ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian dilakukan pada tanggal 21 November sampai dengan 11 Desember 2006. Subyek penelitian adalah karyawan pada Rumah Sakit Umum Panti Rapih Yogyakarta dan Rumah Sakit Mata “Dr. YAP” Yogyakarta. Jumlah subyek penelitian adalah 250 orang (responden) dengan rincian 200 responden pada RS Panti Rapih dan 50 responden pada RSM “Dr. YAP”. Masing- masing responden mengisi kuesioner penelitian yang mencakup variabel kualitas pelayanan, kecerdasan emosional, dan locus of control. Hasil pengumpulan data menunjukkan dari 250 kuesioner yang disebar, jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 243 (97,2%). Dari jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 225 (93%) diisi secara lengkap sehingga dapat menjadi sumber data penelitian sedangkan 18 (7%) kuesioner tidak diisi dengan lengkap sehingga tidak dapat dijadikan sumber data penelitian ini. Berikut ini disajikan deskripsi data masing- masing variabel penelitian ini. 1. Kualitas Pelayanan
Hasil perhitungan gabungan seluruh data RS Panti Rapih dan RSM “Dr.YAP” menunjukkan bahwa nilai mean=77; median=76; modus=73; dan deviasi standar=6,71. Deskripsi data tentang kualitas pelayanan secara lebih rinci disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut (lampiran IV hal. 120,121,126):
Tabel 5.12
Deskripsi Kualitas Pelayanan
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa kualitas pelayanan karyawan RS Panti Rapih sebanyak 78 orang (43,8%) terkategorikan sangat baik, 100 orang (56,2%) terkategorikan baik, 0 (0%) terkategorikan cukup, buruk dan sangat buruk. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan RS Panti Rapih memiliki kualitas pelayanan yang baik. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean=77; median=76; dan modus=75 yang berada pada interval kategori kualitas pelayanan baik. Tabel 5.12 juga menunjukkan bahwa kualitas pelayanan karyawan RSM “Dr.YAP” sebanyak 14 orang (29,8%) terkategorikan sangat baik, 32 orang (68,1%) terkategorikan baik, 1 orang (2,1%) terkategorikan cukup, 0 (0%) terkategorikan buruk dan sangat buruk. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan RSM “Dr.YAP” memiliki kualitas pelayanan yang baik. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai
Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) Interval
Skor PR YAP Total PR YAP Total
Kategori KP 78 – 96 78 14 92 43.8 29.8 40.9 Sangat Baik 63 – 77 100 32 132 56.2 68.1 58.7 Baik 54 – 62 0 1 1 0.0 2.1 0.4 Cukup 44 – 53 0 0 0 0.0 0.0 0.0 Buruk 0 – 43 0 0 0 0.0 0.0 0.0 Sangat Buruk N 178 47 225 100.0 100.0 100.0
mean=75; median=73; dan modus=71 yang berada pada interval kategori kualitas pelayanan baik. Jadi dapat disimpulkan juga bahwa kedua rumah sakit tersebut sama-sama memiliki kualitas pelayanan yang baik sesuai dengan hasil perhitungan gabungan nilai mean=77; median=76; dan modus=73 yang berada pada interval kategori kualitas pelayanan baik. 2. Kecerdasan Emosional
Hasil perhitungan gabungan seluruh data RS Panti Rapih dan RSM “Dr.YAP” menunjukkan bahwa nilai mean=76; median=75; modus=72; dan deviasi standar=6,41. Deskripsi data tentang kecerdasan emosional secara lebih rinci disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut (lampiran IV hal. 121,124,128):
Tabel 5.13
Deskripsi Kecerdasan Emosional
Tabel 5.13 menunjukkan bahwa kecerdasan emosional karyawan RS Panti Rapih sebanyak 63 orang (35.4%) terkategorikan sangat tinggi, 115 orang
Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) Interval
Skor PR YAP Total PR YAP Total
Kategori KE 78 – 96 63 12 75 35.4 25.5 33.3 Sangat Tinggi 63 – 77 115 35 150 64.6 74.5 66.7 Tinggi 54 – 62 0 0 0 0.0 0.0 0 Cukup 44 – 53 0 0 0 0.0 0.0 0 Rendah 0 – 43 0 0 0 0.0 0.0 0 Sangat Rendah N 178 47 225 100.0 100.0 100.0
(64.6%) terkategorikan tinggi, 0 (0%) terkategorikan cukup, rendah dan sangat rendah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan RS Panti Rapih memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean=77; median=76; dan modus=72 yang berada pada interval kategori kecerdasan emosional tinggi. Tabel 5.13 juga menunjukkan bahwa kecerdasan emosional karyawan RSM “Dr.YAP” sebanyak 12 orang (25,5%) terkategorikan sangat tinggi, 35 orang (74,5%) terkategorikan tinggi, 0 (0%) terkategorikan cukup, rendah dan sangat rendah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan RSM “Dr.YAP” memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean=74; median=73; dan modus=74 yang berada pada interval kecerdasan emosional tinggi. Jadi dapat disimpulkanan juga bahwa kedua rumah sakit tersebut sama-sama memiliki karyawan dengan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi sesuai dengan hasil perhitungan gabungan nilai mean=76; median=75; dan modus=72 yang berada pada interval kategori kecerdasan emosional yang tinggi.
3. Jenis Pekerjaan
Deskripsi data tentang jenis pekerjaan karyawan rumah sakit disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut (lampiran IV hal. 121,124,128):
Tabel 5.14
Deskripsi Jenis Pekerjaan
PR YAP Total PR YAP Total Medis 3 1 4 1.7 2.1 1.8 Paramedis Perawat 104 15 119 58.4 31.9 52.9 Paramedis Nonperawat 22 5 27 12.4 10.6 12.0 Nonmedis 49 26 75 27.5 55.3 33.3 178 47 225 100.0 100.0 100.0
Tabel 5.14 menunjukkan bahwa dari 178 karyawan RS Panti Rapih sebanyak 3 orang (1.7%) tergolong tenaga medis, 104 orang (58,4%) tergolong tenaga paramedis perawat, 22 orang (12,4%) tergolong tenaga paramedis nonperawat, serta 49 orang (27,5%) tergolong tenaga nonmedis. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan RS Panti Rapih adalah tenaga paramedis perawat. Tabel 5.14 juga menunjukkan bahwa dari 47 karyawan RSM “Dr.YAP” sebanyak 1 orang (2,1%) tergolong tenaga medis, 15 orang (31,9%) tergolong tenaga paramedis perawat, 5 orang (10,6%) tergolong tenaga paramedis nonperawat, serta 26 orang (55,3%) tergolong tenaga nonmedis. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan RSM “Dr.YAP” adalah tenaga nonmedis. 4. Tingkat Pendidikan
Deskripsi data tentang tingkat pendidikan karyawan rumah sakit disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut (lampiran IV hal. 122,125,129):
Tabel 5.15
Deskripsi Tingkat Pendidikan
Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) Tingkat Pendidikan
PR YAP Total PR YAP Total Pendidikan Tinggi 11 3 14 6.2 6.4 6.2 Pendidikan Menengah 108 25 133 60.7 53.2 59.1 Pendidikan Rendah 59 19 78 33.1 40.4 34.7
178 47 225 100.0 100.0 100.0
Tabel 5.15 menunjukkan bahwa dari 178 karyawan RS Panti Rapih sebanyak 11 orang (6,2%) berpendidikan tinggi, 108 orang (60,7%) berpendidikan menengah, dan 59 orang (33,1%) berpendidikan dasar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan RS Panti Rapih berpendidikan menengah. Tabel 5.15 juga menunjukkan bahwa dari 47 karyawan RSM “Dr.YAP” sebanyak 3 orang (6,4%) berpendidikan tinggi, 25 orang (53,2%) berpendidikan menengah, dan 19 orang (40,4%) berpendidikan dasar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan RSM “Dr.YAP” berpendidikan menengah.
5. Locus of Control
Hasil perhitungan gabungan seluruh data RS Panti Rapih dan RSM “Dr.YAP” menunjukkan bahwa nilai mean=14; median=14; modus=15; dan deviasi standar=3,08. Deskripsi data tentang locus of control secara lebih rinci disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut (lampiran IV hal. 122,125,129):
Tabel 5.16
Deskripsi Locus of Control
Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) Interval
Skor PR YAP Total PR YAP Total
Kriteria 14-29 111 25 136 62.4 53.2 60.4 Internal 01-13 67 22 89 37.6 46.8 39.6 Eksternal
N 178 47 225 100.0 100.0 100.0
Tabel 5.16 menunjukkan bahwa locus of control karyawan RS Panti Rapih sebanyak 111 orang (62,4%) terkategorikan internal, dan 67 orang (37,6%)
terkategorikan eksternal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan rumah sakit memiliki locus of control internal. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean=14; median=15; dan modus=15 yang berada pada interval kategori locus of control internal. Tabel 5.16 juga menunjukkan bahwa locus of control karyawan RSM “Dr.YAP” sebanyak 25 orang (53,2%) terkategorikan internal, dan 22 orang (46,8%) terkategorikan eksternal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan RSM “Dr.YAP” memiliki locus of control internal. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean=14; median=14; dan modus=14 yang berada pada interval kategori locus of control internal. Jadi dapat disimpulkanan juga bahwa kedua rumah sakit tersebut sama-sama memiliki karyawan dengan locus of control yang cenderung internal sesuai dengan hasil perhitungan gabungan nilai mean=14; median=14; dan modus=15 yang berada pada interval kategori locus of control internal.