• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.5.3 Teknik Pengumpulan Data

 

Negeri Debong Tengah 1 Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 mata pelajaran matematika materi bilangan Romawi dan daftar nama siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1 Tegal tahun pelajaran 2012/ 2013.  

3.5.2 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam PTK berupa data kualitatif dan data kuantitatif.  Menurut Riduwan (2010: 31), data kualitatif yaitu data yang “berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata”. Data kualitatif yang digunakan berupa hasil dari pengamatan performansi guru, kesesuaian penggunaan media kartu bilangan, motivasi belajar siswa, dan aktivitas belajar siswa. Sementara itu data kuantitatif menurut Riduwan (2010: 32), yaitu “data yang berwujud angka-angka”. Data kuantitatif yang digunakan berupa hasil tes evaluasi setiap pertemuan dan tes formatif setiap akhir siklus.  

3.5.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data, diperlukan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik non tes dan tes.

3.5.3.1Teknik Non tes

Teknik non tes dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan memberikan angket, melakukan pengamatan dan dokumentasi untuk memperoleh data kualitatif. Tenik non tes yang digunakan secara rinci sebagai berikut:

3.5.3.1.1Angket (kuesioner)

Menurut Arikunto (2010: 194) mengemukakan bahwa kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.

 

 

Jenis angket yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu angket tertutup. Menurut Riduwan (2010: 54), angket tertutup adalah “angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda silang (x) atau tanda checklist (√)”. Angket diberikan sebelum pelaksanaan tindakan dan setelah tindakan yaitu pada akhir siklus I dan II. Adapun tujuan penggunaan angket ini yaitu untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan media kartu bilangan.

3.5.3.1.2 Pengamatan (Observasi)

Menurut Riduwan (2010: 57), “observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan”. Pengamatan dalam penelitian ini difokuskan pada performansi guru, kesesuaian penggunaan media kartu bilangan, dan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan lembar pengamatan performansi guru (APKG), lembar pengamatan kesesuaian penggunaan media kartu bilangan, dan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa.

Pelaksanaan pengamatan dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh guru mitra sebagai pengamat (observer) pada saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan panduan pengamatan. Pengamatan dimaksudkan untuk mengetahui performansi guru, kesesuaian penggunaan media kartu bilangan, dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

3.5.3.1.3 Dokumentasi

Menurut Riduwan (2010: 58), “dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang

 

 

relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian”. Dokumentasi digunakan sebagai bukti pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian. Dokumentasi ini berupa data nilai siswa kelas IV pada tahun pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran matematika materi bilangan Romawi, Rencana Pelaksana Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, Kisi-kisi soal tes formatif, daftar hadir siswa, foto-foto aktivitas dalam pembelajaran, video proses pembelajaran, data hasil tes evaluasi pada setiap pertemuan, dan data hasil tes formatif pada akhir siklus I dan II.

3.5.3.2Teknik Tes

Teknik tes dilakukan dengan memberikan tes kepada siswa untuk memperoleh data kuantitatif. Teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, yaitu tes evaluasi yang dilaksanakan setiap akhir pembelajaran dan tes formatif yang dilaksanakan setiap akhir siklus I dan II. Tes disusun berdasarkan kisi-kisi soal disertai kunci jawaban dan pedoman penilaian.

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisis data untuk memperoleh hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Teknik analisis data meliputi: (1) performansi guru, (2) motivasi belajar siswa, (3) aktivitas belajar siswa, dan (4) hasil belajar siswa.

3.6.1 Performansi Guru

Teknik analisis data performansi guru digunakan untuk mengetahui nilai hasil pengamatan performansi guru. Terdapat dua jenis lembar pengamatan yakni lembar pengamatan terhadap kinerja guru (APKG 1, 2 dan 3) dan lembar pengamatan terhadap kesesuaian penggunaan media kartu bilangan.

 

 

3.6.1.1Pengamatan kinerja guru (APKG 1, 2 dan 3)

Skor perolehan pada tiap aspek yang diamati pada masing-masing lembar APKG 1, 2 dan 3 tergantung pada jumlah deskriptor yang tampak. Satu deskriptor yang tampak mendapat skor 1, sehingga skor maksimal tiap aspek yaitu 4. Sebelum dapat menentukan nilai akhir, skor perolehan dari APKG 1, 2 dan 3 ditransfer ke nilai atau dilakukan konversi skor dan nilai terlebih dulu menurut tabel berikut:

Tabel 3.1. Konversi Skor dan Nilai APKG 1

Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai 1 3 9 28,125 17 53,125 25 78,125 2 6,25 10 31,25 18 56,25 26 81,25 3 9,375 11 34,375 19 59,375 27 84,375 4 12,5 12 37,5 20 62,5 28 87,5 5 15,625 13 40,625 21 65,625 29 90,625 6 18,75 14 43,75 22 68,75 30 93,75 7 21,875 15 46,875 23 71,875 31 96,875 8 25 16 50 24 75 32 100

Tabel 3.2 Konversi skor dan nilai APKG 2 dan APKG 3

Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai

1 2,5 11 27,5 21 52,5 31 77,5 2 5 12 30 22 55 32 80 3 7,5 13 32,5 23 57,5 33 82,5 4 10 14 35 24 60 34 85 5 12,5 15 37,5 25 62,5 35 87,5 6 15 16 40 26 65 36 90 7 17,5 17 42,5 27 67,5 37 92,5 8 20 18 45 28 70 38 95 9 22,5 19 47,5 29 72,5 39 97,5 10 25 20 50 30 75 40 100

Untuk mendapatkan nilai akhir minimal performansi guru diperlukan persyaratan sebagai berikut:

APKG 1 skor terendah 23 APKG 2 skor terendah 28,4 APKG 3 skor terendah 28,4 Nilai akhir minimal 71

 

 

5  

Setelah dikonversi ke nilai barulah dianalisis ke rumus berikut:

Keterangan: NA = nilai akhir N1 = nilai APKG 1 N2 = nilai APKG 2 N3 = nilai APKG 3

Hasil dari perhitungan tersebut kemudian disesuaikan dengan kriteria keberhasilan performansi guru, seperti berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Performansi Guru

Nilai Huruf Kriteria

86 – 100 A Baik sekali

81 – 85 AB Lebih dari baik

71 – 80 B Baik

66 – 70 BC Lebih dari cukup

61 – 65 C Cukup

56 – 60 CD Kurang dari cukup

50 – 55 D Kurang

< 50 E Gagal

(Pedoman akademik UNNES 2010: 55)

3.6.1.2Pengamatan Kesesuaian Penggunaan Media Kartu Bilangan

Skor perolehan pada tiap aspek yang diamati pada masing-masing lembar pengamatan kesesuaian penggunaan media kartu bilangan tergantung pada jumlah deskriptor yang tampak. Satu deskriptor yang tampak mendapat skor 1, sehingga skor maksimal tiap aspek yaitu 4. Pada lembar ini terdapat 4 deskriptor, sehingga jumlah skor maksimal yaitu 16. Sebelum dapat menentukan nilai akhirnya, skor perolehan dari lembar pengamatan kesesuaian penggunaan media kartu bilangan ditransfer ke nilai atau dilakukan konversi skor dan nilai terlebih dulu menurut tabel berikut:

 

 

Tabel 3.4 Konversi Skor dan Nilai Kesesuaian Penggunaan Media Kartu Bilangan

Untuk mendapatkan nilai akhir minimal kesesuaian penggunaan media kartu bilangan, diperlukan persyaratan skor terendah 11,4 dengan nilai akhir minimal 71. Hasil dari perhitungan tersebut kemudian disesuaikan dengan kriteria keberhasilan kesesuaian penggunaan media kartu bilangan seperti berikut:

Tabel 3.5 Kriteria Kesesuaian Penggunaan Media Kartu Bilangan

Nilai Huruf Kriteria

86 – 100 A Baik sekali

81 – 85 AB Lebih dari baik

71 – 80 B Baik

66 – 70 BC Lebih dari cukup

61 – 65 C Cukup

56 – 60 CD Kurang dari cukup

50 – 55 D Kurang

< 50 E Gagal

(Pedoman akademik UNNES 2010: 55)