ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Responden
Bagian ini berisi data yang berkaitan dengan identitas responden yang
meliputi jenis kelamin, umur, pekerjaan dan pendapatan perbulan.
Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Klinik Kopi dengan
jumlah sebanyak 100 responden. Cara mendapatkan responden yaitu
peneliti datang ke Klinik Kopi dan langsung memberikan kuesioner
kepada responden, yang datanya sebagai berikut:
a. Jenis Kelamin
Dari kuesioner yang diberikan kepada responden, diperoleh
data berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data primer yang diolah pada April 2019
Berdasar table V.1 menunjukkan bahwa responden berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 53 orang (53%) sedangkan
responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 47 orang
(47%) Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Perempuan 47 47% Laki-laki 53 53% Total 100 100%
b. Umur
Umur responden yang tercatat didata berdasarkan umur yang
dibagi menurut rentang umur <20 tahun, 20 tahun sampai 29
tahun, 30 tahun samapai 39, dan >40 tahun adalah sebagai
berikut:
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Sumber: Data primer yang diolah pada April 2019
Berdasarkan tabel V.2 menunjukkan bahwa responden yang
berumur <20 tahun sebanyak 25 orang (25%), yang berumur
antara 20 tahun sampai dengan 29 tahun sebanyak 55 orang
(55%), yang berumur antara 30 tahun sampai dengan 39 tahun
sebanyak 15 orang (15%), sedangkan responden yang berumur
>40 tahun sebanyak 5 orang (5%).
c. Pekerjaan
Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden,
diperoleh data berdasarkan pekerjaan yang dibagi menjadi 5
(pelajar/mahasiswa, wiraswasta, pegawai negeri, pegawai
swasta, dan lainnya), sebagai berikut:
Umur Frekuensi Persentase
<20 25 25% 20 - 29 30 - 39 β₯40 55 15 5 55% 15% 5% Total 100 100%
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Sumber, Data primer yang diolah pada April 2019
Dari tabel V.3 menunjukkan bahwa karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan paling banyak sebagain
pelajar/mahasiswa sebanyak 54 orang (54%) sedangkan
responden paling sedikit bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak
6 orang (6%).
d. Pendapatan responden
Dari kuesioner yang dibagikan kepada responden, diperoleh
data berdasarkan pendapatan perbulan responden, sebagai
berikut:
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan Perbulan Frekuensi Persentase <Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 β Rp 3.000.000 >Rp 3.000.000 24 70 6 24% 70% 6% Total 100 100%
Sumber, Data primer yang diolah pada April 2019
Pekerjaan Frekuensi Persentase
Pelajar/Mahasiswa 54 54% Wiraswasta 6 6% Pegawai Negeri 13 13% Pegawai Swasta 17 17% Lainnya 10 10% Total 100 100%
Dari table V.4 menunjukkan bahwa paling banyak mempunyai
penghasilan antara Rp 1.500.000 β Rp 2.900.000 sedangkan
pendapatan paling sedikit berjumlah > Rp 3.000.000.
2. Deskripsi Variabel
Pada penelitian ini deskripsi variabel digunakan untuk mengetahui
tanggapan yang diberikan responden terhadap variabel strategi
branding dan loyalitas konsumen Klinik Kopi di Yogyakarta. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan hasil rata-rata perhitungan (mean)
dengan menggunakan alat bantu MS. Excel 2016. Kemudian hasil dari
jawaban responden dimasukkan kedalam 5 kategori yang sudah
ditentukan untuk menghitung rata-rata yang akan dimasukan kedalam
kelompok interval dimana skor 1,00-1,79 termasuk sangat rendah, skor
1,80-2,59 termasuk rendah, skor 2,60-3,39 termasuk cukup, skor
3,40-4,19 termasuk tinggi, dan skor 4,20-5,00 termasuk sangat tinggi.
Maka diperoleh rata-rata pada setiap variabel sebagai berikut:
a. Strategi Branding (X)
Variabel strategi branding diukur melalui 16 pernyataan untuk
memperoleh jawaban dari responden. Uraian data variabel
Tabel V.5
Rata-Rata Butir Pernyataan Variabel Strategi Branding
Sumber: Data primer yang diolah pada Juli 2019
Tabel V.5 menunjukkan bahwa rata-rata tertinggi divariabel strategi
branding yaitu pernyataan nomor 7 sebesar 3,22 yang berarti Klinik
No Butir pernyataan
Rata-rata 1. Klinik Kopi menjadi top branding untuk para penikmat
kopi di Jogja.
2,8
2. Klinik Kopi menjadi acuan tertinggi untuk para penikmat kopi.
2,78
3. Klinik Kopi menjadi ikon untuk para penikmat kopi di Jogja. 2,67 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Klinik Kopi sudah dikenal banyak orang.
Klinik Kopi hanya menggunakan 2 jenis metode pembuatan kopi (pour over dan pressing).
Klinik Kopi hanya menyajikan kopi Arabika.
Klinik Kopi identik dengan standar kualitas biji kopi yang terbaik (Takengon, Bajawa, Baliem, Kintamani, Ciwidey, Sunda Jahe, Nagari Lasi, Blue Batak, Lancoh Merapi, Java Tobacco, Papua).
Klinik Kopi memiliki bangunan yang unik.
Penggunaan nama Klinik Kopi membuat saya merasa menjadi bagian dari orang-orang yang memiliki idealisme tentang cara menikmati kopi.
Penggunaan nama Klinik Kopi membuat saya merasa menjadi bagian dari orang-orang yang memiliki idealisme tentang cara menyajikan kopi.
Klinik Kopi mampu menarik perhatian saya dengan tampilan bangunannya yang khas (lain daripada yang lain). Saya mengenal Klinik Kopi dari kegiatan periklanan (TV, media sosial, Instagram, Facebok, Twitter)
Saya mengenal Klinik Kopi dari teman, tetangga, saudara, dan keluarga.
Saya mengenal Klinik Kopi dari Film Ada Apa dengan Cinta 2.
Saya mengenal Klinik Kopi dari berbagai kegiatan promosi penjualan saat event, Public Relation maupun
direct market.
Saya mengenal Klinik Kopi dari kegiatan corporate
sponsorship (kerja sama).
2,77 3,12 3,17 3,22 3,08 2,77 2,84 2,61 2,49 2,82 2,83 2,74 2,8
Kopi identik dengan standar kualitas biji kopi yang terbaik.
Sedangkan untuk rata-rata terendah di variabel strategi branding
adalah pertanyaan nomor 12 sebanyak 2,49 yaitu tentang kegiatan
periklanan Klini Kopi. Untuk total rata-rata variabel strategi
branding yaitu 2.844375.
b. Loyalitas Konsumen (Y)
Variabel loyalitas konsumen diukur melalui 5 pernyataan untuk
memperoleh jawaban dari responden. Uraian data variabel
pernyataan sebagai berikut:
Tabel V.6
Rata-Rata Butir Peryataan Variabel Loyalitas Konsumen
No Butir pernyataan
Rata-rata 1.
Saya akan berkunjung kembali ke Klinik Kopi. 2,74
2. Saya akan merekomendasikan Klinik Kopi kepada teman, saudara, dan keluarga.
2,61
3. Saya lebih memilih di Klinik Kopi daripada Coffe Shop lain walaupun jarak yang ditempuh cukup jauh.
2,84
4. Saya merasa Klinik Kopi memiliki reputasi yang baik dari segi kualitas kopi maupun kenyamanan tempatnya serta pelayanannya.
2,74
5 Saya tetap memilih Klinik Kopi walaupun banyak kedai kopi lain.
2,82
Sumber: Data primer yang diolah pada Juli 2019
Berdasarkan tabel V.6 menunjukkan bahwa rata-rata tertinggi
dalam variabel loyalitas konsumen yaitu pertanyaan nomor 3
sebanyak 2,84 yang berarti bahwa responden merasa lebih lebih
memilih di Klinik Kopi daripada Coffee Shop lain walaupun
terendah dalam variabel loyalitas konsumen yaitu pertanyaan
nomor 2 sebanyak 2,61 yang berarti responden akan
merekomendasikan Klinik Kopi kepada teman, saudara, dan
keluarga. Untuk total rata-rata variabel keputusan pembelian
yaitu 2,75.
B. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian validitas menggunakan
teknik korelasi product moment. Dalam uji validitas, kriteria suatu nilai
itu dinyatakan valid apabila hasil uji πβππ‘π’ππ>ππ‘ππππ. Dalam penelitian
ini uji validitas dilakukan menggunakan 100 kuesioner, maka n= 100 dan Ξ±= 5%, makaππ‘ππππ (5%.100-2) =0,1966. Validitas dari item yang
Tabel V.7
Hasil Uji Validitas Strategi Branding Butir
Pernyataan
Nilai πβππ‘π’ππ Nilai ππ‘ππππ Keterangan
SB 1 0,388 0,195 valid SB 2 0,436 0,195 valid SB 3 0,499 0,195 valid SB 4 SB 5 SB 6 SB 7 SB 8 SB 9 SB 10 SB 11 SB 12 SB 13 SB 14 SB 15 SB 16 0,499 0,367 0,381 0,349 0,206 0,302 0,393 0,404 0,457 0,490 0,484 0,511 0,499 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Sumber: Data primer yang diolah pada Juli 2019
Berdasarkan data tabel V.7 dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan variabel strategi branding mempunyai nilai πβππ‘π’ππ>ππ‘ππππ,
yaitu πβππ‘π’ππ lebih besar dari 0,195, sehingga seluruh butir pertanyaan
dikatakan valid atau dengan kata lain semua pernyataan sudah relevan
dengan tujuan penelitian.
Tabel V.8
Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen
Sumber: Data primer yang diolah pada Juli 2019
Butir Pertanyaan
Nilai πβππ‘π’ππ Nilai ππ‘ππππ Keterangan
LK 1 0,797 0,195 valid
LK 2 0,457 0,195 valid
LK 3 0,498 0,195 valid
LK 4 0,797 0,195 valid
Berdasarkan data tabel V.8 dapat diketahui bahwa seluruh item
pertanyaan variabel loyalitas konsumen mempunyai nilai πβππ‘π’ππ>ππ‘ππππ, yaitu πβππ‘π’ππ lebih besar dari 0,195, sehingga seluruh
butir pertanyaan dikatakan valid atau dengan kata lain semua
pernyataan sudah relevan dengan tujuan penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner
menghasilkan pengukuran yang relatif konsisten dari waktu ke waktu.
Uji Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis Cronbachβs Alpha dengan menggunakan program SPSS 22.0.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan data dari 100 responden.
Kriteria untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau
tidak, maka digunakan ketentuan sebagai berikut (Ghozali, 2006:41):
a. Jika nilai Cronbachβs Alpha β₯ 0,60 maka suatu instrumen dinyatakan
reliabel
b. Jika Cronbachβs Alpha< 0,60 maka suatu instrumen dinyatakan
tidak reliabel.
Tabel V.9
Hasil Uji Reliabilitas Strategi Branding ReliabilityStatistic
Cronbachβs Alpha
N of Items Keterangan
Sumber: Data primer yang diolah pada Juli 2019
Berdasarkan tabel V.9 dapat dilihat nilai Cronbachβs Alpha strategi
branding adalah sebesar 0.683. Dengan demikian instrumen
pernyataan variabel strategi branding dapat dikatakan reliabel
karena Cronbachβs Alpha strategi branding lebih besar dari 0,60.
Hal ini berarti jawaban responden terhadap item-item pernyataan
strategi branding dapat dikatakan konsisten.
Tabel V.10
Hasil Uji Reliabilitas Loyalitas Konsumen
Sumber: Data primer yang diolah pada Juli 2019
Berdasarkan tabel V.10 dapat dilihat nilai Cronbachβs Alpha
loyalitas konsumen adalah sebesar 0.602. Dengan demikian
instrumen pernyataan variabel loyalitas konsumen dapat dikatakan
reliabel karena Cronbachβs Alpha loyalitas konsumen lebih besar
dari 0,60. Hal ini berarti jawaban responden terhadap item-item
pernyataan loyalitas konsumen dapat dikatakan konsisten. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Keterangan ,602 5 reliabel
3. Uji Linier Sederhana
Tabel V.11
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -3.629 1.586 -2.289 .024 Strategi Branding .382 .035 .745 11.043 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: Data primer yang diolah pada Juli 2019
Hasil penghitungan koefisien regresi sederhana diatas memperlihatkan
nilai koefisien konstanta adalah sebesar -3,629 koefisien regresi
variabel bebas (X) adalah sebesar 0,382. Sehingga diperoleh persamaan
regresi
Y=-3,629+0,382X.
Berdasarkan persamaan diatas diketahui nilai konstantanya sebesar
-3,629. secara matematis, nilai konstanta ini menyatakan bahwa pada
saat strategi branding (X) 0, maka loyalitas konsumen (Y) memiliki
nilai -3,629. Selanjutnya nilai positif (0,382) yang terdapat pada
koefisien regresi variabel bebas (strategi branding) menggambarkan
bahwa arah hubungan antara variabel bebas (strategi branding) dengan
variabel terikat (loyalitas konsumen) adalah searah, dimana setiap
kenaikan satu satuan variabel strategi branding akan akan
4. Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh strategi branding (X)
terhadap loyalitas konsumen (Y). Berdasarkan hasil perhitungan
SPSS, maka diperoleh hasil uji t sebagai berikut:
Tabel V.12 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -3.629 1.586 -2.289 .024 Strategi Branding .382 .035 .745 11.043 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: Data primer yang diolah pada Juli 2019
a. Menentukan Formulasi Hipotesis
Strategi Branding
H0 : strategi branding tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen
Ha : strategi branding berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
b. Menentukan tingkat signifikasi
Tingkat signifikan menggunakan Ξ± = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian uji dua arah).
c. Kriteria pengujian
H0 ditolak jika nilai probabilitas <Ξ± 0,05 H0 diterima jika nilai probabilitas >Ξ± 0,05
d. Kesimpulan
Dapat dilihat bahwa nilai probabilitas untuk strategi branding (X) sebesar
0,000 lebih kecil dari nilai Ξ± sebesar 0,05 maka Ha diterima yang artinya
strategi branding berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.
C. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh strategi
branding terhadap loyalitas konsumen, yang artinya semakin bagus strategi branding pada Klinik Kopi makan akan semakin tinggi loyalitas konsumen
kepada Klinik Kopi, dan sebaliknya semakin kurang bagus strategi branding
suatu perusahaan (Klinik Kopi) maka semakin rendah pula loyalitas konsumen
konsumen kepada perusahaan (Klinik Kopi) tersebut. Hal ini disebabkan
karena para konsumen tentu sangat memperhatikan strategi branding dari suatu
perusahaan. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Klinik Kopi di
Yogyakarta yang berjumlah 100 responden. Berdasarkan jenis kelamin
responden penelitian ini didominasi oleh laki-laki sebanyak 53% sedangkan
responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 47%.
Berdasarkan umur responden yang berumur <20 tahun sebanyak 25%,
responden yang berumur antara 20 sampai dengan 29 tahun mendominasi
penelitian ini sebanyak 55%, responden yang berumur antara 30 tahun sampai
dengan 39 tahun sebesar 15%, sedangkan responden yang berumur >40 tahun
sebanyak 5%.
Berdasarkan pekerjaan yang dibagi menjadi 5, pekerjaan yang
pegawai swasta sebanyak 17%, pegawai negeri sebesar 13%, lainnya sebesar
10% dan wiraswasta sebesar 6%.
Berdasarkan pendapatan responden diketahui bahwa responden yang
memiliki pendapatan <Rp 1.500.000 berjumlah 24%, Rp 1.500.000 sampai
dengan Rp3.000.000 berjumlah 70%, > Rp 3.000.000 berjumlah 6%.
Tanggapan yang diberikan kepada responden terhadap variabel strategi
branding Klinik Kopi di Yogyakarta diukur melalui 16 pernyataan untuk
memperoleh jawaban dari responden, tanggapan dari responden menunjukkan
bahwa rata-rata tertinggi divariabel strategi branding yaitu pernyataan βKlinik
Kopi identik dengan standar kualitas biji kopi yang terbaik (Takengon, Bajawa,
Baliem, Kintamani, Ciwidey, Sunda Jahe, Nagari Lasi, Blue Batak, Lancoh Merapi, Java Tobacco, Papua)β sebesar 3,22 yang berarti Klinik Kopi identik
dengan standar kualitas biji kopi yang terbaik.
Tanggapan yang diberikan kepada responden terhadap variabel loyalitas
konsumen Klinik Kopi di Yogyakarta diukur melalui 5 pernyataan untuk
memperoleh jawaban dari responden, tanggapan dari responden menunjukkan
bahwa rata-rata tertinggi divariabel loyalitas konsumen yaitu pernyataan βSaya
lebih memilih di Klinik Kopi daripada Coffee Shop lain walaupun jarak yang
ditempuh cukup jauhβ sebesar 2,84 yang berarti bahwa responden merasa lebih
lebih memilih di Klinik Kopi daripada Coffee Shop lain walaupun jarak yang
ditempuh cukup jauh.
Pada uji t pada tabel V.12 variabel strategi branding dapat disimpulkan
mendapatkan hasil 0,000 lebih kecil dari nilai Ξ± sebesar 0,05. Penelitian ini
mendukung dengan penelitian sebelumnya karena dilihat dari hasil uji t,
pengaruh strategi branding berpengaruh terhadap loyalitas konsumen, berarti
dengan adanya strategi branding yang baik dapat meningkatkan loyalitas
konsumen ke perusahaan. Strategi branding berpengaruh kuat untuk
memberikan kesan baik atau keinginan konsumen kepada perusahaan.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yaitu dari
Silvany (2015), yang menunjukkan bahwa brand community berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen dalam komunitas
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN