• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi branding terhadap loyalitas konsumen (studi pada konsumen Klinik Kopi di Yogyakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi branding terhadap loyalitas konsumen (studi pada konsumen Klinik Kopi di Yogyakarta)"

Copied!
312
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ANALISIS PENGARUH STRATEGI BRANDING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi pada Konsumen Klinik Kopi di Yogyakarta). SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. Oleh : Dionisius Yosea Krisnawan NIM : 142214044. PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ANALISIS PENGARUH STRATEGI BRANDING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi pada Konsumen Klinik Kopi di Yogyakarta). SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. Oleh : Dionisius Yosea Krisnawan NIM : 142214044. PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTO DAN PERSEMBAHAN “Jangan terlihat capek di antara orang capek” (Yosi) “Ad Maiora Natus Sum” Ke hal-hal besar Aku dilahirkan (St. Aloysius Gonzaga) “Life is like riding a bicycle to keep your balance, you must keep moving.” (Albert Eistein) “ Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksana segala rencanamu.” (Amsal 16:3). Skripsi ini aku persembahkan untuk: Kedua orang tua tercinta Agustinus S dan Cordula S Serta adik saya Benediktus Revan Yang selama ini selalu mendukung saya. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Dionisius Yosea Krisnawan NIM : 142214044. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:. ANALISIS PENGARUH STRATEGI BRANDING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi pada Konsumen Klinik Kopi di Yogyakarta). beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet maupun media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 31 Januari 2020 Yang Menyatakan. Dionisius Yosea Krisnawan. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kapada Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat, dan anugerah-Nya dan berkat yang selalu menyertai, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Strategi Branding terhadap Loyalitas Konsumen: Studi pada Konsumen Klinik Kopi di Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Penulisan skripsi dapat diselesaikan dengan baik berkat berbagai bantuan beberapa pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M. Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Dra. Diah Utari Bertha, M. Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, tenaga untuk memberikan bimbangan skripsi, perhatian, saran maupun kritik yang membangun dan memberikan semangat untuk pengerjaan penelitian ini. 4. Ibu Christina Heti Tri Rahmawati, S.T., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, tenaga untuk memberikan bimbingan skripsi, perhatian, saran maupun kritik yang membangun dan memberikan semangat untuk pengerjaan penelitian ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman hidup.. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 7. Mas Pepeng selaku owner Klinik Kopi yang sudah memperbolehkan penulis melakukan penelitian di tempat yang sesuai karakteristik penelitian untuk mengisi kuesioner. 8. Untuk kedua orang tuaku Agustinus Siswanto dan Cordula Suyatmi, S.Pd. yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat dalam mengerjakan karya tulis ini, serta sudah membiayai peneliti selama masa kuliah. Dan untuk adikku Benediktus Revan Krisnanto yang juga turut mendukung dan memberikan semangat kepada peneliti. 9. Untuk keluarga besar Trah Trisnoharjo terimakasih atas doa, dukungan, dan semangat untuk peneliti dalam mengerjakan karya tulis ini. 10. Untuk teman-temanku Abed, Jordi, Andre Ch, Kelik, Ovi Liana, Thesa, Flo, Intan, Eron, Rendy Setiawan, Sudarman, Noy, Sudiyono, Rendy Pinoh, Sondol, Andru, Adrian Gulita, Tito, Ditya, Adhit, Gabriel, Raymundus, Nando, Daewo, Yogas, Dito, Nova, Momo, Nehem, Aril, Ivana Kawatak, Dian, Anggita, Iyok, Digna, Clara, dan Bebe. Terimakasih sudah memberikan canda dan tawa selama ini, dan membimbing dalam pengerjaan karya tulis ini. 11. Untuk RR Squad wakwaow Daewo, Momo, Rendy, Jordi, Sudarman, Dito, Nehem, Andre Ch, Andru, Eron, Surya, Yogas, Nova, Didi, Banyu, Michael, dan Yudha. Terimakasih atas canda dan tawa kalian di Ruang Rasa.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 12. Untuk PUBGM Team (Nickname in Game) botakEZ, BorꭕTabas, KingKiller, BD|Dickman, BD|Ayes, Louvre CELLIN, matikauanjeng, LeleLKece, MrMadMadexx, error0007, WBL×excinema, BangSupan, JMB×Pantak777, JMB×Boy, JMB×Apahkonot, JMB×Lucknut,. dan. bahagia09. Terimakasih kalian yang sudah menemani dan menghiburku dalam game PUBGM diwaktu suntuk dalam mengerjakan karya tulis ini. 13. Untuk Turu Wae Group Hilton (ketua), Septian (sekjen), Eko, Vincent, Frengky, Pablo, Mayau, Romi, Revan, Fikra, Bebeto(jendral), Yongky (sekjen), Ocky, Andre Ch, Eron, Sudek, Maria Regina, Cellin, Daywa, Julian, Okta, Nia, Vihanania, Kak Esa, Kak Gita, Jeffri, dan Victor. Terimakasih kalian atas suka dan duka yang kalian berikan selama di perantauan ini. 14. Untuk teman-teman mendaki gunung Willy, Daywa, Ayes, Cellin, Ellin, Albin, Panji, Adji, Qisman, Zein, Guntur, Ucok, Via, Wenda, Dicky, Fikra, Nanda, Masika, Mutiara, Sisilia, Nadya, Akmal, Andry, Bagas, Lusi, Oda, Indy, Revan, Eko, Vincent, Hans, Pablo, Julian, Ricky, Daywa, Vicktor, Bebeto, Kapri, Joni, Samparat, Andri, Noy, Andry, Bagas, Akmal, Dinda, Elga, Reno, Sony, Bitink, Ernanda, Bagus, Zanuar, Nanang, dan teman Sidoharjo. Terimakasih kalian sudah mau mendaki bersama, terimakasih juga kalian yang selalu membuat canda dan tawa. 15. Untuk para mantan Ivana, Anastasia Tia, dan Novelia Putri yang sudah membimbing dan memberikan semangat kepada peneliti dalam membuat skripsi ini.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... iv LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv ABSTRAK ...................................................................................................... xvi ABSTRACT .................................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6 C. Batasan Masalah................................................................................... 7 D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7 E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 9 A. Landasan Teori ..................................................................................... 9 B. Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 57 C. Kerangka Konseptual Penelitian .......................................................... 60 D. Hipotesis............................................................................................... 60 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 63 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 63 B. Subyek dan Obyek Penelitian .............................................................. 63 C. Waktu dan Lokasi ................................................................................ 63 D. Variabel Penelitian ............................................................................... 63 E. Definisi Operasional............................................................................. 66 F. Populasi dan Sampel ............................................................................ 70 G. Teknik Pengambilan Sampel................................................................ 70 H. Sumber Data ......................................................................................... 71 I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 71 J. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ 72 K. Teknik Analisis Data ............................................................................ 74 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................ 76 A. Sejarah Perusahaan............................................................................... 76 B. Visi dan Misi ........................................................................................ 79. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C. Lokasi Perusahaan ................................................................................ 81 D. Manajemen Sumber Daya Manusia ..................................................... 82 E. Struktur Organisasi ............................................................................. 82 F. Produk .................................................................................................. 85 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 88 A. Deskripsi Data dan Analisis ................................................................. 89 B. Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................... 95 C. Pembahasan ......................................................................................... 101 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN .................... 104 A. Kesimpulan .......................................................................................... 104 B. Saran ..................................................................................................... 104 C. Keterbatasan ......................................................................................... 105 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 106 LAMPIRAN .................................................................................................... 111. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL No. Judul Halaman II. 1 Model Perilaku Konsumen .................................................................... 24 III. 1 Definisi Operasional............................................................................... 69 V. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 89 V. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ......................................... 90 V. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................. 91 V. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ................................ 91 V. 5 Rata-Rata Butir Pernyataan Variabel Strategi Branding ........................ 93 V. 6 Rata-Rata Butir Pernyataan Variabel Loyalitas Konsumen ................... 94 V. 7 Hasil Uji Validitas Strategi Branding..................................................... 96 V. 8 Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen ................................................ 97 V. 9 Hasil Uji Reliabilitas Strategi Branding ................................................. 98 V. 10 Hasil Uji Reliabilitas Loyalitas Konsumen ............................................ 98 V. 11 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ................................................ 99 V. 12 Hasil Uji t ............................................................................................... 100. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR No. II. 1 II. 2 II. 3 II. 4 II .5 IV.1 IV.2. Judul Halaman Bauran Pemasaran ................................................................................. 16 Model Perilaku Konsumen .................................................................... 18 Brand Equity Model Aaker ................................................................... 40 Piramida Kesadaran Merek .................................................................. 41 Kerangka Konseptual ............................................................................ 60 Peta Lokasi Klinik Kopi......................................................................... 82 Struktur Organisasi ................................................................................ 83. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN No. Judul Halaman KUESIONER ................................................................................................... 112 SURAT IZIN PENELITIAN ........................................................................... 120 TABULASI DATA .......................................................................................... 122 HASIL OLAH DATA SPSS 22.0 .................................................................... 143. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK ANALISIS PENGARUH STRATEGI BRANDING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN Studi pada Konsumen Klinik Kopi di Yogyakarta. Dionisius Yosea Krisnawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi branding (brand positioning, brand identity, brand personality, dan brand communication) terhadap loyalitas konsumen di Klinik Kopi. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Klinik Kopi, dengan sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel adalah teknik nonprobabilitas sampling yaitu incidental sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana dan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi branding (brand positioning, brand identity, brand personality, dan brand communication) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.. Kata kunci: strategi branding, loyalitas konsumen.. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT ANALYSIS OF EFFECT OF STRATEGY BRANDING CUSTOMER LOYALTY A Study on Klinik Coffee Customers in Yogyakarta. Dionisius Yosea Krisnawan Sanata Dharma University Yogyakarta 2020. This study aims to determine the influence of branding strategy (brand positioning, brand identity, brand personality and brand communication) toward customer loyalty in Klinik Coffee. The population in this study is customers of Klinik Coffee, as many as 100 respondents. The sampling technique incidental sampling technique. Data collection techniques used were questionnaires. Methods of data analysis was simple linear regression analysis and t test. The results of this study indicate that the branding strategy (brand positioning, brand identity, brand personality and brand communication) influence a customers loyalty at Klinik Coffee.. Keywords: strategy branding, consumer loyalty.. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut www.wikipedia.org, kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea Canephora) dan Kopi Arabika (Coffea Arabica). Pemprosesan kopi sebelum dapat diminum melalui proses panjang yaitu dari pemanenan biji kopi yang telah matang baik dengan cara mesin maupun dengan tangan kemudian dilakukan pemrosesan biji kopi dan pengeringan sebelum menjadi kopi gelondong. Proses selanjutnya yaitu penyangraian dengan tingkat derajat yang bervariasi. Setelah penyangraian biji kopi digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat diminum. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Disamping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat. 1.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler) Menurut www.ekonomi.kompas.com, produksi kopi di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia. Indonesia berada di posisi keempat penghasil kopi terbesar di dunia dibelakang Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Namun sumber daya manusia di Indonesia dinilai masih belum memiliki arah yang jelas dalam mengembangkan kopi guna meningkatkan produksinya. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya minat konsumsi masyarakat Indonesia sendiri. Sedangkan menurut www.kapanlagi.com setelah munculnya film “Filosofi Kopi”, perekonomian industri kopi di Indonesia mulai meningkat pesat. Salah satu contohnya ada di Makassar, yang awalnya hanya terdapat 20 kedai kopi, sekarang bertambah menjadi sebanyak 200 kedai kopi, sedangkan profesi barista ada sekitar 500 (orang), selain itu dibeberapa kota-kota kecil di Sulawesi Selatan juga mulai bermunculan usaha kedai kopi dengan menyajikan kopi-kopi di Indonesia. Bahkan ada banyak anakanak muda yang mulai mempelajari kopi dan penyajiannya. Dampak positif lainnya dari film “Filosofi Kopi” adalah meningkatkan minat konsumen terhadap kopi. Hal ini menunjukkan bahwa image atau citra cukup mempengaruhi perilaku konsumen Indonesia. Citra yang kuat cukup berpengaruh dalam mendapatkan pelanggan dalam hal ini adalah konsumen di Indonesia. Bagi.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. perusahaan hal itu dilakukan dan dikenal dengan istilah branding. Dengan memanfaatkan trend yang sering diikuti oleh masyarakat Indonesia maka menciptakan reputasi brand dan mempertahankannya tetap baik dapat menjadi modal utama para pengusaha kopi untuk dapat bertahan di industri kopi di Indonesia. Brand sendiri bukan sekedar nama atau logo namun juga merupakan identitas perusahaan (Neumeier, 2003: 54). Sering kali masyarakat Indonesia menilai produk berdasarkan brand atau merek produk tersebut. Seperti berita yang belum lama ini menyerang perusahaan “Starbucks” (www.ekonomi.kompas.com) hingga isu pemboikotan storestore “Starbucks” di Indonesia namun tidak mempengaruhi image brand masyarakat di Indonesia untuk menjadi konsumen “Starbucks”. Kasus tersebut menunjukan bahwa masyarakat Indonesia cukup fanatik dengan brand produk. Selain itu masyarakat Indonesia tergolong orang-orang yang cukup mengikuti trend dalam perilaku konsumtifnya. Istilah “perilaku” memiliki arti tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (KBBI on-line, 2016). Sedangkan “konsumtif” memiliki arti bersifat konsumsi (hanya memakai, tidak menghasilkan sendiri) (KBBI on-line, 2016). Jadi perilaku konsumtif adalah, kegiatan individu untuk mengkonsumsi suatu barang karena rangsangan. Dengan semakin tingginya daya beli masyarakat akan produk kopi menunjukkan bahwa perilaku konsumtif masyarakat di Indonesia sangat tinggi (www.isnet.or.id)..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Menurut. Sutisna. (2001:41). loyalitas. konsumen. dapat. dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu loyalitas merek (brand loyalty) dan loyalitas toko (store loyalty). Loyalitas konsumen dapat didefinisikan sebagai “sikap menyenangi terhadap suatu merek yang direpresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu”. Loyalitas konsumen didefinisikan Oliver (dalam Taylor, Celuch, dan Goodwin, 2004:217-227) sebagai komitmen yang tinggi untuk membeli kembali suatu produk atau jasa yang disukai di masa mendatang, disamping pengaruh situasi dan usaha pemasar dalam merubah perilaku. Dengan kata lain konsumen akan setia untuk melakuka pembelian ulang secara terusmenerus (http://wnugros.blogspot.com/2005/11/loyalitas-konsumen.html) . Menurut Nugroho (2005:11) loyalitas konsumen didefinisikan sebagai suatu ukuran kesetiaan dari pelanggan dalam menggunakan suatu merek produk atau merek jasa pada kurun waktu tertentu pada situasi dimana banyak pilihan produk ataupun jasa yang dapat memenuhi kebutuhannya dan pelanggan memiliki kemampuan mendapatkannya (http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/viewFile/1561/15 3). Berdasarkan beberapa definisi loyalitas konsumen diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas konsumen adalah kesetiaan konsumen yang dipresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap produk atau jasa sepanjang waktu dan ada sikap yang baik untuk merekomendasikan orang.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. lain untuk membeli produk. Indikasi loyalitas yang sesungguhnya diperlukan suatu pengukuran terhadap sikap yang dikombinasikan dengan pengukuran terhadap perilaku. Memulai bisnisnya sejak Juli 2013, Klinik Kopi menawarkan banyak pilihan biji kopi Arabika dari seluruh Indonesia, sebut saja Takengon, Bajawa, Baliem, Kintamani, Ciwidey, Sunda Jahe, Nagari Lasi, Blue Batak, Lencoh Merapi, Java Tobacco, Papua dan lainnya. Kami hadir dengan misi sederhana: mengedukasi para peminum tentang bagaimana minum kopi secara benar dan berbagi cerita tentang kopi yang kami sajikan. Terinspirasi dari cerita unik setiap jenis biji kopi, kami melakukan perjalanan keliling Indonesia untuk mendapatkan biji kopi terbaik. Berkunjung ke kebun dan melihat langsung proses produksi di tangan petani, memberikan kesempatan bagi kami bekerja sama untuk terus tumbuh dan bersinergi menghasilkan biji kopi dengan kualitas prima. Kami percaya, jika rasa kopi terbaik juga dipengaruhi oleh proses roasting yang sempurna, karenanya sejak April 2014 kami pun memulai Klinik Roastingroasting berskala mikro untuk melahirkan cita rasa kopi fresh yang bisa anda nikmati di Klinik Kopi setiap harinya (www.klinikkopi.com). Kedai Klinik Kopi salah satu kedai yang selalu ramai dikunjungi konsumen setiap harinya dari berbagai daerah. Kedai Klinik Kopi adalah salah satu kedai kopi yang hanya menyajikan kopi Arabika, dalam bentuk biji kopi dan minuman kopi murni tanpa gula siap konsumsi. Kedai Klinik Kopi juga memberikan kenyamanan terhadap konsumen kopi untuk.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. menikmati. kopinya. dengan memberikan pelayanan. berbeda. dan. mendekatkan pada suasana alam. Kedai Klinik Kopi memang bertujuan untuk mengedukasi para pengunjung tentang kopi dan berbagi pengalaman mengenai kopi nusantara. Semakin banyaknya pengalaman yang didapatkan oleh konsumen kopi, tentunya akan memunculkan dorongan untuk terus mengkonsumsi kopi. Motivasi juga diartikan sebagai dorongan dalam diri individu yang memaksa individu tersebutuntuk bertindak, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan, baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk (Yuniarti 2015). Keadaan tersebutlah yang mengindikasikan bahwa konsumen kopi memiliki motivasi untuk terus mengkonsumsi kopi khususnya kopi jenis Arabika. Penelitian. ini. memiliki. judul. “ANALISIS. PENGARUH. STRATEGI BRANDING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN” dengan studi kasus pada konsumen Klinik Kopi di Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang diteliti adalah: Apakah strategi branding berpengaruh terhadap loyalitas konsumen?.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. C. Batasan Masalah 1. Lingkup Pembahasan Agar penelitian lebih fokus dan mendalam, maka variabel yang digunakan penelitian pun juga dibatasi. Oleh sebab itu, dibatasi hanya dengan membahas yang berkaitan dengan pengaruh “Strategi Branding. terhadap. Loyalitas. Konsumen. Klinik. Kopi. di. Yogyakarta” 2. Lingkup Demografis Kurang lebih 80% anak muda khususnya di D.I Yogyakarta memiliki daya beli kopi yang tinggi. Maka dari itu banyaknya Café di Jogja yang berkonsep membuat target sasaran terbuai untuk menikmati secangkir kopi bukan hanya karena rasa, hobi, dan kesukaan melainkan dari branding yang diciptakan oleh produsen. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi branding terhadap loyalitas konsumen di Klinik Kopi. E. Manfaat Peneltian Penelitian ini ditujukan untuk 1. Untuk Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan membantu perusahaan untuk mengetahui sejauh mana strategi branding bepengaruh terhadap loyalitas pelanggan..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 2. Untuk Penulis Hasil penelitian ini merupakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam kejelasan penerapan ilmu, terutama bidang pemasaran khususnya mengenain strategi branding terhadap loyalitas pelanggan. 3. Untuk Akademis Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan acuan atau referensi bagi peneliti lain yang sejenis di waktu yang akan datang. 4. Untuk Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi sebagai bahan penelitian lanjutan yang lebih mendalam pada masa yang akan datang..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemasaran a. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan. kelangsungan. hidup. usahanya.. Hal. tersebut. disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Definisi pemasaran menurut William J. Stanton (dalam Swastha dan Handoko, 2000:4) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan. 9.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. jasa yng dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000:19) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain. Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran mempunyai arti yang lebih luas daripada penjualan, pemasaran mencakup usaha perusahaan yang ditandai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara promosi dan penjualan produk tersebut. Jadi, pemasaran juga merupakan kegiatan saling berhubungan sebagai suatu sistem untuk menghasilkan laba. Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Terdapat falsafah dalam pemasaran yang disebut sebagai. konsep. pemasaran.. Swastha. dan. Handoko. (2000:6). mendefinisikan konsep pemasaran sebagai berikut: “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagu kelangsungan hidup perusahaan”. Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari konsep pemasaran adalah memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran tersebut dapat dicapai dengan.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. usaha mengenal dan merumuskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Perushaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan kosumen harus menyusun kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi yang tepat sesuai dengan keadaan konsumen sasarannya. b. Definisi Manajemen Pemasaran Seluruh perusahaan menginginkan bahwa seluruh kegiatan yang. dijalankan. berjalan. dengan. baik,. berkembang. dan. mendapatkan laba yang maksimal. Langkah untuk mencapai hal tersebut diperlukan pengelolaan yang baik dalam melaksanakan seluruh. kegiatan. pemasaran,. pengelolaan. dalam. rangka. melaksanakan kegiatan tersebut yang dikenal dengan istilah manajemen. pemasaran,. Kotler. (dalam. Swastha. 2000:4). mendefinisikan manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan pelayanan dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong serta melayani pasar. Definisi ini menjelaskan bahwa manajemen pemasaran merupakan suatu proses yang menyangkut analisis, perencanaan dan.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. pelaksanaan serta pengawasan program-program yang ditujukan untuk melayani pasar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. c. Tujuan Pemasaran Drucker (dikutip Kotler dan Keller, 2009:6) selaku ahli teori manajemen menyebutkan bahwa selalu ada nada kebutuhan akan penjualan. Namun tujuan dari pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa bias sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Dengan demikian dibutuhkan hanya memastikan produk dan jasa yang tersedia. 2. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang di jadikan target oleh perusahaan. Definisi strategi pemasaran adalah sebagai berikut: logika pemasaran yang digunakan oleh perusahaan dengan harapan agar unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 2001:76). Merancang strategi pemasaran yang kompetitif dimulai dengan. melakukan. analisis. terhadap. pesaing.. Perusahaan. membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan oleh produk, harga, promosi dan distribusi (marketing mix) terhadap pesaing dekatnya..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. Menurut Radiosunu (2001:27) strategi pemasaran didasarkan atas lima konsep strategi berikut: a. Segmentasi pasar. Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang mempunyai kebutuhan, kebiasaan membeli dan reaksi yang berbeda-beda. Perusahaan tak mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua pembeli. Karena itu perusahaan harus mengkelompok kelompokkan pasar yang bersifat heterogen ke dalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. b. Market positioning. Perusahaan tak mungkin dapat menguasai pasar keseluruhan. Maka prinsip strategi pemasaran kedua adalah memilih pola spesifik pemusatan pasar yang akan memberikan kesempatan maksimum kepada perusahaan untuk mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan kata lain perusahaan harus memilih segmen pasar yang dapat menghasilkan penjualan dan laba yang paling besar. c. Targeting adalah strategi memasuki segmen pasar yang dijadikan sasaran penjualan. d. Marketing mix strategy. Kumpulan variabel-variabel yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pembeli adalah variabelvariabel yang berhubungan dengan product, place, promotion dan price (4P). e. Timing strategy. Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan produk merupakan hal yang peru diperhatikan. Meskipun.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. perusahaan melihat adanya kesempatan baik. Terlebih dulu harus dilakukan persiapan baik produksi. 3. Bauran Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2012:75) “Marketing mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the response it wants in the target market”. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahan untuk terus menerus mencapai tujuan perusahaannya di pasar sasaran. Menurut Stanston (2006:30) “Marketing mix is the term that is used to described the combination of the four inputs that constitute the core of an organization’s marketing system. These four elements are the product offering, the price structure, the promotion activities, and the distribution system”. Bauran pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kombinasi dari empat input yang merupakan inti dari sistem pemasaran organisasi. Keempat elemen tersebut adalah penawaran produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Bauran pemasaran didefinisikan sebagai elemen sebuah organisasi kontrol yang dapat digunakan untuk memenuhi atau berkomunikasi dengan pelanggan. Unsur-unsur ini muncul sebagai keputusan inti variabel dalam teks pemasaran atau marketing plan. Konsep bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2012:25) terdiri dari 4P, yaitu yaitu product (produk), price (harga),.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. Place (tempat), dan promotion (promosi). Adapun pengertian dari masing-masing bauran pemasaran adalah sebagi berikut: a. Produk (Product) suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, agar produk yang dijual mau dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan dari konsumen. b. Harga (Price) sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. c. Tempat (Place) tempat diasosiasikan sebagai saluran distribusi yang ditujukan untuk mencapai target konsumen. Sistem distribusi ini mencakup lokasi, transportasi, pergudangan, dan sebagainya. d. Promosi (promotion) promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Gambar: 2.1 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Sumber: Kotler dan Keller (2012:25). 4. Perilaku Konsumen a. Definisi Perilaku Konsumen Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana konsumen berperilaku dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku tersebut. Kotler dan Keller (2008:214) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu studi bagaimana individu,. kelompok. dan. organisasi. memilih,. membeli,.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Dharmmesta dan Handoko (2000:10) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barangbarang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tertentu. Schiffman dan Kanuk (2008:6) menggambarkan perilaku konsumen sebagai cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Berdasarkan beberapa definisi perilaku konsumen yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Mempelajari atau menganalisis perilaku konsumen merupakan sesuatu yang sangat kompleks, terutama karena banyaknya variabel yang mempengaruhinya dan kecenderungannya untuk saling berinteraksi. Oleh sebab itu untuk mempermudah, digunakan model perilaku konsumen..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. b. Model Perilaku Konsumen Titik tolak untuk memahami perilaku konsumen adalah model rangsangan dan tanggapan yang ditunjukkan oleh seseorang, dimana rangsangan tersebut telah memasuki kesadaran untuk meresponnya. Secara sederhana model perilaku konsumen diperlihatkan dalam gambar 2.2 berikut: FEEDBACK TO CONSUMER: Postpurchase Evaluation THE INDIVIDUAL CONSUMER. CONSUMER DECISION MAKING. CONSUMER RESPONSE. ENVIRONMENTAL INFLUENCES FEEDBACK TO ENVIRONMENT: Development of Marking Strategis. Sumber: Assael (2001) Gambar 2.2 Model Perilaku Konsumen Menurut Assael Sesuai dengan model konsumen di atas, Assael (2001) mendefinisikan pengambilan keputusan konsumen adalah proses merasa dan mengevaluasi informasi merek, mempertimbangkan bagaimana alternative merek memenuhi kebutuhan konsumen dan memutuskan pada suatu merek. Menurut Assael (2001) ada dua pengaruh luas yang menentukan pilihan konsumen. Pengaruh pertama yaitu konsumen individu yang mana kebutuhan, persepsi.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. merek karakteristik, dan sikap ke arah alternatif yang mempengaruhi pilihan merek. Pengaruh kedua dari pengambilan keputusan konsumen adalah lingkungan. Lingkungan pembelian konsumen digambarkan dengan budaya (norma dan nilai masyarakat), dengan sub-budaya (bagian dari masyarakat dengan norma-norma berbeda dan nilai dalam kehormatan tertentu) dan dengan kelompok bertatap muka (teman, anggota keluarga dan kelompok referensi). Ketika konsumen telah membuat suatu keputusan maka evaluasi pasca pembelian, digambarkan sebagai umpan balik untuk konsumen individu, akan berlangsung. Selama dalam proses evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan mungkin akan merubah pola dalam memperoleh informasi, mengevalusi merek dan memilih suatu merek. Keputusan konsumen untuk melakukan pembelian dengan merek yang sama akan dipengaruhi oleh pengalaman mengkonsumsi dari konsumen itu sendiri. Pandangan terhadap perilaku konsumen dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi manajemen dan sisi konsumen (Assael, 2001). Dari sisi manajemen, perilaku konsumen merupakan bahan yang sangat penting untuk dipahami berkaitan dengan aktivitasnya terhadap suatu produk dan menjadi indicator seberapa jauh produk tersebut sukses di pasaran dengan melihat respon yang ditunjukkan oleh konsumen terhadap produk tersebut..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena terdapat banyak faktor yang berpengaruh dan saling interaksi satu sama lainnya, sehingga pendekatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan harus benar-benar dirancang sebaik mungkin dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut. Selain itu, para pemasar harus mampu memahami konsumen, dan berusaha mempelajari bagaimana mereka berperilaku, bertindak dan berpikir. Walaupun konsumen memiliki berbagai macam perbedaan namun mereka juga memiliki banyak kesamaan. Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen. atau. perilaku. konsumen. agar. mereka. mampu. memasarkan produknya dengan baik. Para pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan konsumsi, sehingga pemasar dapat merancang strategi pemasaran dengan lebih baik. Pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang diterimanya, sehingga pemasar dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Tidak dapat diragukan lagi bahwa pemasar yang memahami konsumen akan memiliki kemampuan bersaing yang lebih baik. Kotler dan Keller (2008:226) menggambarkan model perilaku konsumen sebagai berikut:.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Rangsangan Pemasaran. Rangsangan Lain. Produk Harga Saluran pemasaran Promosi. Ekonomi Teknologi Politik Budaya. Ciri-Ciri Pembeli Budaya Social Pribadi psikologi. Proses Keputusan Pembelian Pemahaman masalah Pencarian informasi Pemilihan alternatif Keputusan pembelian Perilaku pasca pembelian. Keputusan Pembeli Pembelian produk Pemilihan merek Pemilihan saluran pembelian Penentuan waktu pembelian Jumlah Pembelian. Sumber: Kotler dan Keller (2008:226) Tabel 2.1 Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan dan situasi lapisan masyarakat dimana ia dilahirkan dan berkembang. Ini berarti konsumen berasal dari lapisan masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap, dan selera yang berbeda-beda, sehingga pengambilan keputusan dalam tahap pembelian akan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2008) terdiri dari: 1) Faktor Kebudayaan Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Faktor kebudayaan terdiri dari: a) Budaya Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai,.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lain. b) Sub-budaya Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. c) Kelompok sosial Pada dasarnya masyarakat memiliki strata sosial. Stratifikasi tersebut kadang-kadang berbentuk sistem kasta di mana anggota kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka/stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial. 2) Faktor Sosial Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta sosial..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. a) Kelompok Acuan Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan adalah kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang serta terus menerus dan informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, professional, dan asosiasi perdagangan,. yang. cenderung. lebih. formal. dan. membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin. b) Keluarga Keluarga (family) adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear family) adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal bersama. Keluarga besar (extended family) mencakupi keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti kakek dan nenek, paman dan bibi, sepupu, dan kerabat karena perkawinan. Keluarga dimana seseorang dilahirkan disebut keluarga orientasi (family of orientation),.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. sementara keluarga yang ditegakkan melalui perkawinan adalah keluarga prokreasi (family of procreation). Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian. yang luas.. Anggota keluarga. merupakan. kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua, seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika pembeli tidak lagi berinteraksi. secara. mendalam. dengan. keluarganya,. pengaruh keluarga terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi- yaitu, pasangan (suami atau istri) dan anak-anak. c) Status Sosial Seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya seperti keluarga, klub, organisasi. Kedudukan orang itu di masing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Dengan status.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. yang dimilikinya di masyarakat, dapat dipastikan ia akan mempengaruhi pola atau sikap orang lain dalam hal berperilaku terutama dalah hal perilaku pembelian. 3) Faktor Pribadi a) Usia dan Tahap Siklus Hidup Orang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah selama hidupnya. Mereka makan makanan bayi pada waktu tahuntahun awal kehidupannya, memerlukan makanan paling banyak pada waktu meningkat besar dan menjadi dewasa, dan memerlukan diet khusus pada waktu menginjak usia lanjut. Selera orang pun dalam pakaian, perabot dan rekreasi berhubungan dengan usianya. b) Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi Pola. konsumsi. seseorang. juga. dipengaruhi. oleh. pekerjaannya. Seorang pekerja kasar akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja, kotak makanan, dan rekreasi permainan bowling. Seorang presiden perusahaan akan membeli pakaian wool yang mahal, bepergian dengan pesawat terbang, menjadi anggota perkumpulan, dan membeli kapal layar yang besar. c) Gaya Hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. kegiatan, minat dan pendapat (opini) yang bersangkutan. Gaya hidup melukiskan “keseluruhan pribadi” yang berinteraksi. dengan. lingkungannya.. Gaya. hidup. mencerminkan sesuatu yang lebih dari kelas sosial di satu pihak dan kepribadian di pihak lain. d) Kepribadian dan Konsep Diri Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda yang akan mempengaruhi perilaku membeli. Kepribadian adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan seseorang, yang menyebabkan terjadinya jawaban yang secara relatif tetap dan bertahan lama terhadap lingkungannya. Sedangkan konsep diri (atau citra diri) dibagi dua yaitu konsep diri ideal (bagaimana dia ingin memandang dirinya sendiri) dan konsep diri menurut orang lain (bagaimana pendapatnya tentang orang lain memandang dia). 4) Faktor Psikologis Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian. a) Motivasi Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Akan tetapi.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. secara definitif dapat dikatakan bahwa motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan. b) Presepsi Seseorang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan mengintepretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. c) Pembelajaran Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil dari akibat adanya pengalaman. Perubahan-perubahan perilaku tersebut bersifat tetap (permanen) dan bersifat lebih fleksibel. Hasil belajar ini akan memberikan tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan-rangsangan tertentu.. dan. yang mempunyai. tujuan.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. d) Keyakinan dan Sikap Melalui bertindak dan belajar, orang mendapat keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi pembelian mereka. Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang. tentang. suatu. hal.. Keyakinan. mungkin. berdasarkan pengetahuan, pendapat, atau kepercayaan. Kesemuanya itu mungkin atau tidak mungkin mengandung faktor. emosional.. emosional,. dan. Sikap. adalah. evaluasi,. kecenderungan. tindakan. perasaan yang. menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. Selain empat faktor tersebut, perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi. dari. stimuli. pemasaran. berupa. bauran. pemasaran yang meliputi (Kotler, 2000:34). a) Produk Kebijakan produk meliputi perencanaan dan pengembangan produk. Kegiatan ini penting terutama dalam lingkungan yang berubah-ubah. Oleh karenanya perusahaan dituntut untuk menghasilkan dan menawarkan produk yang bernilai dan sesuai dengan selera konsumen. b) Harga Harga suatu produk dapat dikatakan sebagai alat pemasaran yang. cukup. penting,. dibandingkan. dengan. bauran.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. pemasaran lainnya. Hal ini disebabkan misalnya karena perubahan harga suatu produk akan mengakibatkan perubahan kebijakan saluran distribusi, dan promosi. Meskipun disangkal bahwa suatu tingkat harga harus dapat menutup biaya bauran pemasaran. c) Promosi Usaha untuk mendorong peningkatan volume penjualan yang tampak paling agresif adalah dengan cara promosi. Dasar pengembangan promosi adalah komunikasi. d) Saluran Distribusi Pendistribusian produk ke pasar merupakan sebagian dari proses pengembangan pemasaran, untuk mencapai pasar sasaran bagi perusahaan dan tujuan khususnya yang menyangkut perencanaan pemasaran strategis. Jauh sebelum produk selesai, manajemen harus menentukan metode apa yang akan didayagunakan untuk mengantarkan produk ke pasar. 5. Branding a. Pengertian Branding Branding adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok penjual dan.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. untuk mendiferensiasikannya (membedakan) dari barang atau jasa pesaing (Kotler, 2009:332). Pengertian branding telah berkembang, dari sekedar merek atau nama dagang dari suatu produk, jasa atau perusahaan, yang berkaitan dengan hal-hal yang kasat mata dari merek; seperti nama dagang, logo, atau ciri visual lainnya; kini juga berarti citra, kredibilitas, karakter, kesan, presepsi, dan anggapan di benak konsumen (Landa, 2006:4). Bagi sebuah perusahaan, branding tidak sekedar berfungsi sebagai corporate identity, tetapi dapat meningkatkan brand image (citra yang terbentuk dalam benak konsumen mengenai sebuah merek terentu) yang luar biasa, jika digarap dengan professional. Branding berarti suatu pernyataan mengenai siapa (identitas), apa yang dilakukan (produk/jasa yang ditawarkan), dan mengenai kenapa suatu merek layak dipilih (keistimewaan). Brand adalah reputasi, merek yang memiliki reputasi adalah merek yang menjanjikan, sehingga public mempercayai dan memilih merek tersebut (Neumeier, 2003:54). Merek yang kuat sangat berharga di dalam pertempuran untuk mendapatkan pelanggan dan sangatlah berharga untuk kita meluangkan waktu untuk berinvestasi di riset, definisi serta membangun merek kita. Merek adalah kombinasi dari atributatribut, dikombinasikan melalui nama atau simbol, yang dapat.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. mempengaruhi proses pemilihan produk atau layanan dibenak konsumen. Pendapat lain oleh Schultz (2004), “So, that’s what we mean by a brand: something that is identifiable by the bayer and the seller and creats values for both” yang artinya merek adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi oleh pembeli dan penjual sehingga menciptakan nilai bagi keduanya. Sedangkan menurut Susanto dan Wijanarko (2004:5), merek adalah nama atau simbol yang diasosiasikan dengan produk atau jasa dan menimbulkan arti psikologis atau asosiasi sehingga dapat disimpulkan bawha brand adalah identifikasi yang berupa nama atau simbol yang mempengaruhi proses pemilihan suatu produk atau jasa yang membedakannya dari produk pesaing serta mempunyai nilai bagi pembeli dan penjualnnya. Strategi branding, atau Brand strategy, jika menurut Schultz dan Barnes (1999:43) dapat diartikan manajemen suatu merek dimana terdapat sebagai kegiatan yang mengatur semua elemen-elemen yang bertujuan untuk membentuk suatu brand. Sedangkan menurut Gelder (2005:29), “The brand strategy defines what the brand is supposed to achieve in terms of consumer attitudes and behavior”, yang artinya sebagai merek mendefinisikkan apa yang seharusnya dicapai suatu brand dalam kaitannya dengan sikap perilaku konsumen..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Jadi brand strategy adalah suatu brand yang bertujuan untuk mengatur semua elemen brand dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku konsumen. Dapat juga diartikan sebagai suatu sistem komunikasi yang mengatur semua kontak point dengan suatu produk atau jasa atau organisasi itu sendiri dengan stakeheolder dan secara langsung men-support bisnis strategi secara keseluruhan. Menurut Tjiptono (1997) merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak atau kombinasi atributatribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkain ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kapada para pembeli. Sedangkan menurut Gelder (2005:29-41), yang termasuk ke dalam brand strategy antara lain brand positioning, brand identity, dan brand personality. Sebagai tambahan, menurut Schultz dan Barnes (1999), yang juga termasuk ke dalam brand strategy adalah brand communication. 1) Brand Positioning Menurut Gelder (2005:927), “Brand positioning as a way of demonstrating a brand’s advantage over and differentiation from its competition”, yang artinya brand positioning adalah suatu cara untuk mendemonstrasikan keunggulan dari suatu.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. merek dan perbedaannya dari kompetitor yang lain. Dalam definisi tradisional, positioning sering disebut sebagai suatu strategi untuk memenangi dan menguasai benak pelanggan melalui produk yang ditawarkan. Namun menurut Kertawijaya (2004:57), positioning didefinisikan sebagai the strategy to lead your customer credibly yaitu suatu upaya untuk mengerahkan pelanggan secara kredibel. Sedangkan menurut Susanto dan Wijanarko (2004:68), posisi merek adalah bagian dari identitas merek dan proporsi nilai yang secara aktif dikomunikasikan kepada target konsumen dan menunjukkan keunggulan dan kelebihan. terhadap. merek-merek. pesaing.. Jadi. brand. positioning adalah cara perusahaan untuk menempatkan dirinya di mata target konsumennya dilihat dari keunggulan dan kelebihan yang dimiliki dengan brand pesaing. 2) Brand Identity Menurut Gelder (2005), “Brand identity as a set of aspects that convey what a brand stands for: in background, its purpose and ambitions” yang artinya brand identity adalah suatu kumpulan dari aspek-aspek yang bertujuan untuk menyampaikan merek: latar belakang merek, prinsip-prinsip merek, tujuan dan ambisi dari merek itu sendiri, dan menurut Susanto dan Wijanarko (2004:40), brand identity dapat diartikan sebagai susunan kata-.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. kata, kesan, dan sekumpulan bentuk dari sejumlah presepsi konsumen tentang merek. 3) Brand Personality Pengertian brand personality menurut Gelder (2005:41), “brand personality is developed to enhance the appeal of a brand to consumers”, yang artinya brand personality adalah suatu cara yang bertujuan untuk menambah daya tarik merek dari luar dimata konsumen. 4) Brand Communication Untuk dapat mengkomunikasikan brand kepada konsumen, perusahaan menggunakan komunikasi internal dan eksternal yaitu antara lain dengan sales promotion, event, public relations, direct marketing (pengiriman katalog, surat, telp, fax, atau email) corporate sponsorships yaitu penawaran produk/jasa dengan bekerja sama dengan perusahaan lain sebagai sponsor, dan advertising yaitu cara-cara untuk memperkenalkan produk/jasa melalui berbagai macam iklan (Schultz dan Barnes, 1999). b. Pemilihan Nama Merek Sebuah merek memiliki beberapa elemen/identitas, baik yang bersifat tangible (seperti nama merek, simbol, slogan, desain grafis, dan sebagainya) maupun intangible (contohnya, nilai simbolis, ikatan khusus, kepribadian, citra diri, dan seterusnya). Pakar.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. manajemen merek, Kevin Lane Keller², menjabarkan elemen merek menjadi enam jenis, yaitu nama merek, URL (uniform resource locators) atau nama domain, logo dan simbol, karakter, slogan, serta jingles. Branding memungkinkan perusahaan untuk. mendiferensiasi. produknya dari produk pesaing dan dapat digunakan untuk mempresentasikan nama perusahaan dan seluruh produk yang dipasarkan (misalnya, General Motors), satu lini produk (seperti Chevrolet) maupun item produk spesifik (contohnya, Corvette). Memilih nama merek yang tepat buat sebuah produk bukanlah perkara gampang. Sejumlah pakar merek bahkan mengklaim bahwa memilih nama merek lebih sulit dibandingkan memilih nama anak. c. Konsep Merek Merek dapat diartikan sebagai sebuah nama yang mewakili produk secara keseluruhan. Baik produk itu sendiri, jasa yang diberikan produk tersebut, perusahaan yang memproduksi, dan halhal terkait lainnya. Semua itu merupakan suatu kesatuan yang diwakili oleh sebuah simbol yang bernama merek. Merek yang melabeli sebuah produk dan sebagai wakil dari sesuatu yang dipasarkan menjadi penanda bagi sebuah produk sekaligus pembeda dengan produk-produk lainnya. Merek sendiri berfungsi sebagai value indikator yaitu menggambarkan seberapa kokoh value atau nilai yang ditawarkan kepada pelanggan. Jadi,.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. merek menggambarkan nilai yang ditawarkan dan mempunyai peranan penting bagi konsumen dalam menetapkan pilihannya. Oleh karena itu, persaingan merek saat ini begitu dominan. Merek dianggap sebagai aset perusahaan yang paling berharga. Merek mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi jalannya sebuah industri, apapun bentuknya. Merek mempunyai berbagai peran, diantaranya adalah: 1) Merek yang sukses dapat menjadi penghambat munculnya merek-merek baru yang mewakili produk-produk dari pesaing 2) Menjadi pembeda dengan produk lainnya. 3) Sebagai alat bagi perusahaan untuk mencapai nilai ekonomis. d. Brand Equity (Ekuitas Merek) Menurut Kotler & Keller (2008:263), ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan. Sedangkan menurut Surachman (2008:5), ekuitas merek atau kekuatan merek adalah sebuah aset. Ekuitas merek juga didefinisikan sebagai efek diferensial positif yang ditimbulkan oleh pengetahuan nama merek terhadap tanggapan pelanggan tas produk atau jasa tersebut. Ekuitas merek suatu produk akan menarik pelanggan untuk memperlihatkan preferensi terhadap produk yang.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. memilki merek tersebut daripada produk yang tidak bermerek meski pada dasarnya kedua produk tersebut identik. Brand equity dapat memberikan nilai dan manfaat, baik bagi konsumen maupun bagi perusahaan (Simamora,2001:69) 1) Nilai kepada Konsumen a) Aset brand equity membantu konsumen menafsirkan, memproses, dan menyimpan informasi dalam jumlah besar mengenai produk dan merek. b) Brand equity memberikan rasa percaya diri kepada konsumen dalam mengambil keputusan pembelian, baik karena pengalaman masa lalau dalam karakterristiknya. c) Persepsi kualitas dan asosiasi merek bisa menguatkan kepuasan konsumen dengan penglaman menggunakanya. 2) Nilai kepada Perusahaan a) Brand equity bisa menguatkan program memikat para konsumen baru atau merangkul kembali konsumen lama. b) Kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan asetasset merek lainnya mampu menguatkan loyalitas merek, yaitu bisa memberikan alasan untuk membeli dan mempengaruhi kepuasan penggunaan. c) Brand equity biasanya akan memungkinkan margin yang lebih tinggi dengan memungkinkan harga optimum.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. (premium pricing) dan mengurangi ketergantungan pada promosi. d) Brand equity memberikan landasan untuk pertumbuhan melalui perluasan merek. e) Brand equity memberikan landasan untuk pertumbuhan melalui perluasan merek. f) Brand equity bisa memberikan dorongan dalam saluran distribusi. g) Aset-aset equity memberikan keuntungan kompetitif yang seringkali menghadirkan rintangan nyata terhadap para competitor. Menurut David Aaker dalam Durianto (2004:4) mengatakan bahwa untuk mengukur ekuitas merek harus dilihat melalui lima dimensi yaitu: 1) Brand awareness (kesadaran merek) Kesanggupan calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Masyarakat cenderung membeli merek yang sudah terkenal karena mereka merasa aman dengan sesuatu yang dikenal..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. 2) Brand association (asosiasi merek) Mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk geografis, harga, pesaing, selebritis dan lainnya. 3) Perceived quality (persepsi kualitas) Sebuah merek akan dikaitkan oleh sebuah persepsi kualitas tanpa perlu mendasarkan pengetahuan yang mendetail mengenai spesifikasi. Persepsi kualitas mungkin berwujud sesuatu yang berbeda untuk masing-masing tipe industri. 4) Brand loyalty (loyalitas merek) Mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk. Bagi perusahaan adalah mahal untuk mendapatkan konsumen baru. Sebaliknya relatif tidak mahal untuk memelihara konsumen yang sudah ada, terutama jika para konsumen itu sudah puas dan bahkan menyukai merek tersebut. 5) Other Proprietary Brand Assets (aset-aset merek lainnya) Aset-aset merek yang lainnya seperti paten, cap, saluran hubungan dan lainnya..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. Bisa juga lihat Gambar 2.3 dibawah: (Brand Equity Model Aaker) REDUCED MARKETING COSTS TRADE LEVERAGE ATTRACTING NEW CUSTOMERS BRAND LOYALTY. -CREATE AWARENESS -REASSURERANCE TIMETO RESPOND TO COMPETITIVE THREATS. ANCHOR TO WHICH OTHER. BRAND AWARENESS. PROVIDES VALUE TO CUSTOMERS BY ENCHANCING CUSTOMER’S: -INTERPRETATION/ PROCCECING OF INFORMATION. ASSOCIATIONS CAN BE ATTACHERD. -CONFIDENCE IN THE PURCHASE DECISION. FAMILIARITY-LIKING. -USE SATISFACTION. SINGNAL OF SUBSTANCE/COMMITMENT BRAND TO BE CONSIDERED. REASON TO BUY. BRAND EQUITY PERCEIVED QUALITY. DIFFENRENTIATE/POSITION PRICE CHANNEL MEMBER INTERST EXTENSIONS. HELP PROCESS/ RETRIEVE. INFORMATION BRAND ASSOCIATIONS. REASON TO BUY CREATE POSSITIVE ATTITUDE/FEELINGS EXTENSIONS. OTHER PROPRIETARY BRAND ASSETS. PROVIDES VALUE TO FIRM BY ENCHANCING: -EFFICIENCY AND EFFECTIVENESS OF MARKETING PROGRAMS -BRAND LOYALTY -PRICES/MARGINS -BRAND EXTENSIONS -TRADE LEVERAGE -COMPETITIVE ADVANTAGE. COMPETITIVE ADVANTAGE. Gambar 2.3 Sumber: Aaker (1991:270). e. Brand Awareness (Kesadaran Merek) Menurut Durianto, (2004:54) mendefinisikan kesadaran merek (brand awareness) adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu..

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. Kita sering mendengar istilah brand awareness, asal mula kata brand awareness sendiri adalah dari persaingan ketat, brand yang kuat dari kompetitor yang menimbulkan brand baru sehingga mempunyai kekuatan merek (Brand Equity). Menurut Tjiptono (2005:40), kesadaran merek adalah kemampuan konsumen untuk mengenali atau meningkatkan bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori produk tertentu. Brand. awareness memiliki. beberapa. tingkatan. dari. tingkatan yang paling rendah (tidak menyadari brand) sampai tingkatan yang paling tinggi yaitu Top of Mind, yang bisa digambarkan. dalam. sebuah. piramida.. Piramida brand. awareness dari rendah sampai tingkat tertinggi adalah sebagai berikut:. Gambar 2.4 Piramida Kesadaran Merek (Brand Awareness) Sumber: Durianto (2004:55).

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. Kesadaran merek (Brand awareness) dibagi menjadi empat bagian yaitu: 1) Unware of brand (Tidak menyadari merek) adalah tingkat paling rendah dalam piramida brand awareness di mana konsumen tidak menyadari adanya suatu brand. 2) Brand. Recognition. (pengenalan. merek). adalah. tingkat. minimal brand awareness, di mana pengenalan suatu brand muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall). 3) Brand Recall (pengingatan kembali merek) adalah pengingatan kembali brand tanpa bantuan (unaided recall). 4) Top Of Mind (Puncak Pikiran) adalah brand yang disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, atau brand tersebut merupakan brand utama dari berbagai brand yang ada dalam benak konsumen. f. Brand Image (Citra Merek) Tjiptono 2005 (dalam Sulistyari, 2012:4) menyebutkan bahwa brand image adalah deskripsi tentang asosiasi keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Sedangkan Kotler & Keller (2012:G1) mendefinisikan brand image sebagai ˝The perceptions and beliefs held by consumers, as reflected in the associations held.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. in consumer memory.˝ Hal ini dapat diartikan sebagai persepsi dan kepercayaan yang dipegang oleh konsumen, yang tercermin atau melekat dalam benak dan memori dari seorang konsumen sendiri. Persepsi ini dapat terbentuk dari informasi atau pengalaman masa lalu konsumen terhadap merek tersebut. Kotler & Keller (2012:10) berkata bahwa ˝All companies strive to build a brand image with as many strong, favorable, and unique brand associations as possible.˝ Jika melihat perkataan ini, semua perusahaan berusaha menciptakan citra merek yang baik dan kuat dengan menciptakan suatu merek seunik mungkin yang dapat menguntungkan. 1) Pengukuran Brand Image Menurut Shimp 2009 (dalam Bastian, 2014:2) citra merek diukur dari 3 hal, yaitu: a) Atribut Atribut adalah ciri-ciri atau berbagai aspek dari merek yang diiklankan. Atribut juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu hal-hal yang tidak berhubungan dengan produk (contoh: harga, kemasan, pemakai, citra penggunaan), dan hal-hal yang berhubungan dengan produk (contoh: warna, ukuran, desain)..

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. b) Manfaat Manfaat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu fungsional, simbolis, dan pengalaman. c) Evaluasi keseluruhan Evaluasi keseluruhan, yaitu nilai atau kepentingan subjektif dimana konsumen menambahkannya pada hasil konsumsi. g. Fungsi dan Tujuan Branding Fungsi branding adalah untuk menanamkan image dan citranya di masyarakat bahkan konsumennya, jika perusahaan tersebut memiliki produk yang mereka jual, sehingga dengan adanya branding (merek dagang atau corporate identity) diharapkan brand atau merk mereka akan senantiasa diingat oleh masyarakat atau konsumennya dalam jangka waktu yang lama. Terdapat tiga tujuan dalam membangun brand, yaitu: membentuk persepsi, membangun kepercayaan dan membangun cinta (kepada brand) (Neumeier, 2003:41). Fungsi branding secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Pembeda Suatu produk akan memiliki perbedaan dengan pesaingnya bila memiliki brand yang kuat, sehingga sebuah brand dapat dengan mudah dibedakan dari brand yang lain..

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. 2) Promosi dan Daya Tarik Produk yang memiliki brand akan dengan mudah dipromosikan dan menjadi daya tariknya. Promosi sebuah brand akan dengan mudah mempromosikan produknya dengan menampilkan logo brand tersebut. 3) Pembangun Citra, Pemberi Keyakinan, Jaminan Kualitas, dan Prestise Sebuah brand juga berfungsi membentuk citra dengan memberi alat pengenalan pertama kepada masyarakat. Keyakinan, kualitas dan prestise sebuah produk akan melekat dalam sebuah brand dari pengalaman dan informasi dari produk tersebut. 4) Pengendali Pasar Pasar akan mudah dikendalikan oleh brand yang kuat. Brand tersebut akan menjadi peringatan bagi para kompetitornya untuk mengambil setiap langkah yang diambilnya, di samping itu masyarakat akan dengan mudah diberi informasi tambahan dengan adanya brand yang diingat olehnya. h. Unsur-unsur Branding Unsur terpenting dari suatu brand adalah nama dagang atau merek. Namun demikian brand tidak cukup bila hanya didukung dengan lambang atau simbol identitas visual yang secara konsisten dan sistematis diterapkan pada berbagai media pendukung komunikasi pemasaran suatu brand..

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. Unsur-unsur branding adalah sebagai berikut: 1) Nama merek 2) Logo: logo, logotype, monogram, bendera. 3) Penampilan visual: desain kemasan, desain produk, desain seragam, desain bangunan, desain kendaraan. 4) Juru bicara: pesohor, tokoh pendiri, tokoh perusahaan, tokoh ciptaan, mascot. 5) Kata-kata: akronim, nama panggilan, slogan, tag line, jingle 6) Suara: lagu, icon bunyi/nada, lagu terbaik. i. Jenis-jenis Branding Branding memiliki beberapa jenis, yaitu sebagai berikut: 1) Product branding Branding produk merupakan hal yang paling umum dalam branding. Merek atau produk yang sukses adalah produk yang mampu mendorong konsumen untuk memilih produk miliknya di atas produk-produk pesaing lainnya. 2) Personal Branding Personal branding merupakan alat pemasaran yang paling populer di kalangan publik figure seperti politisi, musisi, selebriti, dan lainnya, sehingga mereka memiliki pandangan tersendiri di mata masyarakat..

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. 3) Corporate Branding Corporate branding penting untuk mengembangkan reputasi sebuah perusahaan di pasar, meliputi semua aspek perusahaan tersebut mulai dari produk/jasa yang ditawarkan hingga kontribusi karyawan mereka terhadap masyarakat. 4) Geographic Branding Geographic. branding. atau. regional. bertujuan. untuk. memunculkan gambaran dari produk atau jasa ketika nama lokasi tersebut disebutkan oleh seseorang. 5) Cultural Branding Cultural. branding. lingkungan. dan. mengembangkan. orang-orang dari. reputasi lokasi. mengenai. tertentu. atau. kebangsaan. 6. Loyalitas Konsumen a. Pengertian Loyalitas Perilaku setelah pembelian suatu produk ditentukan oleh kepuasan atau ketidakpuasan akan suatu produk sebagai akhir dari proses penjualan. Konsep loyalitas pelanggan lebih banyak dikaitkan dengan perilaku (behavior) daripada sikap. Salah satu sikap positif konsumen dapat ditunjukkan melalui setia kepada produk perusahaan dan merekomendasikan produk tersebut kepada konsumen lain, sedangkan sikap negatif ditunjukkan melalui perkataan negative (word of mouth) kepada konsumen lain dan.

(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. berpindah kepada perusahaan lain. Kesetiaan merupakan sesuatu yang timbul tanpa adanya paksaan tetapi timbul dengan sendirinya. Adapun definisi loyalitas adalah pembentukan sikap dan pola perilaku seorang konsumen terhadap pembelian dan penggunaan produk hasil dari pengalaman mereka sebelumnya (Griffin, 2005:75) Customer loyalty is deefly held commitment to rebuy or repatnorize a preferred product or service consistenly in future, despite situasional influences and marketing effort having the potential to cause switching behavior (Oliver yang dikutip Hurriyati, 2005). Dari definisi tersebut dapat didefinisikan loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih sebagai sikap konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. Konsumen yang dapat dikategorikan sebagai konsumen yang setia adalah konsumen yang puas dengan produk tertentu sehingga. mereka. mempunyai. antusiasme. untuk. memperkenalkannya pada siapapun yang mereka kenal. Selanjutnya konsumen yang loyal juga akan menunjukkan kesetiaan mereka dengan membeli produk-produk lainnya dari perusahaan yang sama. Dari pengertian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa loyalitas terbentuk dari dua komponen, loyalitas sebagai perilaku.

(67) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49. yaitu pembelian ulang yang konsisten dan loyalitas sebagai sikap yaitu sikap positif terhadap suatu produk atau produsen (penyedia jasa) ditambah dengan pola pembelian yang konsisten. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa loyalitas konsumen terhadap suatu produk berhubungan dengan sikap positif yang dimiliki konsumen tersebut terhadap produk dengan melakukan pembelian ulang secara konsisten. b. Karakteristik Loyalitas Konsumen Loyalitas pelanggan merupakan ukuran yang dapat diandalkan untuk memprediksi pertumbuhan penjualan dan juga loyalitas pelanggan dapat didefinisikan berdasarkan perilaku pembelian yang konsisten (Griffin, 2005:31). Berikut adalah karakteristik dari loyalitas konsumen: 1) Melakukan pembelian berulang secara teratur Konsumen melakukan pembelian secara continue pada suatu produk tertentu. Contoh: pencinta Kopi akan membeli kopi lagi di Coffee Shop itu jika ia menyukai kopi itu dan ada jenis kopi yang baru, bahkan tidak hanya membeli tetapi mereka juga mengeluarkan uang tambahan untuk mengekspresikan sesuai dengan keinginan mereka..

Gambar

Gambar 2.5 Kerangka Konseptual  D.  Hipotesis
Tabel 3.1  Definisi Operesional  Strategi Branding (X)
Gambar 4.1 Peta Lokasi Kedai Klinik Kopi  (Sumber: Google Map, 10 April 2019)  D.  Manajemen Sumber Daya Manusia
Tabel V.12  Hasil Uji t  Coefficients a Model  Unstandardized  Coefficients  Standardized Coefficients     t               Sig

Referensi

Dokumen terkait