• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Kedudukan Pengarang dalam Sastra Indonesia

Novel Bumi Cinta ditulis oleh pengarang yang cerdas dan religius, Habiburrahman El Shirazy yang dilahirkan di Semarang, Jawa Tengah. Semasa di SLTA pernah menulis teatrikal puisi berjudul Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari Surakarta (1994). Keseriusan minat terhadap sastra telah mengantarnya mengikuti beberapa lomba dan mendapatkan penghargaan atas kemampuan dan karyanya yaitu pernah meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994). Pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi religius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994). Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994). Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006. Dari novelnya yang berjudul “Ayat-ayat Cinta” dia sudah memperoleh royalti lebih dari 1,5 Milyar, sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang ratusan juta sudah dia kantongi.

Habiburrahman El Shirazy tidak hanya dikenal sebagai penyair, tapi juga novelis yang produktif. Novelis kelahiran Semarang, 30 September 1976 sangat gemar menulis. Banyak novel yang telah ditulisnya yang di antaranya novel Ayat Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih dan Bumi Cinta yang laris dan banyak dibaca oleh masyarakat. Sebagai seorang pengarang, ekspresi dan konsistensi karya-karya Habiburrahman El Shirazy terpublikasi melalui berbagai karya-karya sastra. Karyanya banyak berbicara mengenai kereligiusan seseorang dengan segala aspek yang melingkupinya termasuk juga makna religius karya-karyanya yang memang

commit to user

selalu menarik dan actual untuk dikaji. Begitu juga dengan tokoh pria dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy ini.

Melalui karya-karyanya, Habiburrahman ingin menjadikan novel-novel yang ia buat sebagai sarana dalam membumikan ayat-ayat suci Al-Quran, sehingga Al-Quran bisa benar-benar hidup dan menjadi pedoman hidup yang bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam benaknya, tokoh utama dalam novelnya dijadikan sebagai “Al-Quran berjalan” atau “Al-Quran hidup”. Namanya melambung setelah novel Ayat Ayat Cinta (2004) diangkat ke layar lebar oleh sutradara Hanung Bramantyo. Novel Bumi Cinta merupakan sebuah novel yang diciptakan dari hasil tadabburnya atas firman Allah dalam QS. Al Anfal: 45-47. Habiburrahaman El Shirazy merupakan salah satu pengarang Indonesia yang karya-karyanya banyak mengusung tentang kereligiusan tokohnya. Dan menjadikan setiap tokohnya sebagai seseorang yang beriman kepada Tuhannya, sehingga karya-karyanya banyak dijadikan inspirasi bagi masyarakat di Indonesia. Habiburrahman El Shirazy adalah fenomena multitalent Indonesia. Kang Abik, demikian ia akrab disapa penggemarnya, dinobatkan sebagai Novelis No.1 Indonesia oleh INSANI UNDIP (Universitas Diponegoro), dan dijuluki Si Tangan Emas oleh majalah MATABACA (edisi Juni 2007) lantaran karya-karyanya yang selalu meledak di pasaran dan terus diburu para pembaca dan penggemar setianya. Sebagai sosok “fenomena multitalent”, selain dikenal sebagai novelis, Kang Abik juga dikenal sebagai dai, penyair, sastrawan, budayawan, dan sutradara sekaligus. Dalam kapasitasnya yang serba multitalent itulah, tak jarang ia diundang untuk berbicara di forum-forum nasional maupun internasional.

2. Karya yang Telah Dihasilkan Pengarang

Habiburrahman El Shirazy dalam banyak karyanya novel-novelnya yang salah satunya novel Ayat Ayat Cinta yang lebih dari dua tahun bertengger di daftar Megabest-seller Asia. Novel tersebut menyampaikan betapa pentingnya cinta dikembalikan kepada fitrahnya yang suci. Yaitu cinta yang dibangun atas landasan iman dan takwa. Sebab, cinta seperti itulah yang akan terus dibawa hingga ke akhirat kelak. Dan sosok Fahri adalah medium yang digunakan untuk

commit to user

menyampaikan pesan itu. Hal tersebut hampir sama dengan novel Bumi Cinta ini. Sebagai mahasiswa yang merantau di Negara orang dengan adat, kultur, dan kebiasaan yang berbeda maka dengan kembali kepada iman dan takwa kepada Allahlah ia akan sanggup menjalani semuanya.

Habiburrahman juga banyak menulis novel-novel yang bagus dan inspiratif. Beberapa karya populer yang telah terbit antara lain, Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS Publishing, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika, 2005), Ayat-Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004), Di atas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Bertasbih (Republika-Basmala, 2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Republika-Basmala, 2007) dan Dalam Mihrab Cinta (Republika-Basmala, 2007). Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Bulan Madu di Yerussalem, dan Dari Sujud ke Sujud (kelanjutan dari Ketika Cinta Bertasbih).

Habiburrahman El Shirazy juga telah meraih prestasi seperti pernah meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994). Pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994). Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, UNS Surakarta, 1994). Ia juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab se-Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994). Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara Syharil Quran Setiap Jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja. Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006. Dari novelnya yang berjudul "Ayat-ayat Cinta" dia sudah memperoleh royalti lebih dari 1,5 Milyar, sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang ratusan juta sudah dia kantongi.

commit to user

Kini Habiburrahman atau Kang Abik ini tinggal di kota Salatiga. Aktivitas kesehariannya lebih banyak digunakan untuk memenuhi undangan mengisi seminar dan ceramah, di samping juga menulis novel yang menjadi pekerjaan utamanya dan sesekali menulis skenario sinetron untuk Sinemart (sebuah rumah produksi yang menaungi karya-karyanya di dunia perfilman dan persinetronan).

commit to user

54

Dokumen terkait