• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Berdasarkan data penelitian terhadap biaya mutu tahun 2004 – 2008 dapat dideskripsikan jumlah produksi (tabel 1), jumlah penjualan (tabel 2), jumlah jam kerja langsung dan tarif biaya tenaga kerja langsung per jam departemen produksi (tabel 3), jumlah pemakaian bahan (tabel 4), jumlah harga bahan baku (tabel 5), komposisi biaya mutu (tabel 6).

1. Data produksi

Tabel 1

Data Jumlah Produksi PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Tahun Jumlah 2004 15.476.800 2005 16.987.970 2006 18.035.721 2007 20.342.654 2008 23.532.752

Jumlah produksi PT Macanan Jaya Cemerlang dari tahun 2004 – 2008 mengalami peningkatan. Dari tabel diketahui produksi tahun 2005 dibandingkan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 1.511.170 (9,76 %). Selanjutnya secara berturut – turut pada tahun 2006 produksi naik

1.047.751 (6,16 %), tahun 2007 naik 2.306.933 (11,34 %), tahun 2008 naik 3.190.098 (15,68 %)

Hasil analisa dari data jumlah produksi yang dimiliki oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. Macanan Jaya cemerlang sudah dapat menjaga/meningkatkan mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaannya. Terbukti dengan adanya jumlah persentase dan jumlah produksi yang terus meningkat.

2. Data penjualan

Tabel 2

Data Jumlah Penjualan PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008

(dalam jutaan rupiah)

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008

Jumlah 75.543 98.632 131.784 164.869 219.362

Jumlah penjualan PT. Macanan Jaya Cemerlang dari tahun 2004 – 2008 mengalami peningkatan. Dari tabel diketahui penjualan tahun 2005 dibandingkan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 23.089.000.000 (30,56 %). Selanjutnya secara berturut – turut pada tahun 2006 penjualan naik 33.152.000.000 (33,61 %), tahun 2007 penjualan naik 33.085.000.000 (25,10 %), dan pada tahun 2008 naik 54.493.000.000 (33,05 %).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah penjualan dari produk yang dihasilkan oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang semakin banyak.

3. Data Jam Kerja Langsung

Tabel 3

Data Jumlah Jam Kerja Langsung dan Tarif Biaya Tenaga Kerja langsung per Jam Departemen Produksi PT Macanan Jaya Cemerlang

Tahun 2004-2008

Tahun Jumlah Jam Tenaga

Kerja Langsung (JTKL)

Tarif per Jam (Rp) 2004 978.834,87 395,6 2005 997.433,76 527,5 2006 1.051.124,13 719,38 2007 1.038.172,28 894,9 2008 834.982,13 932,32

Jumlah jam kerja langsung dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, dan tarif per jam dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Dari tabel di atas diketahui jumlah jam kerja langsung tahun 2005 dibanding tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 18.598,89 (1,90 %). Selanjutnya secara berturut – turut pada tahun 2006 jumlah jam kerja langsung naik 53.690,37 (5,38 %), 2007 jumlah jam kerja langsung turun 12.951,85 (1,23 %), dan pada tahun 2008 turun 203.190,15 (19,57 %).

Sedangkan banyaknya jumlah tarif biaya tenaga kerja langsung per jam departemen produksi tahun 2005 dibanding tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 131,9 (33,34 %). Selanjutnya secara berturut – turut pada

tahun 2006 jumlah tarif biaya tenaga kerja langsung per jam departemen produksi naik 191,88 (36,37 %), tahun 2007 jumlah tarif biaya tenaga kerja langsung per jam departemen produksi naik 175,52 (24,39 %), dan pada tahun 2008 naik 37,42 (4,18). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan benar – benar memperhatikan gaji yang diberikan, agar dapat menjamin kesejahteraan karyawan PT. Macanan Jaya Cemerlang dengan baik.

4. Data Pemakaian Bahan

Tabel 4

Data Jumlah Pemakaian Bahan PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Jenis Bahan Baku 2004 2005 2006 2007 2008 Kertas 3.762.872 3.973.643 4.227.399 4.696.300 4.980.590 Tinta 2.504.034 2.750.240 2.809.130 2.990.212 3.534.030 Kardus 1.986.400 2.161.328 2.419.104 2.819.870 3.230.986 Lem 802.350 925.150 958.947 1.250.830 1.789.930 Benang 368.308 432.076 444.556 560.171 638.124 Total 9.423.964 10.242.437 10.859.136 12.317.383 14.173.660

Jumlah pemakaian bahan dari tahun 2004 – 2008 terus meningkat. Dari tabel di atas diketahui pemakaian bahan dari tahun 2005 dibanding dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 818.473 (8,68 %). Selanjutnya secara berturut – turut tahun 2006 pemakaian bahan naik 616.699 (6,02 %), 2007 pemakaian bahan naik 1.458.247 (13,42 %), dan tahun 2008 naik 1.856.277 (15,07 %).

Dapat disimpulkan bahwa jumlah pemakaian bahan yang dimiliki oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

5. Data Harga Bahan Baku

Tabel 5

Data Harga Bahan Baku PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 Jenis Bahan Baku 2004 (Rp) 2005 (Rp) 2006 (Rp) 2007 (Rp) 2008 (Rp) Kertas 1.545 1.560 1.830 2.100 2.168 Tinta 1.050 1.070 1.350 1.438 1.450 Kardus 929 947 985 1.020 1.108 Lem 792 798 895 918 942 Benang 544 550 670 769 785

Harga rata - rata 4.860 4.925 5.730 6.245 6.450

Harga bahan baku dari tahun 2004 – 2008 terus mengalami kenaikan. Dari tabel di atas diketahui jumlah harga bahan baku dari tahun 2005 dibanding dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak Rp 65 (1,33 %). Selanjutnya secara berturut – turut tahun 2006 jumlah harga bahan baku naik Rp 805 (14,04 %), tahun 2007 jumlah harga bahan baku naik Rp 515 (8,99 %), dan tahun 2008 naik Rp 205 (3,28 %).

6. Data Komposisi Biaya Mutu

Tabel 6

Data Komposisi Biaya Mutu PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008

(dalam rupiah)

Dari tabel di atas diketahui jumlah total biaya mutu di perusahaan dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

Biaya pencegahan dari tahun 2005 dibanding dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak Rp 139.185.296 (32,22 %). Selanjutnya secara berturut – turut tahun 2006 jumlah biaya pencegahan naik Rp 108.392.551 (18,98 %),

Elemen Biaya Mutu 2004 2005 2006 2007 2008

Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 190.611.038 250.983.402 341.348.298 397.467.211 399.564.349 Pelatihan Mutu 73.859.087 100.392.487 110.396.488 113.408.271 114.821.293 Reparasi dan Pemeliharaan Alat 88.851.879 117.987.295 124.872.917 130.423.856 135.963.740 Sanitasi 78.590.977 101.735.093 102.873.125 109.876.209 113.075.398 Jumlah 431.912.981 571.098.277 679.490.828 751.175.547 763.424.780 Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 64.873.298 67.236.826 70.264.210 78.925.829 80.276.019 Penerimaan Proses 70.982.472 76.936.529 78.893.283 90.863.264 100.342.851 Penerimaan Produk 68.935.274 79.983.081 93.978.392 99.142.631 164.895.736 Jumlah 204.791.044 224.156.436 243.135.885 268.931.724 345.514.606 Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan 427.287.213 314.387.289 217.320.521 98.264.395 12.835.381 Downtime 30.836.482 26.836.486 20.875.375 17.982.734 9.034.387 Pengerjaan Ulang 678.982.630 587.396.276 487.274.321 357.287.470 20.987.380 Jumlah 1.137.106.325 928.620.051 725.470.217 473.534.599 42.857.148 Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan 50.789.281 49.724.560 24.981.249 10,726,311 823.482 Garansi 73.845.276 71.582.385 43.787.354 20,954,286 4.385.289 Jumlah 124.634.557 121.306.945 68.768.603 31.680.597 5.208.771

tahun 2007 total biaya mutu naik Rp 71.684.719 (10,55 %), dan tahun 2008 naik Rp 12.249.233 (1,63 %).

Biaya penilaian pada tahun 2004 sebesar Rp 204.791.044, dan tahun 2005 sebesar Rp 224.156.436 sehingga ada peningkatan sebesar Rp 19.365.392 (9,45 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 8,47 % pada tahun 2006, 10,60 % pada tahun 2007, 28,48 % pada tahun 2008.

Biaya kegagalan internal pada tahun 2004 sebesar Rp 1.137.106.325, dan tahun 2005 sebesar Rp 928.620.051 sehingga ada penurunan sebesar Rp 208.486.274 (18,33 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami penurunan sebesar 21,87 % pada tahun 2006, 34,73 % pada tahun 2007, 90,94 % pada tahun 2008.

Biaya biaya kegagalan eksternal pada tahun 2004 sebesar Rp 124.634.557, dan tahun 2005 sebesar Rp 121.306.945 sehingga ada penurunan sebesar Rp 3.327.612 (2,67 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 43,31 % pada tahun 2006, 53,93 % pada tahun 2007, 83,56 % pada tahun 2008.

Total biaya mutu pada tahun 2004 sebesar Rp 1.898.444.907, dan tahun 2005 sebesar Rp 1.845.181.709 sehingga ada penurunan sebesar Rp 53.263.198 (2,80 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 6,95 % pada tahun 2006, 11,16 % pada tahun 2007, 24,15 % pada tahun 2008.

Hasil analisis komposisi biaya mutu tahun 2004-2008 yang dimiliki oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang tersebut jika dikaitkan dengan teori pandangan tradisional dan pandangan kelas dunia maka dapat disimpulkan bahwa PT. Macanan Jaya Cemerlang lebih cenderung pada pandangan kelas dunia, yang mana dalam pandangan kelas dunia dikatakan bahwa, semula perusahaan meningkatkan biaya pengendalian agar dapat mengurangi biaya kegagalannya sehingga tercapai trade-off. Selanjutnya perusahaan dapat memotong kembali biaya pengendalian. Akhirnya, perusahaan dapat mengurangi semua biaya mutu secara permanen. Hal tersebut sesuai dengan keberhasilan PT. Macanan Jaya Cemerlang dalam mengurangi produk rusak dan sekaligus menurunkan biaya mutu total (TQC) perusahaan dari tahun 2004-2008 yang mana tahun 2004 sebanyak Rp 1.898.444.907, tahun 2005 sebanyak Rp 1.845.181.709, tahun 2006 sebanyak Rp 1.716.865.533, tahun 2007 sebanyak Rp 1.525.322.467, dan tahun 2008 sebanyak Rp 1.157.005.305.

Dokumen terkait