• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Deskripsi Data Miskonsepsi

Kecamatan Godean

Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan miskonsepsi yang dialami oleh siswa kelas V SD se-

Kecamatan Godean. Analisis data dilakukan terhadap dua instrumen soal

yaitu soal pilihan ganda dan uraian. Deskripsi data untuk soal pilihan

ganda disajikan dan dianalisis berdasarkan Kompetensi Dasar. Dalam

penelitian ini, terdapat 6 Kompetensi Dasar yang akan dibahas, di bawah

ini peneliti akan menjelaskan Kompetensi Dasar tersebut beserta dengan

Tabel 4.1 KD dan Nomor Soal yang Mewakili pada Instrumen Pilihan Ganda

No Kompetensi Dasar Aitem Soal

1 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet).

1, 2, 3

2 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

4, 5, 6, 7, 8, 9

3 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya 10, 11, 12, 13

4 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat- sifat cahaya

14

5 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan

15, 16, 17, 18

6 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi 19, 20

Tabel 4.1. merupakan pembagian aitem soal sesuai dengan KD

yang telah ditentukan oleh peneliti. Di bawah ini dijelaskan analisis

deskripsi pilihan ganda tiap aitem soal.

a. Deskripsi Soal Pilihan Ganda

Analisis deskripsi yang pertama adalah instrumen soal pilihan ganda.

Analisis ini untuk mengetahui miskonsepsi soal pilihan ganda dilihat

dari jawaban siswa yang salah tetapi yakin benar. Berdasarkan 20

soal pilihan ganda dapat dilihat hasil miskonsepsi secara umum pada

Gambar 4.1 Diagram Batang Miskonsepsi IPA Kelas V secara

umum

Dari gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa:

1.) Secara keseluruhan data miskonsepsi tiap butir soal.

2.) Rata-rata miskonsepsi pada diagram batang di atas adalah 40%.

Pada tabel di atas terlihat bahwa semua KD dalam penelitian ini

mengalami miskonsepsi. Artinya siswa mengalami miskonsepsi

pada konsep pesawat sederhana (KD 5.1 dan KD 5.2), cahaya

(6.1 dan 6.2), pembentukan tanah (KD 7.1) serta struktur bumi

(KD 7.3).

3.) Miskonsepsi tertinggi terletak pada aitem 10 yakni mengenai

konsep sifat-sifat cahaya, sedangkan miskonsepsi terendah

terletak pada aitem 6 yakni mengenai ciri-ciri katrol.

Selanjutnya peneliti mendeskripsikan hasil pengolahan data

KD yang telah diujikan. Hasil yang diperoleh peneliti pada

pengujian soal setiap KD sebagai berikut:

1) KD 5.1 Mendeskripsikan hubungan gaya, gerak, dan energi

melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet).

Untuk mengetahui miskonsepsi siswa tentang KD 5.1,

siswa diuji dengan memberikan 3 soal yang mewakili dari 2

indikator. Pada indikator 5.1.1 diwakili oleh soal nomor 1,

sedangkan indikator 5.1.2 diwakili oleh soal nomor 2 dan 3.

a.) Analisis Aitem 1

Soal aitem 1 tentang penerapan gaya gravitasi.

Jawaban benar adalah “air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah”, ditunjukkan oleh jawaban C, maka

siswa dinyatakan miskonsepsi ketika jawabannya A, B, D

dengan tingkat keyakinan yakin benar. Miskonsepsi yang

terjadi ditampilkan pada gambar diagram batang di bawah

ini.

Gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa pada aitem

1 ada siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep

penerapan gaya gravitasi. Terjadinya miskonsepsi pada

siswa SD kelas V se-Kecamatan Godean dapat dilihat dari

pilihan jawaban siswa yang menjawab salah dan yakin

benar seperti dalam lampiran 3j.

Pada soal nomor 1 sebanyak 181 siswa dengan

persentase 74,79%, mempunyai konsep yang benar dengan

memilih jawaban C dan yakin benar, bahwa penerapan gaya

gravitasi ditunjukkan oleh contoh air mengalir dari tempat

yang tinggi ke tempat yang rendah (lampiran 3j). Siswa

yang mengalami miskonsepsi pada soal nomor 1 dengan

jawaban A salah dan yakin benar ada 36 siswa dengan

jumlah persentase 14,88%, sedangkan dengan jawaban B

salah dan yakin benar ada 10 siswa dengan persentase

4,13%, selanjutnya dengan jawaban D salah dan yakin

benar ada 6 siswa dengan persentase 2,48%. Persentase

miskonsepsi siswa pada aitem 1 dengan jawaban salah dan

yakin benar yakni sebesar 21,9% atau 52 siswa.

Miskonsepsi terbesar pada jawaban A, artinya ada 36 siswa

yang memiliki pemahaman bahwa jarum kompas dapat

b.) Analisis Aitem 2

Indikator 5.1.2 terbagi menjadi 2 soal, yakni soal

nomor 2 dan nomor 3. Soal aitem 2 mengenai yang bukan

termasuk gaya gravitasi terhadap benda. Jawaban benar

adalah “benda cepat mengalami pelapukan”, ditunjukkan

oleh jawaban B, maka siswa dinyatakan miskonsepsi ketika

jawabannya A, C, D dengan tingkat keyakinan yakin benar.

Miskonsepsi yang terjadi ditampilkan pada gambar diagram

batang di bawah ini.

Gambar 4.3 Diagram Batang Miskonsepsi IPA Aitem 2

Gambar 4.3 di atas menunjukkan bahwa ada siswa

yang mengalami miskonsepsi pada konsep faktor yang

mempengaruhi gaya. Terjadinya miskonsepsi pada siswa

kelas V se-Kecamatan Godean dapat dilihat dari pilihan

jawaban siswa yang menjawab salah dan yakin benar

Pada soal nomor 2 sebanyak 105 siswa dengan

persentase 43,39% mempunyai konsep yang benar dengan

memilih jawaban B dan yakin benar, bahwa yang bukan

termasuk gaya gravitasi terhadap benda adalah permukaan

air selalu datar (lampiran 3j). Siswa yang mengalami

miskonsepsi pada soal nomor 2 antara lain dengan jawaban

A salah dan yakin benar ada 27 siswa dengan jumlah

persentase 11,16%, jawaban C salah dan yakin benar ada 38

siswa dengan jumlah persentase 15,70%, sedangkan dengan

jawaban D salah dan yakin benar ada 41 siswa dengan

persentase 16,94%. Persentase miskonsepsi siswa pada

aitem 2 dengan jawaban salah dan yakin benar sebesar

44,24% atau 106 siswa. Miskonsepsi terbesar terletak pada

jawaban D, artinya ada 41 siswa yang memiliki pemahaman

bahwa permukaan air selalu datar bukan termasuk pengaruh

gaya gravitasi terhadap benda.

c.) Analisis Aitem 3

Soal aitem 3 mengenai yang bukan termasuk cara

untuk memperbesar gaya gesek. Jawaban benar adalah

“memperhalus permukaan benda”, ditunjukkan oleh

jawaban D, maka siswa dinyatakan miskonsepsi ketika

Miskonsepsi yang terjadi ditampilkan pada gambar diagram

batang di bawah ini.

Gambar 4.4 Diagram Batang Miskonsepsi IPA Aitem 3

Gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa pada aitem

3 ada siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep cara

memperbesar gaya gesek. Terjadinya miskonsepsi pada

siswa SD kelas V se-Kecamatan Godean dapat dilihat dari

pilihan jawaban siswa yang menjawab salah dan yakin

benar seperti dalam lampiran 3j.

Pada soal nomor 3 sebanyak 111 siswa dengan

persentase 45,87% mempunyai konsep yang benar dengan

memilih jawaban D dan yakin benar, bahwa yang bukan

termasuk cara untuk memperbesar gaya gesek adalah

memperhalus permukaan benda (lampiran 3j). Siswa yang

mengalami miskonsepsi pada soal nomor 3 antara lain

dengan jumlah persentase 8,26%, jawaban B salah dan

yakin benar ada 25 siswa dengan jumlah persentase

10,33%, jawaban C salah dan yakin benar ada 48 siswa

dengan jumlah persentase 19,83%. Persentase miskonsepsi

siswa pada aitem 3 dengan jawaban salah dan yakin benar

yakni sebesar 38,42% atau 93 siswa. Miskonsepsi terbesar

pada jawaban C, artinya ada 48 siswa yang memiliki

pemahaman bahwa memberi pula tau paku-paku pada

sepatu sepak bola bukan termasuk cara untuk memperbesar

gaya gesek.

2) KD 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat

pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.

Untuk mengetahui miskonsepsi siswa tentang KD 5.2,

siswa diuji dengan memberikan 6 soal yang mewakili dari 3

indikator. Pada indikator 5.2.1 diwakili oleh soal nomor 4, 5, 6,

selanjutnya indikator 5.2.2 diwakili oleh soal nomor 7 dan 8,

sedangkan indikator 5.2.3 diwakili oleh soal nomor 9.

d.) Analisis Aitem 4

Soal aitem 4 mengenai kedudukan titik tumpu,

beban, dan kuasa pada pengungkit pertama (gunting).

Jawaban benar adalah “pengungkit yang titik tumpunya

terletak di antara beban dan kuasa”, ditunjukkan oleh

jawaban B, maka siswa dinyatakan miskonsepsi ketika

Miskonsepsi yang terjadi ditampilkan pada gambar diagram

batang di bawah ini.

Gambar 4.5 Diagram Batang Miskonsepsi IPA Aitem 4

Gambar 4.5 di atas menunjukkan bahwa pada aitem

4 ada siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep

kedudukan suatu pengungkit. Terjadinya miskonsepsi pada

siswa SD kelas V se-Kecamatan Godean dapat dilihat dari

pilihan jawaban siswa yang menjawab salah dan yakin

benar.

Pada soal nomor 4 sebanyak 104 siswa dengan

persentase 42,98%, mempunyai konsep yang benar dengan

memilih jawaban B dan yakin benar, bahwa gunting

termasuk pengungkit yang titik tumpunya terletak di antara

beban dan kuasa (lampiran 3k). Siswa yang mengalami

miskonsepsi pada soal nomor 4 antara lain, jawaban A salah

dan yakin benar ada 43 siswa dengan persentase 17,77%,

jawaban C salah dan yakin benar ada 27 siswa dengan

yakin benar ada 8 siswa dengan jumlah persentase 3,31%.

Persentase miskonsepsi siswa pada aitem 4 dengan jawaban

salah dan yakin benar sebesar 32,24% atau 78 siswa.

Miskonsepsi terbesar terletak pada jawaban A, artinya ada

43 siswa yang memiliki pemahaman bahwa pengungkit

yang bebannya terletak di antara titik tumpu dan kuasa

adalah kedudukan dari pengungkit 1 atau gunting.

e.) Analisis Aitem 5

Soal aitem 5 mengenai bagian sekrup yang

menggunakan prinsip kerja bidang miring. Jawaban benar

adalah “bagian badan dan bagian bawah atau ditunjukkan oleh nomor II dan III”, ditunjukkan oleh jawaban B, maka

siswa dinyatakan miskonsepsi ketika jawabannya A, C, D

dengan tingkat keyakinan yakin benar. Miskonsepsi yang

terjadi ditampilkan pada gambar diagram batang di bawah

Gambar 4.6 Diagram Batang Miskonsepsi IPA Aitem 5

Gambar 4.6 di atas menunjukkan bahwa pada aitem

5 ada siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep

bidang miring. Terjadinya miskonsepsi pada siswa SD kelas

V se-Kecamatan Godean dapat dilihat dari pilihan jawaban

siswa yang menjawab salah dan yakin benar seperti dalam

lampiran 3k.

Pada soal nomor 5 sebanyak 120 siswa dengan

persentase 49,5% mempunyai konsep yang benar dengan

memilih jawaban B dan yakin benar, bahwa bagian sekrup

yang menggunakan prinsip kerja bidang miring pada

gambar yaitu nomor II bagian tengah dan nomor III bagian

bawah (lampiran 3k). Siswa yang mengalami miskonsepsi

pada soal nomor 5 antara lain, jawaban A salah dan yakin

benar ada 37 siswa dengan persentase 15,29%, jawaban C

persentase 16,1%, sedangkan jawaban D salah dan yakin

benar ada 25 siswa dengan jumlah persentase 10,33%.

Persentase miskonsepsi siswa pada aitem 5 dengan jawaban

salah dan yakin benar sebesar 41,74% atau 101 siswa.

Miskonsepsi terbesar pada jawaban C, artinya ada 39 siswa

yang memiliki pemahaman bahwa nomor III dan I pada

gambar sekrup menggunakan prinsip kerja bidang miring.

f.) Analisis Aitem 6

Soal aitem 6 mengenai salah satu ciri-ciri katrol

tetap. Jawaban benar adalah “katrol yang dipasang pada tempat tertentu dengan posisi tetap”, ditunjukkan oleh

jawaban A, maka siswa dinyatakan miskonsepsi ketika

jawabannya B, C, D dengan tingkat keyakinan yakin benar.

Miskonsepsi yang terjadi ditampilkan pada gambar diagram

batang di bawah ini.

Gambar 4.7 di atas menunjukkan bahwa pada aitem

6 ada siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep

katrol tetap. Terjadinya miskonsepsi pada siswa SD kelas V

se-Kecamatan Godean dapat dilihat dari pilihan jawaban

siswa yang menjawab salah dan yakin benar dalam

lampiran 3k.

Pada soal nomor 6 sebanyak 199 siswa dengan

persentase 82,23% mempunyai konsep yang benar dengan

memilih jawaban A dan yakin benar, bahwa salah satu ciri-

ciri katrol tetap adalah katrol yang dipasang pada tempat

tertentu dengan posisi tetap (lampiran 3k). Siswa yang

mengalami miskonsepsi pada soal nomor 6 antara lain,

jawaban B salah dan yakin benar ada 6 siswa dengan

jumlah persentase 2,48%, jawaban C salah dan yakin benar

ada 5 siswa dengan jumlah persentase 2,07%, sedangkan

jawaban D salah dan yakin benar ada 6 siswa dengan

jumlah persentase 2,48%. Persentase miskonsepsi siswa

pada aitem 6 dengan jawaban salah dan yakin benar sebesar

7% atau 17 siswa. Miskonsepsi terbesar pada jawaban B

dan D, artinya ada 6 siswa yang memiliki pemahaman

bahwa salah satu ciri katrol tetap adalah dapat bergerak

bebas dan beberapa roda katrol disusun secara

g.) Analisis Aitem 7

Indikator 5.2.2 mengenai contoh jenis tuas atau

pengungkit jenis pertama yang diwakili oleh dua soal, yakni

soal nomor 7 dan nomor 8. Soal aitem 7 mengenai gambar

contoh sebuah tuas pada golongan pertama, kedua, atau

ketiga. Jawaban benar adalah “golongan kedua”,

ditunjukkan oleh jawaban B, maka siswa dinyatakan

miskonsepsi ketika jawabannya A, C, D dengan tingkat

keyakinan yakin benar. Miskonsepsi yang terjadi

ditampilkan pada gambar diagram batang di bawah ini.

Gambar 4.8 Diagram Batang Miskonsepsi IPA Aitem 7

Gambar 4.8 di atas menunjukkan bahwa pada aitem

7 ada siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep

pengungkit golongan pertama. Terjadinya miskonsepsi pada

pilihan jawaban siswa yang menjawab salah dan yakin

benar seperti dalam lampiran 3k.

Pada soal nomor 7 sebanyak 132 siswa dengan

persentase 54,55% mempunyai konsep benar dengan

memilih jawaban B dan yakin benar, bahwa orang

mendorong gerobak merupakan contoh jenis tuas golongan

pertama (lampiran 3k). Siswa yang mengalami miskonsepsi

pada soal nomor 7 antara lain, jawaban A salah dan yakin

benar ada 20 siswa dengan jumlah persentase 8,26%,

jawaban C salah dan yakin benar ada 47 siswa dengan

jumlah persentase 19,42%, sedangkan jawaban D salah dan

yakin benar ada 3 siswa dengan jumlah persentase 1,24%.

Persentase miskonsepsi siswa pada aitem 7 dengan jawaban

salah dan yakin benar sebesar 28,9% atau 70 siswa.

Miskonsepsi terbesar terletak pada jawaban C, artinya ada

47 siswa yang memiliki pemahaman bahwa orang

mendorong celeng termasuk tuas atau pengungkit golongan

ketiga.

h.) Analisis Aitem 8

Soal aitem 8 mengenai letak titik kuasa pada tuas

jenis ketiga. Jawaban benar adalah “ditunjukkan oleh nomor 1 atau bagian ujung sekop”, ditunjukkan oleh jawaban A,

C, D dengan tingkat keyakinan yakin benar. Miskonsepsi

yang terjadi ditampilkan pada gambar diagram batang di

bawah ini.

Gambar 4.9 Diagram Batang Miskonsepsi IPA Aitem 8

Gambar 4.9 di atas menunjukkan bahwa pada aitem

8 ada siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep

pengungkit jenis ketiga. Terjadinya miskonsepsi pada siswa

SD kelas V se-Kecamatan Godean dapat dilihat dari pilihan

jawaban siswa yang menjawab salah dan yakin benar

seperti dalam lampiran 3k.

Pada soal nomor 8 sebanyak 88 siswa dengan

persentase 36,36% mempunyai konsep yang benar dengan

memilih jawaban A dan yakin benar, bahwa pada gambar

sekop yang merupakan contoh tuas jenis ketiga letak titik

kuasa pada nomor 1 (lampiran 3k). Siswa yang mengalami

miskonsepsi pada soal nomor 8 antara lain, jawaban B salah

28,10%, jawaban C salah dan yakin benar ada 27 siswa

dengan jumlah persentase 11,16%, jawaban D salah dan

yakin benar ada 19 siswa dengan jumlah persentase 7,85%.

Persentase miskonsepsi siswa pada aitem 8 dengan jawaban

salah dan yakin benar sebesar 47,11% atau 114 siswa.

Miskonsepsi terbesar pada jawaban B, artinya ada 68 siswa

yang memiliki pemahaman bahwa letak titik kuasa pada

sekop ditunjukkan oleh nomor 2.

i.) Analisis Aitem 9

Indikator 5.2.3 mengenai penerapan pesawat

sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang diwakili oleh

satu soal. Soal aitem 9 mengenai jalan di pegunungan yang

dibuat dengan lintasan berkelok-kelok. Jawaban benar

adalah “bidang miring”, ditunjukkan oleh jawaban C, maka

siswa dinyatakan miskonsepsi ketika jawabannya A, B, D

dengan tingkat keyakinan yakin benar. Miskonsepsi yang

terjadi ditampilkan pada gambar diagram batang di bawah

Gambar 4.10 Diagram Batang Miskonsepsi IPA Aitem 9

Gambar 4.10 di atas menunjukkan bahwa pada aitem

9 ada siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep

penerapan bidang miring. Terjadinya miskonsepsi pada

siswa kelas V se-Kecamatan Godean dapat dilihat dari

pilihan jawaban siswa yang menjawab salah dan yakin

benar seperti dalam lampiran 3k.

Pada nomor 9 sebanyak 215 siswa dengan

persentase 88,84%, mempunyai konsep yang benar dengan

memilih jawaban C dan yakin benar, bahwa jalan di

pegunungan dibuat dengan lintasan berkelok-kelok

merupakan jenis penerapan bidang miring (lampiran 3k).

Siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal nomor 9

antara lain, jawaban A salah dan yakin benar ada 12 siswa

dengan jumlah persentase 4,96%, jawaban D salah dan

yakin benar ada 6 siswa dengan jumlah persentase 2,48%.

salah dan yakin benar sebesar 7,4% atau 18 siswa.

Miskonsepsi terbesar terletak pada jawaban A, artinya ada

12 siswa yang memiliki pemahaman bahwa jalan di

pegunungan dibuat dengan lintasan berkelok-kelok

merupakan penerapan dari roda berporos.

3) KD 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

Untuk mengetahui miskonsepsi siswa tentang KD 6.1,

siswa diuji dengan memberikan 4 soal yang mewakili dari 2

indikator. Pada indikator 6.1.1 diwakili oleh nomor 10, 11, dan

12, sedangkan indikator 6.1.2 diwakili oleh nomor 13.

j.) Analisis Aitem 10

Soal aitem 10 mengenai peristiwa yang tidak

menunjukkan bahwa cahaya merambat lurus. Jawaban

benar adalah “terbentuknya pelangi setelah hujan”,

ditunjukkan oleh jawaban C, maka siswa dinyatakan

miskonsepsi ketika jawabannya A, B, D dengan tingkat

keyakinan yakin benar. Miskonsepsi yang terjadi

Gambar 4.11 Diagram Batang Miskonsepsi IPA Aitem 10

Gambar 4.11 di atas menunjukkan bahwa pada aitem

10 ada siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep

sifat cahaya yang merambat lurus. Terjadinya miskonsepsi

pada siswa SD kelas V se-Kecamatan Godean dapat dilihat

dari pilihan jawaban siswa yang menjawab salah dan yakin

benar seperti dalam lampiran 3l.

Pada soal nomor 10 sebanyak 5 siswa dengan

persentase 2,07% mempunyai konsep yang benar dengan

memilih jawaban C dan yakin benar, bahwa salah satu sifat

cahaya yang merambat lurus tidak dapat ditunjukkan

melalui terbentuknya pelangi setelah hujan (lampiran 3l).

Siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal nomor 10

yang paling besar adalah jawaban A salah dan yakin benar,

yakni sebanyak 183 siswa dengan persentase 75,62%.

Miskonsepsi lainnya juga terjadi pada jawaban B salah dan

2,07%, sedangkan jawaban D salah dan yakin benar ada 29

siswa dengan jumlah persentase 11,98%. Persentase

miskonsepsi siswa pada aitem 10 dengan jawaban salah dan

yakin benar yakni sebesar 89,7% atau 217 siswa.

Miskonsepsi terbesar terletak pada jawaban A, artinya ada

183 siswa yang memiliki pemahaman bahwa pantulan sinar

kendaraan bermotor pada malam hari tidak menunjukkan

cahaya merambat lurus.

k.) Analisis Aitem 11

Soal aitem 11 mengenai jarak benda terhadap

cermin. Jawaban benar adalah “sama”, ditunjukkan oleh jawaban B, maka siswa dinyatakan miskonsepsi ketika

jawabannya A, C, D dengan tingkat keyakinan yakin benar.

Miskonsepsi yang terjadi ditampilkan pada gambar diagram

batang di bawah ini.

Gambar 4.12 di atas menunjukkan bahwa pada aitem

11 ada siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep

sifat cahaya. Terjadinya miskonsepsi siswa SD kelas V se-

Kecamatan Godean dapat dilihat dari jawaban siswa yang

menjawab salah dan yakin benar seperti dalam lampiran 3l.

Pada soal nomor 11 sebanyak 163 siswa dengan

persentase 67,36% mempunyai konsep benar dengan

memilih jawaban B dan yakin benar, bahwa ketika

seseorang sedang bercermin pada cermin datar, maka jarak

benda dengan cermin akan sama dengan jarak bayangan

dengan cermin (lampiran 3l). Siswa yang mengalami

miskonsepsi pada soal nomor 11 antara lain, jawaban A

salah dan yakin benar ada 17 siswa dengan jumlah

persentase 7,02%, jawaban C ada 24 siswa dengan jumlah

persentase 9,92%, sedangkan jawaban D ada 4 siswa

dengan jumlah persentase 1,65%. Persentase miskonsepsi

siswa pada aitem 11 dengan jawaban salah dan yakin benar

sebesar 18,6% atau 45 siswa. Miskonsepsi terbesar ada pada

jawaban C, artinya ada 24 siswa yang memiliki

pemahaman bahwa jarak benda dengan cermin akan dekat

l.) Analisis Aitem 12

Soal aitem 12 mengenai pengertian bayangan maya.

Jawaban benar adalah “bayangan yang dapat kita lihat

dalam cermin, tetapi di tempat bayangan tersebut tidak

terdapat cahaya pantul”, ditunjukkan oleh jawaban D, maka

siswa dinyatakan miskonsepsi ketika jawabannya A, B, C

dengan tingkat keyakinan yakin benar. Miskonsepsi yang

terjadi ditampilkan pada gambar diagram batang di bawah

ini.

Gambar 4.13 Diagram Batang Miskonsepsi IPA Aitem 12

Gambar 4.13 di atas menunjukkan bahwa pada aitem

12 ada siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep

sifat-sifat cahaya. Terjadinya miskonsepsi pada siswa SD

kelas V se-Kecamatan Godean dapat dilihat dari pilihan

jawaban siswa yang menjawab salah dan yakin benar

Pada soal nomor 12 sebanyak 51 siswa dengaan

persentase 21,07% mempunyai konsep yang benar dengan

memilih jawaban D dan yakin benar, bahwa bayangan maya

adalah bayangan yang dapat dilihat dalam cermin, tetapi di

tempat bayangan tersebut tidak terdapat cahaya pantul

(lampiran 3l). Siswa yang mengalami miskonsepsi pada

soal nomor 12 antara lain, jawaban A salah dan yakin benar

ada 52 siswa dengan persentase 21,49%, jawaban B salah

dan yakin benar ada 20 dengan persentase 8,26%, jawaban

C salah dan yakin benar ada 32 dengan persentase 13,22%.

Persentase miskonsepsi pada aitem 12 dengan jawaban

salah dan yakin benar sebesar 43% dengan miskonsepsi

terbesar pada jawaban A. Artinya ada 52 siswa yang

memiliki pemahaman bahwa bayangan maya adalah

bayangan yang arahnya terbalik terhadap bendanya.

m.) Analisis Aitem 13

Indikator 6.1.2 mengenai sifat bayangan yang

dibentuk oleh kaca spion diwakili oleh satu soal, yakni pada

soal nomor 13. Soal aitem 13 mengenai sifat yang dibentuk

oleh kaca spion pada mobil atau motor. Jawaban benar

adalah “semu, tegak, diperkecil”, ditunjukkan oleh jawaban

A, maka siswa dinyatakan miskonsepsi ketika jawabannya

yang terjadi ditampilkan pada gambar diagram batang di

bawah ini.

Gambar 4.14 Diagram Batang Miskonsepsi IPA Aitem 13

Gambar 4.14 di atas menunjukkan bahwa pada aitem

13 ada siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep

sifat cahaya pada kaca spion.

Pada soal ini sebanyak 66 siswa dengan persentase

27,27% mempunyai konsep yang benar dengan memilih

jawaban A dan yakin benar, bahwa sifat bayangan yang

dibentuk oleh kaca spion pada mobil atau motor adalah

Dokumen terkait