• Tidak ada hasil yang ditemukan

a Pemberat atraktor Semen cor bertulang 16 buah Menenggelamkan atraktor b Jangkar besi 1 buah Penahan atraktor dari arus

HASIL DAN PEMBAHASAN A Keadaan Umum Wilayah Penelitian

C. Deskripsi Atraktor Cumi-Cum

1. Desain dan Kontruksi Atraktor Cumi-cumi a. Desain Atraktor Cumi-cumi

Desain atraktor cumi-cumi berbentuk kotak persegi dengan ukuran 100 x 100 x 40 cm. Desain ini memanfaatkan fungsi pelampung dengan pemberat, terbentuk karena adanya gaya tarik menarik antara pelampung dan pemberat. Desain ini juga dapat dilipat, dibongkar dan dipasang kembali untuk memudahkan dalam pengangkutan. Desain atraktor cumi-cumi sangat fleksibel dan dapat berbentuk model apa saja, yang terpenting adalah dapat

merangsang cumi-cumi untuk menempelkan telurnya. Tallo (2006), membuat atraktor cumi-cumi berbentuk kotak persegi dari bahan bambu, Baskoro dkk (2007), mendesain atraktor cumi-cumi berbentuk bunga mekar dari bahan besi harmonika dan yang berbentuk kotak dari ban bekas. Atraktor cumi-cumi yang dioperasikan di Pulau Bangka Belitung berbentuk bundar dan kotak dari bahan drum bekas dan kayu.

b. Kontruksi Atraktor Cumi-cumi

Bentuk sempurna atraktor cumi-cumi ini dapat dilihat setelah ditanam di dalam air, terbentuk karena adanya tekanan ke atas oleh beberapa pelampung terpasang dan daya tarik kebawah oleh beberapa pemberat terpasang. Terbentuk menyerupai kotak dengan ukuran tertentu. Bagian-bagian sebuah atraktor adalah sebagai berikut :

1. Pelampung

a. Pelampung Tanda

Pelampung tanda berfungsi sebagai tanda dimana atraktor diletakkan, biasanya dilengkapi dengan simbol-simbol atau bendera (Gambar 9). Pelampung tanda terdiri dari pelampung, pemberat, tiang, dan bendera/simbol.

b. Pelampung Atraktor Cumi-cumi

Pelampung atraktor terbuat dari bahan sterofoam yang dipadatkan, dipasang pada setiap frame rope dalam lubang

pelampung yang tersedia, tepat dibawah penutup atraktor dan tidak terikat sehingga bebas bergerak dalam frame rope, biasanya jenis pelampung ini memiliki lubang khusus untuk keperluan tersebut, Daya apung tiap pelampung antara 1300- 1500 gram dengan ukuran 15 x 10 cm berbentuk lonjong (Gambar 9). Fungsi pelampung untuk mengangkat frame rope agar atraktor terbentuk dengan baik. Terdapat banyak dipasaran dengan bermacam-macam bentuk dan ukuran.

Gambar 9. Pelampung Tanda dan Pelampung Atraktor

2. Frame Rope

Frame rope dibuat dari bahan tali PE (polyetheline) berdiameter 12 mm, 10 mm dan 8 mm yang berfungsi sebagai bingkai atraktor yang berbentuk kotak yang mempunyai 6 sisi dengan ukuran 40 x 100 x 100 cm. Sisi-sisi vertikal (tiang) menggunakan tali PE yang lebih besar yaitu 12 mm, karena akan menahan gaya tarik antara pelampung dan pemberat, sedangkan sisi-sisi horizontalnya menggunakan tali PE yang

lebih kecil yaitu 10 mm dan 8mm karena hanya sebagai pemberi bentuk. Pada frame rope yang di sisi atas dipergunakan pipa pralon berdiameter 1 inch yang dibuat kedap air sedangkan pada frame rope sisi bawah dipergunakan pipa pralon ½ inch yang tidak kedap air melainkan tali frame rope sisi bawah dimasukkan kedalam lubang pipa, (Gambar 10).

Keterangan gambar : A = Pipa penguat B dan C = Frame rope

Gambar 10. Frame Rope dan Pipa Penguat 3. Penutup dan Rangka Penutup Atraktor

Penutup atraktor cumi-cumi berfungsi sebagai penghalang sinar matahari langsung, agar suasana dalam atraktor menjadi remang-remang. Penutup atraktor dari bahan karet berwarna hitam, tahan terhadap air. Bahan material ini biasanya dipergunakan untuk pelapis atap genteng rumah, (Gambar 11 B). Ukuran penutup yang dipergunakan adalah 110 x 110 cm dan dipasang pada rangka penutup dari pipa pralon/PVC. Selain

fungsinya sebagai rangka penguat ia juga berfungsi sebagai pembuka atraktor secara horizontal, pelampung bantu dan tempat menggantungkan substrat pelekatan telur. Rangka penutup dibuat kedap air dengan beberapa batang pipa pralon dan sambungan siku (L) dan T. (Sambungan L dan T masing- masing 4 buah) dibuat dengan bentuk persegi panjang dengan ukuran 100 x 100 sentimeter (Gambar 11 A dan C).

Gambar 11. Penutup dan Rangka Penutup 4. Pemberat

Pemberat berfungsi menenggelamkan frame rope bawah. Pemberat yang dipergunakan terbuat dari bahan semen cor bertulang dengan berat antara 3000-4000 gram sebanyak 4

buah. Pemberat diikatkan pada sambungan mata yang tersedia pada frame rope. Gambar 12 memperlihatkan pemberat yang dipergunakan pada atraktor cumi-cumi.

Gambar 12. Pemberat. 5. Media Pelekatan Telur (Substrat)

Media pelekatan telur adalah merupakan material tempat cumi-cumi menempelkan telur dalam atraktor cumi-cumi. Media pelekatan telur dibuat dalam 4 jenis material yang berbeda di antaranya adalah :

a. Substrat plastik tebal dengan ukuran 35 x 8 cm ketebalan 1,5 mm berwarna biru sebanyak 16 lembar, Gambar 13.1 b. Substrat papan tipis dengan ukuran 35 x 8 cm ketebalan 5

c. Substrat tali dengan ukuran 35 cm berdiamter 10 mm sebanyak 32 lembar Gambar 13.3

d. Substrat lembaran jaring dengan ukuran 50 x 8 mata, mesh size 2 inch Gambar 13.4.

Gambar 13. Substrat Plastik 1), Substrat Papan 2), Substrat Tali 3), Substrat Lembaran Jaring 4). Tampak dari Samping. 6. Tali Jangkar/Tali Pelampung/Tali Penghubung Antar Atraktor.

Atraktor dapat disambung satu dengan yang lainnya dengan menggunakan tali penghubung. Tali ini juga dapat berfungsi sebagai tali jangkar atau tali pelampung tanda. Jenis tali yang dipergunakan adalah Tali PE berdiameter 10 mm dengan panjang 10 meter.

Jenis jangkar yang digunakan adalah jangkar pasir/lumpur yang berat 10 kg. Berfungsi untuk menahan atraktor agar tetap diposisinya jika terjadi arus yang kuat.

8. Prosedur Pembuatan Atraktor Cumi-cumi

a. Mula-mula yang harus dibuat terlebih dahulu adalah frame rope atraktor (tiang utama) yang kedua ujungnya bersimpul mata

b. Pembuatan simpul mata dengan melipat ujung tali sesuai ukuran simpul yang diinginkan (ukuran simpul mata 5 cm), kemudian dililit dengan tali (monofilament)

c. Sebelum menyelesaikan simpul mata yang kedua, frame rope ini dimasukkan kedalam lubang pelampung atraktor. d. Kemudian perakitan frame rope atas dan mengikatnya pada

tiang utama tepat dileher sambungan mata.

e. Frame rope bawah diikatkan di tiang utama dibagian bawah, f. Pemasangan penutup atraktor diikatkan pada frame rope

bagian atas.

g. Tali penggantung atraktor diikat secara diagonal pada sambungan mata pada frame rope di bagian atas.

h. Selanjutnya atraktor digantung untuk memudahkan

i. Pemasangan tali-temali (tali pelampung tanda, tali jangkar, tali penghubung) sesuai kebutuhan. Selanjutnya atraktor siap untuk dioperasikan.

Ilustrasi pembuatan atraktor dapat dilihat pada daftar lampiran 4 dan bagian-bagian satu unit atraktor dapat dilihat pada Gambar 14.

Bahan dan material yang dipergunakan didalam pembuatan atraktor cumi-cumi adalah bahan-bahan yang mudah didapatkan dan tersedia banyak dipasaran dengan harga yang terjangkau. Jenis bahan, spesifikasi bahan, dimensi dan jumlah bahan pembuat atraktor cumi-cumi dapat dilihat pada daftar Lampiran 3.

A : Tali pelampung tanda/penghubung/jangkar B : Tali penggantung

C : Penutup Atraktor D : Rangka Penutup E : Pelampung Atraktor

F,H : Frame rope (bingkai atraktor) G : Substrat Tali (media pelekatan telur) I : Pemberat.

Gambar 14. Bagian-bagian Sebuah Atraktor Cumi-cumi. 2. Pengoperasian Atraktor Cumi-cumi

Atraktor cumi-cumi dioperasikan pada kedalaman 3-4 meter dari permukaan air laut. Penurunan atraktor berturut-turut dimulai dengan menurunkan pelampung tanda, atraktor 1, 2, 3, 4 dan jangkar. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 15. Atraktor cumi-cumi saling terikat dengan yang lainnya dan ditempatkan berdekatan dengan jarak kurang lebih 1 meter.

Keterangan Gambar :

1 : Atraktor yang sudah jadi, 2 : Penurunan atraktor,

3 : Atraktor yang telah berada dalam air

Gambar 15. Kegiatan Setting Atraktor Cumi-cumi

D. Interaksi Organisme yang Berasosiasi pada Atraktor Cumi-cumi

Dokumen terkait