BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
G. Deskripsi dan Analisa Data Penerapan SMM ISO
Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada bab sebelumnya dijelaskan dalam penerapan SMM ISO
9001:2008 didasarkan pada konsep metodologi peningkatan terus-menerus
yang dikenal dengan PDCA (Plan-Do-Check-Act). Konsep ini telah dikenal dan digunakan oleh banyak organisasi di dunia demi tercapainya
operasional organisasi yang efektif, efisien, dan meningkat secara terus-
menerus. Sehingga bagi FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
menerapkan SMM ISO 9001:2008 akan mewujudkan tata kelola organisasi
yang lebih profesional dan adanya perubahan nyata dari segi mutu
pelayanan yang semakin berkualitas dan kepuasan pelanggan yang semakin
meningkat di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Peneliti akan menguraikan secara rinci mengenai penerapan SMM
ISO 9001:2008 di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui data yang
didapatkan dari wawancara langsung dengan beberapa informan yang
mengetahui tentang penerapan SMM ISO 9001:2008 di FEB UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Informan yang menjadi narasumber dalam penelitian
ini dari tingkat Rektorat, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Jakarta,
tingkat Fakultas, PPJM, dan tingkat Jurusan. Sehingga dapat diketahui
gambaran yang komprehensif mulai dari tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap pengawasan, dan tahap tindakan perbaikan sesuai
123
Selanjutnya, peneliti akan mengurangikan tahapan-tahapan tersebut
yang akan diuraikan pada sub bab selanjutnya. Adapun tahapan pertama
yaitu:
1. Tahap Perencanaan Penerapan SMM ISO 9001:2008
Sesuai dengan SK dekan awal mula diterapkannya SMM ISO
9001:2008 di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dimulai pada tahun
2012. Adanya SMM ISO 9001:2008 ini bertujuan untuk memperbaiki
manajemen organisasi, mutu pelayanan pendidikan, dan mutu
pelayanan administrasi akademik di lingkungan FEB UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ke arah yang semakin baik, yang harapannya ialah
dapat memberikan kepuasan optimal bagi pelanggan. Menerapkan
SMM ISO 9001:2008 adalah suatu keharusan dan menjadi kebutuhan
mendasar untuk mengelola lembaga secara berkualitas yang
berpedoman pada standar mutu yang diakui secara internasional.
Seperti yang dikemukakan oleh Dekan FEB UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si. Menurut beliau
keharusan menerapkan ISO 9001:2008 karena pertama minimal melek
manajemen, minimal orang belajar cara kerja yang menarik, lebih
efektif dan efisien dalam frame prinsip manajerial yang diatur.
Penjelasan lainnya bahwa fakultas harus diterapkan SMM ISO
9001:2008 seperti yang dikemukakan oleh Ade Suherlan, MM,. MBA
selaku pengurus PPJM tahun 2010. Beliau menjelaskan bahwa pertama,
124
memang ini lembaga pendidikan jelas, prosesnya kemudian inputnya, prosesnya maupun outputnya, harus terkontrol secara baik dari sisi mutu. Hal itu pasti dasar pemikirannya.
Masih dengan Ade Suherlan, MM,. MBA beliau menjelaskan,
kedua, standarisasi sistem manajemen mutu ini diperlukan untuk
mendapatkan pengakuan atau recognize dari lembaga di luar di institusi ini. Lembaga diluar FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta termasuk
masyarakat, lembaga asing, dan institusi-institusi yang terkait dengan
lembaga pendidikan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jadi FEB
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diakui secara mutunya tidak diragukan
lagi. Tidak perlu dilakukan pengecekan itu kepentingannya.
Lebih jauh Ade Suherlan, MM,. MBA menjelaskan, ketiga, ISO
diterapkan juga merespon kepentingan pasar karena dengan jaminan
mutu yang jelas dan jaminan mutu yang kredibel berdasarkan sertifikasi
yang diakui secara internasional. FEB sudah certified dengan lembaga yang kredibel seperti ISO tentunya kepercayaan masyarakat akan lebih
tinggi. Hal ini tujuan secara normatifnya.
Dalam hal pihak yang memiliki tugas untuk mempersiapkan dan
pelaksana utama untuk sertifikasi SMM ISO 9001:2008 di FEB UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta didapatkan informasi melalui hasil
wawancara langsung dengan Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Warek
II Bidang Administrasi Umum beliau menjelaskan pihak tersebut ialah
125
Mutu Fakultas, yang tidak ada di Fakultas lain. Sekarang baru ada
namanya Gugus Jaminan Mutu yang orangnya berasal dari lembaga
penjaminan mutu dan FEB sudah ada dari dulu.
PPJM masih sangat muda dibentuk di FEB, hal ini merupakan
jawaban atas tuntutan kualitas pendidikan yang diselenggarakan di
fakultas ini dan menjamin kepercayaan stakeholders yang berkelanjutan
sustainable. Upaya kerja keras dari pimpinan fakultas untuk mewujudkan fakultas yang mandiri, berkualitas, bertaraf internasional,
dann terlebih lagi mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk
mengemban amanat mencerdaskan kehidupan bangsa ini (Laporan
Kinerja PPJM, 2010).
Kemudian, dalam hal persiapan-persiapan yang dilakukan FEB
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk penerapan SMM ISO
9001:2008. Ade Suherlan, MM,. MBA selaku pengurus PPJM tahun
2010 menjelaskan proses-proses persiapan yang dilakukan untuk
mendapatkan sertifikasi ISO, pertama PPJM menyusun sesuai dengan
klausul-klausul menyusun dokumentasi, sistem dokumentasi yang
sesuai dengan klausul-klausul sesuai dengan program ISO. Tentunya
pada waktu awal penerapan ISO memang PPJM belum dianggap ahli
sehingga diperlukan pendamping dari konsultan yang berpengalaman di
bidang ISO. Kemudian, setelah menyelesaikan sistem dokumentasi
126
komitmen pimpinan, komitmen seluruh anggota organisasi. Hal ini
sudah ada di dalam ISO semua.
Lebih lanjut Ade Suherlan, MM,. MBA menjelaskan, dari
kriteria-kriteria tersebut kemudian fakultas terapkan, penerapan ini kan
minimal 3 bulan setelah itu baru PPJM mulai audit internal dengan
penerapan sistem ini, setelah audit internal yang namanya review, ada namanya rapat tinjauan manajemen. Setelah itu, baru FEB bisa
memanggil badan sertifikasi, badan sertifikasi adalah lembaga yang
kredibel yang sudah memiliki ijin dan seterusnya di bidang sertifikasi
ISO. Di dunia sudah banyak lembaga sertifikasi contohnya di
Indonesia, misal Sucofindo yang sudah mendapatkan, ada SGS
misalnya dari Swiss, banyak lembaga yang bisa mensertifikasi ISO.
Lebih jauh lagi masih dengan pengurus PPJM tahun 2010
menjelaskan, lembaga ini adalah lembaga-lembaga sebagai lembaga
sertifikasi, Lembaga sertifikasi ISO yang melakukan audit pada fakultas
yang disebut sebagai audit eksternal. Tugas yang dilakukan lembaga
sertifikasi ISO adalah untuk menentukan layak atau tidak institusi FEB
diberikan sertifikasi ISO. Kemudian, setelah Sucofindo menilai
misalnya layak, baru dikeluarkan sertifikasi ISO dan harus secara
berkelanjutan diterapkan oleh organisasi dan setiap minimal 1 tahun
sekali akan diaudit yang FEB sebut dengan Surveillance Audit hal ini dari lembaga eksternalnya untuk mengontrol dan memastikan bahwa
127
Berkat kerja keras segenap sivitas akademika FEB UIN Syarif
Hidayatullah pada tanggal 2 Januari 2013 FEB UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta telah mengantongi sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM)
ISO 9001:2008.
Berdasarkan paparan di atas dapat dijelaskan bahwa FEB UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta memutuskan untuk mengadopsi suatu
standar SMM ISO 9001:2008 pada tahun 2012. Langkah awal yang
dilakukan adalah dengan membentuk lembaga penjaminan mutu
fakultas. Lembaga penjaminan mutu fakultas yang dibentuk di FEB
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan lembaga penjaminan mutu
yang pertama kali ada di tingkatan fakultas UIN Jakarta.
Disinilah peran perencanaan SMM ISO 9001:2008 di FEB UIN
Jakarta, agar terciptanya peningkatan mutu pelayanan dan kepuasan
pelanggan terlebih dahulu menetapkan kelompok kerja yang memiliki
kewenangan khusus untuk memantau dan mengendalikan kualitas
penyelenggaraan pendidikan di FEB UIN Jakarta.
Dalam hal kelompok kerja yang mempersiapkan sertifikasi dan
penerapan SMM ISO 9001:2008 di FEB UIN Jakarta berlangsung
dengan konsisten dan berkesinambungan, yaitu: dekanat, PPJM serta
dibantu oleh konsultan dari Sucofindo.
Mendapatkan sertifikasi SMM ISO 9001:2008 bukanlah proses
akhir tidak secara otomatis institusi menjadi bermutu, namun dengan
128
yang lebih baik. Penerapan SMM ISO 9001:2008 merupakan awal
untuk mempercepat perubahan layanan pendidikan yang lebih bermutu.
Sehingga terjadi perubahan mulai dari input, proses dan output
pendidikan yang lebih baik.
2. Tahap Pelaksanaan Penerapan SMM ISO 9001:2008
Setelah tahapan perencanaan, tahap selanjutnya ialah tahap
pelaksanaan SMM ISO 9001:2008, tahap ini sangat penting mengingat
berhasil atau tidaknya SMM ISO 9001:2008 sangat memerlukan
partisipasi aktif dari seluruh tingkatan organisasi. Langkah pertama
yang dilakukan untuk pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 memerlukan
komitmen dari seluruh tingkatan organisasi.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Dekan FEB UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si beliau menjelaskan
bahwa, SMM ISO 9001:2008 sumbunya adalah komitmen. Komitmen
untuk berubah, komitmen untuk bekerja secara efektif dan efisien, dan
komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang ada di ISO 9001.
Tanpa hal ini tidak mungkin ada perubahan.
Selanjutnya, SMM ISO 9001:2008 ini perlu diperkenalkan kepada
seluruh tingkatan organisasi. SMM ISO 9001:2008 dengan mengenal
SMM ISO 9001:2008 maka akan terciptanya kesamaan tujuan dari top management hingga ke low management. Gaspersz (2012:7) menjelaskan menetapkan partisipasi karyawan dan pelatihan dalam
129
sistem tahap ini akan sangat menjadi sangat penting untuk keberhasilan
dan efisiensi dari sistem-sistem manajemen yang diterapkan.
Dari hasil wawancara dengan pengurus PPJM tahun 2010 Ade
Suherlan, MM,. MBA tentang sosialisasi SMM ISO 9001:2008 beliau
menjelaskan bahwa PPJM sering mensosialisasikan pada setiap
kesempatan terkait dengan penerapan ISO pada rapat-rapat pimpinan,
rapat dosen, rapat-rapat dengan staf ataupun yang memang sengaja,
pertemuan yang sengaja dibuat untuk mensosialisasikan ISO.
Penerapan ISO termasuk kalau program edukasinya dengan program
training pelatihan, misalnya pelatihan auditor mutu internal. Kemudian,
sosialisasi tentang klausul-klausul ISO, hal ini yang sering PPJM
lakukan.
Masih dalam hal sosialisasi Zuhairan Yunmi Yunan, SE., M.Sc
selaku pengurus PPJM tahun 2010 beliau menjelaskan, sampai sekarang
pun belum familiar karena tergantung dari job description masing- masing, proses learning by doing, kemudian di ISO ada ISO
Awaraness, training audit, audit internal, dan lain sebagainya. Hal tersebutlah yang PPJM bisa lakukan dan PPJM berikan pemahaman ke
segenap sivitas akademika. Tidak semua mengerti ISO tetapi paling
tidak untuk bidangnya masing-masing pegawai memahami apa yang
harus dilakukan.
Penjelasan lainnya dalam hal sosialisasi SMM ISO 9001:2008
130
menjelaskan, sudah disosialisasikan tetapi orang datang yang baru,
dosen yang baru dan mahasiswa yang baru. Hal ini yang harus terus
menerus disosialisasikan.
Dalam hal sosialisasi peneliti mendapatkan informasi yang
diperoleh dari wawancara langsung dengan M. Hartana I Putra SE.,
M.Si selaku dosen jurusan IESP beliau menjelaskan, sosialisasi tentang
ISO sudah dilakukan, tetapi saya tidak bisa mengikuti sosialisasi karena
ada keperluan.
Masih dalam hal sosialisasi menurut Hepi Prayudiawan SE., Ak,
MM selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi beliau menjelaskan, kalau Ka
Prodi dan Sekretaris Prodi sudah diadakan, tetapi kalau ke dosen belum.
Dari paparan informan diatas, dapat diketahui bahwa sosialisasi
SMM ISO 9001:2008 sudah dilaksanakan oleh fakultas, namun dari
keterangan informan di atas dapat diketahui sosialisasi SMM ISO
9001:2008 masih belum merata seperti SDM yang baru, dosen dan staf
yang lama masih terdapat beberapa yang belum mengikuti sosialisasi
SMM ISO 9001:2008.
Sosialisasi harus terus-menerus dilaksanakan fakultas dan turut
mengajak seluruh tingkatan organisasi baik SDM yang baru dan SDM
yang lama, ketika SMM ISO 9001:2008 disosialisasikan dan dipahami
secara utuh oleh seluruh tingkatan organisasi maka seluruh tingkatan
organisasi mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencapai
131
Sementara itu, untuk dapat melaksanakan sistem manajemen
mutu dengan optimal, organisasi harus menjamin bahwa organisasi
memiliki ketersediaan sumber daya yang cukup. Sumber daya
mencakup SDM, fasilitas, informasi, dan keuangan. Terkait dengan
kesiapan sumber daya FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta didalam
pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 menurut Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
selaku Warek II Bidang Administrasi Umum, beliau menjelaskan
sebenarnya siap tetapi cara kerjanya yang belum siap jadi mapping
kerjanya antara Tupoksi bagaimana fakultas mengawasnya. Orang ini
mengerjakan ini, harusnya begini, bagaimana mengawasnya? Belum
ada, hal ini yang masih belum siap.
Dalam hal sarana dan prasana FEB untuk penyelenggaraan
program-program untuk mewujudkan visi, misi, dan mencapai tujuan
FEB terdapat ruang kegiatan seperti : ruang kuliah umum, ruang kuliah
khusus, ruang seminar/pertemuan ilmiah, ruang diskusi terbatas, ruang
sidang ujian (komprehensif), ruang serbaguna (auditorium), ruang lobi,
laboratorium, ruang perkantoran (untuk staf), ruang kerja dosen di tiap
jurusan, ruang kerja senat fakultas, ruang kerja pimpinan fakultas,
jurusan, dan program studi, ruang kerja unit non-struktural, ruang kerja
pejabat administrasi (biro, bagian, dan subbagian), tersedia ruang rapat
pimpinan fakultas, dan ruang rapat dosen (Buku Standar Mutu FEB,
132
Selain itu terdapat ruang perpustakaan fakultas, komputer dan
pendukung pembelajaran dan penelitian, website dan hotspot, tempat ibadah, balai kesehatan, toilet, tempat pembuangan sampah sementara,
kendaraan operasional, parkir mobil, parkir motor, pos keamanan,
kantin dan kafetaria, toko buku, alat tulis, dan fotocopy (Buku Standar Mutu FEB, 2010).
Sementara itu, dalam hal pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 di
FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta peneliti mendapatkan informasi
bahwa SMM ISO 9001:2008 di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
masih belum terintegrasi masih berjalan sendiri-sendiri, sebagaimana
yang diungkapkan Dr. Sururin, M.Ag selaku ketua LPM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta beliau menjelaskan, sebelum dan sampai sekarang
masih berjalan sendiri-sendiri.
Lebih lanjut ketua LPM UIN Jakarta menjelaskan, Pada awalnya
FITK yang pertama kali mendapatkan sertifikasi ISO sejak tahun 2007
sudah mulai menerapkan ISO. Sementara FEB, FST, dan FDI masih
mandiri masih berjalan sendiri-sendiri artinya belum terintegrasi karena
fakultas punya kepentingannya masing-masing dan fakultas ingin
memiliki sistem yang bagus dan diakui secara internasional dan lain
sebagainya tentu dapat membantu. Tetapi, dalam kenyataannya semua
masih belum terlaksana. Ada standar internasional yang belum bisa
133
ganti, kemarin yang sudah pintar ISO sudah pindah dimutasi sekarang,
hal itu sudah berbeda masalahnya.
Lebih lanjut ketua LPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menjelaskan, kalau ditanya tentang FEB, FST, dan FDI sementara ini
masih berjalan sendiri-sendiri tetapi kemarin di akhir bulan Agustus
tanggal 20 agustus, LPM melakukan rapat tinjauan manajemen RTM
nah ini didahului oleh Rapim yang dipimpin oleh rektorat dan semua
dekan diundang. LPM menyampaikan ISO yang di fakultas akan
diperluas ruang lingkupnya. ISO yang ada di fakultas akan terintegrasi
di dalam satu sistem besar yang ada di UIN.
Masih dengan ketua LPM UIN Jakarta menjelaskan, jadi selama
ini rektorat berjalan sendiri dengan berbagai unit yang ada di rektorat
nanti fakultas berjalan sendiri ini yang digunakan mungkin konsultan
yang berbeda formatnya mungkin bisa jadi berbeda padahal tujuannya
sama. Di tarbiyah bisa jadi tidak sama karena di tarbiyah jumlah SOP
mencapai ratusan berbeda dengan FEB dan FST SOPnya mungkin tidak
sampai ratusan. Di FITK kira-kira apa yang akan terjadi terlebih dahulu
sudah disusun SOPnya, semua unit memiliki SOP masing-masing. Jadi
jika pertanyaannya bagaimana LPM memberikan pembinaan, selama
ini masih belum terintegrasi. Insyaallah setelah LPM punya GJM
(Gugus Jaminan Mutu), akhir bulan agustus LPM mengajukan GJM
(Gugus Jaminan Mutu) jadi nanti GJM merupakan personil GJM yang
134
Kemudian, dalam hal pelaksanaan ISO tidak bisa unit-unit
dibawah rektorat berjalan sendiri-sendiri seperti yang dijelaskan oleh
Ramdani Miftah, M.Pd selaku Koordinator Pengembangan Dokumen
dan Instrumen ISO LPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beliau
menjelaskan, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, jadi ISO terutama di
UIN, ISO tidak bisa berjalan sendiri-sendiri masing-masing fakultas
karena dengan begitu akan berbeda, dengan konsultan yang berbeda
ISO akan berbeda nanti pengimplementasiannya. Misalnya jenis
SOPnya akan berbeda.
Masih dengan Ramdani Miftah, M.Pd menjelaskan, maka rencana
UIN seperti yang dikatakan Ibu Sururin tahun 2016 nanti akan
terintegrasi, jadi sampai sekarang rektorat masih mencari model mana
yang tepat untuk diterapkan ke fakultas-fakultas lain yang belum ISO.
Maka nanti ada workshop SOP itu, workshop SOP untuk mencari model mana yang tepat untuk diterapkan ke fakultas-Fakultas yang belum
ISO. Jadi sementara sekarang ini yang sudah ISO semua unit yang ada
di rektorat ditambah 4 fakultas itu FITK, FEB, FDI dan FST jadi yang
lainnya belum dan menurut Prof Abdul Hamid mengatakan bahwa UIN
kalau mau ISO jangan hanya kepalanya saja, ini kan seolah-olah
kepalanya saja di rektorat tetapi fakultas-fakultas belum. Maka nanti ke
depan semua fakultas-fakultas harus sudah ISO.
Lebih lanjut koordinator dokumen dan instrumen ISO LPM UIN
135
yang tepat, model tersebut diambil dari 4 fakultas yang sudah ISO,
kemudian merumuskan bersama dari masing-masing fakultas, 4
fakultas tersebut presentasi seperti apa implementasi ISO di fakultas
masing-masing. Setelah rapat maka dirumuskan mana model yang
tepat, kalau misalnya model FEB dipandang lebih tepat lebih sederhana,
mungkin model FEB yang akan disebarkan ke fakultas-fakultas atau
mungkin model pada FEB ada kekurangan sedikit mungkin ada
tambahan dari FITK, FST, dan FDI.
Lebih jauh lagi Ramdani Miftah, M.Pd menjelaskan, intinya akan
mencari model dan modelnya belum LPM dapat karena LPM belum
merumuskan bersama-sama fakultas yang sudah ISO, kalau sudah jadi
mau tidak mau FEB harus menerapkan model yang sudah ditetapkan,
ada proses sertifikasinya nanti semua fakultas ini menjadi ruang lingkup
ISO, ruang lingkup sertifikasi jadi tidak sendiri-sendiri. FITK proses
Sucofindo sertifikasi, FEB proses Sucofindo sertifikasi, nanti semua
fakultas masuk ke ruang lingkup nah nanti ketika audit menggunakan
sampel fakultas, misalnya nanti diaudit bagian kedokteran atau
psikologi, nanti ketika diaudit semua unit di UIN mendapatkan
sertifikasi ISO.
Mengenai Gugus Jaminan Mutu berdasarkan Surat Keputusan
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor : 509 Tahun 2015
136
Hidayatullah Jakarta ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Agustus
2015, memutuskan :
Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA TENTANG
PEMBENTUKAN GUGUS JAMINAN MUTU
FAKULTAS UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
KESATU : Membentuk Gugus Jaminan Mutu Fakultas yang
melaksanakan tugas:
1. Penyiap persyaratan pemenuhan
klausul/kriteria/standar mutu fakultas;
2. Pemproses pencapaian mutu nilai tambah;
3. Peningkatan efektivitas;
4. Pengukur dan pengevaluasi proses.;
KEDUA : Gugus Jaminan Mutu Fakultas melaksanakan tugas
dan berkoordinasi dengan Lembaga Penjaminan
Mutu;
KETIGA : Koordinator Gugus Jaminan Mutu Fakultas
dipimpin oleh seorang Koordinator yang diusulkan
oleh Fakultas dan diangkat oleh Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta;
137
Selanjutnya, dalam hal Koordinator Gugus Jaminan Mutu
Fakultas berdasarkan Surat Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta nomor : 510 Tahun 2015, memutuskan :
Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA TENTANG
KOORDINATOR GUGUS JAMINAN MUTU
FAKULTAS UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
KESATU : Mengangkat mereka yang namanya tersebut dalam
Lampiran Keputusan yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini sebagai Koordinator
Gugus Jaminan Mutu Fakultas;
KEDUA : Koordinator Gugus Jaminan Mutu Fakultas
melaksanakan tugas dan berkoordinasi dengan
Lembaga Penjaminan Mutu;
KETIGA : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan s.d.
tanggal 31 Agustus 2016.
Selanjutnya, lampiran keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah
138
Tabel 4.28
Koordinator Gugus Jaminan Mutu Fakultas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
NO NAMA FAKULTAS
1. Dra. Siti Khadijah, M.Ag. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
2. Amir Fadhillah, M.Si. Adab dan Humaniora
3. Rosmaria Syafariyah Widjayanti, SS.,
M.Si. Ushuluddin
4. Dr, Supriyadi Ahmad, MA. Syariah dan Hukum
5. Ahmad Zaky, M.Si. Dakwah dan Ilmu Komunikasi
6. Yuli Yasin, MA. Dirasat Islamiyah
7. Desi Yustari Muchtar, M.Psi. Psikologi
8. Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA. Ekonomi dan Bisnis 9. Hendra Bayu Suseno, M.Kom. Sains dan Teknologi
10. Waras Budi Utomo, M.K.M. Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan
11. M. Ardian Firnas, M.Si. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sumber : Data sekunder, 2015
Masih dalam hal pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 di FEB UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta didapatkan informasi melalui wawancara
langsung dengan Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA selaku ketua PPJM
beliau menjelaskan, kita mulai dari awal jadi mendidik orangnya yang
lebih penting lagi mengubah culture, mengubah culture kan tidak mudah, dari yang tidak tahu menjadi tahu, sudah mengetahui harus
dipraktekkan, sesudah dipraktekkan harus mendukung. Kalau sudah
mendukung seluruh tingkatan organisasi mengadakan perubahan
perbaikan dan masing-masing orang menjadi agen perubahan hal inilah
yang sedang PPJM tingkatkan terus. Mahasiswa ganti terus, dosen juga,
139
Masih dengan ketua PPJM, lihat saja proses kampus ini selalu
dinamis, penggantian ka prodi, wakil dekan, hal ini kan ada yang sudah
mengerti ada yang belum mengerti, kalau standar ini sudah berjalan,
yang tidak menjalankan itu artinya diharapkan mereka harus bisa
menjalankan yang menjadi bagian daripada job description, bagian