• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Data Hasil belajar Keterampilan Berbahasa Indonesia Siswa yang Mengikuti Pembelajaran Model Teams Games Tournaments (TGT)

Dalam dokumen Abdul Munir 10A09014 (Halaman 185-196)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Data Hasil penelitian

3. Deskripsi Data Hasil belajar Keterampilan Berbahasa Indonesia Siswa yang Mengikuti Pembelajaran Model Teams Games Tournaments (TGT)

dan Jigsaw dengan Hasil belajar Tinggi

Pada bagian deskripsi data hasil belajar keterampilan berbahasa Indonesia siswa dengan hasil belajar tinggi, dibagi menjadi dua bagian, yaitu deskripsi data hasil belajar keterampilan berbahasa Indonesia siswa yang mengikuti model Teams Games Tournaments (TGT) dengan hasil belajar tinggi, dan (2) deskripsi data hasil belajar keterampilan berbahasa Indonesia siswa yang mengiktui model

Jigsaw dengan hasil belajar tinggi. Untuk lebih jelasnya kedua hal tersebut digambarkan pada Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 di bawah ini.

Tabel 4.8Skor Keterampilan Berbahasa Indonesia pada Kelompok Siswa yang Mengikuti Pembelajaran Model TGT dan Memiliki Hasil

Belajar Tinggi

No. A1B1 Zi f(zi) S(zi) fzi-szi

1 8 -1,3353 0,0870 0,26667 0,1796 2 8 -1,3353 0,0870 0,26667 0,1796 3 8 -1,3353 0,0870 0,26667 0,1796 4 8 -1,3353 0,0870 0,26667 0,1796 5 9 -0,0835 0,4365 0,6 0,1635 6 9 -0,0835 0,4365 0,6 0,1635 7 9 -0,0835 0,4365 0,6 0,1635 8 9 -0,0835 0,4365 0,6 0,1635 9 9 -0,0835 0,4365 0,6 0,1635 10 10 1,1684 0,8507 1 0,1493 11 10 1,1684 0,8507 1 0,1493 12 10 1,1684 0,8507 1 0,1493 13 10 1,1684 0,8507 1 0,1493 14 10 1,1684 0,8507 1 0,1493 15 10 1,1684 0,8507 1 0,1493

Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh L0 = 0,1796

Berdasarkan data di atas, maka dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Hipotesis

H0 = Data berdistribusi normal H1 = Data berdistribusi tidak normal 2. Menentukan harga L0

Diketehui:

a. Data x1,x2,…..,xn dijadikan bilangan baku z1,z2,…..,zn dengan menggunakan rumus:

zi= xi−Xs̅ Keterangan:

zi = bilangan baku x̅ = rata-rata

s = simpangan baku sampel

b. Setiap bilangan baku dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, dihitung peluangnya F(zi) = P(z≤zi).

c. Selanjutnya dihitung proporsi z1,z2,…..,zn yang lebih kecil atau sama dengan zi jika proposisi ini dinyatakan oleh S(zi)

𝑆(𝑧𝑖) =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎𝑧1,𝑧2,, … . . , 𝑧𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤ 𝑧𝑖 𝑛

d. Hitung selisih F(zi) – S(zi), kemudian tentukan harga mutlaknya e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut atau harga L0 3. Menentukan harga L tabel

Dari tabel uji Liliefors, untuk n = 15 dan taraf signifikan α = 0,05 diperoleh L tabel = 0,22

4. Pengujian

Terima H0 jika L0< L tabel 5. Kesimpulan

Jika L0< L tabel yakni 0,1796 <0,22, maka H0 diterima pada taraf signifikan α = 0,05. Oleh karena itu, disimpulkan bahwadata keterampilan berbahasa Indonesia pada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran model Teams Games Tournaments(TGT)dan memiliki hasil belajar yang tinggi berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujiannya di atas, maka berikut ini dikemukakan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model Teams

Games Tournaments(TGT) menunjukkan hasil belajar yang tinggi dengan kompetensi atau kemampuan siswa yang sama atau hampir sama untuk keterampilan berbahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Inpres Tetebatu Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Selanjutnya, untuk melihat skor keterampilan berbahasa Indonesia pada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw dan memiliki hasil belajar tinggi ditunjukan melalui Tabel 4.9 di bawah ini.

Tabel 4.9Skor Keterampilan Berbahasa Indonesia pada Kelompok Siswa yang Mengikuti Pembelajaran Model Jigsaw dan Memiliki Hasil belajar yang Tinggi

No A2B1 Zi f(zi) S(zi) fzi-szi

1 7 -1,1346 0,1100 0,2667 0,1567 2 7 -1,1346 0,1100 0,2667 0,1567 3 7 -1,1346 0,1100 0,2667 0,1567 4 7 -1,1346 0,1100 0,2667 0,1567 5 8 -0,2837 0,3981 0,6000 0,2019 6 8 -0,2837 0,3981 0,6000 0,2019 7 8 -0,2837 0,3981 0,6000 0,2019 8 8 -0,2837 0,3981 0,6000 0,2019 Bersambung… Sambungan… 1 2 3 4 5 6 9 8 -0,2837 0,3981 0,6 0,2019 10 9 0,5673 0,7612 0,86667 0,1055 11 9 0,5673 0,7612 0,86667 0,1055 12 9 0,5673 0,7612 0,86667 0,1055 13 9 0,5673 0,7612 0,86667 0,1055 14 10 1,4183 0,9534 1 0,0466 15 10 1,4183 0,9534 1 0,0466

Berdasarkan data di atas, maka dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Hipotesis

H0 = Data berdistribusi normal H1 = Data berdistribusi tidak normal 2. Menentukan harga L0

Diketahui:

a. Data x1,x2,…..,xndijadikan bilangan baku z1,z2,…..,zndengan menggunakan rumus:

zi= xi−Xs̅ Keterangan:

zi = bilangan baku x̅ = rata-rata

s = simpangan baku sampel

b. Setiap bilangan baku dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, dihitung peluangnya F(zi) = P(z≤zi).

c. Selanjutnya dihitung proporsi z1,z2,…..,zn yang lebih kecil atau sama dengan zi jika proposisi ini dinyatakan oleh S(zi)

𝑆(𝑧𝑖) =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎𝑧1,𝑧2,, … . . , 𝑧𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤ 𝑧𝑖 𝑛

d. Hitung selisih F(zi) – S(zi), kemudian tentukan harga mutlaknya e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut atau harga L0

Dari tabel uji Liliefors, untuk n = 15 dan taraf signifikan α = 0,05 diperoleh L

tabel = 0,22 4. Pengujian

Terima H0 jika L0< L table 5. Kesimpulan

Jika L0< L tabel yakni 0,2019 <0,22, maka H0 diterima pada taraf signifikan α = 0,05. Oleh karena itu,disimpulkan bahwadata keterampilan berbahasa Indonesia pada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran model Jigsaw dan

memiliki hasil belajar yang tinggi berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil pengujian dari data di atas, maka disimpulkan bahwa keterampilan berbahasa Indonesia pada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw dan memiliki hasil belajar yang tinggi berdistribusi normal. Hal ini berarti bahwa siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw mempunyai kompetensi atau kemampuan yang sama atau hampir sama untuk hasil belajar yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia. 4. Deskripsi Data Hasil belajar Keterampilan Berbahasa Indonesia Siswa

yang Mengikuti Pembelajaran Model Teams Games Tournaments (TGT) dan Jigsaw dengan Hasil Belajar Rendah

Pada bagian deskripsi data hasil belajar keterampilan berbahasa Indonesia siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Teams Games Tournaments (TGT) dan Jigsaw dengan hasil belajar rendah, akan disajikan dalam Tabel 4.10 yang berisi data hasil belajar keterampilan berbahasa Indonesia pada siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan model Teams Games Tournaments (TGT) dengan hasil rendah dan Tabel 4.11 berisi data hasil belajar keterampilan berbahasa Indonesia pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Jigsaw dengan hasil rendah seperti digambarkan di bawah ini.

Tabel 4.10 Skor Keterampilan Berbahasa Indonesia pada Kelompok Siswa yang Mengikuti Pembelajaran Model Teams Games

Tournaments dan Memiliki Hasil belajar yang Rendah

No A1B2 Zi f(zi) S(zi) fzi-szi

1 4 -1,3835 0,0740 0,2000 0,1260 2 4 -1,3835 0,0740 0,2000 0,1260 3 4 -1,3835 0,0740 0,2000 0,1260 4 5 -0,4402 0,3074 0,4667 0,1592 5 5 -0,4402 0,3074 0,4667 0,1592 6 5 -0,4402 0,3074 0,4667 0,1592 7 5 -0,4402 0,3074 0,4667 0,1592 8 6 0,5031 0,6701 0,8000 0,1299 9 6 0,5031 0,6701 0,8000 0,1299 10 6 0,5031 0,6701 0,8 0,1299 11 6 0,5031 0,6701 0,8 0,1299 12 6 0,5031 0,6701 0,8 0,1299 13 7 1,4464 0,9167 1 0,0833 14 7 1,4464 0,9167 1 0,0833 15 7 1,4464 0,9167 1 0,0833

Berdasarkan Tabel 4.14 diperoleh L0 = 0,1592

Berdasakan data di atas, maka dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1. Hipotesis

H0 = Data berdistribusi normal H1 = Data berdistribusi tidak normal 2. Menentukan harga L0

a. Data x1,x2,…..,xn dijadikan bilangan baku z1,z2,…..,zn dengan menggunakan rumus: zi= xi−Xs̅ Keterangan: zi = bilangan baku x̅ = rata-rata

s = simpangan baku sampel

b. Setiap bilangan baku dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, dihitung peluangnya F(zi) = P(z≤zi).

c. Selanjutnya dihitung proporsi z1,z2,…..,zn yang lebih kecil atau sama dengan zi jika proposisi ini dinyatakan oleh S(zi)

𝑆(𝑧𝑖) =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑧1,𝑧2,, … . . , 𝑧𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤ 𝑧𝑖 𝑛

d. Hitung selisih F(zi) – S(zi), kemudian tentukan harga mutlaknya

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut atau harga L0

3. Menentukan harga L tabel

Dari tabel uji Liliefors, untuk n = 15 dan taraf signifikan α = 0,05 diperoleh L tabel = 0,22

4. Pengujian

Terima H0 jika L0< L table 5. Kesimpulan

Jika L0< L tabel yakni 0,1592 <0,22, maka H0 diterima pada taraf signifikan α = 0,05. Oleh karena itu, disimpulkan bahwadata keterampilan berbahasa Indonesia pada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran model Teams

Games Tournaments (TGT) dan memiliki hasil belajar yang rendah berdistribusi normal.

Berdasakan data di atas yang telah diuji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors, maka dikatakan bahwa keterampilan berbahasa Indonesia pada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran model Teams Games Tournaments(TGT) dan memiliki hasil belajar yang rendah berdistribusi normal. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan Teams Games Tournaments(TGT) mempunyai kemampuan atau kompetensi yang sama atau hampir sama dengan hasil belajar yang rendah.

Selanjutnya, untuk melihat gambaran skor keterampilan berbahasa Indonesia pada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran model Jigsaw dan memiliki

hasil belajar yang rendah, lihatlah pada Tabel 4.11 di bawah ini.

Tabel 4.11Skor Keterampilan Berbahasa Indonesia pada Kelompok Siswa yang Mengikuti Pembelajaran Model Jigsaw dan

Memiliki Hasil belajar yang Rendah

No. A2B2 Zi f(zi) S(zi) fzi-szi

1 3 -0,9428 0,1013 0,26667 0,1653 2 3 -0,9428 0,1013 0,26667 0,1653 3 3 -0,9428 0,1013 0,26667 0,1653 4 3 -0,9428 0,1013 0,26667 0,1653 5 4 0,4714 0,3750 0,53333 0,1583 6 4 0,4714 0,3750 0,53333 0,1583 7 4 0,4714 0,3750 0,53333 0,1583 8 4 0,4714 0,3750 0,53333 0,1583 9 5 1,8856 0,7379 0,86667 0,1287

10 5 1,8856 0,7379 0,86667 0,1287 11 5 1,8856 0,7379 0,86667 0,1287 12 5 1,8856 0,7379 0,86667 0,1287 13 5 1,8856 0,7379 0,86667 0,1287 14 6 3,2998 0,9444 1 0,0556 15 6 3,2998 0,9444 1 0,0556

Berdasarkan Tabel 4.16 diperoleh L0 = 0,1653

Berdasarkan data di atas, maka dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1. Hipotesis

H0 = Data berdistribusi normal H1 = Data berdistribusi tidak normal 2. Menentukan harga L0

Diketehui:

a. Data x1,x2,…..,xn dijadikan bilangan baku z1,z2,…..,zn dengan menggunakan rumus:

zi= xi−Xs̅

Keterangan:

zi = bilangan baku x̅ = rata-rata

s = simpangan baku sampel

b. Setiap bilangan baku dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, dihitung peluangnya F(zi) = P(z≤zi).

c. Selanjutnya dihitung proporsi z1,z2,…..,zn yang lebih kecil atau sama dengan zi jika proposisi ini dinyatakan oleh S(zi)

𝑆(𝑧𝑖) =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎𝑧1,𝑧2,, … . . , 𝑧𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤ 𝑧𝑖 𝑛

d. Hitung selisih F(zi) – S(zi), kemudian tentukan harga mutlaknya e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut atau harga L0 3. Menentukan harga L tabel

Dari tabel uji Liliefors, untuk n = 15 dan taraf signifikan α = 0,05 diperoleh L tabel = 0,22

4. Pengujian

Terima H0 jika L0< L tabel

5. Kesimpulan

Jika L0< L tabel yakni 0,1653 <0,22, maka H0 diterima pada taraf signifikan α = 0,05. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa data keterampilan berbahasa Indonesia pada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran model Jigsaw dan memiliki hasil belajar yang rendah berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil analisis data dengan pengujian normalitas dengan menggunakan uji Liliefors, dinyatakan bahwa keterampilan berbahasa Indonesia pada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran model Jigsaw dan memiliki hasil belajar yang rendah berdistribusi normal. Hal ini berarti bahwa kelompok siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw, mempunyai hasil belajar keterampilan berbahasa Indonesia dengan kemampuan atau kompetensi siswa yang sama atau hampir sama dengan hasil belajar rendah.

Berdasarkan data skor hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan Jigsaw yang telah dikemukakan di atas, baik kelompok siswa yang mempunyai hasil belajar keterampilan berbahasa Indonesia yang sama-sama tinggi maupun kelompok siswa yang mempunyai hasil belajar keterampilan berbahasa yang sama-sama rendah, maka dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui ada atau tidaknyapengaruh penggunaan kedua model pembelajaran itu (TGT dan Jigsaw) sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama

Dalam dokumen Abdul Munir 10A09014 (Halaman 185-196)