• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2. Analisa Data

4.2.3. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Deskripsi data yang dilampirkan adalah perbandingan antara mean empirik (mean dari hasil rata-rata skor yang diperoleh responden) dan mean hipotetik (mean dari hasil rata-rata skor minimum dan maksimum yang dapat diperoleh subjek) penelitian.

Data penelitian kemudian dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kriteria kategorisasi. Kriteria kategorisasi dalam penelitian ini akan dibagi ke dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kategorisasi digolongkan berdasarkan norma kategorisasi sebagai berikut:

Tabel 16. Norma Kategorisasi

Rentang Nilai Kategorisasi

X < (μ – 1,0 SD) Rendah

(μ – 1,0 SD) ≤ X < (μ + 1,0 SD) Sedang

(μ + 1,0 SD) ≤ X Tinggi

a. Gambaran Resiliensi Ibu Rumah Tangga

41

Pada skala resiliensi terdapat 25 aitem dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Alat ukur ini menggunakan model skala likert dengan rentang nilai 0 sampai 4. Hasil perhitungan nilai hipotetik dan empirik resiliensi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 17. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Nilai Empirik Resiliensi

Nilai Hipotetik Empirik

Min. 0 22

Max. 100 92

Mean 50 64,9

Standar Deviasi 16,67 16,27

Pada tabel 17, dapat diketahui mean hipotetik adalah 50 dengan standar deviasi 16,67. Selanjutnya, mean empirik senilai 64,9 dengan standar deviasi 16,27. Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik (64,9 > 50). Hal ini berarti, subjek memiliki resiliensi pada level yang cenderung tinggi atau dapat dikatakan baik.

Berdasarkan norma kategorisasi yang telah ditentukan, didapatkan data hasil kategorisasi skor resiliensi sebagai berikut:

Tabel 18. Kategorisasi Skor Resiliensi

Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase

Resiliensi X < 33 Rendah 5 4%

33 ≤ X < 67 Sedang 58 46%

67 ≤ X Tinggi 62 50%

Total 125 100%

Berdasarkan tabel 18, dapat diketahui bahwa subjek memiliki kemampuan resiliensi pada kategori tinggi sebanyak 62 orang (50%), untuk kategori sedang sebanyak 58 orang (46%), dan pada kategori rendah sebanyak 5 orang (4%). Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

42

kemampuan resiliensi ibu rumah tangga dominan dipersepsikan tinggi dengan skor terbanyak pada kategori tinggi dengan persentase 50%.

b. Gambaran Kepuasan Hidup Ibu Rumah Tangga

Berdasarkan uji reliabilitas skala SWLS, terdapat 5 aitem dari alat ukur yang layak untuk digunakan dalam penelitian ini. Alat ukur ini menggunakan model skala likert dengan rentang nilai 1 sampai 7. Hasil perhitungan nilai hipotetik dan empirik SWLS dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 19. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Nilai Empirik Komponen Kognitif Subjective Well-Being

Nilai Hipotetik Empirik

Min. 5 6

Max. 35 33

Mean 20 21,44

Standar Deviasi 4,67 5,39

Pada tabel 19, dapat diketahui mean hipotetik adalah 20 dengan standar deviasi 4,67. Selanjutnya, mean empirik senilai 21,44 dengan standar deviasi 5,39. Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik (21,44 > 20). Hal ini berarti, subjek memiliki kepuasan hidup pada level yang cukup tinggi atau dapat dikatakan baik. Berdasarkan norma kategorisasi yang telah ditentukan, didapatkan data hasil kategorisasi komponen kognitif subjective well-being sebagai berikut:

Tabel 20. Kategorisasi Skor Komponen Kognitif Subjective Well-Being

Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase Komponen

43

Berdasarkan tabel 20, dapat diketahui bahwa subjek memiliki kepuasan hidup pada kategori tinggi sebanyak 37 orang (30%), untuk kategori sedang sebanyak 74 orang (59%), dan pada kategori rendah sebanyak 14 orang (11%). Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ibu rumah tangga dominan dipersepsikan cukup merasakan kepuasan hidup dengan skor terbanyak pada kategori sedang dengan persentase 59%.

c. Gambaran Afek Positif Ibu Rumah Tangga

Berdasarkan uji reliabilitas skala SPANE, terdapat 12 aitem dari alat ukur yang layak untuk digunakan dalam penelitian ini. SPANE-P berisi 6 aitem mengukur afek positif dan SPANE-N berisi 6 aitem mengukur afek negatif. Alat ukur ini menggunakan model skala likert dengan rentang nilai 1 sampai 5. Hasil perhitungan nilai hipotetik dan empirik SPANE-P dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 21. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Nilai Empirik Afek Positif

Nilai Hipotetik Empirik

Min. 6 8

Max. 30 30

Mean 18 21,18

Standar Deviasi 3,67 4,65

Pada tabel 21, dapat diketahui mean hipotetik adalah 18 dengan standar deviasi 3,67. Selanjutnya, mean empirik senilai 21,18 dengan standar deviasi 4,65. Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik (21,18 > 18). Hal ini berarti, subjek memiliki afek positif pada level yang cukup tinggi atau dapat dikatakan baik.

44

Berdasarkan norma kategorisasi yang telah ditentukan, didapatkan data hasil kategorisasi skor afek positif subjective well-being sebagai berikut:

Tabel 22. Kategorisasi Skor Afek Positif Subjective Well-Being

Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase Afek Positif

Berdasarkan tabel 22, dapat diketahui bahwa subjek memiliki afek positif pada kategori tinggi sebanyak 63 orang (51%), untuk kategori sedang sebanyak 54 orang (43%), dan pada kategori rendah sebanyak 8 orang (6%).

Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ibu rumah tangga dominan dipersepsikan banyak mengalami afek positif dengan skor terbanyak pada kategori tinggi dengan persentase 51%.

d. Gambaran Afek Negatif Ibu Rumah Tangga

Berdasarkan uji reliabilitas skala SPANE, terdapat 12 aitem dari alat ukur yang layak untuk digunakan dalam penelitian ini. SPANE-P berisi 6 aitem mengukur afek positif dan SPANE-N berisi 6 aitem mengukur afek negatif. Alat ukur ini menggunakan model skala likert dengan rentang nilai 1 sampai 5. Hasil perhitungan nilai hipotetik dan empirik SPANE-N dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 23. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Nilai Empirik Afek Negatif

Nilai Hipotetik Empirik

Min. 6 9

Max. 30 28

Mean 18 18,36

Standar Deviasi 3,67 4,46

45

Pada tabel 23, dapat diketahui mean hipotetik adalah 18 dengan standar deviasi 3,67. Selanjutnya, mean empirik senilai 18,36 dengan standar deviasi 4,46. Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik (18,36 > 18). Hal ini berarti, subjek memiliki afek negatif pada level yang tidak terlalu tinggi. Berdasarkan norma kategorisasi yang telah ditentukan, didapatkan data hasil kategorisasi skor afek negatif subjective well-being sebagai berikut:

Tabel 24. Kategorisasi Skor Afek Negatif Subjective Well-Being

Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase Afek Negatif

Berdasarkan tabel 24, dapat diketahui bahwa subjek memiliki afek negatif pada kategori tinggi sebanyak 29 orang (23%), untuk kategori sedang sebanyak 79 orang (63%), dan pada kategori rendah sebanyak 17 orang (14%).

Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ibu rumah tangga dominan dipersepsikan tidak banyak mengalami afek negatif dengan skor terbanyak pada kategori sedang dengan persentase 63%.

Dokumen terkait