Struktur tabel basis data Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa PPA dan BBM Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo seperti pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19 Rancangan Tabel Mahasiswa
No Field Tipe
Data
Panjang Keterangan
1 id Int 11 primary key
2 NIM Int 9 NIM mahasiswa calon
penerima beasiswa
3 Nama Varchar 50 Nama mahasiswa calon
penerima beasiswa
4 JenisKelamin Varchar 10 Jenis kelamin calon penerima beasiswa
5 Jurusan Varchar 20 Jurusan mahasiswa calon penerima beasiswa
6 ProgramStudi Varchar 50 Program studi mahasiswa calon penerima beasiswa
7 IPK Varchar 4 - IPK mahasiswa calon
penerima beasiswa - Nama kriteria
8 Semester Varchar 1 -Semester mahasiswa calon penerima beasiswa
-Nama kriteria
9 Prestasi Varchar 10 -Prestasi mahasiswa calon penerima beasiswa
-Nama kriteria
10 JumlahPenghasilan Varchar 15 -Jumlah penghasilan orang tua mahasiswa calon penerima beasiswa
-Nama kriteria
11 KeadaanKeluarga Varchar 10 -Keadaan keluarga mahasiswa calon penerima beasiswa
-Nama kriteria
12 PenerimaBeaPemerintah Varchar 14 -Mahasiswa calon penerima beasiswa merupakan mahasiswa penerima beasiswa pemerintah atau tidak
-Nama kriteria
13 Usia Varchar 2 -Usia mahasiswa calon
penerima beasiswa -Nama kriteria
14 StatusOrtu Varchar 12 -Status orang tua
mahasiswa calon penerima beasiswa
-Nama kriteria
15 TanggunganOrtu Varchar 2 -Tanggungan orang tua mahasiswa calon penerima beasiswa
-Nama kriteria
penerima beasiswa memiliki saudara kandung yang kuliah atau tidak -Nama kriteria
17 JalurMasuk Varchar 11 -Jalur masuk mahasiswa calon penerima beasiswa -Nama kriteria
18 JenjangMahasiswa Varchar 2 -Jenjang mahasiswa calon penerima beasiswa
-Nama kriteria
Pada tabel diatas digambarkan rancangan struktur tabel mahasiswa, dimana di dalam tabel mahasiswa dimasukkan field kriteria sehingga mahasiswa telah memiliki data nilai kriteria untuk diseleksi dan diproses sehingga didapatkan hasil akhir penyeleksian mahasiswa.
Tabel 4.20 Rancangan Struktur Tabel Bobot AHP-TOPSIS PPA
No Field Tipe
Data
Panjang Keterangan
1 id Int 11 Primary key
2 bobot1 Varchar 30 Nilai bobot kriteria IPK
3 bobot2 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
Semester
4 bobot3 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
Prestasi
5 bobot4 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
JumlahPenghasilan
6 bobot5 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
KeadaanKeluarga
7 bobot6 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
PenerimaBeaPemerintah 8 bobot7 Varchar 30 Nilai bobot kriteria Usia
9 bobot8 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
StatusOrtu
10 bobot9 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
TanggunganOrtu
11 bobot10 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
12 bobot11 Varchar 30 Nilai bobot kriteria JalurMasuk
13 bobot12 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
JenjangMahasiswa
Pada Tabel 4.20 digambarkan rancangan struktur tabel bobot AHP-TOPSIS, dimana terdapat 12 field untuk menyimpan 12 bobot dari 12 kriteria yang diinput. Untuk proses update menggunakan 1 id sehingga hanya id itulah yang dilakukan proses update jika user ingin meng-update nilai bobot.
Tabel 4.21 Rancangan Struktur Tabel Bobot TOPSIS PPA
No Field Tipe
Data
Panjang Keterangan
1 id Int 11 Primary key
2 kriteria Varchar 30 Nama kriteria
3 nilai Varchar 2 Nilai bobot
Tabel diatas menggambarkan struktur tabel bobot TOPSIS PPA. Struktur tabel TOPSIS lebih sederhana karena bobot yang diinput oleh user pada penentuan bobot TOPSIS, diinput langsung secara manual. Sementara bobot pada AHP-TOPSIS disimpan setelah melalui proses matriks AHP, sehingga struktur tabel AHP-TOPSIS memiliki field-field tersendiri.
Tabel 4.22 Rancangan Struktur Tabel Bobot AHP-TOPSIS BBM
No Field Tipe
Data
Panjang Keterangan
1 id Int 11 Primary key
2 bobot1 Varchar 30 Nilai bobot kriteria IPK
3 bobot2 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
Semester
4 bobot3 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
5 bobot4 Varchar 30 Nilai bobot kriteria JumlahPenghasilan
6 bobot5 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
KeadaanKeluarga
7 bobot6 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
PenerimaBeaPemerintah 8 bobot7 Varchar 30 Nilai bobot kriteria Usia
9 bobot8 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
StatusOrtu
10 bobot9 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
TanggunganOrtu
11 bobot10 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
KuliahBersaudara
12 bobot11 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
JalurMasuk
13 bobot12 Varchar 30 Nilai bobot kriteria
JenjangMahasiswa
Tabel diatas menggambarkan rancangan struktur tabel bobot AHP-TOPSIS BBM. Struktur tabel bobot AHP-TOPSIS BBM sama dengan struktur tabel bobot AHP-TOPSIS PPA. Tabel bobot untuk beasiswa PPA dan beasiswa BBM dibuat berbeda karena nilai bobot beasiswa PPA berbeda dengan nilai bobot yang dimiliki beasiswa BBM.
Tabel 4.23 Rancangan Struktur Tabel Bobot TOPSIS BBM
No Field Tipe
Data
Panjang Keterangan
1 id Int 11 Primary key
2 kriteria Varchar 30 Nama kriteria
3 Nilai Varchar 2 Nilai bobot
Tabel diatas menggambarkan rancangan struktur tabel bobot TOPSIS BBM. Seperti halnya struktur tabel bobot AHP-TOPSIS untuk beasiswa PPA dan BBM, struktur tabel bobot TOPSIS BBM juga memiliki struktur tabel yang sama dengan struktur tabel TOPSIS PPA.
Tabel 4.24 Rancangan Struktur Tabel Kriteria PPA
No Field Tipe
Data
Panjang Keterangan
1 id Int 11 Primary key
2 nama_kriteria Varchar 30 Nama kriteria
3 isi1 Varchar 20 Range pertama
4 isi2 Varchar 20 Range kedua
5 Nilai Varchar 2 Nilai konversi
Tabel diatas menggambarkan rancangan struktur tabel kriteria PPA. Tabel ini digunakan untuk menyimpan nilai konversi beserta range dari masing-masing kriteria, dengan tujuan untuk melakukan konversasi pada data mahasiswa yang telah lolos seleksi agar mudah dihitung nilai akhirnya. Tabel ini digunakan untuk menyeleksi mahasiswa calon penerima beasiswa PPA, baik menggunakan metode AHP-TOPSIS maupun metode TOPSIS.
Tabel 4.25 Rancangan Struktur Tabel Kriteria BBM
No Field Tipe
Data
Panjang Keterangan
1 id Int 11 Primary key
2 nama_kriteria Varchar 30 Nama kriteria
3 isi1 Varchar 20 Range pertama
4 isi2 Varchar 20 Range kedua
5 Nilai Varchar 2 Nilai konversi
Tabel diatas menunjukkan rancangan struktur tabel kriteria BBM. Struktur tabel kriteria BBM memiliki struktur yang sama dengan tabel kriteria PPA. Tabel kriteria BBM digunakan untuk konversasi data mahasiswa calon penerima beasiswa BBM menggunakan metode AHP-TOPSIS atau metode TOPSIS.
Tabel 4.26 Rancangan Struktur Tabel Filter PPA
No Field Tipe
Data
Panjang Keterangan
1 id Int 11 Primary key
2 kriteria Varchar 30 Nama kriteria
3 isi1 Varchar 25 Range pertama
4 isi2 Varchar 25 Range kedua
5 isi3 Varchar 25 Range ketiga
6 isi4 Varchar 25 Range keempat
Tabel diatas menunjukkan rancangan struktur tabel filter PPA, dimana tabel ini berfungsi untuk menyimpan data penyaringan atau penyeleksian data mahasiswa calon penerima beasiswa PPA. Kriteria yang disaring meliputi kriteria IPK, Semester, Usia, Penerima Beasiswa Pemerintah, dan Jalur Masuk.
Tabel 4.27 Rancangan Struktur Tabel Filter BBM
No Field Tipe
Data
Panjang Keterangan
1 id Int 11 Primary key
2 kriteria Varchar 30 Nama kriteria
3 isi1 Varchar 25 Range pertama
4 isi2 Varchar 25 Range kedua
5 isi3 Varchar 25 Range ketiga
6 isi4 Varchar 25 Range keempat
Tabel diatas menunjukkan rancangan struktur tabel filter BBM. Tabel ini memiliki struktur yang sama dengan tabel filter PPA, dimana tabel ini berfungsi untuk menyimpan data penyaringan atau penyeleksian data mahasiswa calon penerima beasiswa BBM. Kriteria yang disaring meliputi kriteria IPK, Semester, Usia, Penerima Beasiswa Pemerintah, dan Jalur Masuk.
b) ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan struktur dan keterkaitan
tabel-tabel data yang menyusun database secara detail. ERD merupakan representasi data sebagai entitas, atribut, dan relasi (Marimin, 2006). ERD dari database sistem pendukung keputusan seleksi penerima beasiswa PPA dan BBM dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Entity Relationship Diagram Sistem Pendukung Keputusan Seleksi
Berikut merupakan penjelasan dari entity relationship pada Gambar 4.7: a. Hubungan antar tabel Bobot AHP-TOPSIS PPA dengan tabel Mahasiswa
adalah one to many karena 1 bobot yang disimpan dapat digunakan untuk melakukan perhitungan nilai akhir pada banyak mahasiswa yang terdaftar dalam database.
b. Hubungan antar tabel Bobot TOPSIS PPA dengan tabel Mahasiswa adalah
one to many karena 1 bobot yang disimpan dapat digunakan untuk
melakukan perhitungan nilai akhir pada banyak mahasiswa yang terdaftar dalam database.
c. Hubungan antar tabel Bobot AHP-TOPSIS BBM dengan tabel Mahasiswa adalah one to many karena 1 bobot yang disimpan dapat digunakan untuk melakukan perhitungan nilai akhir pada banyak mahasiswa yang terdaftar dalam database.
d. Hubungan antar tabel Bobot TOPSIS BBM dengan tabel Mahasiswa adalah one to many karena 1 bobot yang disimpan dapat digunakan untuk melakukan perhitungan nilai akhir pada banyak mahasiswa yang terdaftar dalam database.
e. Hubungan antar tabel Kriteria PPA dengan tabel Mahasiswa adalah one to
many karena 1 nilai kriteria penerima beasiswa PPA yang disimpan dapat
digunakan untuk memberikan nilai konversi terhadap banyak mahasiswa yang terdaftar dalam database.
f. Hubungan antar tabel Kriteria BBM dengan tabel Mahasiswa adalah one
dapat digunakan untuk memberikan nilai konversi terhadap banyak mahasiswa yang terdaftar dalam database.
g. Hubungan antar tabel Filter PPA dengan tabel Mahasiswa adalah one to
many karena 1 data filter untuk penerima beasiswa PPA yang disimpan
dapat digunakan untuk memberika nilai konversi terhadap banyak mahasiswa yang terdaftar dalam database.
h. Hubungan antar tabel Filter BBM dengan tabel Mahasiswa adalah one to
many karena 1 data filter untuk penerima beasiswa BBM yang disimpan
dapat digunakan untuk memberika nilai konversi terhadap banyak mahasiswa yang terdaftar dalam database.