknologi di masyarakat dan pengenalan masyarakat
terhadap media penyampaian informasi serta ketersediaan ahli yang dapat mengoperasikannya.
Penilaian terhadap kelayakan ekonomi dengan mempertimbangkan besarnya biaya yang diperlukan untuk mengembangkan sistem dan manfaat yang diperoleh dari sistem dibandingkan dengan biaya pengembangannya. Penilaian terhadap kelayakan operasional digunakan untuk mengukur apakah sistem yang akan dikembangkan nantinya dapat dioperasikan dengan baik, mudah digunakan dan diakses oleh pengguna. 3.2. Tahapan Analisis Sistem
Tahap ini bertujuan melakukan analisis terhadap informasi yang dibutuhkan dengan pengkajian kebutuhan informasi secara detail dari organisasi dan end user, kemampuan sistem yang akan dibangun untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional sistem yang akan dikembangkan dengan melakukan identifikasi kebutuhan dan identifikasi fungsional. Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yang meliputi :
• Output yang diinginkan
Output yang diinginkan dari sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ditinjau dari pengguna sistem. Pengguna akan memperoleh informasi tentang tanaman sayuran dan tanaman hias yang dibudidayakan dalam greenhouse berdasarkan data-data yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Selain itu pengguna juga akan memperoleh informasi tentang alamat pengusaha tanaman, pakar, pengusaha benih, eksportir, dan importir.
• Data yang dibutuhkan
Data-data yang diperlukan dalam sistem informasi ini meliputi data-data budidaya tanaman dan data-data lain yang mendukung. Data-data pendukung meliputi Data-data sejarah, jenis, kandungan senyawa, informasi pertumbuhan, hama dan penyakit tanaman, panen dan pascapanen, data statistik produksi, ekspor dan impor. Selain itu diperlukan juga data analisis usaha yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memulai usaha. Data pelengkap juga
dibutuhkan dalam sistem informasi ini yaitu data alamat pengusaha tanaman, pakar, pengusaha benih, eksportir dan importir.
• Keperluan perangkat keras
Perangkat lunak yang diperlukan untuk merancang dan menjalankan sistem ini adalah Xampp-win32-1.5.12-installer dan beberapa perangkat lunak lain. Perangkat keras yang digunakan adalah komputer dengan minimal memory RAM 128 MB.
3.3. Tahapan Desain Sistem
Desain sistem merupakan proses perancangan program yang sesuai dengan kebutuhan. Tujuan utama dari kegiatan desain sistem adalah untuk memberikan gambaran tentang model sistem yang akan diterapkan baik dari sisi input, proses maupun output sistem tersebut. Dengan demikian dapat mempermudah proses implementasi.
Pada tahap ini dibuat rancangan program dan desain tampilan sistem terlebih dahulu, kemudian dibuatkan programnya.. Rancangan ini meliputi pembuatan database menggunakan MySQL dan rencana tampilan (user interface). Tampilan sistem dibuat dalam bentuk deskripsi (narrative), tabel dan grafik Sistem informasi yang dihasilkan diuji apakah telah memenuhi kebutuhan atau tidak. Hasil pengujian ini digunakan sebagai bahan untuk pengembangan sistem selanjutnya.
Pembuatan database dimaksudkan untuk perancangan desain input yang digunakan untuk meng-update data sehingga data dapat diperbarui. Data-data yang disimpan dalam database meliputi : data potensi, data jenis tanaman, data hama dan penyakit tanaman, data informasi alamat pengusaha benih sayuran, pengusaha greenhouse, pakar, dan data pustaka. Data yang disimpan dalam database kemudian akan dimanipulasi untuk ditampilkan pada halaman HTML di layar komputer melalui internet.
3.4. Tahapan Implementasi Sistem
Tahapan selanjutnya adalah implementasi sistem yang dihasilkan kepada pihak–pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Implementasi sistem yang dimaksud merupakan proses pembuatan program berdasarkan desain sistem yang telah ditentukan. Beberapa aktifitas yang dilakukan dalam implementasi sistem meliputi pengembangan program dan prosedur, pengadaan perangkat keras, instalasi dan set up, dan pengujian sistem.
Selanjutnya sistem informasi ini diuji pada beberapa server internet agar memungkinkan untuk pengguna dapat mengakses informasi tersebut melalui internet. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap implementasi dan pengujian dengan skala terbatas, sehingga tahap perawatan tidak dilakukan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. INVESTIGASI SISTEM
Studi kelayakan akan menilai dari berbagai sisi, apakah sistem memang layak untuk diimplementasikan. Penilaian tersebut antara lain mencakup : 1.1.Kelayakan teknik
Ketersediaan informasi di bidang pertanian yang lengkap, akurat mudah diakses dan cepat tersedia menjadi penting bagi masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi, internet menjadi salah satu media penyampaian informasi yang cepat dan mudah diakses oleh masyarakat. Keberadaan teknologi internet ini sudah berkembang dan meluas di seluruh dunia. Masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi, melakukan komunikasi dan melakukan interaksi melalui internet.
Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse, secara teknis layak untuk dikembangkan karena di bangun berbasis web dengan menggunakan teknologi komputer yang pada umumnya masyarakat telah mengetahui pengoperasian komputer dan pengenalan media internet. Saat ini sudah banyak orang-orang yang ahli dalam desain dan pengoperasian suatu sistem informasi.
1.2.Kelayakan Ekonomis
Pembangunan sistem informasi ini tidak memerlukan investasi peralatan yang mahal. Semua peralatan yang digunakan dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Sistem ini dapat memberikan keuntungan riil secara ekonomis dimana biaya untuk mengakses internet tidak terlalu mahal dibandingkan dengan biaya penelusuran informasi secara langsung dan melalui pustaka.
Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini juga mendukung pemenuhan kebutuhan informasi di bidang pertanian. Dari segi ekonomis, sistem informasi ini memberikan keuntungan riil.
Dengan biaya jasa internet yang murah dan terjangkau yaitu antara Rp 2.500–Rp 5.000, masyarakat akan dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan tanpa harus bersusah payah dan membutuhkan waktu yang lama mencari informasi ke suatu tempat menggunakan alat transportasi atau mendapatkan informasi dengan menelusuri pustaka, membeli buku, dan jurnal-jurnal pertanian yang tersebar di berbagai sumber informasi. Akses internet juga dapat dilakukan di rumah melalui komputer yang terhubung dengan telepon dan biaya Rp 165/menit. Selain itu, saat ini internet dapat diakses melalui telepon seluler yang terdapat fasilitas internet dengan biaya Rp 7-Rp 25 per kilobyte.
Sistem informasi ini bisa dikelola dan dikembangkan untuk tujuan pendidikan oleh instansi atau lembaga pertanian. Untuk itu diperlukan rincian biaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi ini. Rincian biaya pembangunan sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse dapat dilihat pada Lampiran 1.
1.3.Kelayakan Operasional
Studi kelayakan operasional mencakup beberapa permasalahan yang harus dipertimbangkan untuk menentukan layak atau tidaknya sistem dioperasikan. Secara operasional sistem informasi yang dibangun ini layak untuk diaplikasikan karena sistem informasi ini mempertimbangkan beberapa aspek-aspek antara lain :
• Kemudahan penggunaan jasa pelayanan internet oleh pengguna informasi dan operator yang dipilih.
• Sistem yang dikembangkan mudah diakses dan ditampilkan dalam bentuk halaman HTML di layar komputer yang terkoneksi ke internet.
• Sistem yang dikembangkan ini mudah untuk diperbaharui (update) dan mudah untuk dilakukan pemeliharaan (maintenance), bila komponen sistem informasi telah dipersiapkan dengan baik.