• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Untuk Proses Manufaktur/ Design For Manufacturing (DFM)

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN TEORI (Halaman 54-66)

A B Kriteria Seleksi Beban Rating Nilai

2.3.10 Desain Untuk Proses Manufaktur/ Design For Manufacturing (DFM)

Perancangan untuk proses manufaktur merupakan salah satu dari pelaksanaan yang paling terintegrasi yang terlibat dalam pengembangan produk. DFM menggunakan informasi dari beberapa tipe, termasuk diantaranya :

1. Sketsa, gambar, spesifikasi produk, dan alternatif-alternatif rancangan. 2. Suatu pemahaman detail tentang proses produksi dan perakitan.

Metode desain untuk proses manufaktur terdiri dari 5 langkah, yaitu : 1. Memperkirakan biaya manufaktur

Input dari langkah ini meliputi bahan mentah, komponen-komponen yang

dibeli, usaha-usaha karyawan, energi, dan peralatan. Outputnya meliputi barang jadi dan buangan. Biaya manufaktur merupakan jumlah seluruh biaya untuk input dari sistem dan untuk proses pembuangan output yang dihasilkan oleh sistem. Biaya manufaktur dari suatu produk yang terdiri 3 kategori biaya, yaitu : • Biaya-biaya komponen

Komponen-komponen dari suatu produk mencakup komponen standar yang dibeli dari pemasok atau juga dapat diproduksi di pabrik sendiri.

• Biaya-biaya perakitan

Proses perakitan hampir selalu mencakup biaya upah tenaga kerja dan juga mencakup biaya peralatan dan perlengkapan.

• Biaya overhead

Overhead merupakan kategori yang mencakup seluruh biaya-biaya lainnya seperti biaya pendukung dan alokasi tidak langsung. Biaya pendukung adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan penanganan material, jaminan kualitas, pembelian, pengiriman, penerimaan, fasilitas-fasilitas dan pemeliharaan peralatan/perlengkapan. Alokasi tidak langsung adalah biaya manufaktur yang tidak dapat secara langsung dikaitkan dengan suatu produk

namun harus dibayarkan dalam suatu usaha. Misalnya gaji penjaga keamanan atau biaya perwatan bangunan.

>> Memperkirakan Biaya-biaya Komponen Standar Biaya komponen standar diperkirakan dengan :

• Membandingkan tiap komponen dengan komponen sama yang pernah dihasilkan atau dibeli perusahaan dalam volume yang diperbandingkan.

• Mendapatkan harga dari pemasok.

Biaya komponen pendukung biasanya diperoleh dari pengalaman perusahaan dengan komponen-komponen yang sama, sedangkan biaya komponen utama biasanya diperoleh dari penjual keliling.

>> Memperkirakan Biaya Untuk Komponen Pesanan

Komponen pesanan yaitu komponen-komponen yang dirancang secara khusus untuk produk, dibuat oleh pabrik atau oleh pemasok. Komponen pesanan biasanya merupakan komponen dengan fungsi khusus yang berguna hanya pada sebagian produk-produk pembuat.

Biaya bahan baku diperkirakan dengan menghitung massa komponen ditambahkan dengan beberapa buangan dan dikalikan dengan biaya bahan baku. Biaya pemrosesan termasuk biaya untuk operator dalam pemrosesan mesin sesuai dengan biaya penggunaan peralatan itu sendiri. Biaya peralatan tercakup untuk perancangan dan pembuatan alat bantu yang dibutuhkan untuk menggunakan

mesin tertentu untuk membuat komponen. Berikut adalah format tabel perkiraan biaya :

Tabel 2.9 Format Perkiraan Biaya

Biaya Variabel

Material Pemrosesan

Biaya Tetap

Peralatan

Peralatan dan alat bantu mesin

Total Biaya Langsung

Beban overhead

Biaya Total per unit

>> Memperkirakan Biaya Perakitan

Produk yang dibuat lebih dari satu komponen membutuhkan perakitan. Jumlah biaya perakitan manual dapat diperkirakan dengan mengalikan waktu yang diperkirakan untuk tiap operasi perakitan dengan jumlah tenaga kerja. >> Memperkirakan Biaya Overhead

Kebanyakan perusahaan menentukan biaya overhead dengan menggunakan tarif overhead atau tarif pembebanan. Tarif overhead digunakan untuk satu atau dua dasar biaya. Dasar biaya umumnya adalah biaya pembelian bahan, upah tenaga perakitan, serta jumlah jam kerja peralatan yang dihabiskan produk. Tarif overhead untuk bahan yang dibeli biasanya 10% dari tarif overhead untuk upah perakitan biasanya 80%.

Assembly Chart (AC)

Assembly Chart atau peta rakitan adalah gambaran grafis dari urut-urutan

aliran komponen dan rakitan-bagian ke dalam rakitan suatu produk. Peta rakitan (assembly chart) menunjukkan cara yang mudah dipahami tentang :

a. Komponen-komponen yang membentuk produk

b. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama c. Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian d. Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan

e. Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian f. Gambaran menyeluruh dari proses rakitan

Lingkaran yang menunjukkan rakitan atau rakitan bagian tidak selalu harus menunjukkan lintasan stasiun kerja, lintasan rakitan, atau lintasan orang, tetapi benar-benar hanya menunjukkan urutan operasi yang harus dikerjakan. Tujuan dari peta rakitan terutama untuk menunjukkan keterkaitan antara komponen, yang dapat juga digambarkan oleh sebuah ‘gambar-terurai’. Selain itu, juga dapat digunakan untuk mengajar pekerja yang tidak ahli untuk mengetahui urutan suatu rakitan yang rumit.

Gambar 2.7 Contoh Assembly Chart

Struktur Produk atau Bill of Material (BOM)

Struktur Produk atau Bill of Material merupakan daftar jumlah komponen, campuran bahan baku yang diperlukan untuk membuat suatu produk. Struktur produk tipikal akan menunjukkan bahan baku yang dikonversi ke dalam komponen-komponen fabrikasi, kemudian komponen-komponen-komponen-komponen itu bergabung secara bersama untuk membuat subassemblies kemudian subassemblies bergabung bersama membuat

assemblies dan seterusnya sampai produk akhir. Berikut ini akan ditampilkan contoh

Gambar 2.8 Contoh Struktur Produk

Tabel 2.10 Contoh Format Tabel Bill of Material (BOM)

No. Komponen Level Description Code Quantity BOM UOM

Operation Process Chart (OPC)

Operation Process Chart (OPC) atau peta proses operasi akan menunjukkan

langkah kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar, dan bahan baku yang digunakan dalam suatu proses manufakturing yaitu mulai datangnya bahan baku sampai ke proses pengepakan (packaging). Peta ini melukiskan peta operasi dari seluruh komponen dan sub assembly sampai ke main assembly.

Beberapa keuntungan dan kegunaan dari peta proses operasi (Operation

Process Chart) adalah sebagai berikut :

a. Menunjukkan urutan operasi, fabrikasi, dan rakitan pada tiap komponen. b. Menunjukkan hubungan antar komponen.

c. Memperkirakan kebutuhan akan bahan baku. d. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik. e. Sebagai alat untuk latihan kerja.

Untuk membuat peta proses operasi (OPC), digunakan simbol-simbol untuk mengantikan macam-macam kegiatan yang ada dalam proses, yaitu sebagai berikut : 1. Operasi

Kegiatan operasi terjadi bilamana sebuah obyek mengalami perubahan bentuk baik secara fisik maupun kimiawi, perakitan dengan obyek lain, atau diurai rakit.

2. Inspeksi/Pemeriksaan

Kegiatan inspeksi terjadi bilamana sebuah obyek mengalami pengujian ataupun pengecekan ditinjau dari segi kuantitas ataupun kualitas.

3. Penyimpanan (Storage)

Proses penyimpanan terjadi bilamana obyek disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Di sini obyek akan disimpan secara permanen dan dilindungi terhadap pengeluaran/pemindahan tanpa izin khusus.

4. Kegiatan gabungan

Simbol ini dilakukan untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan secara bersama-sama oleh operator pada stasiun kerja, seperti kegiatan operasi yang harus dilakukan bersama dengan kegiatan inspeksi.

Operasi Pemeriksaan

Penyimpanan Kegiatan Gabungan

Gambar 2.9 Simbol-simbol OPC

Berikut ini akan ditampilkan contoh gambar Operation Process Chart (OPC) :

2. Mengurangi biaya komponen

Biaya komponen yang dibeli biasanya akan menjadi elemen biaya manufaktur yang paling berarti.

>> Memahami Batasan-batasan Proses dan Dasar-dasar Biaya

Pada beberapa kasus, batasan suatu proses dapat dikomunikasikan dengan singkat pada perancang dalam bentuk aturan perancangan. Bila memungkinkan, perancang komponen dapat menghindari untuk melampaui kemampuan normal suatu proses dan menghindari tingginya biaya yang umum tidak terjadi.

>> Merancang Ulang Komponen Untuk Mengurangi Langkah-langkah Pemrosesan Kecermatan rancangan yang diusulkan akan mengarahkan pada usulan rancangan ulang yang dapat menghasilkan penyederhanaan proses produksi. Dengan mengurangi jumlah langkah dalam proses pabrikasi umunya memberikan hasil pengurangan biaya.

3. Mengurangi biaya perakitan

Perancangan untuk perakitan (Design For Assembly/DFA) kadang dinyatakan sebagai bagian DFM yang melibatkan minimasi biaya perakitan. Untuk sebagian produk, perakitan memberikan bagian total biaya yang relatif kecil. Sering suatu hasil yang menekankan pada DFA, keseluruhan hitungan komponen, kerumitan proses manufaktur dan biaya pendukung, seluruhnya mengurangi biaya perakitan.

4. Mengurangi biaya pendukung produksi

Dalam bekerja untuk meminimasi biaya komponen dan biaya perakitan, tim mungkin juga mencapai pengurangan dalam permintaan fungsi pendukung produksi. Suatu pengurangan dalam isi rakitan mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk produksi sehingga mengurangi biaya pengawasan dan manajemen sumber daya manusia.

5. Mempertimbangkan pengaruh keputusan DFM pada faktor-faktor lainnya

Dengan meminimasi biaya manufaktur tidak hanya merupakan sasaran proses pengembangan produk. Keberhasilan produk secara ekonomis juga tergantung dari kualitas produk, berkurangnya waktu pengenalan, dan biaya pengembangan produk. Selain itu terdapat situasi dimana keberhasilan ekonomis suatu proyek dikompromikan dalam rangka memaksimumkan keberhasilan ekonomi keseluruhan perusahaan.

2.3.11 Antropometri

Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi. Dalam rangka untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan fasilitas akomodasi maka-hal-hal yang harus diperhatikan adalah faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh manusia baik posisi statis maupun dinamis. Posisi statis adalah posisi tubuh manusia dalam keadaan diam dan linier pada permukaan tubuh, sedangkan posisi tubuh dinamis adalah posisi tubuh

manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya.

Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Kini, antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri, perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (Standar Deviasi) nya dari suatu distribusi normal.

Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean (rata-rata) dan SD (Standar Deviasi). Sedangkan persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya 95% populasi adalah sama dengan atau lebih tinggi dari 95 persentil, 5% dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 persentil. Dalam antropometri, 95 persentil menunjukkan tubuh ukuran besar, sedangkan 5 persentil menunjukkan tubuh berukuran kecil. Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel prioritas distribusi normal yang dapat dilihat pada Lampiran 13.

Dimensi tubuh yang umum digunakan diilustrasikan pada Tabel Antropometri Masyarakat Indonesia yang dapat dilihat pada Lampiran 14. Dimensi tubuh ini

berdasarkan antropometri masyarakat Indonesia yang didapat dari interpolasi masyarakat British dan Hongkong terhadap masyarakat Indonesia.

Pendekatan dalam menggunakan data antropometri di atas adalah sebagai berikut : 1. Pilihlah standar deviasi yang sesuai untuk perancangan yang dimaksud. 2. Carilah data rata-rata dan distribusi dari populasi yang sesuai.

3. Pilihlah nilai persentil yang sesuai sebagai dasar perancangan. 4. Pilihlah jenis kelamin yang sesuai

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN TEORI (Halaman 54-66)

Dokumen terkait