• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Sistem

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 53-76)

8. Rancangan Antarmuka Sistem (Interface)

4.2.1 Implementasi Sistem

a. Halaman Login

Sebelum masuk ke dalam sistem, user harus melakukan login terlebih dahulu. Tampilan login admin dapat dilihat pada Gambar 4.24.

Kriteria Syarat IPK - Semester 2 4 6 8 Usia -

Penerima Beasiswa Pemerintah Penerima Bukan Penerima BERANDA DATA MAHASISWA PPA >AHP-TOPSIS >Penentuan Bobot >Proses Perhitungan >Perbandingan >TOPSIS >Penentuan Bobot >Proses Perhitungan >PERBANDINGAN >KRITERIA BBM >AHP-TOPSIS >Penentuan Bobot >Proses Perhitungan >Perbandingan >TOPSIS >Penentuan Bobot >Proses Perhitungan >PERBANDINGAN >KRITERIA Pengaturan User UNG

APLIKASI PERBANDINGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PENERIMA BEASISWA PPA DAN BBM METODE

AHP-TOPSIS DAN METODE AHP-TOPSIS

Logout

Jumlah Penghasilan Orang Tua - -

Jalur Masuk Reguler Non Reguler

Update Back Kriteria Syarat IPK - Semester 2 4 6 8 Usia -

Penerima Beasiswa Pemerintah Penerima Bukan Penerima

Jumlah Penghasilan Orang Tua - -

Gambar 4.24 Tampilan Login Admin

b. Beranda Admin

Ketika user selesai melakukan login, maka user akan memasuki halaman beranda admin. Tampilan beranda user dapat dilihat pada Gambar 4.25.

Seperti yang terlihat pada Gambar 4.25, pada bagian sebelah kiri halaman terdapat menu-menu halaman utama sistem, yang terdiri dari:

1) Menu data mahasiswa

Fungsi dari menu ini ialah menampilkan data mahasiswa yang tersimpan di dalam database. Selain itu pada menu ini juga user dapat melakukan input data atau ekstrak data mahasiswa agar bisa disimpan ke dalam database.

2) Menu penentuan bobot metode AHP-TOPSIS (beasiswa PPA dan BBM) Fungsi dari menu ini ialah untuk menampilkan bobot AHP-TOPSIS yang tersimpan di dalam database. Selain itu pada menu ini user dapat mengubah bobot yang telah tersimpan di dalam database kemudian akan terhubung dengan pengisian matriks kriteria metode AHP.

3) Menu proses perhitungan metode AHP-TOPSIS (beasiswa PPA dan BBM) Fungsi dari menu ini ialah untuk menampilkan rincian perhitungan seleksi penerima beasiswa PPA menggunakan metode AHP-TOPSIS, mulai dari rincian data mahasiswa, hasil konversi data mahasiswa yang diseleksi, normalisasi matriks R data mahasiswa yang telah terseleksi, normalisasi pembobotan data mahasiswa yang telah terseleksi, solusi ideal positif dan negatif kriteria, hasil separation measure data mahasiswa yang telah diseleksi, dan hasil akhir data mahasiswa berdasarkan urutan hasil akhir terbesar hingga terkecil.

4) Menu penentuan bobot TOPSIS (beasiswa PPA dan BBM)

Fungsi dari menu ini sama dengan menu penentuan bobot AHP-TOPSIS beasiswa PPA, yakni menampilkan dan mengubah bobot yang tersimpan dalam database. Namun bobot TOPSIS langsung ditentukan oleh user, sehingga tidak mengarah pada link matriks perbandingan berpasangan, melainkan bobot yang diinput langsung tersimpan sebagai nilai bobot TOPSIS.

5) Menu proses perhitungan metode TOPSIS (beasiswa PPA dan BBM) Fungsi dari menu ini sama dengan fungsi dari menu proses perhitungan metode AHP-TOPSIS.

6) Menu perbandingan (pada beasiswa PPA dan BBM)

Pada menu perbandingan menampilkan hasil akhir data mahasiswa yang telah dseleksi sebagai penerima beasiswa PPA atau BBM menggunakan metode AHP-TOPSIS dan TOPSIS. Sehingga bisa terlihat jelas perbandingan hasil akhir dari metode AHP-TOPSIS dan metode TOPSIS. 7) Menu Kriteria

Pada menu kriteria menampilkan range dan nilai konversi pada setiap kriteria untuk mengkonversi data calon penerima beasiswa PPA atau BBM yang telah telah diseleksi, selain itu dapat mengubah atau menghapus

range dan nilai konversi pada setiap kriteria. Menu ini juga terhubung

pada halaman “Filter”, dimana halaman filter ini berfungsi untuk mengatur data yang diseleksi mencakup kriteria IPK, Semester, Usia, Penerima Beasiswa Pemerintah, dan Jalur Masuk.

8) Menu pengaturan user

Fungsi dari menu ini ialah menampilkan user dan mengubah data diri atau

password user.

c. Proses input atau ekstrak data mahasiswa

Proses input atau ekstrak data mahasiswa dapat dilakukan setelah meng-klik

link ‘Data Mahasiswa’ sehingga sistem akan menampilkan halaman data

mahasiswa. Halaman data mahasiswa menampilkan data mahasiswa yang terdaftar di dalam database. Pada bagian bawah terdapat menu ‘Empty Data’ yang berfungsi untuk menghapus seluruh data mahasiswa yang telah tersimpan di dalam database. Pada bagian atas tabel terdapat menu ‘Tambah Data’ yang berfungsi untuk menambah data secara manual (mengisi formulir data mahasiswa), sementara dibagian paling atas terdapat menu untuk melakukan ekstrak data. Data yang diekstrak merupakan data excel yang memiliki ekstensi .csv, dikarenakan PHP hanya bisa membaca data ‘.csv’. Untuk mengekstrak data, user meng-klik ‘choose’ sehingga akan muncul tampilan untuk browse data yang akan diekstrak. Setelah memilih data yang akan diekstrak, klik ‘Extract’, sehingga muncul data mahasiswa yang akan diseleksi. Tampilan halaman data mahasiswa dapat dilihat pada Gambar 4.26.

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Data Mahasiswa

Data mahasiswa yang diekstrak pada Gambar 4.26 sebanyak 25 mahasiswa. Untuk tambah data manual, user harus mengisi formulir data mahasiswa seperti yang ditampilkan pada Gambar 4.27

Gambar 4.27 Formulir Data Mahasiswa

d. Proses input range dan nilai konversi tiap kriteria

Proses input range dan nilai konversi tiap kriteria dapat diakses setelah meng-klik link ‘Kriteria’, kemudian sistem menampilkan halaman ‘Kriteria’. Proses input range dan nilai konversi untuk beasiswa PPA dan BBM sama, hanya saja letak perbedaannya terdapat pada pemberian range dan nilai pada beasiswa PPA dan BBM, karena range dan nilai bagi calon penerima beasiswa PPA dan BBM berbeda. Proses input dilakukan dengan mengisi kolom

‘Tambah Kriteria’. Khusus untuk kriteria IPK, Jumlah Penghasilan, Usia, dan Jumlah Penghasilan Orang Tua mengisi nilai ‘Range pertama’ dan ‘Range kedua’, namun untuk kriteria yang lain cukup mengisi ‘Range pertama’ saja. Selain itu range dan nilai konversi juga dapat di-edit dengan meng-klik icon

edit atau dihapus dengan mengklik icon hapus. Pada halaman ini juga terdapat link menuju halaman filter untuk menyimpan ketentuan kriteria pada proses

penyeleksian. Tampilan halaman kriteria dapat dilihat pada Gambar 4.28.

e. Proses pengisian data filter

Halaman filter dapat diakses setelah meng-klik link ‘Kriteria’ lalu ‘Filter’, setelah itu muncul tampilan menu filter seperti yang terlihat pada Gambar 4.29

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Filter

Gambar 4.29 hanya menampilkan informasi kriteria dengan syarat apa saja yang digunakan untuk penyeleksian data mahasiswa calon penerima beasiswa PPA atau BBM, untuk merubah syarat klik link ‘Edit Filter’ hingga muncul tampilan seperti pada Gambar 4.30

Gambar 4.30 Tampilan Halaman Edit Filter

Setelah muncul tampilan seperti pada Gambar 4.30, maka user hanya

meng-edit persyaratannya saja meliputi kriteria IPK, Semester, Jumlah Penghasilan

Orang Tua, Usia, Penerima Beasiswa Pemerintah, dan Jalur Masuk.

f. Proses penentuan bobot AHP-TOPSIS

Penentuan bobot AHP-TOPSIS untuk beasiswa PPA dan BBM memiliki proses yang sama, hal yang membedakan hanyalah data bobot yang diisi karena beasiswa PPA tidak memiliki bobot yang sama dengan beasiswa BBM. Berikut inplementasi yang ditampilkan ialah implementasi pada beasiswa

PPA. Sebelum melakukan proses perhitungan, hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah mengisi nilai perbandingan berpasangan. Untuk mengisi nilai perbandingan berpasangan, terlebih dahulu user harus meng-klik link Penentuan Bobot pada sub AHP-TOPSIS hingga muncul tampilan seperti pada Gambar 4.31

Gambar 4.31 Tampilan Nilai Bobot AHP-TOPSIS

Setelah muncul tampilan halaman nilai bobot AHP-TOPSIS, klik ‘Update Bobot’ hingga muncul halaman untuk mengisi nilai perbandingan berpasangan kriteria. Kemudian setelah halaman matriks nilai perbandingan berpasangan muncul, user mengisi nilai perbandingan agar dapat diproses menjadi bobot

prioritas AHP-TOPSIS untuk beasiswa PPA. Tampilan halaman pengisian matriks perbandingan berpasangan dapat dilihat pada Gambar 4.32.

Gambar 4.32 Tampilan Pengisian Matriks Perbandingan Berpasangan

Segitiga atas matriks perbandingan berpasangan diinput oleh user, sehingga user dapat menentukan prioritas kriteria dengan cara pembandingan kriteria. Sementara pada segitiga bawah matriks dihitung otomatis dari hasil perbandingan segitiga atas matriks yang diinput oleh user. Nilai perbandingan yang dapat digunakan hanya pada rentang 1-9 nilai skala perbandingan yang terdapat pada tabel Saaty (Tabel 2.1).

Setelah menginput nilai skala perbandingan, user meng-klik ‘Next’ untuk menampilkan hasil segitiga bawah matriks nilai perbandingan berpasangan, seperti pada Gambar 4.33.

Gambar 4.33 Tampilan Hasil Matriks Perbandingan Berpasangan

Setelah itu user meng-klik ‘Next’ untuk melihat hasil dari matriks nilai kriteria, sehingga muncul tampilan dari hasil matriks nilai kriteria dimana pada matriks kriteria ditampilkan nilai bobot prioritas yang akan diuji konsistensinya. Tampilan matriks nilai kriteria dapat dilihat pada Gambar 4.34.

Gambar 4.34 Tampilan Matriks Nilai Kriteria

Bobot AHP-TOPSIS sudah dapat diketahui dari hasil matriks nilai kriteria, yakni pada kolom bobot. Namun nilai bobot yang dihasilkan dari inputan skala nilai perbandingan pada matriks perbandingan berpasangan belum tentu konsisten. Sehingga proses terus dilanjutkan hingga mendapatkan nilai rasio konsistensi, agar dapat diketahui nilai skala perbandingan yang diinput oleh user konsisten atau tidak. Proses yang akan ditampilkan selanjutnya yakni matriks penjumlahan tiap baris. Halaman hasil matriks penjumlahan tiap baris dapat diakses setelah user meng-klik ‘Next’ sehingga muncul tampilan seperti pada Gambar 4.35.

Gambar 4.35 TampilanMatriks Penjumlahan Tiap Baris

Kemudian untuk melihat hasil akhir dari perhitungan rasio konsistensi bobot, klik ‘Next’ agar muncul tampilan seperti pada Gambar 4.36.

Karena CR (Consistency Ratio) bernilai <= 0.1, maka nilai bobot diterima dan bobot dan disimpan dengan meng-klik ‘Save’. Setelah itu link halaman akan berpindah pada halaman penentuan bobot agar user dapat melihat nilai bobot yang telah dimasukkan. User juga dapat memperbaharui nilai bobot dengan meng-klik ‘Update Bobot’. Tampilan nilai bobot yang telah diinput dapat dilihat pada Gambar 4.37.

Gambar 4.37 Tampilan Hasil Nilai Bobot AHP-TOPSIS

g. Proses Perhitungan AHP-TOPSIS

Ketika user meng-klik ‘Proses Perhitungan’ maka secara otomatis halaman akan menampilkan rincian hasil perhitungan hingga hasil akhir. Tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.38.

Gambar 4.38 Tampilan Proses Perhitungan AHP-TOPSIS Bag. 1

Pada Gambar 4.38 terdapat dua tampilan yakni data mahasiswa secara keseluruhan yang tersimpan di dalam database dan data mahasiswa hasil konversi. Data awal mahasiswa menunjukan ada 25 mahasiswa yang mengikuti seleksi penerima beasiswa PPA, namun setelah dikonversi hanya ada 14 mahasiswa yang lulus seleksi. Data mahasiswa yang ditampilkan pada

Gambar 4.38 memiliki data semester, prestasi, kuliah bersaudara, jalur masuk, dan jenjang mahasiswa yang sama. Salah satu faktor yang membuat banyak mahasiswa tidak lulus seleksi ialah kriteria IPK, karena mahasiswa yang akan diseleksi untuk penerima beasiswa PPA ialah mahasiswa yang memiliki nilai IPK lebih dari atau sama dengan 3, sehingga dari 25 mahasiswa hanya 14 yang lulus tahap seleksi. Setelah itu dari 14 mahasiswa yang diseleksi akan diurutkan mahasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa PPA. Sambungan tampilan proses perhitungan dapat dilihat pada Gambar 4.39.

Gambar 4.39 Tampilan Proses Perhitungan AHP-TOPSIS Bag. 2

Pada Gambar 4.39 ditampilkan hasil perhitungan normalisasi matriks R dan normalisasi pembobotan terhadap data mahasiswa yang lulus seleksi setelah

dikonversasi. Kemudian pada tabel berikutnya di halaman proses perhitungan, terdapat rincian hasil perhitungan solusi ideal postif dan negatif, separation

measure, dan data hasil akhir.

Gambar 4.40 Tampilan Proses Perhitungan AHP-TOPSIS Bag. 3

Kemudian yang terakhir ialah tabel hasil akhir data mahasiswa yang telah terurut descending berdasarkan nilai hasil akhir tertinggi hingga terendah.

Gambar 4.41 Tampilan Hasil Akhir Metode AHP-TOPSIS yang Telah Diurut

h. Penentuan Bobot TOPSIS

Bobot TOPSIS diinput oleh user tanpa melalui proses perhitungan matriks dan sebagainya. Nilai bobot TOPSIS bebas diinput oleh user pada rentang angka yang tak terbatas. Ketika user meng-klik ‘Penentuan Bobot’ pada TOPSIS, maka akan muncul tampilan nilai-nilai bobot yang tersimpan di dalam database. Jika user ingin mengubah nilai bobot, maka user dapat meng-klik ‘Update Bobot’. Tampilan bobot TOPSIS dapat dilihat pada Gambar 4.42.

Gambar 4.42 Tampilan Nilai Bobot TOPSIS

i. Proses Perhitungan TOPSIS

Tampilan proses perhitungan TOPSIS memiliki tampilan yang sama dengan tampilan proses perhitungan AHP-TOPSIS, karena metode TOPSIS dan AHP-TOPSIS menggunakan perhitungan metode TOPSIS untuk peroses pengurutan penerima beasiswa PPA dan BBM. Halaman proses perhitungan metode TOPSIS dapat diakses setelah meng-klik link ‘Proses Perhitungan’ pada menu TOPSIS. Hasil akhir metode TOPSIS untuk penyeleksian penerima beasiswa PPA dapat dilihat pada Gambar 4.43.

Gambar 4.43 Pengurutan Hasil Akhir Proses Perhitungan TOPSIS

j. Perbandingan Metode Beasiswa PPA

Menu perbandingan bertujuan untuk memudahkan user melihat hasil akhir perhitungan metode AHP-TOPSIS dan metode TOPSIS secara berurut, sehingga pada halaman perbandingan ditampilkan tabel hasil akhir penyeleksian data mahasiswa yang telah melalui proses penyeleksian dan perhitungan agar dapat mengetahui mahasiswa mana yang menjadi prioritas utama untuk menerima beasiswa menurut perhitungan metode AHP-TOPSIS dan metode TOPSIS. Tampilan menu perbandingan untuk beasiswa PPA dapat dilihat pada Gambar 4.44.

Gambar 4.44 Tampilan Perbandingan Beasiswa PPA

k. Perbandingan Metode Beasiswa BBM

Proses penyeleksian penerima beasiswa menggunakan metode AHP-TOPSIS dan metode TOPSIS pada beasiswa BBM memiliki proses yang sama dengan proses penyeleksian penerima beasiswa metode AHP-TOPSIS dan metode TOPSIS pada beasiswa PPA, hal yang membedakan ialah nilai skala perbandingan (untuk metode AHP-TOPSIS) dan nilai bobot (untuk metode TOPSIS) yang diinput.

Beasiswa PPA memiliki prioritas utama pada IPK, semester, prestasi, dan jumlah penghasilan orang tua. Sementara beasiswa BBM memiliki prioritas

utama pada jumlah penghasilan orang tua, prestasi, IPK, dan semester. Sehingga hasil akhir yang diberikan oleh beasiswa BBM berbeda dengan beasiswa PPA. Hasil akhir perbandingan metode AHP-TOPSIS dan TOPSIS pada beasiswa BBM dapat dilihat pada Gambar 4.45.

Gambar 4.45 Tampilan Perbandingan Beasiswa BBM

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 53-76)

Dokumen terkait