• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.3 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II

4.1.3.2 Deskripsi Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II

 

Pada Tabel 4.10 menunjukkan aktivitas belajar siswa pada pertemuan 1 dan 2 termasuk dalam kriteria sangat tinggi dengan persentase 81,96% dan 88,38%. Secara umum aktivitas belajar siswa pada siklus II mencapai 85,17% dengan kriteria tinggi. Persentase ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 75%.

4.1.3.2Deskripsi Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Penilaian terhadap motivasi belajar siswa dilakukan menggunakan angket. Pada akhir siklus II, peneliti membagi angket kepada siswa untuk diisi yang hasilnya digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan. Pengisian angket dilakukan pada tanggal 27 Mei 2013. Rangkuman hasil penilaian angket motivasi belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Penilaian Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II

No Indikator

Siklus I

Kriteria Skor Persentase

(%) 1. Adanya minat terhadap bermacam

masalah.

635 90,71 Sangat tinggi 2. Senang mencari dan memecahkan

masalah.

489 87,32 Sangat tinggi 3. Tekun menghadapi tugas. 672 96 Sangat tinggi 4. Dapat mempertahankan pendapat. 365 86,90 Sangat tinggi 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam

pembelajaran.

414 98,57 Sangat tinggi 6. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. 389 92,61 Sangat tinggi 7. Adanya penghargaan. 240 85,71 Sangat tinggi

Jumlah 637,82 Sangat tinggi

Rata-rata (%) 91,11 Sangat tinggi

Kriteria Sangat tinggi

Pada Tabel 4.11 menunjukkan hasil angket motivasi belajar siswa sebesar 91,11% dengan kriteria sangat tinggi. Perolehan hasil angket motivasi pada akhir siklus II mengalami peningkatan dari perolehan hasil pratindakan dan siklus I. Hal

 

 

ini dibuktikan dengan perolehan persentase motivasi belajar siswa sebelum tindakan 72,73% meningkat menjadi 84,00% pada akhir siklus I dan selanjutnya pada siklus II menjadi 91,11%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu bilangan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar matematika pada materi bilangan Romawi.

4.1.3.2Paparan Hasil Belajar

Setelah dilakukan pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I diperoleh data hasil belajar siswa berupa nilai tes evaluasi akhir dan tes formatif. Rangkuman nilai hasil tes evaluasi akhir pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12 Rangkuman Nilai Hasil Tes Evaluasi Akhir pada Siklus II

No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Siswa Persentase (%) Jumlah Nilai 1 2 1 2 1 2 Rata-rata 1. Tuntas 63 – 100 28 32 80 91,42 2282 2758 2520 2. Tidak Tuntas 0 – 63 7 3 20 8,58 386 170 278 Jumlah Nilai 2668 2928 2798 Rata-rata Nilai 76,22 83,65 79,94

Pada Tabel 4.12 menunjukkan rata-rata nilai hasil tes evaluasi akhir pertemuan 1 sebesar 76,22 dan pertemuan kedua meningkat menjadi 83,65. Secara keseluruhan rata-rata nilai tes evaluasi akhir pada siklus II sebesar 79,94. Selanjutnya, ketuntasan belajar klasikal pada pertemuan pertama memperoleh angka 80,00% dengan jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 28 siswa. Sementara, ketuntasan belajar klasikal pada pertemuan kedua meningkat menjadi 91,42% dengan jumlah siswa yang telah memenuhi KKM (≥ 63) sebanyak 32 dari 35 siswa. data hasil belajar juga diperoleh dari tes formatif pada akhir siklus II. Materi tes formatif mencakup gabungan materi pada pertemuan 1 dan 2.

 

 

Tabel 4.13 Rangkuman Nilai Hasil Tes Formatif pada Siklus II No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Siswa Persentase (%) Jumlah Nilai 1. Tuntas 63 – 100 30 85,71 2633,75 2. Tidak Tuntas 0 – 63 5 14,29 267,50 Jumlah 35 100 2901,25 Rata-rata 82,89

Pada Tabel 4.13 menunjukkan rata-rata nilai hasil belajar siswa siklus II sebesar 82,89. Persentase siswa yang tuntas belajar mencapai 85,71%. Hal ini dapat diartikan bahwa 85,71%. dari 35 siswa yaitu 30 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 63. Sementara, persentase siswa yang tidak tuntas belajar yaitu 14,29% artinya 14,29% dari 35 siswa yaitu 5 siswa memperoleh nilai 63. Indikator keberhasilan tuntas belajar klasikal yang ditetapkan adalah 75%. Dengan demikian perolehan hasil belajar pada siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan. Secara visual ketuntasan belajar klasikal siklus II dapat dilihat pada gambar berikut:

85,71% 14,29%

Tuntas Belum tuntas

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Klasikal Siklus II

4.1.3.3Refleksi

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran siklus II, penggunaan media kartu bilangan pada materi bilangan Romawi dalam meningkatkan performansi guru, motivasi belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa sudah mencapai hasil sesuai indikator keberhasilan. Keberhasilan ini dapat dilihat dari hasil performansi guru, motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa.

 

 

4.1.3.1.1 Refleksi terhadap Performansi Guru

Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan pengamatan terhadap performansi guru. Berdasarkan nilai APKG 1, 2 dan 3, diperoleh data performansi guru dalam merencanakan pembelajaran pada siklus II sebesar 92,18. Penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sebesar 87,50. Penilaian kompetensi kepribadian dan sosial sebesar 93,75. Nilai akhir performansi guru pada siklus II sebesar 90,625 dengan kriteria baik sekali (A). Nilai performansi guru pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 88,75 dan meningkat menjadi 92,50 pada siklus II. Nilai tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 71.

Peningkatan nilai performansi guru disebabkan karena ada perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Dalam melaksanakan pembelajaran guru dapat mengelola kelas dengan baik yaitu bertindak tegas terhadap siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. Kemudian dalam mengelola waktu pembelajaran, guru lebih efisien memanfaatkan waktu pada saat kegiatan berkelompok.

Pengamatan juga dilakukan terhadap kesesuaian guru dalam menggunakan media kartu bilangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan media kartu bilangan sudah sesuai dengan langkah-langkah penggunaannya. Nilai kesesuaian penggunaan media kartu bilangan pada pertemuan pertama dan kedua mencapai 100. Hasil akhir perolehan nilai kesesuaian penggunaan media kartu bilangan pada siklus II mencapai 100 dengan kriteria baik sekali (A). Perbaikan yang dilakukan pada siklus II yaitu guru memberikan perhatian secara menyeluruh kepada siswa baik siswa yang duduk di depan ataupun di belakang. Selain itu, guru memberikan petunjuk yang lebih jelas tentang aturan bermain kartu bilangan.

 

 

Selanjutnya guru sudah efisien dalam memanfaatkan waktu sehingga kegiatan bermain kartu bilangan dapat berlangsung sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.

4.1.3.1.1 Refleksi terhadap Motivasi Belajar Siswa

Upaya perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti memberikan kontribusi yang positif terhadap motivasi belajar siswa. Pada akhir siklus II motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika juga mengalami peningkatan. Sebelum dilakukan tindakan perolehan persentase motivasi belajar siswa sebesar 72,73% kemudian pada akhir siklus I mengalami peningkatan menjadi 84%. Selanjutnya pada akhir siklus II motivasi belajar siswa mencapai 91,11% dengan kriteria sangat tinggi. Peningkatan motivasi belajar siswa ini disebabkan karena siswa sudah terbiasa dengan media kartu bilangan. Guru sudah memotivasi siswa dengan cara memberikan pujian bagi siswa yang berani bertanya. Selain itu, guru juga sudah mengarahkan siswa untuk mengemukakan pendapat pada saat kegiatan berkelompok.

4.1.3.1.2 Refleksi terhadap Aktivitas Belajar Siswa

Penggunaan media kartu bilangan pada siklus II juga meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dari hasil pengamatan, persentase aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I yang hanya mencapai 71,33% dengan kriteria tinggi, pada siklus II mencapai 85,17% dengan kriteria sangat tinggi. Persentase aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran siklus II juga sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75%.

Keberhasilan peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus II disebabkan beberapa hal antara lain:

 

 

(1) Guru sudah memberikan kesempatan dan motivasi lebih kepada siswa agar tidak malu dan takut bertanya dengan cara memberikan penghargaan berupa gambar bintang dan gambar jempol kepada siswa yang berani bertanya sehingga pada siklus II, siswa sudah berani mengajukan pertanyaan maupun mengerjakan soal-soal latihan di papan tulis.

(2) Guru sudah maksimal dalam membimbing agar setiap anggota kelompok saling bekerjasama, tekun, berani mengemukakan dan menghargai pendapat dengan cara memantau semua kelompok pada saat mengerjakan LKS.

(3) Guru sudah maksimal dalam memotivasi siswa dengan memberikan penghargaan berupa gambar bintang kepada kelompok yang tercepat bermain kartu bilangan dan mengerjakan LKS, sehingga pada siklus II semua anggota kelompok berkeinginan untuk maju terlebih dahulu mempresentasikan hasil tugas kelompok.

(4) Guru sudah memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mencatat hal-hal yang belum diketahui dan memotivasi siswa untuk aktif mengikuti kegiatan tanya jawab.

4.1.3.1.3 Refleksi terhadap Hasil Belajar Siswa

Meningkatnya performansi guru, motivasi dan aktivitas belajar siswa pada akhirnya turut meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II. Pada saat siklus I, rata-rata nilai hasil belajar siswa yaitu 69,11, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 82,89. Peningkatan hasil belajar siswa ini juga ditunjukkan dengan meningkatnya persentase tuntas belajar klasikal pada siklus II. Persentase tuntas

 

 

belajar klasikal pada siklus I yang hanya mencapai 71,42%, pada siklus II meningkat menjadi 85,71%.

Keberhasilan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II disebabkan karena guru sudah memberikan perhatian secara menyeluruh kepada siswa baik yang duduk di depan maupun di belakang sehingga perhatian siswa tertuju pada kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, guru sudah maksimal dalam memberikan motivasi berupa penghargaan berupa gambar bintang bagi siswa yang aktif melakukan tanya jawab dan berani mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas. Kemudian guru sudah maksimal dalam memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa untuk saling bekerjasama menyusun kartu bilangan maupun mengerjakan LKS. Selain itu guru juga membimbing siswa membaca petunjuk soal serta memantau siswa pada saat mengerjakan soal.

4.1.3.4Revisi

Berdasarkan hasil analisis data pelaksanaan tindakan pada siklus II, diketahui bahwa performansi guru, motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Keempat aspek tersebut juga sudah mencapai indikator keberhasilan. Dengan demikian tidak perlu dilakukan siklus selanjutnya.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan analisis data hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan media kartu bilangan pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1 Tegal dapat disimpulkan telah memenuhi semua aspek indikator keberhasilan. Selanjutnya pembahasan mengenai hasil penelitian dilakukan dengan memaparkan pemaknaan temuan penelitian dan implikasi hasil penelitian yang secara lengkap diuraikan sebagai berikut: