• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk mendesain sistem ini, penulis menggunakan notasi / metode UML Diagram yang lebih mudah dimengerti dan universal. Dimana dalam model UML itu sendiri telah menjelaskan proses-prosesnya dengan menggunakan Microsoft Visio 2010 Enterprise.

4.2.4.4 Component Architecture

Component diagram pada sistem digital dashboard ini menggunakan tipe arsitektur centralized data, karena client hanya mempunyai user interface & function, dan server hanya mempunyai model, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut (Gambar 4.40) :

<< component >> SERVER << component >> Wakil_Kasubbid_Lembaga_ Non_Pemerintah << component >> Kasubbid_Lembaga_Non_ Pemerintah U_SDM << component >> Asdep_Urusan_Penelitian_ SDM U_bagian_lembaga_non_pemerintah F_SDM F_bagian_lembaga_non_pemerintah M_server U_bagian_lembaga_non_pemerintah F_bagian_lembaga_non_pemerintah << component >> Kabid_bidang_kerjasama_da n_jaringan F_bagian_kerjasama_dan_jaringan U_bagian_kerjasama_dan_jaringan << component >> Deputi_bidang_pengkajian_s umberdaya_UKMK << component >> Wakil_Kabid_bidang_kerjas ama_dan_jaringan F_bagian_kerjasama_dan_jaringan U_bagian_kerjasama_dan_jaringan U_bagian_pengkaijian_sumberdaya_UKMK F_bagian_pengkaijian_sumberdaya_UKMK U_bagian_kerjasama_dan_jaringan << component >> Kabid_bidang_kerjasam_dan _jaringan F_bagian_kerjasama_dan_jaringan

Gambar 4.40 Component Architecture

Keterangan :

Data-data yang dibutuhkan oleh client disimpan di dalam satu server. Hal ini

bertujuan agar data yang diakses oleh tiap-tiap client merupakan data yang sama dan tidak berulang. Selain itu pemilihan arsitektur Centralized Data bertujuan untuk penyediaan data yang real-time untuk seluruh client, dimana semua client akan mengakses dan meng-update data di tempat yang sama yaitu data yang tersimpan pada server.

4.2.4.5 Process Architecture

Process architecture pada sistem digital dashboard ini dapat digambarkan

dalam bentuk deployment diagram sebagai berikut (Gambar 4.41) :

Gambar 4.41 Deployment diagram

Keterangan :

1. Kabid kerjasama dan jaringan membutuhkan printer untuk pencetakan laporan kebijakan keputusan yang diambil berdasarkan hasil rapat.

2. Deputi Bidang pengkajian sumberdaya UKMK membutuhkan printer untuk pencetakan hasil analisis kebijakan keputusan.

3. Bagian kasubbid lembaga pemerintah membutuhkan printer untuk mencetak hasil data yang di rekap koperasi per SDM.

4.2.4.6 Plan for Initiating Use

Sistem ini akan diimplementasikan dengan menggunakan cara phase, yaitu penginstalan akan dilakukan secara bertahap pada bagian kementerian bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya, koperasi, dan UKM. Hal ini dimaksudkan agar proses bisnis di kementerian koperasi dan UKM tidak terganggu akibat pengimplementasian sistem yang baru. Selain itu, juga untuk mencegah terhambatnya proses bisnis akibat error yang disebabkan oleh sistem yang baru. Oleh karena itu, Kabid dan Kasubbid dari tiap bagian yang akan diimplementasikan sistem baru, terlebih dahulu ditraining terlebih dahulu agar dapat menjalankan sistem dengan benar.

4.3 Jadwal Implementasi Sistem

Rencana dalam pembuatan system informasi untuk kementerian bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya, koperasi, dan UKM akan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu dimulai dari analisis terhadap system yang akan dirancang, pada tahap ini analis yang penulis rekrut akan menganalisa system seperti apa

yang akan diterapkan pada kementerian bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya, koperasi, dan UKM. Kemudian dilanjutkan dengan desain, yaitu tahap dimana penulis akan membuat desain berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Selanjutnya tahap Coding yang akan dilakukan oleh penulis. Setelah system selesai dibuat, maka akan dilakukan testing terlebih dahulu. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui system sudah baik, atau masih memerlukan pengembangan lagi, selain itu untuk mencegah terhambatnya proses bisnis kementerian koperasi dan UKM yang disebabkan kesalahan system. Selanjutnya adalah tahap implementasi sistem digital dashboard management yang diawali dengan instalasi perangkat lunak dan aplikasi yang dibutuhkan untuk pengimplementasian sistem ini pada perangkat keras yang sudah terinstalasi. Setelah itu dilakukan konversi data operasional kementerian kedalam database MySqlSetelah proses tersebut, dilakukan uji coba sistem awal. Pelatihan user dimaksudkan agar user dapat memahami sistem yang berjalan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui pandangan user terhadap sistem baru dan juga memperbaiki bagian yang mungkin masih belum sempurna.

Setelah itu penulis akan mulai melakukan training kepada para Kabid dan Kasubbid yang akan menggunakan system. Kemudian barulah system tersebut diimplementasi sesuai dengan cara implemetasi yang diinginkan kementerian bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya, koperasi, dan UKM.

Berikut adalah tabel jadwal rencana implementasi sistem pada kementerian bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya, koperasi, dan UKM :

Tabel 4.7 Tabel Rencana Implementasi Sistem

Aktivitas 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7Minggu ke-1 Minggu ke-2

Instalasi s/w dan aplikasi Konversi data

Uji coba aplikasi Pelatihan user

Evaluasi

4.4 Implikasi Hasil Perancangan

Dari hasil perancangan sistem yang dilakukan, maka didapat kebutuhan faktor – faktor untuk pendukung keputusan (DSS – Decision Support System) sebagai berikut :

1. Kebijakan dan Implementasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah adalah :

a) Perlu ditingkatkan pengendalian koperasi oleh pemerintah, yang disertai dengan peningkatan kompetensi/kualifikasi aparatur pelaksananya, terutama pada koperasi di tingkat kabupaten/kota b) Perlu peningkatan penilaian secara terperinci tentang pendataan

untuk masing – masing provinsi di Indonesia c) Perlu Tim Pengawasan eksternal terhadap koperasi

e) Diperlukan diversifikasi produk simpanan dan pinjaman yang bervariatif, cepat, mudah dengan bunga yang kompetetif .

f) Pinjaman diatur berdasarkan prinsip pemerataan dengan persyaratan mutlak berupa jaminan personal yang terpercaya dan jaminan tambahan berupa aset calon debitur.

g) Meningkatkan kerjasama dengan koperasi sejenis dan lembaga keuangan lainnya untuk meningkatkan penyediaan modal pinjaman.

2. Kebijakan keputusan yang didapat dari hasil analisis Digital Dashboard

Management, adalah sebagai berikut :

a. Perlu ada pemantauan khusus terhadap masing – masing provinsi agar jumlah koperasi tidak aktif tidak bertambah banyak. (Perincian dapat dilihat pada grafik laporan per provinsi).

b. Bantuan pemerintah yang kurang merata mengakibatkan jumlah modal luar untuk masing – masing provinsi terlihat sangat berbeda dari satu provinsi ke provinsi lainnya.

c. Pencapaian yang harus dicapai oleh masing – masing koperasi provinsi diharuskan mempunyai standarisasi yang konstan supaya koperasi di masing – masing provinsi dapat termotivasi untuk mencapai target tersebut (Gambaran umum per provinsi dapat dilihat di spidometer Digital Dashboard yang digambarkan pada aplikasi).

3. Pengembangan Sistem Informasi kedalam perancangan sistem Digital Dashboard Management dapat berguna untuk :

a. Membantu dalam pemantauan secara menyeluruh tentang kondisi koperasi di masing – masing provinsi.

b. Membantu dalam pengubahan data yang lebih mudah untuk dianalisis sehingga dapat memperoleh informasi yang digunakan untuk keperluan masing – masing Kabid.

c. Membantu dalam pemantauan data dalam bentuk grafik sehingga dapat lebih mudah untuk dianalisis.

d. Memudahkan Kabid dalam pengambilan keputusan dengan melihat gambaran secara garis besar dari tampilan Digital Dashboard

Dokumen terkait