• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :

Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Wawancara ke :

PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSSIODRAMA SIKLUS II PERTEMUAN

B. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN : Menjadi pribadi yang percaya dir

4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :

 Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema menjadi pribadi yang percaya diri, siswa tampak mengikuti kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa.

 Di awal kegiatan layanan BKp, siswa terlihat bersemangat. Peneliti mengajak permainan untuk membuat suasana agar lebih akrab dan hangat. Permainan yang peneliti pilih adalah langkah kaki. Cara permainan tersebut adalah sebagai berikut:

4. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi. 5. Bila peneliti menyebut angka 1, maka siswa maju1 langkah. Bila

menyebut angka 3, maka 2 langkah ke kanan. Bila peneliti menyebut angka 4, maka 1 langkah ke kiri.

6. Peneliti memberikan instruksi secara acak, dan bila siswa salah melangkah maka membentuk kelompok terpisah didalam lingkaran.  Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk

membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk lebih mengakraban antar sesama siswa dan membangun rasa percaya diri. D. EVALUASI

1. Cara-cara Penilaian :

- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan. - Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan

dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat dan menyampaikan kesan yang dirasakan.

- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipaparkan, peneliti memberikan lembaran penilaian segera (laiseg) kepada masing-masing siswa.

2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :

- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.

- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya, siswa memahaminya.

- Dengan layanan informasi tentang menjadi pribadi yang percaya diri, siswa diharapkan menjadi pribadi yang penuh percaya diri dalam berteman di kelas.

- Setelah kegiatan layanann peneliti memberikan lembar laiseg. Peserta layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.

Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan dirinya.

E.ANALISIS HASIL PENILAIAN 1. Cara-cara penilaian :

- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran, serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi. - Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat

mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa mengenai materi layanan dan pemahaman tentang menjadi pribadi yang percaya diri.

2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :

- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan bisa mendidik siswa memiliki sikap percaya diri yang positif dan proporsional di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. - Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa

mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi yang berkaitan dengan kepercayaan diri di kelas.

F. TINDAK LANJUT

1. Cara-cara Tindak lanjut :

- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa terlihat lebih akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban dan mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya yang salah dalam melangkah, mereka semua tertawa dan menunjuk teman yang salah.

- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dan lebih percaya diri dan tidak memikiran kekurangan fisik yang dimilikinya.

2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :

- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap orang lain, menghargai orang lain.

Pati, 28 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS II PERTEMUAN 3

A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun

C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu Gabus Pati

D. Pertemuan : 4 (kedua) E. Lingkup pembicaraan :

1. Sifat topik : Topik tugas

2. Topik yang dibahas : Menjadi pribadi yang percaya diri

F. Anggota

Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw, dan VA.

G. Isi bahasan :

1. Membahas apa yang dimaksud dengan percaya diri? Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :

AF : Tampil apa adanya

IZ : Tidak takut tampil di depan orang lain LM : PD

PA : Berani tampil di depan banyak orang SM : Tidak takut salah

SP : Merasa mampu dengan dirinya Sw : Tidak minder

VA : Berani menunjukkan kemampuannya 2. Salah satu cara menumbuhkan rasa percaya diri

AF : Tidak memikirkan kekurangan IZ : Tampil modis, rapi

LM : Tidak takut gagal PA : Tidak takut salah

SP : Selalu optimis Sw : PD

VA : Berani menunjukkan kemampuan yang dimiliki G. Permainan : langkah kaki

Cara permainan langkah kaki adalah sebagai berikut:

1. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi.

2. Bila peneliti menyebut angka 1, maka siswa maju1 langkah. Bila peneliti menyebut angkan 2, maka mundur 1 langkah. Bila peneliti menyebut angka 3, maka 2 langkah ke kanan. Bila peneliti menyebut angka 4, maka 1

langkah ke kiri.

3. Peneliti memberikan instruksi secara acak, dan bila siswa salah melangkah maka membentuk kelompok terpisah didalam lingkaran.

H. Denah Duduk Peserta BKp :

PK AF IZ LM Sw PA SM VA SP

Lampiran 31

Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa Aspek Penelitian Siklus II Pertemuan 3 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap

Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari / tanggal : Ahad, 28 Juni 2015

Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati No Respon

den

Aspek yang diobservasi Jum lah Rata- rata Persen tase Kate gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 AF 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,0 80% B 2 IZ 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4,1 82% B 3 LM 3 3 3 3 4 5 3 3 3 4 34 3,4 68% B 4 PA 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 37 3,7 74% B 5 SM 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 32 3,2 64% C 6 SP 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 34 3,4 68% B 7 Sw 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 39 3,9 78% B 8 VA 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 39 3,9 78% B Jumlah 296 Rata-rata 37 Persentase 74% Kategori B

Kriteria Observasi Peneliti pada Aspek Penelitian

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)

4 34-41 68-83 Baik (B)

3 26-33 52-67 Cukup (C)

2 18-25 36-51 Kurang (K)

1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)

Keterangan aspek yang diamati yaitu:

1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab 2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan

3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian

4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam kebahagiaan

5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak menerima nasehat

6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih 7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan

8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain 9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat 10.Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan

Pati, 28 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

Lampiran 32

Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 3 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap Teman Sebaya

Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Ahad, 24Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Tahapan BKp Nama Siswa Catatan A F I Z L M P A S M S P S w V A I Tahap Pembentukan b. Perasaan diterima dan kekhusu’an dalam berdo’a. 5 5 3 4 3 4 4 5 Pada tahap pembentukan siswa cukup, baik dan sangat baik dalam aspek pembentukan

bimbingan kelompok dengan teknik

sosiodrama. c. Memahami arti,

tujuan dan asas bimbingan kelompok. 4 5 3 4 3 3 4 4 d. Memahami cara pelaksanaan bimbingan kelompok. 5 4 3 4 3 3 3 4 e. Memperkenalkan diri dan aktif dalam permainan. 5 5 3 4 3 4 4 4 f. Mensepakati waktu yang telah ditetapkan bersama. 4 4 3 4 3 4 4 4 II Tahap Peralihan b. Kesiapan untuk melanjutkan kegiatan bimbingan kelompok

4 4 3 3 3 4 4 4 Pada tahap peralihan siswa cukup dan baik dalam aspek kesiapan melanjutkan kegiatan dan memahami topik yang akan dibahas. c. Memahami topik

yang akan dibahas

Lampiran 32 Lanjutan No Tahapan BKp Nama Siswa Catatan A F I Z L M P A S M S P S w V A III Tahap Kegiatan

b. Kesungguhan mengikuti bimbingan kelompok

4 4 3 5 3 4 4 5 Pada tahap kegiatan siswa cukup, baik dan sangat baik dalam aspek kegiatan bimbingan kelompok teknik sosiodrama.

Dalam aspek

kesungguhan mengikuti bimbingan dua siswa sangat baik. dalam aspek aktif mengikuti selingan tiga siswa sangat baik. dalam aspek aktif dalam diskusi satu siswa sangat baik. c. Aktif dalam berpendapat 4 4 3 4 3 4 3 4 d. Memahami dan membahas topik 4 4 3 4 3 4 4 4 e. Aktif mengikuti selingan 5 5 3 4 3 4 3 5 f. Pemahaman peran 4 4 3 3 3 4 3 4 g. Pengambilan sikap 4 4 3 3 3 4 3 4 h. Aktif dalam diskusi 5 4 3 3 3 4 4 4 i. Memahami kesimpulan pembahasan topik 4 4 3 4 3 4 4 4 IV Tahap Pengakhiran b. Memahami bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan berakhir

4 4 4 4 4 4 4 4 Pada tahap pengakhiran siswa cukup dan baik

dalam aspek

pengakhiran. Dalam aspek menyampaikan kesan yang dirasakan dua siswa sangat baik. c. Aktif dalam proses

evaluasi

4 4 3 4 3 4 4 4 d. Ikut serta membahas

kegiatan lanjutan 4 4 3 4 3 3 3 3 e. Menyampaikan kesan dirasakan 5 4 3 3 3 4 4 5 f. Khusu’ berdo’a 4 4 4 4 4 4 4 4 Jumlah 86 84 62 75 62 86 74 83 612 Rata-rata 4,3 4,2 3,1 3,8 3,1 4,3 3,7 4,1 76,5 Perentase (%) 86 84 62 75 62 86 74 83 76% Kategori SB SB C B C SB B B B

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori 5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SB) 4 68 - 83 68 - 83 Baik (B) 3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C) 2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K) 1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK) Pati, 28 Juni 2015 Mengetahui, Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

Lampiran 33

Hasil Wawancara Peneliti terhadap Guru BK Setelah Siklus II Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama dalam Upaya Meningkatkan

Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari/tanggal : Ahad, 28 Juni 2015

Tempat : Ruang BK SMA IslamTuan Sokolangu Gabus Pati

Tujuan :Memperoleh informasi tentang peningkatan interaksi sosial terhadap teman sebaya siswa kelas X-A

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut pengamatan Ibu, bagaimana komunikasi siswa dengan teman sebaya di kelas X-A setelah pelaksanaan siklus II?

Menurut pengamatan saya, ada perkembangan lebih baik berkaitan dengan komunikasi siswa saya terhadap teman- temannya dalam mengikuti kegiatan bimbingan yang telah mbak laksanakan selama ini. Komunikasinya mereka jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Saya senang mbak mau membantu kami dalam menangani masalah yang berkaitan dengan interaksi sosial di kelas X-A ini.

2 Menurut pengamatan Ibu, bagaimana perilaku siswa terhadap teman sebaya di kelas X-A selama mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama?

Menurut pengamatan saya, mereka sudah banyak berubah. Anak-anak yang mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama yang mbak laksanakan sudah mulai terbuka dan terbangun komunikasi terhadap teman-temannya di kelas lebih baik. Saya mengamati perkembangan anak- anak yang pada awal kegiatan mereka malu- malu, saling diam meskipun terhadap temannya sendiri, sekarang mereka lebih ramah terhadap temannya. Setelah kegiatan mereka sudah mau bercanda ria sesama temannya. Saya berharap sikap dan prilaku mereeka yang sekarang sudah membaik, ini berdampak positif terhadap hasil belajar disekolah. Saya berharap dengan dimulai dari komunikasi dan perilaku yang positif akan berdampak positif pula dalam belajar mereka.

Lampiran 33 Lanjutan

No Pertanyaan Jawaban

3

Menurut pengamatan Ibu, bagaimana sosialisasi siswa terhadap teman sebaya di kelas X-A?

Menurut pengamatan saya, anak-anak sosialisasinya sudah bagus dibanding kemarin sebelum diadakan layanan bimbingan kelompok. Mereka terlihat lebih terbuka dan bersosialisasi terhadap sesama temannya. Mereka akhirnya memahami pentingnya sosialisasi terhadap sesama teman di kelas. Mereka memahami bahwa bersaing dalam prestasi tidak berarti saling menjaga jarak terhadap teman di kelas. 4 Menurut pengamatan Ibu,

bagaimana sikap siswa dalam mengahadapi kesulitan?

Saya rasa dalam mengahdapi kesulitan ada perubahan yang sanagt bagus. Dalam menghadapi kesulitan saya rasasudah berkembang lebih baik. Karena diantara anak-anak yang mengikuti bimbingan kelompok ini, ada yang sering panik dan kebingungan, saat menghadapi kesulitan. Alhamdulillah, saya rasa ini dampak positif dari mengikuti kegiatan akhirnya dia berani mengambil keputusan dan yakin pilihannya benar.

Pati, 28 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

Lampiran 34

Hasil Wawancara Peneliti terhadap Siswa Setelah Siklus II Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Hari/tanggal : Ahad, 28 Juni 2015

Responden : AF

Tempat : Ruang BK SMA IslamTuan Sokolangu Gabus Pati

Tujuan :Memperoleh informasi tentang peningkatan interaksi sosial terhadap teman sebaya siswa kelas X-A

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana anda

mengartikan pentingnya pertemanan di sekolah?

Menurut saya teman sangat penting dalam hidup saya. Terutama teman di kelas X-A di sekolah ini. Dengan memiliki banyak teman, kita akan mudah dalam belajar. Setelah mengikuti bimbingan kelompok dengan bermain peran ini, saya jadi tahu. Kita tidak boleh hanya membutuhkan teman saat butuh saja. Tapi kita harus saling memahami teman. Dengan memahami teman, teman juga akan memahami kita. Kalau kita baik terhadap teman, secara otomatis teman akan baik terhadap kita.

2 Menurut anda, bagaimana peran teman dalam belajar di sekolah atau dalam kehidupan sehari-hari?

Menurut saya, peran teman dalam belajar sangat penting. Bersama teman kita bisa belajar bersama. Agar kalau menghadapi kesulitan belajar bisa saling membantu. Saya rasa itu lebih baik dari pada belajar sendiri-sendiri. Saya berpikir bersaing dalam prestasi bukan berarti kita harus individu dalam belajar. Justru dengan beljar bersama teman, kalau kita mengahdapi kesulitan atau lupa ada teman yang membantu dan mengingatkan.

3 Bagaimana cara anda dalam bersosialisasi terhadap teman sebaya di kelas?

Setelah mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama ini, saya bertekad merubah sikap saya selama ini. Saya akan bersikap baik terhadap semua teman. Saya sadar cara bersosialisasi selama ini kurang tepat dan itu perlu saya perbaiki agar kedepannya saya lebih baik. terhadap teman kita harus bisa menjaga sikap dan prilaku. Dalam berbicara juga harus lebih hati-hati agar kita tiddak menyinggung dan menyakiti hati teman.

Lampiran 34 Lanjutan

No. Pertanyaan Jawaban

4. Bila anda mengalami

kesulitan dalam

berinteraksi sosial terhadap teman sebaya, hal apa yang akan Anda lakukan?

Saya berusaha untuk lebih bisa koreksi diri, apa yang salah pada diri saya. Saya sadar, saya kurang disenangi dalam pergaulan bersama teman-teman di kelas. Saya senang mendapatkan pengarahan dan akan menerapkan apa yang telah saya dapat dari bimbingan kelompok ini dalam kehidupan saya, misalnya: kurang peduli dengan kesedihan teman, membenci salah satu teman. Hal itu harus dihilangkan dari pikiran. Sehingga sesama teman kita saling menyayangi.

5. Menurut anda, apa saja

faktor penyebab

kurangmya interaksi sosial terhadap teman sebaya?

Menurut saya, faktor penyebab kurangnya interaksi sosial terhadap teman sebaya adalah dari diri orang itu sendiri, misalnya terlalu pendiam, tersinggungan, sombong, juga di sebabkan dari lingkungan tempat tinggal. Saya senang dengan kegiatn ini, saya berterima kasih diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dan mendapatkan pehamanan baru yang sangat bermanfaat bagi saya.

Kesimpulan / catatan :

Berdasarkan hasil wawancara setelah siklus II, dapat disimpulkan bahwa siswa sudah memahami pentingnya interaksi sosial terhadap teman sebaya di kelas. Siswa merasa senang mendapatkan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dan berusaha menerapkan pemahaman baru yang telah diperolehnya dalam bimbingan kelompok dalam kehidupan sehari-hari terhadap teman sebaya di kelas khususnya, di sekolah dan lingkungan tempat tinggal siswa.

Pati, 28 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

Dokumen terkait