• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEOR

5. Pembelajaran IPA di SD Kelas V Semester 2

Pada penelitian ini, peneliti mengambil pembelajaran IPA pada

kelas V Semester 2 dengan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Berikut adalah Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini.

Tabel 2.1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Kelas V Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Energi dan Perubahannya

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.

5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya

melalui kegiatan membuat suatu karya/model.

6.1 Mendeskripsikan sifat-sfiat cahaya.

6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan

menerapkan sifat-sifat cahaya. Bumi dan Alam Semesta

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.

7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

Berdasarkan tabel 2.1, secara garis besar materi yang digunakan

yaitu mengenai gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, merancang

karya atau model dengan menerapkan sifat cahaya, serta struktur bumi

a.Gaya

Gaya merupakan gerakan mendorong atau menarik yang

menyebabkan benda bergerak. Gaya yang dikerjakan pada suatu

benda akan mempengaruhi benda tersebut. Gaya terhadap suatu

benda dapat mengakibatkan benda bergerak, berubah bentuk, dan

berubah arah.

Berdasarkan sumbernya, gaya dapat dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesek.

Berikut adalah tabel ringkasan pengelompokan gaya berdasarkan

sumbernya.

Tabel 2.2. Pengelompokan Gaya Berdasarkan Sumbernya

No Nama

Gaya

Pengertian Contoh

1. Gaya

magnet

Tarikan atau dorongan yang disebabkan oleh magnet.

Gambar 2.1. Contoh Gaya Magnet (sumber: https://kurniatria.wordpress.com/kelas- vii/gaya-dan-percepatan/macam-macam- gaya/)

2. Gaya

gravitasi

Gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gaya gravitasi arahnya ke bawah. Gerak jatuhnya benda dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi.

Gambar 2.2. Contoh Gaya Gravitasi

(sumber:

No Nama Gaya Pengertian Contoh kelas-vii/gaya-2/) 3. Gaya gesek

Gaya yang ditimbulkan oleh dua permukaan yang saling bersentuhan

Gambar 2.3. Contoh Gaya Gesek (sumber: http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-

DU.KU/edukasi.net/SMP/Fisika/Gaya&Ger ak/)

Sumber : Sulistyanto (2008: 89)

b.Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana adalah semua jenis alat yang

digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia.

Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-alat

tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana. Pesawat

sederhana dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah

tuas, bidang miring, katrol dan roda berporos.

Sulistyo dalam BSE (2008:109) mengungkapkan tuas

lebih sering dikenal dengan pengungkit. Pada umumnya, tuas atau

pengungkit menggunakan batang besi atau kayu yang digunakan

untuk mengungkit suatu benda. Terdapat tiga titik yang

menggunakan gaya ketika kita mengungkit suatu benda, yaitu

beban (B), titik tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban merupakan

berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan tempat

bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut

titik tumpu, dan kuasa. Tuas dapat dikelompokkan menjadi tiga

jenis. Berikut adalah tabel pengelompokan tuas.

Tabel 2.3. Pengelompokan Jenis Tuas

Tuas Jenis

Ke- Keterangan Contoh

Tuas jenis ke-1

Kedudukan titik tumpu terletak diantara beban dan kuasa.

(sumber:http://bung-

azis.blogspot.co.id/2013/01/pesawat- sederhana.html)

* gunting * jungkat-jungkit

Gambar 2.4. Contoh Tuas 1 (sumber: http://rumushitung.com/2014/05/11/pesawa t-sederhana-tuas-pengungkit/)

Tuas jenis ke-2

Kedudukan beban terletak diantara titik tumpu dan kuasa.

(sumber: http://bung-

azis.blogspot.co.id/2013/01/pesawat- sederhana.html)

* gerobak

* alat pemecah kemiri Gambar 2.5. Contoh Tuas 2 (sumber: http://www.artikelpendidikan.net/ 2011/04/pesawat-sederhana.html) Tuas jenis ke-3

Kedudukan kuasa terletak diantara titik tumpu dan beban.

Tuas Jenis

Ke- Keterangan Contoh

(sumber: http://bung-

azis.blogspot.co.id/2013/01/pesawat- sederhana.html)

* sekop

Gambar 2.6. Contoh Tuas 3 (sumber: http://www.artikelpendidikan.net/2011/04/ pesawat-sederhana.html)

Bidang miring adalah permukaan rata yang

menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Bidang

miring dapat ditemui pada jalan di daerah pegunungan yang

dibuat berkelok-kelok dengan tujuan memudahkan pengendara

agar dapat melewati jalan yang menanjak. Prinsip kerja bidang

miring juga dapat kamu temukan pada beberapa perkakas,

contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup. Berikut

adalah gambar contoh dari penggunaan bidang miring.

Gambar 2.7. Contoh Penerapan Bidang Miring (sumber: http://sepatuselop.blogspot.co.id/2014/04/bidang- miring.html)

Gambar di atas adalah penggunaan bidang miring pada jalan di pegunungan dan pada tangga untuk naik ke rumah.

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa contoh dari

hari adalah jalan berkelok-kelok dan tangga. Jalan di pegunungan

dibuat berkelok-kelok dengan tujuan agar para pengendara sepeda

motor lebih mudah untuk melewati jalan yang menanjak.

Sedangkan tangga menggunakan prinsip bidang miring agar

mempermudah kita untuk menuju tempat yang lebih tinggi.

Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya.

Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai

penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan

jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban.

Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas,

dan katrol majemuk. Katrol tetap merupakan katrol yang

posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol bebas

kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada

tempat tertentu. Katrol majemuk merupakan perpaduan dari

katrol tetap dan katrol bebas.

Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan

dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda

berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang

banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal,

roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.

c.Sifat-sifat Cahaya

Sulistyo dalam BSE (2008:125) mengatakan bahwa

benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada

benda akan dipantulkan oleh benda ke mata sehingga benda

tersebut dapat terlihat. Cahaya berasal dari sumber cahaya. Semua

benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya.

Contoh sumber cahaya adalah matahari, lampu, senter, dan

bintang. Cahaya memiliki sifat-sifat antara lain:

1) Cahaya merambat lurus

Cahaya merambat lurus menyebabkan terbentuknya

bayangan dari benda yang terkena cahaya. Pembentukan

bayangan tersebut dimanfaatkan untuk membuat kamera.

Kamera merupakan alat yang digunakan untuk memotret.

Selain kamera contoh lain dari cahaya merambat lurus

adalah saat berkas cahaya lampu mobil sepeda atau motor

dinyalakan di malam hari maka berkas cahayanya akan

tampak merambat lurus.

2) Cahaya menembus benda bening

Kita dapat melihat dasar kolam. Elang dapat melihat ikan di

laut. Ini karena benda yang dikenai cahaya (air) berupa

benda bening. Benda bening adalah benda yang dapat

meneruskan sebagian besar cahaya yang diterimanya. Jadi,

air yang jernih termasuk benda bening. Selain benda bening

terdapat pula benda yang tidak ditembus cahaya. Benda ini

3) Cahaya dapat dipantulkan

Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur

(pemantulan difus) dan pemantulan teratur. Pemantulan

baur terjadi apabila cahaya mengenai permukaan yang kasar

atau tidak rata. Pada pemantulan ini, sinar pantul arahnya

tidak beraturan. Sementara itu, pemantulan teratur terjadi

jika cahaya mengenai permukaan yang rata, licin dan

mengkilap. Permukaan yang mempunyai sifat seperti ini

misalnya cermin. Cermin merupakan salah satu benda yang

memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya

ada cermin datar dan cermin lengkung. Cermin lengkung

ada dua macam, yaitu cermin cembung dan cermin cekung.

4) Cahaya dapat dibiaskan

Apabila cahaya merambat melalui dua zat yang

kerapatannya berbeda, cahaya tersebut akan dibelokkan.

Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah

melewati medium rambatan yang berbeda disebut

pembiasan. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang

rapat ke zat yang lebih rapat, maka cahaya akan dibiaskan

mendekati garis normal. Sebaliknya, apabila cahaya

merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang

5) Cahaya dapat diuraikan

Pelangi terjadi karena peristiwa penguraian cahaya

(disperse). Dispersi merupakan penguraian cahaya putih

menjadi berbagai cahaya berwarna. Cahaya matahari yang

kita lihat berwarna putih. Namun, sebenarnya cahaya

matahari tersusun atas banyak cahaya berwarna. Cahaya

matahari diuraikan oleh titik-titik air di awan sehingga

terbentuk warna-warna pelangi.

Sifat-sifat cahaya diterapkan dalam beberapa peralatan

misalnya periskop, teropong, dan lensa. Periskop berguna untuk

melihat benda-benda yang berada di balik tembok atau

penghalang yang tinggi. Alat ini dibuat dengan memanfaatkan

pembelokan cahaya dengan menggunakan dua cermin.

d.Struktur Bumi

Daratan tempat kita tinggal saat ini merupakan lapisan

bumi yang padat dan tersusun dari tanah dan batuan. Lapisan ini

disebut kerak bumi atau litosfer. Sebagian besar lapisan ini

terbentuk dari batuan.

1) Proses pembentukan dan jenis-jenis tanah

a) Penggolongan batuan berdasarkan warna, kekerasan,

dan permukaannya

b) Proses pembentukan tanah

Tanah merupakan hasil dari pelapukan yang terjadi

tanah akan mengalami perubahan secara terus

menerus karena adanya pengaruh dari lingkungan.

Perubahan cuaca, suhu, dan tekanan udara dapat

menyebabkan batuan memuai kemudian pecah

menjadi batuan-batuan yang lebih kecil lagi. Batuan-

batuan ini lama-kelamaan akan menjadi butiran-

butiran halus. Apabila terjadi hujan, buitran-butiran

halus tersebut kemudian akan terbawa oleh air dan

mengendap di daerah aliran. Pengendapan inilah

yang nantinya menyebabkan munculnya tumpukan

atau lapisan tanah yang kaya akan mineral. Selain

pengaruh suhu, curah hujan, dan tekanan, pelapukan

pada batuan juga dapat disebabkan oleh tumbuhan.

Tumbuhan yang hidup di atas batuan dapat

menyebabkan lapuknya berbagai jenis batuan.

Apabila berlangsung dalam waktu yang cukup lama

maka batuan akan pecah menjadi butiran-butiran

halus. Lapisan tanah yang merupakan hasil dari

pelapukan batuan memiliki komposisi yang

bermacam-macam. Ada tanah yan berpasir ada juga

tanah yang halus.

c) Komposisi dan jenis-jenis tanah

Jenis tanah yang dibentuk dari hasil pelapukan

dengan tempat yang lainnya. Hal ini sangat

dipengaruhi oleh jenis batuan yang membentuknya.

Berdasarkan komposisi penyusunnya, tanah

dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu tanah berpasir,

tanah berhumus, dan tanah liat.

2) Struktur Bumi

Bumi tempat kita tinggal saat ini merupakan salah

satu anggota tata surya dengan matahari sebagai pusatnya.

Jika bumi diiris maka akan tampak lapisan-lapisan seperti

pada gambar di samping. Struktur bumi dari dalam ke luar

adalah lapisan inti bumi dalam, inti bumi luar, selimut

bumi, dan kerak bumi. Lapisan inti bumi dalam merupakan

pusat bumi. Lapisan inti dalam memiliki diameter sebesar

2600 km. Lapisan ini terbentuk dari besi dan nikel padat

dan merupakan lapisan yang paling panas. Lapisan inti

bumi luar merupakan lapisan tersusun atas cairan yang

sangat kental. Ketebalan lapisan ini adalah 2200 km.

Lapisan inti bumi luar berbatasan dengan lapisan selimut

bumi. Lapisan ini memiliki ketebalan 2900 km dan terdiri

atas cairan silikat kental. Pada bagian atas lapisan selimut

ini berbatasan dengan kerak bumi. Pada bagian inilah sering

terjadi pergerakan yang diakibatkan karena melelehnya

kerak bumi bagian bawah dan menerobosnya cairan silikat

dikenal dengan sebutan magma. Pergerakan magma inilah

yang menyebabkan terjadinya gempa bumi. Berikut ini

adalah gambar struktur bumi.

Gambar 2.8. Struktur Bumi (sumber:

http://sainsmini.blogspot.co.id/2014/12/struktur-bumi-dan-bulan.html) Dari gambar di atas, terlihat jelas bahwa susunan dari struktur bumi dari yang paling luar adalah kerak bumi, kemudian mantel bumi, inti luar, inti dalam.

3) Struktur Matahari

Matahari merupakan salah satu sumber cahaya yang

sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Beberapa makhluk

hidup menggunakan cahaya matahari untuk membuat

makanan pada proses fotosintesis. Sama halnya dengan

bumi, matahari juga tersusun atas beberapa lapisan.

Perbedaannya adalah pada bahan penyusunnya. Sebagian

besar lapisan yang ada pada matahari tersusun atas beberapa

gas.

Penyusun lapisan matahari diantaranya adalah

hidrogen, helium, oksigen, dan beberapa gas lainnya. Suhu

dalah inti matahari mencapai 15.000.000 °C. Matahari

menyerupai bola besar dengan diameter sekitar 1.400.000

km. Gas-gas yang

menyusun matahari merupakan gas yang aktif sehingga

setiap saat pada permukaan matahari terjadi loncatan-

loncatan api. Berikut ini adalah gambar struktur matahari.

Gambar 2.9 Struktur Matahari

(sumber: https://ekliptika.wordpress.com/2014/11/28/lubang-hitam- raksasa-yang-batal-menyantap-makanan/)

Dokumen terkait