• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Untuk mendeskripsikan data variabel penelitian yang terdiri dari variabel supervisi kepala sekolah, status kepegawaian, pemberian kompensasi dan kinerja guru digunakan daftar tabulasi distribusi frekuensi lalu menghitung nilai statistiknya yaitu mean, median,

modus dan standar deviasi. Kemudian untuk menginterpertasikan masing-masing variabel dikategorikan dengan mengacu pada pedoman penilaian patokan (PAP) II (Masidjo, 1995:157).

1. Supervisi Kepala Sekolah

Banyaknya butir kuesioner yang valid untuk variabel supervisi kepala sekolah yang terdiri dari dua dimensi yaitu, tujuan supervisi dan prinsi-prinsip supervisi adalah 20 item. Data yang diperoleh untuk variabel supervisi kepala sekolah (penentuan skor dengan PAP II telampir pada lampiran 3) diketahu skor tertinggi sebesar 80 dan skor terendah sebesar 20, dengan mean 63,12;

median 62,00; modus 62,00 dan standar deviation 4,301 (lihat lampiran 3).

Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensinya menggunakan pedoman acuan patokan (PAP) II (data terlampir pada lampiran 3)

Tabel 5.1

Deskripsi Supervisi Kepala Sekolah

No Interval Kategori

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi F Frekuensi Relatif F Frekuensi Relatif 1 69 – 80 Sangat tinggi 0 0% 5 23,80% 2 60 – 68 Tinggi 13 61,90% 14 66,66% 3 54 – 59 Cukup 8 38,09% 2 9,52% 4 47– 53 Rendah 0 0% 0 0% 5 < 47 Sangat rendah 0 0% 0 0% Jumlah 21 100% 21 100%

Berdasarkan tabel 5.1 di atas variabel supervisi kepala sekolah untuk guru-guru SMPK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 61,90%, kategori cukup 0%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Sedangkan variabel supervisi kepala sekolah untuk guru- guru SMAK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 23,80%, kategori tinggi 66,66%, kategori sedang 9,52%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel supervisi kepala sekolah di SMPK dan SMAK Soverdi Tuban cenderung ke dalam kategori tinggi.

a. Dimensi Tujuan Supervisi

Tabel 5.2

Deskripsi Supervisi Kepala Sekolah Dimensi Tujuan Supervisi

No Interval Kategori

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi F Frekuensi

Relatif F Frekuensi Relatif

1 35 – 40 Sangat tinggi 2 9,52% 6 28,57% 2 30 – 34 Tinggi 18 85,71% 14 66,66% 3 27 – 29 Cukup 1 4,76% 1 4,76% 4 24 – 26 Rendah 0 0% 0 0% 5 < 24 Sangat rendah 0 0% 0 0% Jumlah 21 100% 21 100%

Berdasarkan tabel 5.2 di atas, variabel supervisi kepala sekolah pada dimensi tujuan supervisi untuk guru-guru SMPK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 9,52%, kategori tinggi 85,71%, kategori cukup 4,76%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Sedangkan variabel supervisi kepala sekolah pada dimensi tujuan supervisi untuk guru-guru SMAK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 28,57%, kategori tinggi 66,66%, kategori cukup 4,76%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel supervisi kepala sekolah pada dimensi tujuan supervisi di SMPK dan SMAK Soverdi Tuban cenderung ke dalam kategori tinggi.

b. Dimensi Prinsip-prinsip Supervisi

Tabel 5.3

Supervisi Kepala Sekolah pada Dimensi Prinsip-prinsip Supervisi

No Interval Kategori

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi F Frekuensi Relatif F Frekuensi Relatif 1 35 – 40 Sangat tinggi 0 0% 2 9,52% 2 30 – 34 Tinggi 9 42,85% 16 76,19% 3 27 – 29 Cukup 12 57,14% 3 14,28% 4 24 – 26 Rendah 0 0% 0 0% 5 < 24 Sangat rendah 0 0% 0 0% Jumlah 21 100% 21 100%

Berdasarkan tabel 5.3 di atas, variabel supervisi kepala sekolah pada dimensi prinsip-prinsip supervisi untuk guru-guru

SMPK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 42,85%, kategori cukup 57,14%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Sedangkan variabel supervisi kepala sekolah pada dimensi prinsip-perinsip supervisi untuk guru-guru SMAK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 9,52%, kategori tinggi 76,19%, kategori cukup 14,28%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel supervisi kepala sekolah pada dimensi prinsip-prinsip supervisi di SMPK Soverdi Tuban cenderung cukup dan untuk SMAK Soverdi Tuban cenderung ke dalam kategori tinggi.

2. Status Kepegawaian

Dari data induk status kepegawaian guru dibedakan menjadi pegawai tidak tetap dan pegawai tetap, sedangakan berdasarkan distribusi frekuensi data (dengan bantuan SPSS lihat lampiran 3) diperoleh mean 1,52; median 2,00; modus 2,00 dan

standar deviation 0,505. Secara rinci frekuensi data status kepegawaian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.4

Deskripsi Status Kepegawaian

Status Kepegawaian

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi

F F.R F F.R

Pegawai Tidak Tetap 10 47,61% 10 47,61% Pegawai Tetap 11 52,38 11 52,38%

Berdasarkan tabel 5.4 di atas menunjukan bahwa responden dengan status pegawai tidak tetap SMPK Soverdi Tuban berjumlah 10 orang atau (47,61%) dan guru tetap berjumlah 11 orang atau 52,38%. Sedangkan untuk responden SMAK Soverdi Tuban dengan satus kepegawaian pegawai tidak tetap berjumlah 10 orang atau 47,61% dan guru tetap berjumlah 11 orang atau 52,38%.

Dengan deminkian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, baik guru SMPK dan SMAK Soverdi Tuban memiliki latar belakang status kepegawai sebagai pegawai tetap yayasan.

3. Pemberian Kompensasi

Banyaknya butir kuesioner yang valid untuk variabel supervisi kepala sekolah adalah 14 item. Data yang diperoleh untuk variabel pemberian kompensasi (penentuan skor dengan PAP II telampir pada lampiran 3) diketahu skor tertinggi sebesar 56 dan skor terendah sebesar 14, dengan mean 14,14; median 41,50;

modus 42,00 dan standar deviation 4,615 (lihat lampiran 3). Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensinya menggunakan pedoman acuan patokan (PAP) II (data terlampir pada lampiran 3)

Tabel 5.5

Deskripsi Pemberian Kompensasi

No Interval Kategori

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi F Frekuensi

Relatif F

Frekuensi Relatif

2 42 – 48 Tinggi 10 47,62% 8 38,09% 3 38 – 41 Cukup 6 28,57% 7 33,33% 4 33 – 37 Rendah 3 14,28% 3 14,28% 5 < 33 Sangat rendah 2 9,52% 0 0%

Jumlah 21 100% 21 100%

Berdasarkan tabel 5.5 di atas variabel pemberian kompensasi untuk guru-guru SMPK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 47,62%, kategori cukup 28,57%, kategori rendah 14,28% dan kategori sangat rendah 9,52%.

Sedangkan variabel pemberian kompensasi untuk guru- guru SMAK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 14,28%, kategori tinggi 38,09%, kategori sedang 33,33%, kategori rendah 14,28% dan kategori sangat rendah 0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel pemberian kompensasi di SMPK dan SMAK Soverdi Tuban cenderung ke dalam kategori tinggi.

4. Kinerja Guru

Berikut ini disajikan tabel analisis variabel kinerja guru yang terdiri dari 8 (delapan) dimensi yaitu kemampuan membuka pelajaran, sikap guru dalam proses pemberlajaran, penguasaan bahan belajar (materi pemberlajaran), kegiatan belajarn mengajar, kemampuan menggunakan media pembelajaran, evaluasi pemberlajaran, kemampuan menutup kegiatan pembelajaran dan tindak lanjut (follow up). Analisis dilakukan berdasarkan data

penelitian dari variabel kinerja guru dengan skor tertinggi yang dicapai adalah adalah 150 dan skor terendah adalah 30, dengan

mean 108,83; median 110,00; modus 112,00 dan standar deviation

4,793 (lihat lampiran 3).

Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensinya menggunakan pedoman acuan patokan (PAP) II (data terlampir pada lampiran 3)

Tabel 5.6

Deskripsi Kinerja Guru

No Interval Kategori

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi F Frekuensi Relatif F Frekuensi Relatif 1 128 – 150 Sangat tinggi 0 0% 0 0% 2 110 – 127 Tinggi 12 57,14% 11 52,38% 3 98 – 109 Cukup 9 42,86% 10 47,62% 4 85– 97 Rendah 0 0% 0 0% 5 < 85 Sangat rendah 0 0% 0 0% Jumlah 21 100% 21 100%

Berdasarkan tabel 5.6 di atas variabel kinerja guru untuk guru-guru SMPK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 57,14%, kategori cukup 42,86%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Sedangkan variabel kinerja guru untuk guru-guru SMAK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 52,38%, kategori sedang 47,62%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja guru di SMPK dan SMAK Soverdi cenderung ke dalam kategori tinggi.

a. Dimensi Kemampuan Membuka Pelajaran

Tabel 5.7

Deskripsi Kinerja Guru pada Dimensi Kemampuan Membuka Pelajaran

No Interval Kategori

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi F Frekuensi Relatif F Frekuensi Relatif 1 22 – 25 Sangat tinggi 0 0% 0 0% 2 19 – 21 Tinggi 4 19,05% 6 28,57% 3 17 – 18 Cukup 14 66,66% 9 42,86% 4 14 – 16 Rendah 3 14,28% 6 28,57% 5 < 14 Sangat rendah 0 0% 0 0% Jumlah 21 100% 21 100%

Berdasarkan tabel 5.7 di atas, variabel kinerja guru pada dimensi kemampuan membuka pelajaran untuk guru-guru SMPK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 19,05%, kategori cukup 66,66%, kategori rendah 14,28% dan kategori sangat rendah 0%.

Sedangkan variabel kinerja guru pada dimensi kemampuan membuka pelajaran untuk guru-guru SMAK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 28,57%, kategori cukup 42,86%, kategori rendah 28,57% dan kategori sangat rendah 0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja guru pada dimensi kemampuan membuka pelajaran di

SMPK dan SMAK Soverdi Tuban cenderung dalam kategori cukup.

b. Dimensi Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

Tabel 5.8

Deskripsi Kinerja Guru pada Dimensi Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

No Interval Kategori

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi F Frekuensi Relatif F Frekuensi Relatif 1 18 – 20 Sangat tinggi 0 0% 0 0% 2 15 – 17 Tinggi 10 47,62% 12 57,14% 3 13 – 14 Cukup 11 52,38% 9 42,86% 4 11 – 12 Rendah 0 0% 0 0% 5 < 11 Sangat rendah 0 0% 0 0% Jumlah 21 100% 21 100%

Berdasarkan tabel 5.8 di atas, variabel kinerja guru pada dimensi sikap guru dalam proses pembelajaran untuk guru- guru SMPK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 47,62%, kategori cukup 52,38%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Sedangkan variabel kinerja guru pada dimensi sikap guru dalam proses pembelajaran untuk guru-guru SMAK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 57,14%, kategori cukup 42,86%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja guru pada dimensi sikap guru dalam proses pembelajaran di SMPK Soverdi Tuban dalam kategori cukup

dan SMAK Soverdi Tuban cenderung ke dalam kategori tinggi.

c. Dimensi Penguasaan Bahan Belajar (materi pembelajaran)

Tabel 5.9

Deskripsi Kinerja Guru pada Dimensi Penguasaan Bahan Belajar

No Interval Kategori

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi F Frekuensi Relatif F Frekuensi Relatif 1 18 – 20 Sangat tinggi 0 0% 0 0% 2 15 – 17 Tinggi 20 95,23% 15 71,43% 3 13 – 14 Cukup 1 4,76% 6 28,57% 4 11 – 12 Rendah 0 0% 0 0% 5 < 11 Sangat rendah 0 0% 0 0% Jumlah 21 100% 21 100%

Berdasarkan tabel 5.9 di atas, variabel kinerja guru pada dimensi penguasaan bahan belajar untuk guru-guru SMPK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 95,23%, kategori cukup 4,76%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Sedangkan variabel kinerja guru pada dimensi penguasaan bahan belajar untuk guru-guru SMAK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 71,43%, kategori cukup 28,57%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja guru pada dimensi penguasaan bahan belajar untuk guru-guru SMPK dan SMAK Soverdi Tuban cenderung ke dalam kategori tinggi.

d. Dimensi Kegiatan Belajar Mengajar

Tabel 5.10

Deskripsi Kinerja Guru pada Dimensi Kegiatan Belajar Mengajar

No Interval Kategori

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi F Frekuensi Relatif F Frekuensi Relatif 1 18 – 20 Sangat tinggi 0 0% 0 0% 2 15 – 17 Tinggi 11 52,38% 8 38,09% 3 13 – 14 Cukup 8 38,09% 13 61,90% 4 11 – 12 Rendah 2 9,52% 0 0% 5 < 11 Sangat rendah 0 0% 0 0% Jumlah 21 100% 21 100%

Berdasarkan tabel 5.10 di atas, variabel kinerja guru pada dimensi kegiatan belajar mengajar untuk guru-guru SMPK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 52,38%, kategori cukup 38,09%, kategori rendah 9,52% dan kategori sangat rendah 0%.

Sedangkan variabel kinerja guru pada dimensi kegiatan belajar mengajar untuk guru-guru SMAK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 38,09%, kategori cukup 61,90%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja guru pada dimensi kegiatan belajar mengajar untuk guru-guru SMPK Tuban cenderung ke dalam kategori tinggi sedangkan untuk guru-guru SMAK Soverdi Tuban cenderung ke dalam kategori cukup.

e. Dimensi Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran

Tabel 5.11

Deskripsi Kinerja Guru pada Dimensi Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran

No Interval Kategori

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi F Frekuensi Relatif F Frekuensi Relatif 1 18 – 20 Sangat tinggi 0 0% 0 0% 2 15 – 17 Tinggi 6 28,57% 7 33,33% 3 13 – 14 Cukup 6 28,57% 9 42,86% 4 11 – 12 Rendah 9 42,86% 5 23,80% 5 < 11 Sangat rendah 0 0% 0 0% Jumlah 21 100% 21 100%

Berdasarkan tabel 5.11 di atas, variabel kinerja guru pada dimensi kemampuan menggunakan media pembelajaran untuk guru-guru SMPK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 28,57%, kategori cukup 28,57%, kategori rendah 42,86% dan kategori sangat rendah 0%.

Sedangkan variabel kinerja guru pada dimensi kemampuan menggunakan media pembelajaran untuk guru- guru SMAK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 33,33%, kategori cukup 42,86%, kategori rendah 23,80% dan kategori sangat rendah 0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja guru pada dimensi kemampuan menggunakan media pembelajaran untuk guru-guru SMPK Tuban cenderung ke dalam kategori rendah dan SMAK Soverdi Tuban dalam kategori cukup.

f. Dimensi Evaluasi Pembelajaran

Tabel 5.12

Deskripsi Kinerja Guru pada Dimensi Evaluasi Pembelajaran

No Interval Kategori

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi F Frekuensi Relatif F Frekuensi Relatif 1 14 – 15 Sangat tinggi 0 0% 0 0% 2 12 – 13 Tinggi 10 47,62% 1 4,76% 3 10 - 11 Cukup 9 42,86% 20 95,24% 4 9 Rendah 2 9,52% 0 0% 5 < 9 Sangat rendah 0 0% 0 0% Jumlah 21 100% 21 100%

Berdasarkan tabel 5.12 di atas, variabel kinerja guru pada dimensi evaluasi pembelajaran untuk guru-guru SMPK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 47,62%, kategori cukup 42,86%, kategori rendah 9,52% dan kategori sangat rendah 0%.

Sedangkan variabel kinerja guru pada dimensi evaluasi pembelajaran untuk guru-guru SMAK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 4,760%, kategori cukup 95,24%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja guru pada dimensi evaluasi pembelajaran untuk guru- guru SMPK Soverdi Tuban cenderung ke dalam kategori tinggi dan guru-guru SMAK Soverdi Tuban cenderung ke dalam kategori cukup.

g. Dimensi Kemampuan Menutup Pembelajaran

Tabel 5.13

Deskripsi Kinerja Guru pada Dimensi Kemampuan Menutup Pembelajaran

No Interval Kategori

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi F Frekuensi Relatif F Frekuensi Relatif 1 14 – 15 Sangat tinggi 0 0% 0 0% 2 12 – 13 Tinggi 15 71,43% 11 52,38% 3 10 - 11 Cukup 6 28,57% 9 42,86% 4 9 Rendah 0 0% 1 4,76% 5 < 9 Sangat rendah 0 0% 0 0% Jumlah 21 100% 21 100%

Berdasarkan tabel 5.13 di atas, variabel kinerja guru pada dimensi kemampuan menutup pembelajaran untuk guru-guru SMPK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 71,43%, kategori cukup 28,57%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Sedangkan variabel kinerja guru pada dimensi kemampuan menutup pembelajaran untuk guru-guru SMAK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 52,38%, kategori cukup 42,86%, kategori rendah 4,76% dan kategori sangat rendah 0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja guru pada dimensi kemampuan menutup pembelajaran untuk guru-guru SMPK dan SMAK Soverdi Tuban cenderung ke dalam kategori tinggi.

h. Dimensi Tindak Lanjut (follow up)

Tabel 5.14

Kinerja Guru pada Dimensi Tindak Lanjut (follow up)

No Interval Kategori

Guru

SMPK Soverdi SMAK Soverdi F Frekuensi Relatif F Frekuensi Relatif 1 14 – 15 Sangat tinggi 0 0% 0 0% 2 12 – 13 Tinggi 6 28,57% 11 53,38% 3 10 – 11 Cukup 14 66,66% 10 47,61% 4 9 Rendah 1 4,76% 0 0% 5 < 9 Sangat rendah 0 0% 0 0% Jumlah 21 100% 21 100%

Berdasarkan tabel 5.14 di atas, variabel kinerja guru pada dimensi tindak lanjut (follow up) untuk guru-guru SMPK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 28,57%, kategori cukup 66,66%, kategori rendah 4,76% dan kategori sangat rendah 0%.

Sedangkan variabel kinerja guru pada dimensi tindak lanjut (follow up) untuk guru-guru SMAK Soverdi Tuban memiliki kategori sangat tinggi 0%, kategori tinggi 53,38%, kategori cukup 47,61%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja guru pada dimensi tindak lanjut (follow up) untuk guru- guru SMPK Soverdi Tuban cenderung ke dalam kategori cukup dan untuk SMAK Soverdi Tuban dalam kategori tinggi.

Dokumen terkait