• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Setelah diterapkan model pembelajaran aktif tipe Card Sort di kelas

XA Madrasah Wathoniyah Islamiyah Karangduwur proses dan hasil

pembelajaran mengalami peningkatan. Pada penelitian pra siklus peneliti

melakukan observasi awal untuk mengetahui kondisi siswa di dalam kelas

selama proses kegiatan pembelajaran sebelum menggunakan model

pembelajaran aktif tipe Card Sort. Observasi dilaksanakan dengan melakukan wawancara langsung terhadap guru mata pelajaran Fisika mengenai

pembelajaran Fisika yang selama ini telah dilakukan dan juga pengamatan

langsung di dalam kelas pada saat guru mengajar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Fisika dan

observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti, ditemukan beberapa

permasalahan yang dihadapi guru selama proses pembelajaran berlangsung

antara lain siswa masih pasif dan belum menunjukkan keaktifan bertanya

siswa dalam pembelajaran Fisika. Kurangnya keaktifan bertanya siswa,

terjadi karena pembelajaran yang dilakukan masih cenderung menggunakan

metode ceramah dan tidak digunakan model pembelajaran aktif. Hal-hal

inilah yang mengakibatkan kurangnya keaktifan siswa khususnya keaktifan

dalam bertanya. Di masa pra siklus Persentase keaktifan bertanya siswa mencapai 8,86%.

Tabel 4.1

Hasil Observasi Keaktifan Bertanya Siswa Pra Siklus

Selain dilakukan observasi terhadap keaktifan bertanya siswa,

observasi juga dilakukan terhadap hasil belajar sebelum diterapkan

model pembelajaran aktif tipe Card Sort. Pada masa pra siklus Persentase

ketuntasan evaluasi belajar siswa adalah sebesar 2,86%. Hasil evaluasi

pra siklus sebagai berikut.

No Pernyataan Jumlah Siswa Teramati Persentase (%)

1 Dalam pembelajaran siswa selalu ingin bertanya

kepada guru tentang materi yang sulit. 4 11,43%

2 Siswa berusaha mempersiapkan diri untuk

mengajukan pertanyaan. 3 8,57%

3 Siswa bisa mengerjakan soal-soal karena

pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan. 2 5,71%

4 Siswa bertanya dengan percaya diri dan

sungguh-sungguh. 0 0%

5 Siswa mempelajari sesuatu yang menarik dan terlihat senang karena keingintahuan mereka, sehingga mereka selalu bertanya jika belum paham.

3 8,57%

6 Siswa puas jika mereka telah mengajukan

pertanyaan. 2 5,71%

7 Siswa bertanya tanpa diperintah oleh guru. 6 17,14%

8 Siswa bertanya dengan tepat, singkat, dan jelas. 1 2,86%

9 Siswa mencoba bertanya kepada guru dari buku pelajaran saat menemui materi yang belum dipahami.

3 8,57%

10 Siswa bertanya kepada teman atau guru ketika

menemui hal yang belum dipahami. 7 20,00%

Tabel 4.2

Hasil Evaluasi Pra Siklus

Absen No. PPD B

NAMA NILAI Absen

No. PPD B

NAMA NILAI

1 20 Afiana Dwi Hardiani 55 19 14 Lulu Eka Alfiyani 55

2 77 Ahmad Mustholih B 45 20 84

Luthfiyyah Nur

'Aini 50

3 68 Akhmad Nasiruddin 50 21 30 Maharani Ramadhan 55

4 18 Amalia Khasanah 55 22 1

Nafingaitul

Umamah 55

5 3 Arifka Saadatun Nisa 45 23 52 Nafis Kamal Ridho 40

6 43 Budi Suminarto 40 24 88 Oki Miftakhurrizqi 50

7 47 Chaidar Aji Nogroho 60 25 73 Parahayu Puspita W 45

8 86 Dedi Kurniawan 25 26 4 Qomariyah 55

9 36 Dian Yustika Rini 35 27 16 Qurrotun Aeni 45

10 48

Dimas Ahmad

Munjazi 40 28 7 Rahayu Handayani 45

11 21 Dwi Nur Khasanah 75 29 33

Sendi Dwi Purnomo Putra 30

12 13 Fadilatul Umami 55 30 46 Sigit Puryadi 45

13 89 Faik Nurrohman 45 31 15 Wafaul Khusna 55

14 85 Fikri Wibowo 50 32 32

Zulkarnain Al

Ashari 55

15 24 Hasim Isman 50 33 Nur Rofik Hidayat 0

16 45 Heri Rahman Hakim 30 34 Purwahono Mandala Putra 0

17 55 Iqbal Fauzi Yahya 45 35 Mukhlis 0

18 2 Khoirotul Markhamah 40 Jumlah Siswa 35

Nilai Ketuntasan 65

Jumlah Siswa Tuntas 1

Jumlah Siswa tidak Tuntas 34

a. Siklus I

Observasi siklus I didapatkan Persentase keaktifan bertanya siswa

naik menjadi 51,71% dari masa pra siklus setelah diterapkan model

pembelajaran aktif tipe Card Sort. Hasil observasi keaktifan bertanya

Tabel 4.3

Hasil Observasi Keaktifan Bertanya Siswa pada Siklus I

No Pernyataan Rerata Siswa Teramati Persentase (%)

1 Dalam pembelajaran siswa selalu ingin bertanya kepada guru tentang materi yang sulit.

17 50,00%

2 Siswa berusaha mempersiapkan diri untuk mengajukan pertanyaan.

19 54,29%

3 Siswa bisa mengerjakan soal-soal karena pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan.

24 67,14%

4 Siswa bertanya dengan percaya diri dan

sungguh-sungguh. 13 35,71%

5 Siswa mempelajari sesuatu yang menarik dan terlihat senang karena keingintahuan mereka, sehingga mereka selalu bertanya jika belum paham.

21 58,57%

6 Siswa puas jika mereka telah mengajukan

pertanyaan. 23 64,29%

7 Siswa bertanya tanpa diperintah oleh guru. 10 28,57%

8 Siswa bertanya dengan tepat, singkat, dan jelas.

15

41,43% 9 Siswa mencoba bertanya kepada guru dari buku

pelajaran saat menemui materi yang belum

dipahami. 23 64,29%

10 Siswa bertanya kepada teman atau guru ketika menemui hal yang belum dipahami.

19

52,86%

Rata-Rata 18 51,71%

Setelah dilakukan observasi siklus I, siswa kemudian diberi angket

pada pertemuan pertama dan kedua. Berikut hasil rekapitulasi angket

Tabel 4.4

Hasil Angket Keaktifan Bertanya Siswa pada Siklus I

No Pernyataan Rerata Siswa Teramati Persentase (%)

1 Saya berusaha mempersiapkan diri untuk mengajukan pertanyaan setelah materi pelajaran dibahas.

18 51,43%

2 Setiap ganti materi pelajaran, saya terdorong

untuk bertanya inti dari materi yang akan dibahas. 20 55,71%

3 Saya selalu mengajukan pertanyaan kepada guru

jika saya belum paham. 26 67,14%

4 Saya selalu berani mengajukan pertanyaan

kepada guru. 15 35,71%

5 Saya selalu mengajukan pertanyaan dengan jelas

dan tepat. 21 58,57%

6 Saya percaya bisa memahami materi pelajaran lebih dalam jika mengajukan pertanyaan secara terperici.

23 64,29%

7 Saya mengajukan pertanyaan dengan atau tanpa

diperintah oleh guru. 10 28,57%

8 Saya mengajukan pertanyaan beserta gerak tubuh seperti memberikan pertanyaan beserta gerak tangan.

15

41,43%

9 Jika saya bertanya maka saya tidak hanya menanyakan pertanyaan yang biasa saja, saya harus bertanya dengan pertanyaan tingkat tinggi, terbuka, dan mengandung pertanyaan proses pada setiap materi yang belum saya pahami.

23 64,29%

10 Jika saya mengajukan pertanyaan saya akan mengajukkan tidak hanya guru tapi kepada seluruh siswa sehingga lebih tercipta interaksi

yang lebih luas. 19 52,86%

Rata-Rata 18 52,00%

Kemudian peneliti ingin mengetahui ketertarikan siswa terhadap

penerapan model pembelajaran aktif tipe Card Sort di kelas. Ketertarikan

mencapai 67,14%. Berikut angket tentang ketertarikan siswa terhadap

model pembelajaran aktif tipe Card Sort.

Tabel 4.5

Hasil Angket Ketertarikan Siswa terhadap Model Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort

No Pernyataan Rerata Siswa Teramati Persentase (%)

1 Pembelajaran Card Sort merupakan model

pembelajaran yang menarik bagi saya. 27 77,14%

2 Pembelajaran Card Sort merupakan model pembelajaran yang menantang kemampuan saya.

23 65,71%

3 Model pembelajaran Card Sort dapat mengatasi

kesulitan saya dalam memahami Fisika. 24 68,57%

4 Model pembelajaran Card Sort dapat membantu

saya dalam memecahkan latihan-latihan soal. 23 65,71%

5 Model pembelajaran Card Sort dapat membantu

saya dalam meningkatkan gairah bersaing. 24 68,57%

6 Model pembelajaran Card Sort dapat

meningkatkan motivasi bertanya saya. 22 62,86%

7 Dengan pembelajaran Card Sort, lebih memandang nilai sebagai penghargaan dalam belajar sehingga termotivasi dalam bertanya.

24 68,57%

8 Dengan pembelajaran Card Sort, saya lebih mandiri dalam mengerjakan soal.

18 51,43% 9 Dengan pembelajaran Card Sort, aktivitas

bertanya saya meningkat. 24 68,57%

10 Saya suka dengan model pembelajaran Card

Sort. 26 74,29%

Rata-Rata 23 67,14%

Hasil evaluasi pada siklus I dilakukan untuk mengukur pengaruh

model pembelajaran aktif tipe Card Sort terhadap hasil pembelajaran.

siklus I mengalami kenaikan sebesar 48,57%, berikut hasil evaluasi siklus

I.

Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Siklus I

Absen No.

PPDB NAMA NILAI Absen

No. PPDB NAMA NILAI 1 20 Afiana Dwi Hardiani 75 19 14 Lulu Eka Alfiyani 65 2 77 Ahmad Mustholih B 55 20 84 Luthfiyyah Nur 'Aini 0 3 68 Akhmad Nasiruddin 70 21 30 Maharani Ramadhan 75 4 18 Amalia Khasanah 85 22 1 Nafingaitul Umamah 65 5 3 Arifka Saadatun Nisa 55 23 52 Nafis Kamal Ridho 40 6 43 Budi Suminarto 65 24 88 Oki Miftakhurrizqi 55 7 47 Chaidar Aji Nogroho 85 25 73 Parahayu Puspita W 35 8 86 Dedi Kurniawan 60 26 4 Qomariyah 65 9 36 Dian Yustika

Rini 0 27 16 Qurrotun Aeni 80

10 48 Dimas Ahmad Munjazi 70 28 7 Rahayu Handayani 80 11 21 Dwi Nur Khasanah 75 29 33 Sendi Dwi Purnomo Putra 65 12 13 Fadilatul

Umami 80 30 46 Sigit Puryadi 55

13 89

Faik

Nurrohman 55 31 15 Wafaul Khusna 80

14 85 Fikri Wibowo 75 32 32

Zulkarnain Al

Ashari 50

15 24 Hasim Isman 55 33 Nur Rofik Hidayat 55

16 45

Heri Rahman

Hakim 55 34 Purwahono Mandala Putra 30

17 55

Iqbal Fauzi

Yahya 55 35 Mukhlis 30

18 2

Khoirotul

Markhamah 50 Jumlah Siswa 35

Nilai Ketuntasan 65

Jumlah Siswa Tuntas 17

b. Siklus II

Observasi siklus II didapatkan Persentase keaktifan bertanya siswa

sebesar 70,71%, hasil tersebut meningkat dari masa siklus I. Hasil

observasi keaktifan bertanya disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.7

Hasil Observasi Keaktifan Bertanya Siswa pada Siklus II

No Pernyataan Rerata Siswa Teramati Persentase (%)

1 Dalam pembelajaran siswa selalu ingin bertanya

kepada guru tentang materi yang sulit. 29 81,43%

2 Siswa berusaha mempersiapkan diri untuk

mengajukan pertanyaan. 27 77,14%

3 Siswa bisa mengerjakan soal-soal karena

pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan. 31 87,14%

4 Siswa bertanya dengan percaya diri dan

sungguh-sungguh. 23 6,71%

5 Siswa mempelajari sesuatu yang menarik dan terlihat senang karena keingintahuan mereka, sehingga mereka selalu bertanya jika belum paham.

23 4,29%

6 Siswa puas jika mereka telah mengajukan

pertanyaan. 28 81,43%

7 Siswa bertanya tanpa diperintah oleh guru.

25 77,14%

8 Siswa bertanya dengan tepat, singkat, dan jelas.

21 87,14%

9 Siswa mencoba bertanya kepada guru dari buku

pelajaran saat menemui materi yang belum dipahami. 24 68,57%

10 Siswa bertanya kepada teman atau guru ketika

menemui hal yang belum dipahami. 20 55,71%

Setelah dilakukan observasi siklus II, siswa kemudian diberi angket

tentang keaktifan bertanya siswa pada pertemuan pertama dan kedua.

Berikut hasil rekapitulasi angket keaktifan bertanya siswa.

Tabel 4.8

Hasil Angket Keaktifan Bertanya Siswa pada Siklus II

No Pernyataan Rerata Siswa Teramati Persentase (%)

1 Saya berusaha mempersiapkan diri untuk mengajukan pertanyaan setelah materi pelajaran dibahas.

29 81,43%

2 Setiap ganti materi pelajaran, saya terdorong untuk

bertanya inti dari materi yang akan dibahas. 27 77,14%

3 Saya selalu mengajukan pertanyaan kepada guru

jika saya belum paham. 31 87,14%

4 Saya selalu berani mengajukan pertanyaan kepada

guru. 23 6,71%

5 Saya selalu mengajukan pertanyaan dengan jelas

dan tepat. 23 64,29%

6 Saya percaya bisa memahami materi pelajaran lebih

dalam jika mengajukan pertanyaan secara terperici. 28 81,43%

7 Saya mengajukan pertanyaan dengan atau tanpa

diperintah oleh guru. 25 77,14%

8 Saya mengajukan pertanyaan beserta gerak tubuh seperti memberikan pertanyaan beserta gerak tangan.

21 87,14%

9 Jika saya bertanya maka saya tidak hanya menanyakan pertanyaan yang biasa saja, saya harus bertanya dengan pertanyaan tingkat tinggi, terbuka, dan mengandung pertanyaan proses pada setiap materi yang belum saya pahami.

24 68,57%

10 Jika saya mengajukan pertanyaan saya akan mengajukkan tidak hanya guru tapi kepada seluruh siswa sehingga lebih tercipta interaksi yang lebih luas.

20 55,71%

Kemudian peneliti ingin mengetahui ketertarikan siswa terhadap

penerapan model pembelajaran aktif tipe Card Sort di kelas. Ketertarikan

siswa terhadap model pembelajaran aktif tipe Card Sort pada siklus II

mengalami kenaikan dengan Persentase 73,71%. Berikut angket tentang

ketertarikan siswa terhadap model pembelajaran aktif tipe Card Sort pada

Siklus II.

Tabel 4.9

Hasil Angket Ketertarikan Siswa terhadap Model Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort

No Pernyataan Rerata Siswa Teramati Persentase (%)

1 Pembelajaran Card Sort merupakan model pembelajaran yang menarik bagi saya.

33 92,86%

2 Pembelajaran Card Sort merupakan model pembelajaran yang menantang kemampuan saya.

25 71,43%

3 Model pembelajaran Card Sort dapat mengatasi kesulitan saya dalam memahami Fisika.

25 70,00%

4 Model pembelajaran Card Sort dapat membantu saya dalam memecahkan latihan-latihan soal.

33 94,29%

5 Model pembelajaran Card Sort dapat membantu saya dalam meningkatkan gairah bersaing.

28 80,00%

6 Model pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan motivasi bertanya saya.

19 54,29%

7 Dengan pembelajaran Card Sort, lebih memandang nilai sebagai penghargaan dalam belajar sehingga termotivasi dalam bertanya.

29 81,43%

8 Dengan pembelajaran Card Sort, saya lebih mandiri dalam mengerjakan soal.

21 60,00%

9 Dengan pembelajaran Card Sort, aktivitas bertanya saya meningkat.

25 71,43%

10 Saya suka dengan model pembelajaran Card Sort. 22 61,43%

Hasil evaluasi pada siklus II dilakukan untuk mengukur pengaruh

model pembelajaran aktif tipe Card Sort terhadap hasil pembelajaran.

Ternyata setelah diterapkan model pembelajaran aktif tipe Card Sort pada

siklus II mengalami kenaikan sebesar 80%, berikut hasil evaluasi siklus II.

Tabel 4.10 Hasil Evaluasi Siklus II

Absen No. PPDB NAMA NILAI Absen No. PPDB NAMA NILAI 1 20 Afiana Dwi

Hardiani 80 19 14 Lulu Eka

Alfiyani 70

2 77 Ahmad Mustholih B 75 20 84 Luthfiyyah Nur 'Aini 0

3 68 Akhmad Nasiruddin 70 21 30 Maharani Ramadhan 75

4 18 Amalia Khasanah 90 22 1 Nafingaitul Umamah 70

5 3 Arifka Saadatun Nisa 65 23 52 Nafis Kamal Ridho 65

6 43 Budi Suminarto 85 24 88 Oki

Miftakhurrizqi 70

7 47 Chaidar Aji

Nogroho 95 25 73 Parahayu

Puspita W 45

8 86 Dedi Kurniawan 80 26 4 Qomariyah 70

9 36 Dian Yustika Rini 70 27 16 Qurrotun Aeni 65

10 48 Dimas Ahmad

Munjazi 50 28 7 Rahayu

Handayani 75

11 21 Dwi Nur

Khasanah 85 29 33 Sendi Dwi

Purnomo Putra 70

12 13 Fadilatul Umami 65 30 46 Sigit Puryadi 75

13 89 Faik Nurrohman 70 31 15 Wafaul Khusna 65

14 85 Fikri Wibowo 70 32 32 Zulkarnain Al

Ashari 60

15 24 Hasim Isman 65 33 Nur Rofik

Hidayat 50

16 45 Heri Rahman

Hakim 55 34 Purwahono

Mandala Putra 35

17 55 Iqbal Fauzi Yahya 70 35 Mukhlis 65

18 2 Khoirotul

Markhamah 90 Jumlah Siswa 35

Nilai Ketuntasan 65

Jumlah Siswa Tuntas 17

B. Analisis Data

1. Analisis Data Penelitian Siklus I

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus

I terdiri dari 3 pertemuan dengan jumlah alokasi waktu 4 × 30 menit,

dengan pertemuan ketiga diadakan tes akhir siklus I. Siklus I terdiri dari

4 tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan

(observing), dan refleksi (reflecting). Adapun rincian dari tahapan

tersebut sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah

sebagai berikut.

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan, yaitu

silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Materi

pada pertemuan 1 adalah pengukuran besaran Fisika dan untuk

materi pada pertemuan 2 adalah ketidakpastian pengukuran.

Sedangkan untuk pertemuan 3 adalah evaluasi siklus I.

2) Menyiapkan alat bantu mengajar berupa papan intruksi Card

Sort sterofoam yang berisikan petunjuk-petunjuk kerja. Setiap pengurutan kartu yang ada dapat dipasang di papan Card Sort

dengan paku pin.

3) Mempersiapkan instrumen lembar observasi keaktifan bertanya

siswa, serta lembar angket untuk mengetahui keaktifan bertanya

tahap tindakan atau setelah pada siklus I dalam pembelajaran

dengan model pembelajaran aktif tipe Card Sort.

4) Menyusun soal evaluasi yang disesuaikan dengan indikator

evaluasi belajar siswa pada materi yang disampaikan, soal

evaluasi tersebut akan diberikan pada akhir siklus I yaitu pada

pertemuan ke-3.

5) Mengadakan pembagian tugas antara peneliti dan observer.

Peneliti sebagai pelaksana tindakan dan observer pada

penelitian ini adalah guru mata pelajaran Fisika kelas XA yaitu

Ibu Nur Khotimah,S.Pd.Si dan Eko Febri Rianto sebagai

observer yang bertugas mengamati keaktifan bertanya siswa.

b. Tahap Tindakan

Pada tahap ini dilakukan implementasi tindakan yang telah

direncanakan pada tahap perencanaan. Pelaksanaan tindakan pada

siklus I terbagi menjadi 3 kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran

dimulai pada hari Minggu tanggal 15 juli 2012 sampai dengan hari

Minggu tanggal 22 Juli 2012.

1) Pertemuan 1

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari minggu, 15 Juli

2012 selama 2 × 30 menit. Pada pertemuan ini membahas mengenai

konsep besaran dan satuan.

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan cara guru membuka

dan penjelasan mengenai pembelajaran yang akan dilakukan dengan

model pembelajaran aktif tipe Card Sort. Apersepsi diberikan

dengan tanya jawab singkat untuk mengenalkan siswa pada materi

besaran dan satuan. Sedangkan motivasi dilakukan oleh guru dengan

menyampaikan manfaat materi tersebut melalui tanya jawab pada

masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan konsep

besaran dan satuan. Kemudian guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan juga hasil belajar yang akan dicapai oleh setiap

siswa.

Pada kegiatan inti, guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk melakukan kajian pustaka pada materi besaran dan

pengukurannya. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang

telah dipelajari tentang penggunaan alat ukur Fisika. Siswa

melakukan kajian pustaka pada materi besaran dan pengukurannya.

Kemudian Siswa mendengarkan penjelasan guru. Guru merangkum

sekaligus memberikan penegasan dan informasi tentang materi

besaran dan turunan sekaligus pengukuran.

Guru membagi siswa dalam kelompok belajar dan

membagikan lembaran kartu secara acak kepada siswa dan

memberikan penjelasan cara menyusun atau mengelompokkan kartu

tersebut (Card Short). Siswa membentuk kelompok sesuai dengan

Guru membimbing kelompok belajar pada saat berdiskusi,

mengamati dan melakukan penilaian aktivitas belajar terutama

aktivitas bertanya. Guru membimbing siswa untuk menyajikan hasil

kerjanya didepan kelas, baik secara individu atau kelompok. Siswa

bertanya jawab dengan temannya, bagaimana cara mengurutkan

kartu dengan benar.

Guru memfasilitasi persentasi hasil kerja kelompok. Guru

mengamati dan melakukan penilaian terhadap persentasi yang

dilakukan oleh siswa, kemudian Antara kelompok saling

menanggapi dan memberi umpan balik serta mendapat penguatan

dari guru. Selanjutnya guru memberikan klarifikasi dan kesimpulan

Pada kegiatan penutup, guru menanyakan tentang perasaan

siswa terhadap pelajaran hari ini apakah menyenangkan dan

bermanfaat. apakah materi pelajaran ini bermanfaat bagi kehidupan

selanjutnya. Guru memberikan penghargaan terhadap siswa baik

secara individu maupun secara kelompok atas prestasinya. Siswa

menerima penghargaan dengan senang hati dan bertepuk tangan.

2) Pertemuan 2

Pertemuan kedua berlangsung 1 × 30 menit pada hari senin

tanggal 16 Juli 2012. Materi yang dibahas pada pertemuan ini yaitu

melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya, yaitu ketidak

Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatan pendahuluan

berupa mengingat materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya,

memberi arahan bagaimana proses kegiatan belajar dengan model

Aktif tipe card sirt kali ini akan berlangsung.

Pada kegiatan inti, Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk melakukan kajian pustaka pada materi ketidakpastian

pengukuran. Siswa melakukan kajian pustaka pada materi

ketidakpastian. Kemudian Siswa mendengarkan penjelasan guru.

Guru merangkum sekaligus memberikan penegasan dan informasi

tentang materi ketidak pastian.

Guru menyuruh siswa berkelompok dengan kelompok belajar

masing-masing dan membagikan lembaran kartu secara acak kepada

siswa dan menyuruh siswa untuk menyusun atau mengelompokkan

kartu tersebut (Card Short). Siswa membentuk kelompok sesuai

dengan nama-nama yang ada dan menyusun kartu telah dibagikan.

Siswa dapat saling bertukar pendapat dengan kelompok

masing-masing.

Guru membimbing kelompok belajar pada saat berdiskusi,

mengamati, dan melakukan penilaian aktivitas belajar terutama

aktivitas bertanya. Guru membimbing siswa untuk menyajikan hasil

kerjanya didepan kelas, baik secara individu atau kelompok. Siswa

bertanya jawab dengan temannya, bagaimana cara mengurutkan

Guru memfasilitasi persentasi hasil kerja kelompok. Guru

mengamati dan melakukan penilaian terhadap persentasi yang

dilakukan oleh siswa, kemudian Antara kelompok saling

menanggapi dan memberi umpan balik serta mendapat penguatan

dari guru. Selanjutnya guru memberikan klarifikasi dan kesimpulan

Pada kegiatan penutup, guru kembali mengajak siswa untuk

menyimpulkan hasil diskusi, serta untuk menyamakan materi agar

presepsi siswa terhadap materi pada hari itu diharapkan sama. Dan

memberikan reward kepada kelompok yang aktif dalam belajar

terutama aktif dalam bertanya. Selain itu guru mengingatkan siswa

bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi mengenai

besaran Fisika dan ketidakpastiannya.

3) Pertemuan 3

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari minggu tanggal 22

Juli 2012 selama 2 × 30 menit. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan

mengulang informasi bahwa hari tersebut akan diadakan tes evaluasi

bagi siswa.

Kegiatan inti dilaksanakan dengan memberikan soal evaluasi,

lembar jawab, dan lembar angket keaktifan belajar siswa sebagai

ulangan akhir siklus I selama 30 menit. Soal tes akhir siklus I

berbentuk pilihan ganda berjumlah 20 butir soal. Soal, lembar

jawab beserta kunci jawaban dan angket yang berisi 10 pernyataan

Pada kegiatan penutup guru meminta siswa untuk

mengumpulkan hasil tes akhir siklus I dan lembar angket di atas

meja guru, kemudian guru menginformasikan rencana pembelajaran

untuk pertemuan berikutnya yaitu materi notasi ilmiah dan angka

penting.

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa selama proses

pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan pada proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh guru

mata pelajaran Fisika dengan bantuan lembar pengamatan aktivitas siswa

dan guru yang telah diisi oleh observer.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa sudah mulai aktif

dalam bertanya. Namun demikian, pembelajaran belum berjalan dengan

cukup baik karena sebagian besar siswa belum mengenal dan belum

terbiasa mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Aktif tipe

Card Sort, sehingga pada awal-awal pertemuan mereka masih merasa tegang dalam proses pembelajaran dan masih banyak siswa yang enggan

untuk bertanya sehingga peneliti tidak tahu kesulitan yang dialami siswa.

Selain mengamati aktivitas siswa, observer juga melakukan

pengamatan terhadap ketertarikan siswa terhadap model pembelajaran

aktif tipe Card Sort yang diperankan oleh peneliti. Pengamatan dilakukan

untuk mengetahui apakah model pembelajaran Card Sort menarik untuk

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan/tindakan selesai dilakukan.

Tujuan refleksi adalah untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan

dari tindakan yang telah dilakukan.

Sesuai dengan tujuan penelitian dan indikator keberhasilan,

penelitian ini dikatakan berhasil apabila rerata nilai keaktifan bertanya

siswa 60%, dan mengalami kenaikan kenaikan keaktifan bertanya

sebesar 50% atau lebih. Dari pelaksanaan/tindakan pada siklus I,

diperoleh temuan-temuan sebagai berikut.

1) Persentase keaktifan bertanya siswa adalah 51,71%. Rerata tersebut

belum mencapai nilai minimal indikator keberhasilan penelitian ini

yaitu 60%.

2) Persentase ketertarikan siswa terhadap model pembelajaran aktif tipe

Card Sort adalah 67,14%. Persentase tersebut tidak menentukan keberhasilan penelitian ini namun skor tersebut digunakan sebagai

pendukung dalam penelitian untuk melihat sejauh mana siswa tertarik

menggunakan model pembelajaran ini.

3) Persentase tes evaluasi belajar siswa adalah 58,43%. Persentase tersebut

tidak mempengaruhi keberhasilan penelitian, namun peneliti ingin

mengetahui apakah model pembelajaran aktif tipe Card Sort

mempengaruhi hasil evaluasi.

4) Jumlah siswa yang memperoleh nilai tes evaluasi belajar mencapai 70

5) Jumlah siswa yang memperoleh nilai tes evaluasi belajar di bawah 65

masih ada sebanyak 18 siswa atau 51,43%.

6) Sebagian besar siswa sudah tertib dalam mengikuti pembelajaran,

meskipun masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan

penjelasan guru terutama siswa yang duduk di barisan bangku bagian

belakang.

7) Masih adanya siswa yang menggunakan kesempatan berdiskusi hanya

untuk bercanda dan membuat keributan.

8) Masih banyak siswa yang merasa tegang pada awal-awal pembelajaran

Dokumen terkait