• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan PSAK 109 pada Lembaga Amil Zakat dan Infak/Sedekah 1.Proses Akuntansi

KAJIAN PUSTAKA

C. Penerapan PSAK 109 pada Lembaga Amil Zakat dan Infak/Sedekah 1.Proses Akuntansi

PSAK No 109 mengatur tentang akuntansi zakat, infak/sedekah. Pada dasarnya standar dalam siklus akuntansi adalah sama untuk semua jenis organisasi laba atau organisasi nirlaba. Menurut Hasiholan (2013: 4) siklus akuntansi dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pencatatan data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.

2) Setiap hari kita menjumpai dan melakukan transaksi keuangan. Tidak semua transaksi keuanga perlu dicatat sehingga diperlukan identifikasi atas transaksi-transaksi. Apabila ternyata transaksi tersebut perlu untuk dicatat maka pencatatan tersebut perlu dilakuakn dengan bukti transaksi yang lengkap.

3) Penjurnalan

Penjurnalan yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian). Menurut (Mulyadi, 2016: 80) kolom-kolom dalam jurnal umum tersebut diisi data berikut:

a) Kolom tanggal, diisi dengan tanggal terjadinya transaksi, yang diisi secara berurutan sesuai dengan kronologi terjadinya transaksi.

b) Kolom keterangan atau nama akun, diisi dengan keterangan lengkap mengenai terjadinya transaksi yang terjadi, serta penjelasan ringkasan tentang transaksi yang bersangkutan.

c) Kolom nomor bukti, digunakan untuk mencatat nomor formulir yang dipakai sebagai dasar pencatatan data dalam jurnal tersebut.

d) Kolom nomor akun, diisi dengan nomor akun yang di debit dan nomor akun yang di kredit dengan adanya transaski. Pencantuman nomor akun dalam kolom ini digunakan untuk proses peringkasan secara periodik, biasanya setiap bulan, transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu.

e) Kolom debit dan kredit, diisi dengan jumlah rupiah transaksi. Tabel 2 : Ilustrasi Jurnal Umum

Halaman : xx GENERAL JOURNAL

Tanggal Nama Akun Keterangan No Bukti No Akun Jumlah Debit Credit Sumber: Mulyadi, 2016: 80

Akun yang dipergunakan dalam akuntansi syariah pada Lembaga Keuangan Syariah lebih banyak dibandingkan dengan akun-akun yang umumnya digunakan oleh Lembaga Keuangan Konvensional. Penyajian dari akun dalam akuntansi syariah telah diatur pada masing-masing PSAK yang terkait dan secara rinci akun-akun yang dipergunakan sehubungan dengan akun-akuntansi syariah terkait

(Wiroso, 2011: 25). Sama dengan PSAK 109, PSAK ini memiliki akun-akun yang akan dipergunakan pada transaksi yang behubungan dengan zakat dan infak/sedekah. PSAK 109 bisa diterapkan pada tahap pencatatan dalam jurnal.

PSAK 109 mengatur tentang akuntansi zakat dan akuntansi infak/sedekah yang ruang lingkupnya hanya untuk amil yang menerima dan menyalurkan zakat dan infak/sedekah. Dalam PSAK 109 juga memiliki konsep dalam pengakuan, pengukuran , penyajian, dan pengungkapan. Konsep-konsep ini akan menjelaskan bagaiamana unsur-unsur laporan keuangan harus diakui, diukur, disajikan, dan diungkapkan oleh Lembaga Amil Zakat, Infak/Sedekah.

Pengakuan adalah pencatatan suatu jumlah rupiah (kos) ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan. Jadi, pengkauan berhubungan dengan masalah apakah suatu transaski dicatat (dijurnal) atau tidak (Suwardjono, 2005: 134).

Pengukuran adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan. Jumlah rupiah ini akan dicatat untuk dijadikan dasar dalam penyusunan statment keuangan (Suwardjono, 2005: 133).

Penyajian adalah menetapkan tentang cara-cara melaporkan elemen atau pos dalam seperangkat statment keuangan agar elemen atau pos tersebut cukup informatif (Suwardjono, 2005: 134).

Pengungkapan berkaitan dengan cara pembeberan penjelasan hal-hal informatif yang dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan melalui statment keuangan utama (Suwardjono, 2005: 134).

Berikut adalah konsep pengakuan, pengukuran menurut (IAI, 2014) dan perlakuan akuntansi yang mengacu pada PSAK 109 menurut Nurhayati (2013: 315):

a. Akuntansi Zakat 1) Penerimaan zakat

Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau aset lainnya diterima.

Zakat yang diterima dari muzakki diakui sebagai penambah zakat.

a) Jumlah zakat yang diterima dalam bentuk kas dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R Jumlah Debit Kredit 20XX Jan 31 Kas xxx - Penerimaan Zakat - xxx

(mencatat penerimaan zakat

b) Jumlah zakat yang diterima dalam bentuk nonkas dicatat dalam jurnal sebesar nilai wajar sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Aset Nonkas (nilai wajar) Xxx - Penerimaan Zakat - xxx

(mencatat penerimaan zakat

dalam bentuk nonkas) Akun yang digunakan dalam transaksi adalah:

1. Kas, jika penerimaan dalam bentuk kas. Kas adalah akun untuk mencatat transaksi kas masuk dan kas keluar yang dilakukan oleh amil.

2. Aset Nonkas, jika penerimaan tidak dalam bentuk kas. Aset nonkas adalah akun untuk mencatat penerimaan atau peenyerahan aset selain kas. 3. Penerimaan Zakat adalah akun untuk mencatat

transaksi penerimaan zakat yang diterima oleh amil. Penentuan nilai wajar aset non kas yang diterima menggunakan harga pasar. Jika harga pasar tidak tersedia, maka penentuan nilai wajar metode yang lain sesuai yang diatur dalam SAK yang relevan. Penerimaan zakat adalah akun yang digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan zakat dalam bentuk kas atau nonkas.

Jika muzakki menentukan mustahiq yang menerima penyaluran zakat melalui amil, maka tidak ada bagian amil atas zakat yang diterima. Amil dapat memperoleh ujrah atas kegiatan tersebut. Ujrah ini berasal dari muzakki, di luar dana zakat. Ujrah tersebut diakui sebagai penambah dana amil. Transaksi dapat dicatat sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Kas Xxx -

Penerimaan Dana Amil - Xxx

(mencatat penerimaan zakat

dalam bentuk nonkas)

Akun yang digunakan dalam transaksi adalah Kas dan Penerimaan Dana Amil. Penerimaan Dana Amil adalah akun untuk mencatat transaksi yang menambah dana amil di luar dari zakat yang diterima, seperti saat muzakki yang menentukan mustahiq.

Jika terjadi penurunan nilai aset zakat non kas, jumlah kerugian yang ditanggung diperlakukan sebagai pengurang zakat atau pengurang dana amil tergantung pada penyebab kerugian tersebut.

Penurunan nilai aset zakat diakui sebagai:

a) Pengurang zakat, jika tidak disebabkan oleh kelalaian amil dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Penurunan Nilai Aset xxx - Aset Nonkas - Xxx

(mencatat penurunan nilai aset nonkas yang tidak disebabkan

oleh kelalaian amil)

b) Kerugian dan pengurang dana amil, disebabkan kelalaian amil dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31

Kerugian Penurunan Nilai - Dana

Amil xxx -

Aset Nonkas - xxx

(mencatat kerugian penurunan nilai aset nonkas jika disebabkan

kelalaian amil)

Akun yang digunakan dalam mencatat penurunan nilai aset zakat nonkas adalah:

1. Penurunan Nilai Aset adalah akun untuk mencatat penurunan nilai aset zakat yang tidak tidak disebabkan oleh amil atau berada di luar kendali amil, seperti bencana alam atau penurunan pada nilai pasar.

2. Kerugian Penurunan Nilai Dana Amil adalah akun untuk mencatat penurunan nilai aset zakat yang disebabkan oleh kelalaian amil misalnya ketika amil tidak memelihara aset tersebut.

2) Penyaluran zakat

Zakat yang disalurkan kepada mustahiq, termasuk amil, diakui sebagai pengurang zakat:

a) Jumlah yang disalurkan dalam bentuk kas dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Penyaluran Zakat - Amil xxx - Penyaluran Zakat – Mustahiq xxx - Kas - xxx

(mencatat zakat yang disalurkan

dalam bentuk kas)

b) Jumlah yang disalurkan dalam bentuk aset non kas dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Penyaluran Zakat - Amil xxx Penyaluran Zakat – Mustahiq xxx - Aset nonkas - xxx

(mencatat zakat yang disalurkan

Akun yang digunakan dalam transaksi adalah:

1. Penyaluran Zakat Amil adalah akun yang untuk mencatat penyaluran dalam bentuk kas atau aset nonkas kepada amil.

2. Penyaluran Zakat Mustahiq adalah akun untuk mencatat penyaluran dalam bentuk kas atau nonkas kepada mustahiq atau penerima zakat.

Efektivitas dan efisiensi pengelolaan zakat bergantung pada profesionalisme amil. Dalam konteks ini, amil berhak mengambil bagian dari zakat untuk menutup biaya operasioanal dalam rangka melaksanakan fungsinya sesuai dengan kaidah atau prinsip syariah dan tata kelola organisasi yang baik. Kegiatan ini dapat dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Beban - Dana Fisabilillah xxx - Kas - xxx

(mencatat pengeluaran untuk

operasional amil )

Akun yang digunakan dalam transaksi diatas adalah Beban Dana Fisabilillah. Beban Dana Fisabilillah adalah akun untuk mencatat beban yang dikeluarkan untuk pengeluaran operasional amil ketika amil tidak bisa menutup beban operasional dari dana zakat yang diterima sesuai kebijakan,

dalam hal ini amil dapat menjadi bagian dari fisabilillah karena amil juga berjuang di jalan Allah.

Penentuan jumlah atau presentase bagian untuk masing-masing mustahiq ditentukan oleh amil sesuai dengan prinsip syariah, kewajaran, etika, dan ketentuan yang berlaku yang dituangkan dalam bentuk kebijakan amil.

Beban penghimpunan dan penyaluran zakat harus dikurangkan dari porsi amil. Amil dimungkinkan untuk meminjam dana zakat dalam rangka menghimpun zakat. Pinjaman ini sifatnya jangka pendek dan tidak boleh melebihi satu periode maka dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Beban - Dana Amil Xxx - Kas - xxx

(mencatat beban penghimpunan

dan penyaluran zakat)

Akun yang digunakan dalam transaksi adalah Beban Dana Amil. Beban Dana Amil adalah akun untuk mencatat beban yang dikeluarkan untuk menghimpun dan menyalurkan zakat sesuai kebijakan amil, agar dana yang disalurkan lebih banyak dari yang diterima muzakki.

Bagian dana zakat yang disalurkan untuk amil diakui sebagai penambah dana amil.

Zakat telah disalurkan kepada mustahik nonamil jika sudah diterima oleh mustahik nonamil tersebut. Zakat yang disalurkan melalui amil lain lain, tetapi belum diterima oleh mustahik nonamil, belum memenuhi pengertian zakat telah disalurkan. Amil lain tersebut tidak berhak mengambil bagian dari dana zakat, namun dapat memperoleh ujrah dari amil sebelumnya. Dalam keadaan tersebut, zakat yang disalurkan diakui sebagai piutang penyaluran, sedangkan bagi amil yang menerima diakui sebagai liabilitas penyaluran. piutang penyaluran dana liabilitas penyaluran tersebut akan berkurang ketika zakat disalurkan secara langsung kepada mustahiq nonamil.

Dana zakat yang diserahkan kepada mustahik nonamil dengan keharusan untuk mengembalikannya kepada amil, belum diakui sebagai penyaluran zakat.

Dana zakat yang disalurkan dalam bentuk perolehan aset tetap (aset kelolaan), misalnya rumah sakit, sekolah, mobil ambulan, dan fasilitas umum lain, diakui sebagai:

a) Penyaluran zakat seluruhnya jika aset tetap tersebut diserahkan untuk dikelola kepada pihak lain yang tidak dikendalikan amil;

Transaksi membeli aset tetap dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Aset Tetap xxx - Kas - xxx

(mencatat pembelian aset tetap

untuk penyaluran zakat)

Akun yang digunakan dalam transaksi adalah Aset Tetap. Aset Tetap adalah akun untuk mencatat penerimaan, pembelian atau penyerahan aset berwujud yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun seperti tanah, bangunan, kendaraan, dan peralatan.

Transaksi penyaluran aset tetap tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Penyaluran Zakat-Mustahiq xxx - Aset Tetap - xxx

(mencatat penyaluran zakat

berupa aset tetap)

b) Penyaluran zakat secara bertahap jika aset tetap tersebut masih dalam pengendalian amil atau pihak lain yang dikendalikan amil. Penyaluran secara bertahap diukur sebesar penyusutan aset tetap tersebut sesuai dengan pola pemanfaatannya.

Transaksi penyaluran bertahap dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31

Penyaluran Zakat - Beban

Depresiasi xxx - Akumulasi Penyusutan - xxx

(mencatat penyaluran zakat berupa aset tetap secara

bertahap)

Akun yang digunakan dalam transaksi adalah: 1. Penyaluran Zakat Beban Depresiasi adalah akun

untuk mencatat beban depresiasi aset zakat per periode karena aset telah digunakan pada periode tersebut.

2. Akumulasi Penyusutan adalah akun untuk mencatat jumlah aset tetap zakat yang telah didepresiasikan sampai periode tertentu dan transaksi penyerahan aset tetap.

Transaksi penyaluran sepenuhnya dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Akumulasi Penyusutan xxx - Aset Tetap - xxx

(mencatat penyaluran zakat aset

b. Akuntansi Infak/ Sedekah 1) Penerimaan Infak/Sedekah

Infak/sedekah yang diterima diakui sebagai penambah infak/sedekah terikat atau tidak terikat sesuai dengan tujuan pemberi infak/sedekah sebesar:

a) Infak/sedekah yang diterima dalam bentuk kas dicatat dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R Jumlah Debit Kredit 20XX Jan 31 Kas xxx - Penerimaan Infak/Sedekah - Xxx (mencatat penerimaan

infak/sedekah dalam bentuk kas)

b) Jumlah infak/sedekah yang diterima dalam bentuk nonkas dicatat dalam jurnal sebesar nilai wajar sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Aset Nonkas (nilai wajar) xxx -

Penerimaan

Infak/Sedekah - xxx

(mencatat penerimaan infak/sedekah dam bentuk

Akun yang digunakan dalam transaksi adalah:

1. Kas, jika penerimaan dalam bentuk kas. Kas adalah akun untuk mencatat transaksi kas masuk dan kas keluar yang dilakukan oleh amil.

2. Aset Nonkas, jika penerimaan tidak dalam bentuk selain kas. Aset Nonkas adalah akun untuk mencatat penerimaan atau penyerahan aset selain kas.

3. Penerimaan Infak/Sedekah adalah akun untuk mencatat transaksi penerimaan infak/sedekah yang diterima oleh amil.

Penentuan nilai wajar aset nonkas yang diterima menggunakan harga pasar. Jika harga pasar tidak tersedia, maka dapat menggunakan metode penentuan nilai wajar lainnya sesuai dengan SAK yang relevan.

Infak/Sedekah yang diterima dapat berupa kas atau aset nonkas. Aset nonkas dapat berupa aset lancar atau aset tidak lancar.

Aset tidak lancar yang diterima dan diamanahkan untuk dikelola oleh amil, diukur sebesar nilai wajar saat penerimaan dan diakui sebagai aset tidak lancar infak/sedekah. Penyusutan dari aset tersebut diperlakukan sebagai pengurang dana infak/sedekah terikat jika pengguna atau pengelolaan aset

tersebut sudah ditentukan oleh pemberi. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31

Penyaluran Infak/Sedekah- Beban

Depresiasi Xxx Akumulasi Depresiasi xxx

(mencatat depresiasi aset yang

diterima atau dikelola) Akun yang digunakan dalam transaksi adalah:

1. Penyaluran Infak/Sedekah Beban Depresiasi adalah akun untuk mencatat beban depresiasi aset infak/sedekah per periode karena aset telah digunakan pada periode tersebut.

2. Akumulasi Penyusutan adalah akun untuk mencatat jumlah aset tidak lancar infak/sedekah yang telah didepresiasikan sampai periode tertentu dan transaksi penyerahan aset tetap.

Amil dapat pula menerima aset nonkas yang dimaksudkan oleh pemberi untuk segera disalurkan. Aset seperti ini diakui sebagai aset lancar. Aset ini dapat berupa bahan habis pakai, seperti bahan makanan; atau aset yang memiliki umur ekonomi panjang seperti mobil untuk ambulance.

Aset nonkas lancar dinilai sebagai nilai peroleh sedangkan aset nonkas tidak lancar dinilai sebesar nilai wajar sesuai dengan SAK yang relevan.

Penurunan nilai aset infak/sedekah tidak lancar diakui sebagai:

a) Pengurang infak/sedekah jika tidak disebabkan kelalaian amil dicatat sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Penurunan Nilai Aset xxx - Aset Nonkas - Xxx (mencatat penurunan nilai aset)

b) Kerugian dan pengurang dana amil disebebkan kelalaian amil dicatat sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31

Kerugian Penurunan Nilai - Dana

Amil xxx -

Aset Nonkas - Xxx

(mencatat kerugian penurunan

nilai aset infak/sedekah) Akun yang digunakan dalam transaksi adalah:

1. Penurunan Nilai Aset adalah akun untuk mencatat penurunan nilai aset infak/sedekah yang tidak tidak disebabkan oleh amil atau berada di luar kendali amil, seperti bencana alam atau nilai pasar.

2. Kerugian Penurunan Nilai Dana Amil adalah akun untuk mencatat penurunan nilai aset infak/sedekah yang disebabkan oleh kelalaian amil misalnya ketika amil tidak memelihara aset tersebut.

Dalam hal amil menerima infak/sedekah dalam bentuk aset nonkas tidak lancar yang dikelola oleh amil, maka aset tersebut harus dinilai sesuai dengan SAK yang relevan.

Dana infak/sedekah sebelum disalurkan dapat dikelola dalam jangka waktu sementara untuk mendapatkan hasil yang optimal. Hasil dana pengelolaan diakui sebagai penambah dana infak/sedekah dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R Jumlah Debit Kredit 20XX Jan 31 Kas Xxx - Hasil Pengelolaan Infak/Sedekah - Xxx

(mencatat infak/sedekah yang

dikelola dalam bentuk kas)

Akun yang digunakan dalam transaksi adalah Hasil Pegelolaan Infak/Sedekah. Hasil pengelolan infak/sedekah akdalah akun untuk mencatat dana infak/sedekah yang dikelola oleh amil untuk menambah dana tersebut.

2) Penyaluran Infak/Sedekah

Penyaluran infak/sedekah diakui sebagai pengurang infak/sedekah:

a) Jumlah yang disalurkan dalam bentuk kas dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Penyaluran Infak/Sedekah xxx - Kas - Xxx

(mencatat penyaluran

infak/sedekah dalam bentuk kas)

b) Jumlah yang disalurkan dalam bentuk nonkas dicatat sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Penyaluran Infak/Sedekah xxx - Aset Nonkas - Xxx

(mencatat penyaluran infak/kas

dalam bentuk nonkas)

Akun yang digunakan dalam penerimaan dana zakat adalah:

1. Kas, jika penyaluran dalam bentuk kas. Kas adalah akun untuk mencatat transaksi kas masuk dan kas keluar yang dilakukan oleh amil.

2. Aset Nonkas jika penyaluran tidak dalam bentuk kas. Aset Nonkas adalah akun untuk mencatat penerimaan atau peenyerahan aset selain kas. 3. Penyaluran Infak/Sedekah adalah akun untuk

mencatat transaksi penyaluran infak/sedekah yang diberikan oleh amil.

Bagian dana infak/sedekah yang disalurkan untuk amil diakui sebagai penambah dana amil.

Penentuan jumlah atau presentase bagian untuk penerima infak/sedekah ditentukan oleh amil sesuai dengan prinsip syariah, kewajaran, dan etika yang ditungkan dalam kebijakan amil.

Penyaluran infak/sedekah oleh amil kepada amil lain merupakan penyaluran yang mengurangi dana infak/sedekah sepanjang amil tidak akan menerima kembali aset infak/sedekah yang disalurkan tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Penyaluran Infak/Sedekah xxx - Kas - Xxx

(mencatat penyaluran kepada amil lain yang mengurangi dana

Penyaluran infak/sedekah kepada penerima akhir dalam skema dana bergulir dicatat sebagai piutang infak/sedekah bergulir dan tidak mengurangi dana infak/sedekah dicatat dalam jurnal sebagai berikut:

Tanggal Nama Akun

Keterangan R

Jumlah Debit Kredit

20XX

Jan 31 Piutang - Dana bergulir xxx - Kas - Xxx

(mencatat penyaluran

infak/sedekah dana bergulir) 4) Melakukan Posting ke Buku Besar

Posting ke buku besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun buku besar. Akun-akun di dalam jurnal dikelompokkan dalam akun yang sama di buku besar. Dalam sistem manual, kegiatan posting memerlukan empat tahap (Mulyadi, 2016: 96):

a) Pembuatan rekapitulasi jurnal. Jika perusahaan menyelenggarakan jurnal khusus berkolom, kegiatan posting diawali dengan penjumlahan kolom-kolom, dan pembuatan ringkasan data rupiah dari kolom lain-lain dalam jurnal tersebut. Angka rupiah beserta nama dan nomor akun hasil kegiatan pembuatan rekapitulasi ini siap untuk ditransfer ke akun yang bersangkutan dalam buku besar.

c) Pencatatan data hasil rekapitulasi jurnal ke dalam akun dilakukan dengan mencatat tanggal, nama jurnal, halaman jurnal, dan jumalh rupiah yang didebitkan dan dikreditkan ke dalam akun tersebut.

d) Pengembalian akun ke dalam arsip pada urutannya semula. Akun-akun yang dibentuk dalam buku besar harus disesuaikan dengan jenis dan susunan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Susunan buku besar dalam LAZIS sebagai berikut:

a. Kas dan bank;

b. Invesatasi jangka pendek; c. Piutang

d. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang; e. Uang muka;

f. Biaya dibayar dimuka; g. Aset lancar laiinnya.

Tabel 3: Ilustrasi Buku Besar

Debit Kredit

Debit Kredit

Debit Kredit BUKU BESAR

Nama rekening: No.Rek:

No Tanggal Fol v Debit Kredit Saldo

Nama rekening: No.Rek:

No Tanggal Fol v Debit Kredit Saldo Kredit Saldo

Nama rekening: No.Rek:

No Tanggal Fol v Debit

Sumber: Mulyadi, 2016 :70 5) Penyusunan Neraca Saldo

Menurut Maria (2011: 21) cara membuat neraca saldo adalah, membuat daftar semua akun secara terurut mulai dari nomor yang terkecil sampai yang terbesar sampai jumlah/ saldo akhirnya masing-masing, kemudian menjumlahkan semua sisi debit dan kredit. Total debet yang ditunjukkan pada neraca saldo harus sama dengan total kreditnya.

Tabel 4: Ilustrasi Neraca Saldo

Sumber : Maria, 2011: 22

6) Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian.

Laporan keuangan belum dapat dibuat jika masih terdapat mixed account (akun-akun campuran) yang belum disesuaikan. Ada beberapa kategori akun campuran (mixed account) (Maria, 2011: 19):

a) Supplies (perlengkapan), dinamakan akun campuran karena pada waktu dibeli sebagai aset/harta, dan pada akhir periode setelah habis dipakai digolongkan sebagai biaya.

b) Fixed Asset (aktiva tetap), seluruh aktiva tetap kecuali tanah harus disusutkan karena mengalami penurunan nilai ekomi (aus), dan pada akhir periode harus dicatat jumlah yang menyusut/penyusutannya untuk mengurangi jumlah aktiva