• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.2 Desain Penelitian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan, mulai dari waktu dan tempat, desain penelitian, alur penelitian, teknik pengolahan data dan flowchart penelitian.

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dimulai pada bulan Oktober hingga Desember 2016. Penelitian dilakukan di Kota Surabaya, dikarenakan batasan responden yang ditentukan pada penelitian ini yang terbatas pada mahasiswi di 6 universitas di Kota Surabaya yaitu ITS, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, UIN Sunan Ampel, Universitas Tujuh Belas Agustus dan Universitas Hang Tuah Surabaya. Setelah data terkumpul, akan dilanjutkan dengan pengolahan data dan analisis data. Berikut rincian timeline penelitian (Tabel 3.1).

Tabel 3.1 Timeline Penelitian

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan kerangka kerja dari pelaksanaan riset pemasaran yang berisi rincian prosedur yang akan dilakukan untuk memperoleh informasi yang berguna untuk memecahkan masalah dalam riset (Malhotra & Birks, 2007).

32 3.2.1 Jenis Desain Penelitian

Selaras dengan latar belakang masalah yang diangkat, jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian conclusive, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan pengaruh serta hubungan antar variabel yang akan diuji sesuai dengan model yang dikemukakan oleh Kim & Park (2013). Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif, yang hasilnya menjelaskan mengenai karakteristik atau fungsi pasar yang berguna untuk membantu membuat keputusan dalam menentukan, mengevaluasi dan memilih alternatif tindakan terbaik dalam sebuah situasi (Malhotra & Birks, 2007). Penelitian dilakukan dengan survey menggunakan multiple

cross-sectional, yang dilakukan pada satu periode terhadap berbagai sampel dalam populasi

(Gambar 3.1),

Gambar 3.1 Jenis Desain Penelitian 3.2.2 Data yang Dibutuhkan

Penelitian ini membutuhkan data yang mewakili karakteristik dari konsumen yang pernah berbelanja online di Instagram sehingga akan menjawab terkait variabel serta variabel indikator yang terkait dengan karakteristik s-commerce, kepercayaan, niat beli dan niat word-of-mouth (WOM) pada media sosial Instagram. Data tersebut

33

didapatkan melalui pertanyaan yang tercantum dalam kuesioner, dimana terdiri dari pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan penelitian dari Kim & Park (2013). 3.2.3 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pelengkap yang memberikan informasi terkait permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono (2014), data sekunder merupakan data yang secara tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen. Data ini sebelumnya telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang mengalami permasalahan yang sama. Data sekunder dapat diperoleh melalui studi literatur pada buku, catatan, jurnal maupun informasi yang terdapat pada internet, yang berhubungan dengan penelitian. Pada penelitian ini, digunakan data sekunder berupa informasi terkait topik

e-commerce dan s-e-commerce yang bersumber dari report, jurnal maupun sumber

referensi lain. 3.2.4 Data Primer

Menurut Malhotra (2013), tujuan digunakannya data primer oleh peneliti adalah untuk menyelesaikan masalah penelitian. Data primer diperoleh langsung dari sumbernya, kemudian diamati, dan dicatat pertama kali melalui hasil kuesioner maupun wawancara (Sugiyono, 2014). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer akan didapatkan melalui persebaran kuesioner yang disebar online dan offline dengan metode self-administrated questionnaire. Pada bagian awal kuesioner, responden akan mengisi profil, demografi serta pertanyaan

usage. Kemudian pada bagian selanjutnya responden akan memberikan penilaian

pada pertanyaan terkait variabel penelitian yaitu karakteristik s-commerce, kepercayaan, niat beli dan niat WOM.

3.2.5 Penentuan Skala Pengukuran

Penilaian pertanyaan pada penelitian ini akan dijawab dengan skala Likert 7 poin. Skala 7 menunjukkan respon “sangat setuju” sedangkan skala 1 menunjukkan respon “sangat tidak setuju”. Sesuai dengan Aaker et al (2006), skala Likert merupakan skala yang menunjukkan derajat persetujuan dan pertidaksetujuan responden atas suatu pertanyaan yang berhubungan dengan perilaku atau objek. Skala

34

Likert memiliki karakteristik yang dapat berguna dalam peneltian, seperti mengukur arah dari intensitas perilaku, dapat digunakan bagi subjek yang bersifat abstrak dan konseptual, serta dapat mengurangi kejenuhan yang dirasakan responden dan juga dapat mempermudah dalam menjelaskan suatu informasi (Albaum, 1997). Skala Likert dapat dinyatakan optimum apabila terdapat skala yang sangat negatif hingga sangat positif, dengan skala netral berada di tengahnya (Tabel 3.2).

Tabel 3.2 Skala Likert dalam Penelitian

Skala Likert Respon

1 Sangat tidak setuju

2 Tidak setuju

3 Agak tidak setuju

4 Cukup setuju

5 Agak setuju

6 Setuju

7 Sangat setuju

Alasan penggunaan skala Likert 7 poin dalam penelitian ini karena peneliti mengikuti penelitian Kim & Park (2013) yang juga menggunakan skala Likert 7 poin. Didukung dengan Azzara (2010) yang menyatakan bahwa skala Likert 7 poin dapat memberikan responden pilihan yang lebih banyak serta dapat meningkatkan diferensiasi poin.

3.2.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2014), teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data. Dalam penelitian ini, pengumpulan data terdiri dari dua tahap, yaitu pilot test dan pengumpulan data secara keseluruhan menggunakan kuesioner penelitian.

3.2.6.1 Pilot Test

Pelaksanaan uji coba atau pilot testing sebelum dilakukannya penelitian merupakan hal yang esensial untuk mendapatkan timbal balik mengenai beberapa masalah yang mungkin muncul dalam kuesioner (Flynn et al, 1990). Pilot test dalam penelitian ini dilaksanakan pada sepuluh orang responden (Isaac & Michael, 1981). Sepuluh orang responden tersebut adalah orang-orang yang telah memenuhi kriteria responden. Pilot test ini dilaksanakan bukan untuk menguji validitas pertanyaan

35

karena penelitian hanya merupakan replikasi dari penelitian Kim & Park (2013). Sehingga, tujuan utama dari pilot test adalah untuk menguji:

1) Struktur dan panjangnya kuesioner.

2) Kejelasan dari pernyataan-pernyataan yang ada dan terminologi yang digunakan dalam kuesioner.

3) Waktu yang dibutuhkan untuk memahami dan memberi respon dalam kuesioner. 4) Tata letak dan presentasi kuesioner.

3.2.6.2 Penyusunan Kuesioner

Tujuan dalam penyusunan kuesioner adalah untuk memudahkan peneliti dalam penyusunan kuesioner yang baik dan mudah dipahami oleh responden, sehingga dalam pengisian kuesioner responden akan tidak mengalami kesulitan serta memahami maksud dari pertanyaan pada kuesioner. Kuesioner terbagi menjadi 3 bagian yang terdiri dari:

a) Bagian Pertama

Pada bagian ini, kuesioner memuat pertanyaan mengenai data umum yang digunakan pada penelitian ini yaitu terkait dengan profil responden, demografi responden serta usage responden dalam konteks belanja online di Instagram.

b) Bagian Kedua

Bagian ini memuat pertanyaan inti penelitian yaitu terkait dengan penilaian responden terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik s-commerce, kepercayaan konsumen, niat beli serta niat WOM dalam konteks belanja online di Instagram.

c) Bagian Ketiga

Bagian ini merupakan bagian terakhir dari kuesioner yang berisi kritik dan saran untuk peneliti dari responden, yang kiranya akan bermanfaat di kemudian hari sebagai bentuk perbaikan dari kueisoner penelitian ini.

3.2.6.3 Penyebaran Kuesioner

Setelah sampel telah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah penentuan lokasi penyebaran kuesioner. Kuesioner penelitian akan disebar pada 6 universitas di Surabaya, yaitu ITS, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, UIN Sunan

36

Ampel, Universitas Tujuh Belas Agustus dan Universitas Hang Tuah Surabaya. Keenam universitas ini merupakan universitas dengan jumlah mahasiswa terbanyak di Surabaya menurut PDDIKTI (2015). Dengan pemilihan universitas dengan jumlah mahasiswa terbanyak di Kota Surabaya, diharapkan akan memudahkan peneliti untuk mendapatkan data penelitian.

3.2.6.4 Teknik Penyebaran Kuesioner

Teknik penyebaran kuesioner merupakan suatu metode yang digunakan peneliti dalam menyebarkan kuesioner penelitian dengan tujuan untuk memperoleh data primer dari responden. Dalam penelitian ini, kuesioner akan disebar secara

offline menggunakan print out questionnaire serta kuesioner online yang disebar

menggunakan Google Form. Disebarnya kuesioner secara offline dan online dikarenakan adanya keterbatasan waktu dalam penelitian ini, sehingga dengan dua metode tersebut, diharapkan data primer akan mampu didapatkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

3.2.7 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2014), teknik sampling adalah teknik dalam pengambilan sampel penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan metodologi yang tepat sehingga dapat menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Margono (2004) menyatakan bahwa agar mendapatkan sampel yang representatif dan mewakili sumber data yang sebenarnya, maka sampel yang digunakan jumlah dan ukurannya harus memperhatikan sifa-sifat dari penyebaran populasi. Terdapat dua jenis teknik sampling yaitu probability sampling dan non-probability sampling (Sugiyono, 2014). Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dikarenakan jumlah populasi penelitian ini tidak diketahui secara pasti jumlahnya. Non-probability

sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang

sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel (Sugiyono, 2014).

Metode sampling yang digunakan adalah non-probability sampling kategori

37

dipandang memiliki karakteristik yang erat dengan ciri-ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Santoso & Tjiptono, 2001).

3.2.7.1 Subjek dan Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu atribut atau nilai dari orang, objek maupun kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti yang bertujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan diakhir (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini, objek amatan yang digunakan adalah online shop di Instagram. Subjek penelitian merupakan subjek yang ditentukan oleh peneliti untuk memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat (Arikunto, 2006). Sehingga dalam suatu penelitian, peran subjek penelitian adalah sangat vital. Subjek dari penelitian ini adalah perempuan kisaran usia 17 hingga 24 tahun yang ITS, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, UIN Sunan Ampel, Universitas Tujuh Belas Agustus dan Universitas Hang Tuah Surabaya.

3.2.7.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Malhotra (2013), populasi merupakan seluruh elemen yang memiliki serangkaian karakteristk serupa yang mencakup semesta dalam sebuah penelitian pemasaran. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswi pada 6 universitas di Kota Surabaya, yaitu ITS, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, UIN Sunan Ampel, Universitas Tujuh Belas Agustus dan Universitas Hang Tuah Surabaya, yang pernah berbelanja online di Instagram. Peneliti memilih ke enam universitas tersebut dikarenakan ingin mengetahui perilaku mahasiswi terkait dengan kepercayaan dalam belanja online di 6 universitas dengan jumlah mahasiswa terbanyak di Surabaya menurut PDDIKTI (2015).

Sedangkan sampel didefinisikan sebagai bagian dari populasi yang terdiri dari sejumlah anggota yang dipilih dalam populasi. Sampel dalam penelitian ini mengacu pada subjek penelitian, yaitu beberapa mahasiswi pada 6 universitas yang telah ditentukan oleh peneliti. Jumlah sampel penelitian ini dihitung berdasarkan perbandingan dengan jumlah indikator yang digunakan. Perbandingan yang biasa digunakan dalam penelitian adalah menggunakan rule of thumb, yaitu 1:5, 1:10, atau 1:20. Dalam penelitian kali ini, perbandingan yang digunakan adalah 1:5, karena

Dokumen terkait