• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kurniawati Munfaatun NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kurniawati Munfaatun NIY. 220098 NIM. 2011 31 101"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

DAFTAR NAMA SISWA ANGGOTA BIMBINGAN KELOMPOK KELAS X-A SMA ISLAM TUAN SOKOLANGU GABUS PATI

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

No. Nama Siswa NIM Jenis Kelamin

1 AF 1682 Laki-laki

2 IZ 1690 Laki-laki

3 LM 1692 Perempuan

4 PA 1699 Perempuan

5 SM 1707 Perempuan

6 SP 1708 Perempuan

7 Sw 1710 Perempuan

8 VA 1713 Perempuan

Pati, 22 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

(2)

Lampiran 2

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Siklus Waktu Pelaksanaan Materi Alokasi

Waktu Siklus I Pertemuan 1

Senin, 22 Juni 2015

Etika pergaulan dengan teman sebaya

45 menit Pertemuan 2

Selasa, 23 Juni 2015

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi

45menit Pertemuan 3

Rabu, 24 Juni 2015

Meningkatkan rasa percaya diri 45 menit Siklus II Pertemuan 1

Kamis, 25 Juni 2015

Tips membangun komunikasi yang efektif

45 menit Pertemuan 2

Sabtu, 27 Juni 2015

Cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya

45 menit Pertemuan 3

Ahad, 28 Juni 2015

Menjadi pribadi yang percaya diri 45 menit

Pati, 22 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

(3)

Lampiran 3

Hasil Wawancara Peneliti terhadap Wali Kelas X-A pada Pra Tindakan dalam UpayA Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di

Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari/tanggal : Kamis. 9 Maret 2015

Tempat : Ruang Guru SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati Tujuan :Memperoleh informasi tentang interaksi sosial siswa dengan

teman sebaya di kelas X-A

No. Pertanyaan Jawaban

1 Menurut pengamatan Ibu, bagaimana komunikasi antar siswa di kelas X-A ?

Menurut pengamatan saya sebagai wali kelas X-A. Memang ada sebagian siswa saya yang masih perlu mendapat perhatian dalam hal komunikasi terhadap teman sebaya. 2 Menurut pengamatan Ibu,

bagaimana sikap dann perilaku siswa terhadap teman sebaya di kelas X-A

Menurut pengamatan saya, perilaku siswa, secara umum lebih bayak lebih ke dirinya sendiri. Saya terkadang juga heran dengan siswa binaan saya. sudah sering saya tegur, jangan individualis, tapi ya..masih seperti itu juga.

3 Menurut pengamatan Ibu, bagaimna sikap siswa dalam memanfaatkan waktu belajar dan bermain?

Siswa kelas X-A secara umum rajin belajar. Waktu istirahatpun mereka manfaatkan untu belajar. Apalagi kalau habisistirahat ada

ulangan…rasaanya mereka tidak bergeser dari tempat duduk.

4 Menurut pengamatan Ibu, bagaimana sikap siswa saat mengahadapi kesulitan?

Nah itu, jujur saya katakana siswa kelas X-A bersaing dalam prestasi. Tapi kalau ternyata ulangan dapat nilai jelek.. mereka langsung down. Minder sama teman. dan anehnya temannya juga sering ngeldek temannya yang dapat nilai jelek.

5 Apa tindakan yang sudah pernah dilakukan untuk membantu siswa yang kurang berinteraksi sosial dengan teman sebayanya ?

(4)

Lampiran 3 Lanjutan

No. Pertanyaan Jawaban

Kesimpulan / catatan :

Berdasarkan hasil wawancara terhadap wali kelas pada pra siklus , peneliti menyimpulkan bahwa di kelas X-A interkasi sosial terhadap teman sebaya di kelas masih rendah. Antara lain sikap siswa yang sibuk dengan dirinya sendiri, suka mengejek saat temannya mendapat nilai jelek, tidak bisa memanfaatkan waktu beristirahat dengan baik, kurang peduli terhadap teman. Oleh karena itu, perlu mendapat layanan bimbingan dan konseling.

Pati, 9 Maret 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

(5)

Lampiran 4

Hasil Wawancara Peneliti terhadap Guru BK pada Pra Tindakan dalam UpayA Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari/tanggal : Kamis. 9 Maret 2015

Tempat : Ruang BK SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Tujuan :Memperoleh informasi tentang interaksi sosial siswa dengan teman sebaya di kelas X-A

No. Pertanyaan Jawaban

1 Menurut pengamatan Ibu,

bagaimana komunikasi antar siswa di kelas X-A ?

Menurut pengamatan saya ada sebagian yang sudah baik, ada yang cukup tapi memang ada beberapa anak yang masih perlu mendapat perhatian.

2 Menurut pengamatan Ibu, bagaimana sikap dann perilaku siswa terhadap teman sebaya di kelas X-A

Menurut pengamatan saya, sikap atau perilaku siswa, anak cenderung lebih ke dirinya sendiri. Maklum, mereka rata-rata anak pandai. 3 Menurut pengamatan Ibu, bagaimna

sikap siswa dalam memanfaatkan waktu belajar dan bermain?

Kalau soal belajar, tidak usah ditanya. Anak kelas X-A rajin belajar. Bahkan waktu istirahat, mereka jarang sekali keluar kelas untuk sekedar jajan. Kalaupun ada yang keluar kelas, mereka paling ke kantor TU atau ke perpustakaan.

4 Menurut pengamatan Ibu, bagaimana sikap siswa saat mengahadapi kesulitan?

Siswa kelas X-A memang bersaing. Saat ulangan mereka menegangkan. Apalagi kalau ada yang dapat nilai jelek, pasti akan jadi bahan ejekan teman. Misalnya dibiilang temannya

begini “pindah kelas IPS saja..” dan

(6)

Lampiran 4 Lanjutan

No. Pertanyaan Jawaban

5. Apa tindakan yang sudah pernah dilakukan untuk membantu siswa yang kurang berinteraksi sosial dengan teman sebayanya ?

Saya sudah pernah berupaya

menyelesaikann masalah tersebut, tapi ya belum begitu mengena ke anak. Karena setelah itu sikap mereka juga belum berubah. Masih saling

mengejek temannya. Bahkan di kelas X-A ada kecenderungan membentuk kelompok belajar terpisah, ya

meskipun maksudnya baik. Kesimpulan / catatan :

Berdasarkan hasil wawancara terhadap Guru BK pada pra siklus I , peneliti menyimpulkan bahwa di kelas X-A interkasi sosial terhadap teman sebaya di kelas masih rendah. Antara lain sikp siswa yang suka mengejek saat

temannya mendapat nilai jelek, tidak bisa memanfaatkan waktu belajar atau beristirahat, kurang peduli terhadap teman dan adanya kecenderungan membentuk kelompok belajar secara terpisah. Oleh karena itu, perlu mendapat layanan bimbingan dan konseling.

Pati, 9 Maret 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

(7)

Lampiran 5

Hasil Wawancara Peneliti terhadap Siswa pada Pra Tindakan dalam UpayaMeningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari/tanggal : Kamis. 9 Maret 2015 Responden : AF

Tempat : Ruang BK SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Tujuan : Memperoleh informasi tentang interaksi sosial siswa dengan teman sebaya di kelas X-A

No. Pertanyaan Jawaban

1 Sebagai seorang siswa, bagaimana anda mengartikan pentingnya pertemanan di sekolah?

Bagi saya teman itu ya penting, tapi kadang juga tidak begitu penting. Penting kalau teman mau kompak dan mendukung kita. Tidak penting kalau pada saat kita merasa butuh, tapi dia malah cuek sama kita. 2 Menurut anda, bagaimana peran

teman dalam belajar di sekolah atau juga dalam kehidupan sehari-hari?

Sebenarnya saya sangat

membutuhkan teman dalam belajar. Tapi, ya..di kelas ini. Anak-anak pada egois. Kalau ditanya soal pelajaran mereka pelit. Paling kalau mau menjelaskan ya sekedarnya saja.

3 Bagaimana cara anda dalam

bersosialisasi terhadap teman sebaya di sekolah?

Saya dalam pertemanan lebih memilih teman-teman yang

sependapat dengan saya. Saya paling cocok dengan teman sebangku IZ. Kalau dengan depan saya (AL) aku tidak suka. Dia itu kurang sepaham dengan saya. Kalau diajak diskusi dia mau menang sendiri. Sok pinter. Padahal biasa aja.

4 Bila Anda mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial terhadap teman sebaya, hal apa yang akan Anda lakukan?

Saya lebih cenderung dengan cara sedikit kasar. Misalnya begini “ He ditanya tidak jawab, tidak

mendengar ya?” Baru mereka mau

(8)

Lampiran 5 Lanjutan

No. Pertanyaan Jawaban

5. Menurut Anda, apa saja faktor penyebab kurangmya interaksi sosial terhadap teman sebaya?

Mungkin diantaranya kurang PD, takut tersangi dalam prestasi belajar, tidak bisa membagi waktu belajar, menganggap belajar dan prestasi segala-galanya, kurang pergaulan, tidak merasa butuh teman karena merasa sudah pandai.

Kesimpulan / catatan :

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa (AF), peneliti menyimpulkan bahwa di kelas X-A interkasi sosial terhadap teman sebaya masih sangat kurang. Hal tersebut terlihat dari informasi AF yang menyebutkan diantara teman-temannya masih kurang peduli, cederung sibuk dengan dirinya sendiri, susah dimintai penjelasan mata pelajaran, sibuk belajar meskipun saat jam istirahat. Oleh karena itu, perlu mendapat layanan bimbingan dan konseling.

Pati, 9 Maret 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

(9)

Lampiran 6

Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya pada Pra Siklus dalam Upaya Meningkatkan

Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Aspek Subjek Penelitian Jumlah

AF IZ LM PA SM SP Sw VA 1 Mampu bersedia menerima

tanggung jawab

3 3 2 3 1 3 2 3 20

2 Berpartisapasi, gembira dalam kegiataan

3 3 2 3 2 3 2 3 21

3 Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian

2 2 2 2 2 3 3 2 18

4 Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam kebahagiaan

2 2 2 2 2 2 3 2 17

5 Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak menerima nasihat

2 1 2 2 2 2 2 3 16

6 Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu shokhih

2 2 2 3 2 2 2 2 17

7 Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan kegagalan

2 2 2 3 2 3 2 1 17

8 Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada saatnya bermain

3 3 2 2 2 3 1 2 18

9 Dapat menunjukkan rasa kasih sayang secara tepat

1 1 1 3 1 3 2 1 13

(10)

Kreteria Penilaian Observasi terhadap Siswa Pra Siklus

Nilai Klasifikasi

Skor Kategori Diskriptif Kualitatif

5 42-50 Sangat Baik Siswa sangat baik dalam berinteraksi sosial terhadap teman sebaya

4 34-41 Baik Siswa baik berinteraksi sosial terhadap teman sebaya

3 26-33 Cukup Siswa cukup dalam berinteraksi sosial terhadap teman sebaya

2 18-25 Kurang Siswa kurang dalam berinteraksi sosial terhadap teman sebaya

1 10-17 Sangat Kurang Siswa sangat kurang dalam berinteraksi sosial terhadap teman sebaya

Pati, 22 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

(11)

Lampiran 7

DAFTAR HADIR

PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 1

Hari, Tanggal Layanan : Senin, 22 Juni 2015 Jenis layanan : Bimbingan Kelompok Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun

Pati, 22 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

(12)

Lampiran 8

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I – PERTEMUAN 1

A. Topik Permasalahan : Etika pergaulan dengan teman sebaya B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan E. Kompetensi yang ingin dicapai :

Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa: 1. Memahami tentang etika dalam berteman. 2. Memiliki sikap psitif dalam berteman.

3. Bertambah wawasan dalam etika hubungan dengan teman sebaya. F. Hasil yang ingin dicapai :

Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam berkomunikasi terhadap teman sebaya.

G. Sasaran Layanan :

8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. H. Uraian kegiatan :

No

. Tahapan

Kegiatan

Nilai Karakter

Peneliti Siswa

1. Pembentukan (5 menit)

a. Menyampaikan salam dan ucapan terima kasih serta

memimpin do’a

b.Menjelaskan arti tujuan, dan asas bimbingan

kelompok.

c. Menjelaskan cara pelaksanaan

Berpikir logis

(13)

d.Melaksnakan perkenalan dan permainan. kesiapan anggota untuk melanjutkan kegiatan.

b. Menjelaskan topik yang akan dibahas.

a.Kesiapan untuk

yang akan dibahas.

Jujur.

Menghargai. 3. Kegiatan

(30 menit)

a. Meminta anggota untuk memberikan tanggapan tentang topik yang akan dibahas.

b.Mengarahkan anggota untuk membahas topik yang dibahas. c. Membahas topik. d.Melaksanakan

selingan/permainn dan menciptakan kehangatan antar anggota.

e. Ketepatan pemilihan peran. f. Menjelaskan cara

pelaksanaan sosiodrama.

g. Memimpin diskusi setelah pelaksaan sosiodrama.

h.Menyimpulkan dan mengamati

pembahasan topik.

(14)

setiap anggota dalam pembahasan topik.

4. Pengakhiran (5 menit)

a. Menginformasikan bahwa kegiatan akan berakhir.

dirasakan selama kegiatan

e. Memimpin do’a

dan mengucapkan terima kasih.

a.Memahami bahwa kegiatan BKp akan berakhir.

b.Aktif dalam proses evaluasi.

sebaya.html diunduh hari Selasa, 16 September 2014 jam 14.48 WIB.

K. Pelaksanaan Layanan :

 Hari/tanggal : Senin, 22 Juni 2015  Pukul : 11.00 – 11.45 WIB  Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)

 Biaya : Mandiri

 Tempat : Ruang kegiatan siswa SMA Islam Tuan Sokolangu  Semester/tahun : 2 / 2015

L. Metode : Teknik sosiodrama

(15)

N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator) P. Rencana Penilaian :

1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung. Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan anggota.

2. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).

Q. Analisis :

1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan.

2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi dan tujuan layanan.

R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan kedua. S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:

 Himpunan data : a. Observasi b. Wawancara T. Catatan khusus :

Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.

Pati, 22 Juni 2015 Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

(16)

MATERI BIMBINGAN KELOMPOK SILKUS I PERTEMUAN 1

ETIK PERGAULANAN DENGAN TEMAN SEBAYA

Masalah pergaulan remaja dewasa ini sering menjadi topik pembicaraan, dan sekaligus menjadi sumber kerisauan, atau keprihatinan para orang tua, pendidik, dan semua pihak yang mempunyai kepedulian terhadap nasib masa depan generasi muda.

Dilihat dari kajian psikologis, pergaulan itu dipandang sebagai wahana untuk mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani (manusia), yaitu kebutuhan sosial, seperti :

1. Kebutuhan akan pengakuan sosial (need for affiliation)

2. Kebutuhan akan keterikatan (persaudaraan) dan cinta kasih (belongingness

and love needs)

3. Kebutuhan akan rasa aman, perlindungan (safety needs)

4. Kebutuhan akan kebebasan (independence)

5. Kebutuhan akan harga diri, hasrat untuk dihargai orang lain (self-esteem

needs)

Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam kelompok sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan remaja sebagai anggota kelompok tersebut, juga menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh negatif itu maksudnya, bahwa kelompok teman sebaya itu bisa menjadi racun bagi perkembangan remaja yaitu apabila pola perilaku para anggotanya tidak dilandasi moral, atau melecehkan norma agama, seperti : meminum minuman keras, kecanduan obat-obat terlarang (drug addiction), kriminalitas, sadisme, pacaran bebas (free love), dan bahkan free sex (samen leven atau kumpul kebo).

(17)

Munculnya peristiwa di atas, merupakan sisi gelap dari kondisi kehidupan modern yang kurang memedulikan nilai-nilai moral. Banyak manusia sudah terbius dengan kesenangan hidup duniawi dengan melecehkan (merendahkan) nilai hidup ukhrowi.

Bagi Anda remaja yang mempunyai keinginan untuk menjadi generasi yang memiliki kualitas pribadi yang mantap, cerdas, terampil, dan bermoral, maka dalam pergaulan berteman perlu memperhatikan etika atau norma-norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, yaitu norma agama. Di antara beberapa unsur etika yang perlu diperhatikan dalam pergaulan dengan teman sebaya itu, adalah :

1) Pilihlah teman yang berakhlak baik.

2) Bertemanlah dengan orang yang memiliki semangat belajar yang tinggi.

3) Kembangkanlah sikap saling membantu dan memberi saran dalam

kelompok Anda.

4) Kembangkanlah sikap saling menghormati dan menghargai di antara

teman kelompok.

5) Jauhkanlah sikap solidaritas semu (buta) di antara teman, seperti

solidaritas terhadap teman yang melakukan tawuran.

6) Hindarilah pola perilaku yang melawan norma agama (tidak bermoral)

7) Jadikanlah kelompok Anda itu sebagai wahana untuk belajar bersama,

seperti mendiskusikan pelajaran, tugas-tugas, atau pemecahan masalah, baik oleh pribadi masing-masing maupun bersama-sama

8) Apabila Anda sudah mempunyai kekasih jangan dinodai oleh perilaku

(18)

NASKAH SOSIODRAMA

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 1

A. Skenario Sosiodrama

1. Topik : Etika dalam pergaulan teman sebaya 2. Bidang Bimbinga : Pribadi dan sosial

3. Jenis layanan : Bimbingan Kelompok

4. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan dan pengentasan

5. Sasaran : AF siswa X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus 6. Tempat kegiatan : Ruang Kegiatan siswa

7. Waktu Pelaksanaan : Senin, 22 Juni 2015 B. Garis Besar Cerita

1. Eksposisi

Anto anak yang paling pandai di kelas X-A yang memiliki sifat Cerewet, suka usil. Warni memiliki latar belakang orang desa dari daerah pegunungan berkepribadian sederhana, pandai, pendiam, lugu, dan rajin. 2. Konflik

Warni dan Luvi sibuk mencatat materi pelajaran saat jam istirahat. Anto dan teman-temannya datang mengejek mereka yang dianggapnya sok pandai.

3. Komplikasi

Izza menahan temannya pulang, dan menghimbau agar sesama teman tidak boleh saling mengganggu. Anto dan teman-temannya marah dan menuduh Warni mengadukan ulah mereka kepada ketua kelas.

4. Klimaks

Anto dan teman-temannya merencanakan mengganggu Warni pada tugas biologi, tetapi ternyata salah sasaran.

5. Solusi

(19)

C. Pemain dan Peranan

Nama Peran Karakter/Watak

AF Anto Cerewet, suka usil, pandai IZ Izza Bertanggungjawab, tegas

Ketua kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus LM Luvi Pendiam, rajin belajar

Siswi kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus PA Putri Centil, cerewet

Siswi kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus SM Murti Cerewet, suka usil terhadap teman

Siswa kelasX-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus SP Yati Peduli, baik hati

Tidak punya teman duduk Sw Warni Pendiam, rajin, pandai

Menjadi teman duduk Yati

VA Vinky Cerewet, usil, suka mengganggu orang

Siswi kelas X-ASMA Islam Tuan Sokolangu Gabus

D. Rincian Adegan

Adegan 1

Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus terlihat sangat asik bercanda di jam istirahat. Hanya Warni dan Luvi yang terlihat tidak berbaur dengan teman-temannya. Warni sibuk memindahkan catatan ke buku Bahasa Indonesianya. Vinky dan Anto mendekati dan mengganggu Warni. Mereka mengejek Warni yang terlalu rajin. Warni hanya diam dan terus melanjutkan mencatat di buku. Anto si bintang kelas menantang taruhan adu kepandaian dengan Warni yang selalu belajar di kelas. Kemudian datang Yati menegur Vinky dan Anto yang mengganggu Warni.

Adegan 2

(20)

Adegan 3

Izza memperingatkan agar di dalam kelas saling menjaga ketentraman dalam belajar. Tidak saling mengganggu. Izza menghimbau teman-temannya lebih baik mempersiapkan diri untuk menghadapi UTS dengan belajar bersama dari pada saling mengganggu teman.

Adegan 4

Vinky mendorongnya hingga jatuh. Vinky menuduh Warni mengadu ke Izza tentang sikapnya selama ini. Warni dan Vinky bertengkar. Yati dan Luvi melihat pertengkaran mereka dan melerainya.

Adegan 5

Anto, Vinky, Putri, dan Murti merencanakan mengganggu Warni mengambil tugas biologi yang dibawa pagi itu berupa tanaman pot. Izza keluar kelas dan terkejut karena ternyata pot yang dibawanya sudah tidak ada tanamannya Guru Biologi marah dan meninggalkan kelas.

Adegan 6

Anto menghadap guru biologi kemudian berdiri di depan kelas mengakui bahwa dia yang melakukannya. Anto minta maaf telah melakukan kesalahan besar terhadap teman sendiri. Kemudian Anto memanggil Vinky, Murti, dan Putri maju. Mereka semua harus minta maaf dan bertanggungjawab bersama karena hal tersebut mereka yang merencanakan. Guru biologi tersenyum bangga dan mengangguk melihat sikap murid-muridnya. Suasana kelas berubah semua bertepuk tangan. Sejak saat itu mereka tidak berani mengganggu teman lagi mereka meyadari perbuatannya selama ini berakibat buruk pada diri mereka sendiri.

(21)

LAPORAN

PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING

A. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :

Etika Pergaulan dengan Teman Sebaya B. SPESIFIKASI KEGIATAN

1. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok 3. Jenis Kegiatan Pendukung : -

4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan 5. Fungsi Kegiatan Pendukung : -

6. Sasaran layanan : 8 Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

C. PELAKSANAAN LAYANAN

1. Hari, tanggal : Senis, 22 Juni 2015

2. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB

3. Tempat : Ruang kegiatan siswa 4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :

 Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema etika pergaulan dengan teman sebaya, siswa tampak mengikuti kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa.  Di awal kegiatan layanan BKp, Peserta Didik agak malu-malu. Hal

(22)

1. Siswa disuruh berbaris,siswa yang paling belakang diberikan selembar kertas yang berisi pesan singkat untuk disampaikan ke teman berikutnya. Begitu seterusnya sampai pada peserta terakhir. 2. Setelah semua peserta menerima pesan, peserta terakhir

mengucapkan pesan yang diterima dihadapan semua peserta. Dan peserta menyesuaikan kebenaran pesan. Dari masing-masing peserta saling mengoreksi siapa yang salaah dalam menerima dan menyampaikan pesan.

 Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk membangun keakraban antar sesame siswa.

D. EVALUASI

1. Cara-cara Penilaian :

- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan. - Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan

dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat dan menyampaikan kesan yang dirasakan.

- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg) kepada masing-masing siswa.

2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :

- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.

- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan tentang etika pergaulan dengan teman sebaya, siswa memahaminya. - Dengan layanan informasi tentang etika pergaulan dengan teman sebaya,

(23)

- Setelah kegiatan layanann Praktikan memberikan lembar laiseg. Peserta layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp. Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan dirinya.

E. ANALISIS HASIL PENILAIAN

1. Cara-cara penilaian :

- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran, serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi. - Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat

mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa mengenai materi layanan dan pemahaman tentang etika pergaulan dengan teman sebaya.

2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :

- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan bisa mendidik siswa untuk bisa beretika dalam pergaulan dengan teman sebaya di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.

- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi yang berkaitan dengan etika pergaulan dengan teman sebaya.

F. TINDAK LANJUT

1. Cara-cara Tindak lanjut :

- Observasi dan pengamatan siswa terlihat masih agak canggung dalam bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa masih saling menahan diri dalam bergaul. Hal ini terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat tidak adanya keakraban dan saling menjaga jarak satu sama lain.

- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap sesama teman sebaya di kelas.

(24)

2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :

- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap orang lain, menghargai orang lain.

Pati, 22 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

(25)

RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 1

A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun

C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu Gabus Pati

D. Pertemuan : 1 (pertama) E. Lingkup pembicaraan :

1. Sifat topik : Topik tugas

2. Topik yang dibahas : EtikaPergaulan dengan Teman Sebaya.

F. Anggota

Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw, dan VA.

G. Isi bahasan :

1. Membahas mengapa manusia perlu berhubungan dengan orang lain? Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :

AF : Karena manusia maskhluk sosial IZ : Manusia tidak bisa hidup sendiri LM : Makhluk sosial

PA : Karena manusia tidak mungkin bisa hidup seorang diri SM : Manusia makhkuk sosial

SP : Manusia satu dengan manusia lain saling membutuhkan Sw : Manusia tidak bisa hidup seorang diri

VA : Manusia tidak bisa hidup seorang diri

2. apa yang harus diperhatikan dalam pergaulan hidup bersama orang lain ( teman sebaya) ?

AF : Menjaga sopan santun IZ : Tahu etika pergaulan LM : Sopan santun

(26)

SM : Sopan santun terhadap orang lain

SP : Mengenal orang tersebut, menjaga etika pergaulan Sw : Menjaga etika, memahami orang lain

VA : Menjaga etika, memahami orang lain G. Permainan : Permainan Pesan berantai

Cara permainan pesan beratai adalah sebagai berikut:

1. Siswa disuruh berbaris,siswa yang paling belakang diberikan selembar kertas yang berisi pesan singkat untuk disampaikan ke teman berikutnya. Begitu seterusnya sampai pada peserta terakhir.

2. Setelah semua peserta menerima pesan, peserta terakhir mengucapkan pesan yang diterima dihadapan semua peserta. Dan peserta menyesuaikan kebenaran pesan. Dari masing-masing peserta saling mengoreksi siapa yang salaah dalam menerima dan menyampaikan pesan.

H. Denah Duduk Peserta BKp :

PK

IZ AF

SM LM

VA

PA

(27)

Lampiran 9

Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus I Pertemuan 1 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap

Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Senin, 22 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Respon den

Aspek yang diobservasi Jum lah

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)

4 34-41 68-83 Baik (B)

3 26-33 52-67 Cukup (C)

2 18-25 36-51 Kurang (K)

1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)

Keterangan aspek yang diamati yaitu:

1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab 2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan

3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian

4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam kebahagiaan

5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak menerima nasehat

6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih 7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan

(28)

8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain 9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat 10.Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan

Pati, 22 Juni 2015 Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

(29)

Lampiran 10

Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 1 dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Senin, 22 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Tahapan BKp I Tahap Pembentukan

f. Perasaan diterima

dan kekhusu’an

dalam berdo’a.

j. Mensepakati waktu

yang telah

ditetapkan bersama.

2 2 2 2 1 2 2 2

II Tahap Peralihan i. Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan bimbingan kelompok

2 2 2 3 2 3 2 2 Pada tahap peralihan siswa kurang memiliki kesiapan mengikuti bimbingan kelompok karena pertama kali mengikuti bimbingan. j. Memahami topik

yang akan dibahas

2 2 2 2 1 3 2 2 III Tahap Kegiatan

c. Kesungguhan mengikuti bimbingan

(30)

Lanjutan: Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa Siklus I

Pada tahap kegiatan anggota kelompok kurang aktif dalam berpendapat, kurang aktif mengikuti

permainan selingan dan kurang dalam l. Aktif mengikuti

selingan

IV Tahap Pengakhiran g. Memahami bahwa

kegiatan bimbingan kelompok akan berakhir

3 3 2 3 2 3 2 2 Pada tahap pengakhiran anggota kelompok kurang dalam evaluasi, membahas kegiatan lanjutan dan kurang dalam keberanian i. Ikut serta membahas

(31)

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori 5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SK)

4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)

3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)

2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)

1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)

Pati, 22 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd Kurniawati Munfaatun

(32)

Lampiran 11

DAFTAR HADIR

PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 2

Hari, Tanggal Layanan : Selasa, 23 Juni 2015 Jenis layanan : Bimbingan Kelompok Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun

Pati, 23 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

NIY. 220098 NIM. 2011 31 101

(33)

Lampiran 12

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I – PERTEMUAN 2

A. Topik Permasalahan : Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan E. Kompetensi yang ingin dicapai :

Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:

1. Memahami tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya.

2. Memiliki sikap berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya. 3. Bertambah wawasan cara berkomunikasi yang baik dengan teman

sebaya.

F. Hasil yang ingin dicapai :

Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam berkomunikasi yang baik terhadap teman sebaya di kelas.

G. Sasaran Layanan :

8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati yaitu AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,VA

H. Uraian kegiatan :

No. Tahapan Kegiatan Nilai

Karakter

Peneliti Siswa

1. Pembentukan (5 menit)

(34)

c.Menjelaskan cara pelaksanaan

bimbingan kelompok. d.Melaksnakan

perkenalan dan permainan (estafet gelang karet)

kesiapan anggota untuk melanjutkan kegiatan.

c. Menjelaskan topik yang akan dibahas.

a.Kesiapan untuk

a.Meminta anggota untuk memberikan tanggapan tentang topik yang akan dibahas.

b.Mengarahkan

anggota untuk membahas topik yang dibahas.

c.Membahas topik.

d.Melaksanakan selingan/permainn dan menciptakan kehangatan antar anggota.

e.Ketepatan pemilihan peran.

f.Menjelaskan cara pelaksanaan

sosiodrama.

(35)

h.Menyimpulkan dan mengamati

perkembangan setiap anggota dalam pembahasan topik.

4. Pengakhiran (5 menit)

a.Menginformasikan bahwa kegiatan akan berakhir.

b.Mengevaluasi pelaksanaan

kegiatan bimbingan kelompok.

c.Membahas kegiatan lanjutan.

d.Mempersilahkan anggota

menyampaikan

kesan yang

dirasakan selama kegiatan

Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta. K. Pelaksanaan Layanan :

 Hari/tanggal : Selasa, 23 Juni 2015  Pukul : 11.00 – 11.45 WIB  Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)

 Biaya : Mandiri

 Tempat : Ruang kegiatan siswa SMA Islam Tuan Sokolangu  Semester/tahun : 2 / 2015

L. Metode : Teknik sosiodrama

(36)

N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator) P. Rencana Penilaian :

1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung. Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan anggota.

3. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).

Q. Analisis :

1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan.

2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi dan tujuan layanan.

R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan ke empat. S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:

 Himpunan data : a. Observasi b. Wawancara T. Catatan khusus :

 Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.

 Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.

Pati, 23 Juni 2015 Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

(37)

MATERI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SILKUS I PERTEMUAN 2

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi”

Sebagai makhluk sosial komunikasi merupakan hal yang paling dekat dengan kita. Apa sebenarnya komunikasi itu? Kamunikasi dapat kita artikan sebagai berbagai pikiran, informasi, dan intelegensi. Segal bentuk aaktuvitas yang dilakukan seseorang dengan tujuan menyampaikan pesannya pada orang lain merupakan tujuan komunikasi.

Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kejernihan pesan, kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, poster tubuh dan penampilan fisik secara eksternal. Berikut adalah hal-hal yang harusdiperhatikan dalam berkomunikasi baik terhadap orang tua, teman sebaya, atau bahkan terhadap orang yang lebih muda dari kita.

1. Kontak mata

Seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk menciptaka kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicaratidak merasa diabaikan.

2. Ekspresi wajah

Wajah merupakan ekpresi kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Contoh: senyum mengungapkan keramah-tamahan, mengangkat alis mata menngungkapkan ekspresi heran. Semua emosi dan macam tingkahlaku manusia diekspresikan dalam emosi yang tergambar secara tiddak disadari melalui ekspresi wajah.

3. Poster tubuh

(38)

4. Penampilan fisik

Penampilan memiliki arti penting dalam menambah kesan. Orang yang berbusanasesuai dengan struktur tubuh mereka Nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan membuat dampak positif pada proses komunikasi. Maka alangkah baiknya kita memperhatikan penampilan fisik dan berbusana sesuai dengan tempat, waktu dan kegiatan yang akan kita ikuti agar komunikasi dengan orang disekitar dapat berjalan dengan baik dan tujuan kita tercapai.

(39)

NASKAH SOSIODRAMA

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 2

A. Skenario Sosiodrama

1. Topik : Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi

2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial 3. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

4. Fungsi Layanan : Pemaahaman dan pengembangan

5. Sasaran : VA siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu 6. Tempat kegiatan : Ruang kegiatan Siswa

7. Waktu Pelaksanaan ; Selasa, 23 Juni 2015 B. Garis Besar Cerita

1. Eksposisi

VA adalah siswa yang kurang suka menghargai temannya. Dia selalu menganggap dirinya paling benar, dan lebih hebat dari yang lain.

2. Konflik

Pada suatu hari guru Bahasa Indonesia berhalanagan masuk kelas karena harus mengikuti MGMP. VA menerima pesan dari tentang tugas yang harus dikerjakan untuk disampaikan kepada semua teman di kelas X-A. tetapi, VA tidak mengkomunikasikan dengan baik kepada semua temannya. VA menyampaikan pesan tersebut sambil lalu, sehingga teman-temannya menganggap pesan tersebut gurauan VA sehingga berakibat teman-temannya tidak mengerjakan tugas tersebut.

3. Komplikasi

Dampak dari hak tersebut, pada pertemuan berikutnya guru marah kepada semua siswa kelas X-A karena banyak yang tudak mengerjakan tugas. 4. Klimaks

(40)

5. Solusi

Guru menghentikan pembelajaran dan mencari kejelasan permasalahan. Guru memberikan pemahaman bahwa kesalahan pertama terketak pada VA yang tidak mengkomunikasikan pesan tugas dari guru yang disampaikan kepada semua teman di kelas X-A.

C. Pemain dan Peranan

Nama Peran Karakter/Watak

AF Anto Siswa yang cuek dengan kondisi kelas IZ Izza Guru Bahasa Indonesia

LM Luvi Teman Sw yang pendiam, rajin belajar

PA Putri Teman VA

Siswi kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus SM Murti Teman VA yang cerewet, suka usil terhadap teman SP Yati Teman VA yang sangat kompak

Sw Warni Pendiam, rajin, pandai

VA Vinky Merasa paling benar, tidak menghargai orang lai D. Rincian Adegan

Adegan 1

Jam istirahat, VA, PA, SP, SM jajan di kantin sekolah. didekati oleh guru bahasa Indinesia dan menyampaikan pesan tidak bisa mengajar karena ada tugas luar, dan memberikan tugas mengerjakan LKS.

Adegan 2

Bel masuk.

VA dan kawan-kawan masuk kelas menyampaikan pesan sambil berjalan dan makan jajanan. Sementara sebagian siswa masih ada yang di luar kelas. Sebagian siswa mendengar dan menganggap pesan itu rekayasa VA.

Adegan 3

Siswa di dalam kelas gaduh karena jam kosong. VA juga tidak terlihat mengerjakan tugas. Tugas di kerjakan dirumah.

Adegan 4

(41)

Adegan 5

(42)

LAPORAN

PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT

BIMBINGAN DAN KONSELING

A.TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi B.SPESIFIKASI KEGIATAN

1. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok 3. Jenis Kegiatan Pendukung : -

4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan 5. Fungsi Kegiatan Pendukung : -

6. Sasaran layanan : VA Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

C.PELAKSANAAN LAYANAN

3. Hari, tanggal : Selasa, 23 Juni 2015

4. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB

5. Tempat : Ruang kegiatan siswa 6. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :

 Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema hal-hal yang harus diperhatikan dalan berkomunikasi, siswa tampak mengikuti kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa.

 Di awal kegiatan layanan BKp, siswa masih agak canggung. Hal tersebut Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat suasana agar lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih adalah estafet gelang karet. Cara permainan pesan beratai adalah sebagai berikut:

(43)

2. Setiap siswa berusaha memindahkan gelang karet ke pena teman berikutnya dan jangan sampai jatuh.

3. Siswa yang gagal atau menjatuhkan gelang karet mendapat hadiah untuk bernyanyi.

 Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk membangun keakraban antar sesama siswa.

D.EVALUASI

1. Cara-cara Penilaian :

- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan. - Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan

dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat dan menyampaikan kesan yang dirasakan.

- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg) kepada masing-masing siswa.

2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :

- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.

- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi, siswa memahaminya.

- Dengan layanan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi, siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki pemahaman dalam pergaulan bersama teman di kelas.

(44)

Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan dirinya.

D.ANALISIS HASIL PENILAIAN

1. Cara-cara penilaian :

- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran, serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi. - Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat

mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa mengenai materi layanan dan pemahaman tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi.

2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :

- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan bisa mendidik siswa untuk bisa berkomunikasi dengan baik di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.

- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi yang berkaitan dengan hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi.

E.TINDAK LANJUT

1. Cara-cara Tindak lanjut :

- Observasi dan pengamatan siswa terlihat masih agak canggung dalam bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa masih saling menahan diri dalam bergaul. Hal ini terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat tidak adanya keakraban dan saling menjaga jarak satu sama lain.

(45)

2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :

- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap orang lain, menghargai orang lain.

Pati, 23 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

(46)

RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 2

A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun

C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu Gabus Pati

D. Pertemuan : 2 (kedua) E. Lingkup pembicaraan :

3. Sifat topik : Topik tugas

4. Topik yang dibahas : Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi

F. Anggota

Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw, dan VA.

G. Isi bahasan :

1. Membahas hal apa yang harus diperhatika sebelum berkomunikasi? Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :

AF : Melihat orang yang diajak bicara IZ : Berpikir sebelum bicara

LM : Berpikir sebelum bicara

PA : Memperhatikan orang yang akan diajak biacara SM : Maksud yang dibicarakan

SP : Penting tidaknya pembicaraan kita bagi orang tersebut Sw : Berpikir sebelum bicara

VA : Maksud yang dibicaakan

2. Apa yang harus diperhatikan berkomunikasi terhadap teman sebaya di kelas?

(47)

PA : Sopan santun, tata karama, bersikap baik SM : Bersikap menghargai

SP : Mengenal orang yang diajak biacara Sw : Menjaga etika, memahami orang lain VA : Berbicara sesuai kebutuhan

G. Permainan : Estafet gelang karet Cara permainan pesan beratai adalah sebagai berikut:

1. Siswa memegang pena masing-masing, kemudian peneliti memberikan sebuah gelang karet diujung pena.

2. Setiap siswa berusaha memindahkan gelang karet ke pena teman berikutnya dan jangan sampai jatuh.

3. Siswa yang gagal atau menjatuhkan gelang karet mendapat hadiah untuk bernyanyi.

H. Denah Duduk Peserta BKp :

PK

AF IZ

SM PA

Sw

LM

(48)

Lampiran 13

Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus I Pertemuan 2 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap

Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Selasa, 23 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Respon den

Aspek yang diobservasi Jum lah

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori

5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)

Keterangan aspek yang diamati yaitu:

1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab 2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan

3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian

4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam kebahagiaan

5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak menerima nasehat

6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih 7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan

(49)

8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain 9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat 10.Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan

Pati, 23 Juni 2015

Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

(50)

Lampiran 14

Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 2 dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A

SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

Hari / tanggal : Selasa, 23 Juni 2015 Pukul : 11.00-11.45 WIB

Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

No Tahapan BKp I Tahap Pembentukan

f. Perasaan diterima

dan kekhusu’an

dalam berdo’a.

3 3 2 3 2 3 2 3 Siswa pada tahap pembentukan siswa masih kurang memahami tata cara pelaksanaan bimbingan

f. Mensepakati waktu

yang telah

ditetapkan bersama.

2 2 2 2 2 2 3 2

II Tahap Peralihan b. Kesiapan untuk

melanjutkan

kegiatan bimbingan kelompok

2 2 2 3 2 3 3 2 Pada tahap peralihan siswa masih kurang memiliki kesiapan dalam mengikuti bimbingan kelompok. c. Memahami topik

yang akan dibahas

(51)

Lampiran 14 Lanjutan III Tahap Kegiatan

b. Kesungguhan mengikuti bimbingan kelompok

3 4 2 4 3 3 2 3 Pada tahap kegiatan sebagian besar siswa cukup seungguh-sungguh mengikuti kegiatan tetapi masih ada satu siswa yang sangat kurang aktig dalam diskusi. e. Aktif mengikuti

selingan

IV Tahap Pengakhiran b. Memahami bahwa

kegiatan bimbingan kelompok akan berakhir

3 3 2 3 3 3 3 3 Pada tahap pengakhiran

siswa cukup khusu’ dalam berdo’a dan

cukup dalam

menyampaikan kesan yang dirasakan

meskipun ada stu siswa yang sangat kurang dalam menyampaikan kesan yang dirasakan. g. Aktif dalam proses

evaluasi

3 3 1 3 1 3 2 2 h. Ikut serta membahas

(52)

Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa

Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori 5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SB)

4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)

3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)

2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)

1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)

Pati, 23 Juni 2015 Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

(53)

Lampiran 15

DAFTAR HADIR

PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 3

Hari, Tanggal Layanan : Rabu, 24 Juni 2015 Jenis layanan : Bimbingan Kelompok Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun

Pati, 24 Juni 2015

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

(54)

Lampiran 16

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK SOSIODRAMA SIKLUS I – PERTEMUAN 3

A. Topik Permasalahan : Meningkatkan rasa percaya diri B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan E. Kompetensi yang ingin dicapai :

Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:

1. Memahami tentang cara menumbuhkan rasa percaya diri dalam pergaulan.

2. Memiliki sikap percaya diri dalam pergaulan.

3. Bertambah wawasan cara bergaul dengan teman sebaya. F. Hasil yang ingin dicapai :

Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam pergaulan terhadap teman sebaya.

G. Sasaran Layanan :

8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati. H. Uraian kegiatan :

No. Tahapan Kegiatan Nilai

Karakter

Peneliti Siswa

1. Pembentukan (5 menit)

c.Menjelaskan cara pelaksanaan

Berpikir logis

(55)

d.Melaksnakan

perkenalan dan permainan

(merangkai kata) e.Membuat

kesiapan anggota untuk melanjutkan kegiatan.

b.Menjelaskan topik yang akan dibahas.

a.Kesiapan untuk

a.Meminta anggota untuk memberikan tanggapan tentang topik yang akan dibahas.

b.Mengarahkan

anggota untuk membahas topik yang dibahas.

c.Membahas topik.

d.Melaksanakan selingan/permainn dan menciptakan kehangatan antar anggota.

e.Ketepatan pemilihan peran.

f.Menjelaskan cara pelaksanaan

sosiodrama.

g.Memimpin diskusi setelah pelaksaan sosiodrama.

h.Menyimpulkan dan mengamati

perkembangan anggota dalam

(56)

pembahasan topik. 4. Pengakhiran

(5 menit)

a.Menginformasikan bahwa kegiatan akan berakhir.

b.Mengevaluasi pelaksanaan

kegiatan bimbingan kelompok.

c.Membahas kegiatan lanjutan.

d.Mempersilahkan anggota

menyampaikan

kesan yang

dirasakan selama kegiatan.

Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta. K. Pelaksanaan Layanan :

 Hari/tanggal : Rabu, 24 Juni 2015  Pukul : 11.00 – 11.45 WIB  Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)

 Biaya : Mandiri

 Tempat : Ruang kegiatan siswa SMA Islam Tuan Sokolangu  Semester/tahun : 2 / 2015

L. Metode : Teknik sosiodrama

(57)

1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung. Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan anggota.

2. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).

Q. Analisis :

1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan.

2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi dan tujuan layanan.

R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan keempat. S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:

 Himpunan data : a. Observasi b. Wawancara T. Catatan khusus :

 Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.

 Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.

Pati, 24 Juni 2015 Mengetahui;

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun

(58)

MATERI BIMBINGAN KELOMPOK SOSIODRAMA SILKUS I PERTEMUAN 3

“Meningkatkan Rasa Percaya Diri”

1. Faktor-faktor yang dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri:

a. Pengenalan diri; mutlak diperlukan bagi siapa saja untuk mengenali dirinya sendiri, segala kelebihan maupun kekurangan setidaknya diketahui untuk dapat meningkatkan perkembangan sikap pribadi.

b. Umpan balik; adalah sarana yang efektif untuk berinteraksi baik dengan diri sendiri maupun lingkungannya untuk memperoleh jati diri kita yang sebenarnya dapat mempermudah perkembnagansikap pribadinya.

c. Upaya pembentukan sikap; adalah sebuh upaya untuk mengembangkan segi positif dan mengatasi segi negatif yang dimiliki sehingga mampu memupuk sikap-sikap positif sesuai dengan perannya sebagai remaja. d. Pengembangan diri; hendaknya sejalan dengan penyesuaian terhadap

lingkungan sosial, yang dapat membangkitkan rasa puas. Kerena selain mampu mengembangkan diri,lingkungan pun bisa menerima diri dengan baik.

2. Faktor-faktor yang dapat mengurangi rasa percaya diri dan upaya mengatasinya:

a. Kemampuan/potensi seseorang yang mulai berkembang, akan luntur secara tiba-tiba, jika dia tahu banyak orang disekitar memeliki kemampuan yang lebih dari dirinya.

b. Kecantikan atau ketampanan seseorang yang terlihat sekilas, akan luntur secara tiba-tiba dikarenakan adanya kekurangan yang ada pada dirinya. Misalnya: rambut rontok berketombe, bau badan tidak sedap, kelainan fisik, wara kulit, dll.

(59)

NASKAH SOSIODRAMA

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 3

E. Skenario Sosiodrama

1. Topik : Meningkatkan rasa percaya diri 2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial

3. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

4. Fungsi Layanan : Pemaahaman dan pengembangan

5. Sasaran : LM siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu 6. Tempat kegiatan : Ruang kegiatan Siswa

7. Waktu Pelaksanaan : Rabu, 24 Juni 2015 F. Garis Besar Cerita

1. Eksposisi

LM adalah siswa penakut, pendiam, kurang konsisten dengan apa yang ingin dia lakukan. LM selalu ragu-ragu dan bergantung kepada teman terdekatnya yaitu SM.

2. Konflik

Suatu ketika ada tugas dari wali kelas untuk menjadi petugas upacara sebagai pembaca teks UUD 1945. Akan tetapi LM takut karena minder untuk tampil di depan semua siswa di SMA Islam Tuan Sokolangu. 3. Komplikasi

Amanah yang diberikan oleh wali kelas tidak mampu dilaksanakan oleh LM dan dia minta diganti oleh temannya.

4. Klimaks

Dari sekian teman di kelas, guru wali kelas mengaggap LM mampu melaksanakan tugas tersebut. Karena sebenarnya suara LM bagus dan lancar dalam membaca. Namun LM tidak konsisten dan dia menyerah dan diganti oleh teman yang lain.

5. Solusi

(60)

G. Pemain dan Peranan

Nama Peran Karakter/Watak

AF Anto Crewet suka mengejek teman

IZ Izza Ketua kelas yang bertanggungjawab, tegas LM Luvi Pandai, tapi tidak percaya diri

PA Putri Teman LM yang baik hati SM Murti Suka usil dan kurang bersahabat SP Yati Cuek, teman SM

Sw Warni Pendiam, rajin, pandai VA Vinky Guru wali kelas H. Rincian Adegan

Adegan 1

Rapat kelas diadakan dipandu oleh wali kelas untuk memilih petugas upacara minggu depan

Adegan 2

Wali kelas memilih LM menjadi petugas pembaca teks UUD 1945. Semua siswa setuju. Tapi LM menolak dengan alasan tidak PD. Wali kelas mencoba memberikan nasihat LM.

Adegan 3

Suasana kelas agak gaduh dan menyalahkan LM yang tidak mau melaksanakan tugas dari wali kelas. Wali kelas menengahi kegaduhan siswanya dan memberikan pemahaman kepada LM agar mencoba tampil di depan banyak orang. Akhirnya LM menerima meskipun terpaksa.

Adegan 4

(61)

LAPORAN

PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING

B.TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :

Meningkatkan rasa percaya diri C.SPESIFIKASI KEGIATAN

1. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial

2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok 3. Jenis Kegiatan Pendukung : -

4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan 5. Fungsi Kegiatan Pendukung : -

6. Sasaran layanan : LM Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati

D.PELAKSANAAN LAYANAN

1. Hari, tanggal : Rabu, 24 Juni 2015 2. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB

3. Tempat : Ruang kegiatan siswa

4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :

 Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema hal-hal yang harus diperhatikan dalan berkomunikasi, siswa tampak mengikuti kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa.

 Di awal kegiatan layanan BKp, siswa masih agak canggung. Hal tersebut Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat suasana agar lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih adalah merangkai kata. Cara permainan merangkai kata adalah sebagai berikut:

1. Setiap siswa mengucapkan sepatah kata bebas secara bergantian. 2. Siswa kedua dan selanjutnya menyambung kata dari siswa

(62)

menjadi sebuah kalimat yang mengandung pesan untuk bisa dipahami.

3. Siswa yang kurang cepat dalam mnegucapkan kata atau salah dalam merangkai kata diberi hadiah untuk mengucapkan satu buah peribahsa yang mengandung pesan positif.

 Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk membangun keakraban antar sesama siswa dan membangun rasa percaya diri siswa.

E.EVALUASI

1. Cara-cara Penilaian :

- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan. - Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan

dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat dan menyampaikan kesan yang dirasakan.

- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg) kepada masing-masing siswa.

2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :

- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.

- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan tentang meningkatkan rasa percaya diri, siswa memahaminya.

- Dengan layanan informasi tentang meningkatkan rasa percaya diri, siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki pemahaman dalam menbagun sikap rasa percaya diri di kelas.

(63)

Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan dirinya.

E.ANALISIS HASIL PENILAIAN

1. Cara-cara penilaian :

- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran, serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi. - Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat

mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa mengenai materi layanan dan pemahaman tentang meningkatkan rasa percaya diri.

2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :

- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan bisa mendidik siswa memiliki rasa percaya diri di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.

- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi yang berkaitan dengan meningkatkan rasa percaya diri.

F.TINDAK LANJUT

1. Cara-cara Tindak lanjut :

- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa terlihat sedikit akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban dan mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya yang mengungkapkan kata tidak pas, mereka semua tertawa.

(64)

2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :

- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap orang lain, menghargai orang lain.

Pati, 24 Juni 2015

Mengetahui,

Kolaborator Peneliti

Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun

(65)

RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SIKLUS I PERTEMUAN 3

A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun

C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu Gabus Pati

D. Pertemuan : 2 (kedua) E. Lingkup pembicaraan :

5. Sifat topik : Topik tugas

6. Topik yang dibahas : Meningkatkan rasa percaya diri

F. Anggota

Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw, dan VA.

G. Isi bahasan :

1. Membahas hal apa yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri? Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :

AF : Kecerdasan seseorang IZ : Fisik yang atletis menarik LM : Fisik yang sempurna

PA : Orang lain yang menghargai kita SM : Lingkungan yang mau menerima kita SP : Orang lain yang peduli kepada kita Sw : Sikap positif

VA : Sikap positif

2. Salah satu tips membangun rasa percaya diri? AF : Memperhatikan penampilan

IZ : Berpakaian rapi, bicara secukupnya LM : Menjaga emosi

PA : Menjaga emosi, berpakaian rapi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari hasil tes peserta didik, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model Number Head Together dalam

Berdasarkan hasil pengukuran denyut nadi pekerja sebelum dan sesudah bekerja di stasiun pengeringan terdapat perubahan denyut nadi di lingkungan kerja panas

Aset tidak lancar diklasifikasikan sebagai kelompok aset yang dilepaskan atau dikuasai untuk dijual yang diukur atas dasar mana yang lebih rendah antara

Penelitian[16] menggunakan metode K-Means dengan GA paralel untuk mengatasi cluster yang sensitif dikarenakan penentuan centroid yang masih random, hasil penelitian

Kelompok ini terdiri dari keluarga yang memiliki penghasilan setara dengan lebih dari 480 kg beras/tahun yang tinggal di pedesaan dan mereka yang tinggal di

Hal ini sesuai pula dengan Kent (2004) yang menyatakan bahwa metakognisi pada hakikatnya untuk pembelajaran yang berhasil karena memungkinkan individu-individu lebih baik

Memastikan anak-anak yang diasingkan dari lingkungan keluarga mereka mendapatkan pengasuhan alternatif atas tanggungan negara, contoh: anak yang kedua orangtuanya

Penggunaan hutang yang berlebih akan berdampak buruk bagi perusahaan, seperti terjadinya biaya kebangkrutan (financial distress). Ukuran perusahaan dengan indikator ln