• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Akuntansi Zakat, Infak/Sedekah LAZIS YBW UII LAZIS UII membuat laporan keuangan secara berkala setiap LAZIS UII membuat laporan keuangan secara berkala setiap

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.Analisi Data

1. Deskripsi Akuntansi Zakat, Infak/Sedekah LAZIS YBW UII LAZIS UII membuat laporan keuangan secara berkala setiap LAZIS UII membuat laporan keuangan secara berkala setiap

satu tahun sekali, namun laporan keuangan tersebut terakhir dibuat pada tahun 2014. Dalam pembuatan laporan keuangan dua tahun yang lalu LAZIS YBW UII berpedoman pada PSAK untuk organisasi nirlaba yang terbatas pada neraca dan tidak membuat komponen laporan keuangan yang lain. Sejak tahun 2015 LAZIS YBW UII hanya membuat buku kas zakat, buku kas infak/sedekah, dan laporan sumber dan penggunaan dana yang dibuat secara berkala setiap empat bulan sekali.

Proses akuntansi yang dilakukan oleh LAZIS YBW UII sebagai berikut:

Membuat Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT)

Membuat Buku Kas: 1. Kas Zakat

2. Kas Infak/Sedekah 3. Kas Amil

4. Kas Bank

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

a. Membuat Rencana Kerja dan Anggaran Taunan (RKAT)

RKAT ini merupakan kumpulan dari seluruh program yang ada di LAZIS YBW UII beserta anggarannya. Divisi program adalah divisi yang memiliki kewenangan untuk membuat RKAT ini. Seminggu sebelum program dilaksanakan divisi program akan mengajukan anggaran yang dibutuhkan kepada bagian keuangan. b. Membuat Buku Kas Zakat

Buku kas zakat merupakan catatan transaksi sederhana yang menjelaskan penerimaan dan pengeluaran dana zakat. Ada beberapa kolom yang dibuat untuk memudahkan bagian keuangan dalam mencatat transaksi. Kolom pertama berupa nomor urut. Kolom kedua berupa tanggal transaksi, tanggal ini harus urut sesuai dengan transaksi yang terjadi setiap harinya. Kolom ketiga adalah kolom bukti penerimaan (BPN) atau bukti pembayaran (BPY). Kolom ini dibuat untuk memudahkan bagian keuangan dalam mengkalsifikasikan transaksi pengeluaran serta penerimaan. Kolom ini tidak diberlakukan apabila ada transaksi pengembalian saldo dari setiap kegiatan penyaluran melalu program kerja dikarenakan bukan merupakan pengeluaran ataupun penerimaan. Kolom selanjutnya adalah asnaf, asnaf merupakan orang yang berhak menerima zakat sesuai dengan ketentuan Islam. Kolom asnaf juga tidak diberlakukan untuk pengembalian saldo dana karena bukan merupakan bagian dari pengeluaran. Transaksi yang

terjadi di LAZIS YBW UII harus dikelompokkan kedalam asnaf tersebut. Kemudian ada kolom yang bersangkutan (YBS). Pada LAZIS YBW UII terdapat dua divisi yang mengurus program kerja LAZIS. Dua divisi inilah yang namanya akan dicatat dalam buku kas karena merupaka karyawan yang bersangkutan dengan bagian keuangan dalam hal menerima dana. Kolom yang terakhir adalah kolom keterangan. Kolom ini menjelaskan transaksi yang terjadi dalam setiap bulannya. Transaksi yang banyak terjadi adalah pengeluaran dana zakat yang akan disalurkan melalui program kerja dan pengembalian saldo dari setiap program kerja. Pengembalian saldo dana dapat terjadi karena anggaran yang dibuat untuk program kerja lebih besar dari yang seharusnya dikeluarkan oleh LAZIS.

c. Membuat Buku Kas Infak/Sedekah.

Buku kas infak/sedekah memiliki peranan yang sama. Perbedaan dapat dilihat dari beberapa kolom yang ada di buku kas infak/sedekah. Sama halnya dengan buku kas zakat. Buku kas infak/sedekah LAZIS YBW UII menampilkan beberapa kolom untuk menjelaskan transaksi yang terjadi. Kolom pertama adalah no urut. Kolom kedua adalah tanggal yang menjelaskan kapan transaksi terjadi. Tanggal ini harus urut sesuai dengan terjadinya transaksi. Kolom ketiga sama dengan kolom yang ada di buku kas zakat yaitu BPY/BPN yang menjelaskan apakah transaksi tersebut

merupakan pengeluaran kas atau penerimaan kas. Selanjutnya adalah kolom YBS atau yang bersangkutan dan bertanggung jawab atas transaksi yang terjadi. Kolom terakhir adalah kolom keterangan yang menjelaskan transaksi yang terjadi. Transaksi yang terjadi dalam buku kas infak/sedekah sedikit berbeda dengan zakat. Penyaluran dana infak/sedekah lebih sedikit dibandingkan dengan penyaluran dana zakat dan kurang lebih digunakan untuk keperluan kegiatan amil.

d. Membuat Buku Kas Amil

Buku kas amil hanya memuat transaksi terbatas pada amil, seperti gaji karyawan, dan operasional amil yang mencakup tunjangan kesehatan dan acara rekreasi untuk karyawan yang bersifat insidental. Format pada buku kas amil sama dengan format pada buku kas zakat dan buku kas infak/sedekah. Pada buku kas amil harus ada persetujuan dari ketua LAZIS sebagai bentuk pertanggungjawaban. Keterangan pada buku kas amil yaitu gaji pengelola sejumlah akumulasi dari seluruh gaji karyawan.

e. Membuat Buku Kas Bank

Format buku kas bank sama dengan buku rekening bank. Transaksi yang biasanya terjadi berupa penarikan tunai, setoran kliring, setoran cek, dan setoran tunai.

d. Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Laporan ini merupakan rekapitulasi dari buku kas zakat dan buku kas infak/sedekah yang telah dibuat sebelumnya. Laporan sumber dan penggunaan dana akan diterbitkan secara berkala setiap empat bulan sekali. Laporan tersebut diterbitkan dalam buletin LAZIS YBW UII dan dibagikan untuk umum. Laporan sumber dan penggunaan dana menjelaskan tentang pemasukan, penyaluran, dan pendayagunaan. Pemasukan merupakan dana seluruhnya yang didapat oleh LAZIS.

Pemasukan memiliki beberapa elemen yaitu:

1) Saldo bulan sebelumnya: bersumber dari sisa saldo bulan sebelumnya yang masih dimiliki oleh LAZIS.

2) Penerimaan ZIS internal: bersumber dari dana zakat, infak/sedekah yang diterima melalui potongan gaji dosen dan karyawan UII.

3) Penerimaan ZIS eksternal: bersumber dari muzakki yang melakukan pembayaran melalui transfer atau datang langsung ke kantor LAZIS YBW UII.

4) Penerimaan bagi hasil bank: bersumber dari bagi hasil dengan bank BNI Syariah.

5) Pengembalian Piutang: bersumber dari program kerja bidang pemberdayaan ekonomi produktif. Awalnya LAZIS akan memberikan fasilitas sesuai dengan yang ditetapkan namun

sebagai perjanjian peserta harus mampu mengembalikan pinjaman fasilitas tersebut dalam bentuk uang setiap bulannya. Setelah peserta melunasi utang tersebut dan usaha masih berjalan LAZIS akan memberikan seluruh fasilitas yang awalnya hanya dipinjamkan.

6) Pengembalian saldo program: bersumber dari sisa saldo yang telah dianggarkan untuk setiap program kerja di LAZIS YBW UII.

Penyaluran dan pendayagunaan LAZIS menyajikan elemen-elemen yang berkaitan dengan penyaluran untuk program kerja dan pendayagunaan untuk kegiatan LAZIS. Penyaluran ini dibagi menjadi dua elemen yaitu dana zakat dan dana infak/sedekah. 1) Dana zakat

Dana ini disalurkan untuk program kerja yang telah dibuat sesuai dengan asnafnya. Asnaf adalah orang yang berhak menerima zakat. Pertama asnaf fakir dan miskin, disalurkan untuk program beasiswa prestasi, rumah prestasi, bina usaha kecil, bantuan sosial insidental, bingkisan sembako, bantuan permakanan panti asuhan, galang berdikari, dan peduli marbot. Asnaf yang kedua adalah amil. Amil adalah entitas pengelola zakat yang berarti adalah LAZIS YBW UII. Dana yang disalurkan untuk amil dibagi menjadi dua yaitu untuk gaji dan operasional amil. LAZIS YBW UII hanya mengambil 1/8 dari

penerimaan dana zakat, infak/sedekah internal. Selanjutnya, asnaf fisabilillah yaitu orang yang berjuang di jalan Allah. Dana ini disalurkan untuk program kerja galang madrasah berupa bantuan insentif mengajar dan pelatihan guru MI, relawan LAZIS yang umumnya adalah mahasiswa dari beberapa universitas di Yogyakarta, dan peduli ustadz ponpes berupa bantuan insentif selama enam bulan. Penyaluran dana selanjutnya untuk asnaf Ibnu sabil yaitu orang yang kehabisan bekal dalam berpergian dengan maksud baik. Dan yang terkahir penyaluran untuk asnaf ghorimin yaitu untuk orang yang memiliki hutang seperti belum mebayar sekolah dan sebagainya.

2) Dana infak/sedekah

Dana ini disalurkan untuk tiga program kerja diantaranya bantuan masjid, bantuan kegiatan dakwah dan baksos, dan pelayanan ambulance gratis. Selebihnya disalurkan untuk kegiatan amil/LAZIS yaitu pembuatan laporan zakat yang berupa bulletin dalam bentuk buku tercetak, kegiatan ramadhan 1437 H yang bertepatan dengan periode bulan Mei - Agustus sehingga LAZIS menggunakan dana tersebut untuk kegitan ramadhan, operasional Masjid Baitul Qohhar yang berada di sebelah kantor LAZIS YBW UII, dan operasional kantor bulanan berupa pembelian ATK dan lain-lain.

Potongan administrasi dan Pph bank harus dicantumkan oleh LAZIS yang kemudian ditambahkan dengan total penyaluran dan pendayagunaan dana zakat, infak/sedekah. Dari perhitungan tersebut muncul total pengeluaran zakat, infak/sedekah. Kemudian pemasukan dana akan dikurangkan dengan pengeluaran dana yang menjadi saldo untuk bulan berikutnya.

2. Deskripsi Konsep Pengakuan dan Pengukuran Akuntansi LAZIS