• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam metodologi penelitian ini, diuraikan bagian-bagian yang memuat tentang (1) jenis penelitian, (2) sumber data dan objek penelitian, (3) metode dan teknik pengumpulan data, (4) teknik analisis data, dan (5) triangulasi data.

3.1 Jenis Penelitian

Terdapat dua macam pendekatan penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2010: 53-60) dalam penelitian kuantitatif desain penelitiannya dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur, dan percobaan terkontrol. Sementara itu, penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok.

Sejalan dengan hal ini, Moleong (2006: 6) berpendapat bahwa penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, tindakan, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan tindak tutur bahasa guru pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Karangreja. Data dan hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah data tuturan lisan deskripsi

jenis dan makna tindak tutur yang muncul. Penelitian ini mempunyai sasaran untuk mengetahui jenis dan makna tindak tutur pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Karangreja, selanjutnya dianalisis dan ditafsirkan maknanya.

3.2 Sumber Data, Data dan Objek Penelitian

Sumber dalam penelitian ini adalah guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Karangreja. Data penelitian adalah tindak tutur yang dituturkan guru kepada siswa. Data yang ditampilkan diperoleh dengan cara menyimak langsung tuturan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian untuk memperoleh data dilakukan pada tanggal 22-23 Mei 2017 Pengambilan data dilakukan sebanyak 3 kali dilaksanakan pada waktu interaksi belajar mengajar berlangsung.

Berdasarkan sumber data dan data penelitian di atas objek penelitian ini adalah jenis-jenis tindak tutur dari bahasa guru pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Karangreja.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan bahan yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah dan pada akhirnya tujuan penelitian dapat tercapai. Data dan kualitas data merupakan hal pokok yang paling penting dalam penelitian. Dengan demikian penggunaan metode dan teknik yang tepat, memegaruhi kualitas hasil penelitian.

Metode adalah cara yang harus dilaksanakan atau diterapkan; teknik adalah cara melaksanakan atau menerapkan metode. Sebagai cara, kejatian atau identitas teknik ditentukan adanya oleh alat yang dipakai (Sudaryanto, 2015:9).

Dalam kaitanya dengan pemerolehan data, data diperoleh dari sumber lisan. Data lisan diperoleh dengan cara menyimak tuturan guru kepada siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Karangreja. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik SBLC (Simak Bebas Libat Cakap). Menurut Sudaryanto (1993: 134) dalam menggunakan teknik SBLC ini peneliti tidak terlibat langsung dalam dialog, konverensi, atau imbal wicara; jadi tidak ikut serta dalam proses pembicaraan orang-orang yang saling berbicara. Peneliti hanya sebagai pemerhati dengan penuh minat tekun mendengarkan apa yang dibicarakan. Untuk mendapatkan data yang valid teknik lanjutan yang dapat sekaligus dilakukan adalah teknik rekam dengan voice recorder. Tahap pengumpulan data selanjutnya adalah tahap pencatatan data yang relevan dengan penelitian.

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga tahapan yaitu penyediaan data, penganalisisan data yang telah disediakan itu, dan penyajian hasil analisis data yang bersangkutan. Pada tahap penyediaan data merupakan tahap dimana peneliti menyediakan data secukupnya. Data di sini dimengerti sebagai fenomena lingual khusus yang mengandung dan berkaitan langsung dengan masalah yang dimaksud. Data yang demikian itu, substansinya

dipandang berkualifikasi valid dan reliabel atau teranda. Upaya penyediaan data itu semata-mata untuk kepentingan analisis (Sudaryanto, 1993:5-6).

Setelah tahap penyediaan data dilakukan, maka data yang sudah terkumpul mulai dianalisis. Tahap analisis data ini merupakan upaya peneliti menangani langsung masalah yang terkandung pada data. Analisis ini dimulai tepat pada saat penyediaan data tertentu yang relevan selesai dilakukan dan analisis yang sama diakhiri atau sudah ditemukan. Tahap analisis data merupakan tahap yang paling penting.

Penelitian “Jenis-jenis Tindak Tutur dan Makna Pragmatik Bahasa Guru pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Karangreja Tahun Ajaran 2016/2017” menggunakan teknik analisis padan. Jenis padan yang digunakan adalah padan ekstralingual. Metode padan ekstralingual digunakan untuk menganalisis unsur yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa dari jenis-jenis tindak tutur dari bahasa guru pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Karangreja. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah menentukan jenis-jenis tindak tutur dan menguraikan makna pragmatik yang sesuai dengan teori yang mendasari penelitian.

Tahap penganalisisan data merupakan upaya dari peneliti untuk menangani masalah yang terkandung pada data-data yang telah diperoleh atau didapat dan telah ditriangulasi oleh seorang pakar bahasa. Proses yang dilakukan oleh peneliti adalah menguraikan atau pembedahan. Bertolak pada penjelasan Sudaryanto dalam Mahsun (2005:123), penyajian analisis data

dalam penelitian ini menggunakan metode informal. Dalam metode ini, peneliti menyajikan hasil analisis data dalam bentuk pemapaparan dengan kata-kata biasa.

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan bekal pengetahuan tentang jenis-jenis tindak tutur dalam interaksi belajar mengajar. Kemudian data dipilih dan diklasifikasikan. Setelah kegiatan klasifikasi dilakukan, peneliti melakukan tahap menganalisis data. Data yang sudah dianalisis selanjutnya direkap dalam lembar rekam data, sehingga dapat diketahui frekuensi pemakian jenis dan makna tindak tutur dalam pembelajaan Indonesia di SMA Negeri 1 Karangreja.

3.5 Triangulasi Data

Validitas merujuk pada kesesuaian, berterima, dan kegunaan dari campur tangan peneliti yang berdasarkan data yang mereka ambil (Frankie & Wallen, 2000). Tiga proses atau cara yang akan digunakan bisa berupa triangulasi, member checking, dan external audit (Creswell, 2008).

Dalam penelitian ini, peneliti akan menerapkan triangulasi untuk meyakinkan validitas penelitian ini. Triangulasi adalah proses untuk memvalidasi bukti dari beberapa sumber. Contohnya, setelah mengambil data dari sumber satu, itu harus disinkronkan dengan sumber data lain (Gall, Gall, & Borg, 2003). Triangulasi memiliki tujuan untuk membangun justifikasi kepada fenomena dengan menilai bukti dari sumber. Sebuah data dapat diklaim valid jika data yang dimiliki diperoleh dari beberapa sumber bisa diselaraskan dengan sumber lain. Sugiyono (2007:241) bertolak dari pendapat

Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Bertolak dari pendapat para ahli di atas, maka data penelitian tentang jenis-jenis tindak tutur dan makna pragmatik bahasa guru pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA N 1 Karangreja tahun ajaran 2017 ditriangulasi untuk menguatkan data penelitian. Adapun data penelitian ini ditrianggulasi oleh pakar bahasa, yaitu Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. sebagai penyidik triangulasi ini. Penyidik akan memeriksa dan memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data yang telah dilakukan oleh peneliti.

48

BAB IV