• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tiga hal, yaitu (1) deskripsi data, (2) hasil analisis data, dan 3) pembahasan.

4.1 Deskripsi Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Karangreja. Data penelitian berupa tuturan yang digunakan guru kepada siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Data yang terkumpul pada bulan Mei-Juni 2017 berjumlah 93 tuturan. Penelitian ini akan memaparkan mengenai jenis-jenis tindak tutur bahasa guru serta makna pragmatik yang terdapat dalam tuturan guru pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Karangreja tahun ajaran 2016-2017.

Jenis-jenis tindak tutur dalam Wijana (1996), yaitu tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung, tindak tutur literal dan tindak tutur tidak literal. Adapun interseksi berbagai jenis tindak tutur yaitu tindak tutur langsung literal dan tindak tutur tidak langsung literal, tindak tutur langsung tidak literal, dan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Penelitian ini dimaksudkan untuk memaparkan berbagai macam jenis tindak tutur yang digunakan guru di kelas untuk berkomuniksai dengan siswa. Adapun jenis-jenis tindak tutur dan makna pragmatik dari bahasa guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang akan dianalisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Jenis-jenis dan Jumlah Tindak Tutur Bahasa Guru pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Karangreja

No. Jenis Tindak Tutur Contoh Tuturan Jumlah 1. Tindak tutur

langsung

Guru : “Baik, saya absen dulu ya. Apakah hari ini hadir semua?”

Siswa : “Iya, Pak.”

Konteks: Dituturkan oleh seorang guru kepada siswanya di dalam ruang kelas pada saat ia akan mengawali pembelajaran.

38

2. Tindak tutur tidak langsung

Guru : “Sudah selesai belum?” Siswa : “Belum.”

Konteks: Dituturkan oleh seorang guru kepada siswa di dalam ruang kelas pada saat kondisi kelas tidak kondusif.

7

3. Tindak tutur tidak literal

Guru : “Adam semangat sekali, sudah makan belum tadi?”

Adam : “Sudah, Pak.”

Konteks: Tuturan ini disampaikan oleh seorang guru kepada seorang siswa (Adam) yang terlihat tiduran di kelas pada saat

pembelajaran sedang berlangsung.

2

4. Tindak tutur langsung literal

Guru : “Jadi, kata-kata usang memang bahasanya sulit dipahami. Kalian harus membacanya berulang-ulang, untuk tau artinya!” Siswa : “Iya, Bu.”

Konteks: Tuturan ini disampaikan oleh seorang guru kepada siswa untuk benar-benar belajar memahami kata usang.

5. Tindak tutur tidak langsung literal

Guru: “Nah, kemudian jenis cerita rakyat yang kedua itu apa?”

Siswa: “Legenda.”

Konteks: Dituturkan oleh seorang guru kepada siswanya di ruang kelas pada saat ia selesai membahas tentang fabel.

24

Jumlah 93

Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji penutur untuk menyesuaikan kalimat yang diujarkan sesuai dengan konteks atau dengan kata lain mengkaji maksud penutur, sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Rahardi (2003:20) konteks tuturan sebagai latar belakang pengetahuan (background knowledge) yang diasumsikan sama-sama dimiliki dan dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur, serta mendukung interpretasi mitra tutur atas apa yang dimaksudkan oleh si penutur itu dalam keselurahan proses tuturan. Adapun makna pragmatik dari tuturan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang akan dianalisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Makna Pragmatik Secara Keseluruhan dari Jenis-jenis Tindak Tutur Bahasa Guru pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Karangreja

No. Makna Pragmatik Contoh Tuturan Jumlah

1. Perintah Guru : “ Nanti selesai pelajaran, tugas minggu lalu

dikumpulkan.” Siswa : “Iya, Pak.” Konteks:

Dituturkan oleh seorang guru di dalam kelas pada saat ada seorang siswa yang bertanya terkait tugas sebelumnya.

56

2. Sapaan Guru : “Masih semangat semuanya?” Siswa : “Masih, Bu.”

Konteks: Tuturan ini disampaikan oleh seorang guru kepada siswanya di ruang kelas sebagai motivasi sebelum pembelajaran dimulai.

2

3. Teguran Guru : “Hanida sudah mencatat belum?”

Hanida: “Sudah, Pak.”

Konteks: Tuturan ditujukan kepada seorang siswa (Hanida) yang sedang mengobrol dengan teman

sebangkunya ketika siswa lain sibuk mencatat.

5

4. Suruhan Guru : “Coba tunjuk jari yang belum maju!”

Siswa : (Tunjuk jari)

Konteks: Tuturan ini disampaikan oleh seorang guru kepada siswanya yang belum maju bercerita di depan kelas.

5. Pujian Guru : “Wah, ternyata kalian rajin- rajin, ya.”

Siswa : “Jelas, Pak.” Konteks:

Dituturkan oleh seorang guru kepada siswanya di dalam kelas pada saat ia selesai mengabsensi semua hadir pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

1

6. Sindiran Guru : “Adam semngat sekali, sudah makan belum tadi?”

Adam: “Sudah, Pak.”

Konteks : Tuturan ini disampaikan oleh seorang guru kepada seorang siswa (Adam) yang tiduran di kelas pada saat pembelajaran sedang berlangsung.

2

7. Nasihat Guru : “Kalau durhaka bisa dikutuk menjadi batu. Tolong jangan meniru Malin Kundang. Kalau kalian besok sudah sukses, pulang ke rumah menemui ibu, lalu ibumu tak secantik dan seganteng kamu lagi. Jadi, jangan melupakan perjuangan seorang ibu!” Siswa : “Iya, Pak.”

Konteks:

Tuturan ini disampaikan oleh seorang guru kepada siswanya di dalam kelas pada saat ia menjelaskan contoh amanat pada cerita rakyat.

2

8. Peringatan Guru : “Baik, secara mandiri besok dikumpulkan karena nanti akan menjadi tambahan nilai kalian. Kalau yang tidak mengumpulkan kira-kira dapat nilai tidak? Siswa : “Tidak.”

Konteks : Dituturkan oleh seorang gruru kepada siswanya di ruang kelas sebelum mengakhiri pembelajaran. 9. Saran Guru : “Dulu saya didongengi

senang banget, tapi kalau anak-anak zaman sekarang itu sukanya main gadget.

Sebenarnya bisa itu gadget dimanfaatkan dengan baik. Kalian browsing dongeng-dongeng untuk mengasah imajinasi.”

Siswa : “Iya, Pak.”

Konteks: Tuturan ditujukan kepada seluruh mitra tutur untuk dapat memanfaatkan gadget dengan sebaik mungkin.

1

10. Klarifikasi Guru : “Teman kalian bilang contohnya Gajah dan tikus, benar atau tidak ini?” Siswa : “Benar, Pak.”

Konteks : Dituturkan oleh seorang guru kepada siswa di dalam kelas sehubungan dengan jawaban salah seorang siswa tentang contoh dari cerita fabel.

16