• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Pengujian Hipotesis

4. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah, Status Kepegawaian

Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Guru

Supervisi kepala sekolah, status kepegawaian guru dan pemberian kompensasi pada dasarnya memang memiliki hubungan dengan kinerja guru. Namun supervisi kepala sekolah, status kepegawaian guru dan pemberian kompenasi, bukan merupakan satu-

satunya faktor yang berhubungan dengan kinerja guru, masih ada banyak faktor-faktor lain yang juga berhubungan dengan kinerja guru.

Supervisi yang diberikan oleh kepala sekolah kepada para gurunya tentunya akan membantu meningkatkan performa atau kineja mereka. Tetapi ternyata supervisi kepala sekolah saja belum cukup untuk meningkatkan kinerja guru, ternyata status kepegawaian guru juga memberi andil terhadap kinerja guru. Guru yang status kepegawaianya sudah mapan tentunya akan memiliki kinerja yang lebih baik dan sebaliknya guru yang status kepegawaianya belum jelas akan memiliki kinerja yang kurang. Dan ternyata kinerja guru tidak hanya berhubungan dengan supervisi kepala sekolah dan status kepegawaian saja, tetapi pemberian kompensasi yang adil dan sesuai ternyata juga berhubungan dengan kinerja guru. Sehingga pemberian kompensasi yang adil dan sesuai diharapkan mampu meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkain.

D. Paradigma Penelitian

Hubungan antara variabel penelitian dapat digambarkan dalam paradigma sebagai berikut:

X1

Y X2

Ketrangan:

X1 : Variabel bebas supervisi kepala sekolah X2 : Variabel bebas status kepegawaian X3 : Variabel bebas pemberian kompensasi Y : Variabel terikat kinerja guru

E. Hipotesis Penelitian

Hipotensi yang dirumusakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru

2. Ada hubungan positif dan signifikan antara status kepegawian dengan kinerja guru

3. Ada hubungan positif dan signifikan antara pemberian kompensasi dengan kinerja guru

4. Ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah, status kepegawaian dan pemberian kompensasi dengan kinerja guru

44

BAB III

METODE PENELITAIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus adalah suatu penyelidikan intensif tentang seseorang individu atau suatu unit sosial secara mendalam. Dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba menyelidiki hubungan supervisi kepala sekolah, status kepegawaian dan pemberian kompensasi dengan kinerja guru. Kesimpuan yang ditarik dalam penelitian ini hanya berlaku pada obyek yang diteliti, yaitu guru- guru yang mengajar di sekolah-sekolah milik Yayasan Soverdi Denpasar Jl. Komplek Burung No.46 Tuban-Kuta, Badung,Bali.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di sekolah-sekolah (SMPK dan SMAK Soverdi Tuban) milik Yayasan Soverdi Denpasar Jl. Komplek Burung No.46 Tuban-Kuta, Badung, Bali.

2. Waktu Penelitian

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Menurut Arikunto (2002:30) subyek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat variabel melekat. Mereka berperan sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan obyek penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah guru-guru yang ada di bawah Yayasan Soverdi Tuban, Denpasar, Bali.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek adalah :

a. Supervisi kepala sekolah b. Status kepegawaian c. Pemberian kompensasi d. Kinerja guru

D. Populasi Penelitian

Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian penelitian. Obyek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-lain (Kontur , 2003: 137). Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru SMPK dan SMAK Soverdi Tuban, dengan rincian 21 orang guru SMPK dan 21 orang guru SMAK Soverdi Tuban. Semua unit populasi dalam penelitian ini

dijadikan obyek untuk diteliti, atau dengan kata lain penelitian ini adalah penelitian populasi.

E. Variabel Penelitan dan Teknik Pengukurannya

1. Variabel Penelitaian

Variabel penelitian adalah obyek yang diteliti atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian ( Arikunto, 2002:96). Variabel dalam penelitian ini ada empat, yaitu 3 (tiga) sebagai variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi (independent variable) dan 1 (satu) sebagai variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi (dependent variable). Adapun variabel penelitian tersebut adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi (independent

variable).

1) Supervisi kepalas sekolah

Supevisi adalah segala usaha dan upaya yang dilakukan oleh petugas-petugas sekolah dalam hal ini kepala sekolah dalam usaha membantu guru dan petugas lainnya untuk memperbaiki situasi pembelajaran sehingga kemampuan mereka lebih berkembang dan kompeten sesuai dengan profesi mereka. Artinya supervisi kepala sekolah hendaknya dilakukan secara terencan dan terus menerus, sehingga supervisi yang diberikan bisa dijadikan evaluasi bagi kepala sekolah dalam memberikan bimbingan atau arahan kepada para guru.

2) Status kepegawaian guru

Status kepegawaian guru adalah kedudukan guru berkaitan dengan tanggung jawab guru terhadap sekolah yang ditempatinya. Ada empat macam status kepegawaian guru, yaitu pegawai negeri sipil, guru tetap yayasan, guru bantu dan guru honorer.

3) Pemberian kompensasi

Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan atas usaha atau kerja yang telah mereka kerjakan dalam suatu organisisi dan berfungi sebagai motivasi kerja. b. Variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi (dependent

variable).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja guru. Kinerja merupakan sesuatu yang diperlihatkan atau prestasi yang ditunjukkan pada periode tertentu. Dalam penelitian ini kineja guru hanya dilihat dari aspek kompetensi profesional.

Variabel bebas dan variabel terikat di atas dijabarkan dalam indikator-indikator seperti terlihat pada tabel operasionalisasi variabel berikut.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Supervisi Kepala Sekolah

No Dimensi Indikator Item Positif Item Negatif 1. Dilihat dari tujuannya a. Membantu guru untuk lebih mengerti atau menyadari tujuan pendidikan di sekolah dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan

1

b. Membantu guru agar lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan permasalahan- permasalahan yang dihadapi siswanya 2 3 c. Untuk melaksanakan kepemimpinan yang efektif dengan cara yang demokratis dan kooperatif

4

d. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta

mengambangkan kemampuan itu dengan memberi tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan

kemampuannya

5 6

No Dimensi Indikator Item Positif Item Negatif e. Memabantu guru meningkatkan penampilannya di depan kelas 7

f. Membantu guru menyesuaikan diri dan mendayagunakan kemampuan secara maksimal 8 g. Membantu guru menemukan kesulitan belajar siswanya dan merencanakan tindakan perbaikan 9 h. Menghindari tuntutan terhadap guru yang di luar batas. 10 2 Dilhat dari prinsip- prinsip supervisi a. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif 11 b. Supervisi hendaknya realistis 12 c. Supervisi hendaknya informal dalam pelaksanaan. 13 d. Supervisi menimbukan

perasaan aman pada guru 14 e. Supervisi didasarkan hubungan profesional 15 f. Supervisi hendaknya tidak otoriter 16 g. Supervisi tidak dilaksanakan berdasarkan pengkat atau jabatan. 17 h. Supervisi tidak bersifat mencari kesalahan. 18 i. Supervisi tidak bersifat instan 19 j. Supervisi bersifat preventif, korektif dan kooperatif 20

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Pemberian Kompensasi

No Dimensi Indikator Item

Positif Item Negatif 1. Jenis kompensa si yang diterima a. Finansial: 1) Langsung  Bayaran pokok  Bayaran prestasi  Bayaran intensif 2) Tidak langsung  Program- program perlingungan (asuransi kesehatan, jiwa dan pensiun)  Biaya di luar jam kerja (libur hari besar, cuti tahunan dan cuti hamil)  Fasilitas (ruang kantor, kendaraan dan tempat parkir) 1 3 4 5 7 8-9 2 6 b. Non-Finasial 1) Pekerjaan  Tugas-tugas yang menarik  Tantangan  Tanggung jawab 2) Lingkungan pekerjaan  Kebijakan- kebijakan yang sehat  Tempat kerja yang nyaman 10 11 14 12 13

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

NO Dimensi Indikator Skor

1 Kemampuan Membuka Pembelajaran a. Menarik perhatian siswa b. Memberikan motivasi awal c. Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan)

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan e. Memberikan acuan

bahan belajar yang akan diberikan

2 Sikap guru dalam proses

pembelajaran

a. Kejelasan artikulasi b. Variasi gerak badan

tidak mengganggu perhatian siswa c. Antusiasme dalam penampilan d. Mobiltas posisi mengajar 3 Penguasaan bahan belajar (materi pembelajaran) a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah- langkah yang direncanakan dalam RPP b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi) c. Kejelasan dalam memberi contoh d. Memiliki wawasan yang luas dalam

menyampaikan bahan ajar

4 Kegiatan belajar mengajar

a. Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan b. Penyajian bahan

belajar sesuai dengan tujuan/indicator yang telah ditetapkan c. Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan 5 Kemampuan menggunakan media pembelajaran a. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media b. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang disampaikan c. Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran d. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran 6 Evaluasi pembelajaran a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan b. Menggunakan bentuk

dan jenis ragam penilaian c. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP 7 Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran a. Meninjau kembali materi yang telah diberikan

b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan c. Memberikan

pembelajaran 8 Tindak lanjut

(follow up)

a. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok b. Menginformasi

materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya

c. Memberikan

motivasi untuk selalu terus belajar.

2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Untuk mengukur variabel supervisi kepala sekolah dan pemberian kompenasi menggunakan skala likert yang dimodifikasi menjadi 4 pilihan jawaban sebagai berikut:

Tabel 3.4 Skala Pengukuran NO Pernyataan Skor Positif Skor Negatif 1 Sangat Setuju (SS) 4 1 2 Setuju (S) 3 2 3 Kurang Setuju (KS) 2 3 4 Tidak Setuju (TS) 1 4

Sedangkan untuk variabel status kepegawaian dilakukan dengan mengajukan pertanyaan, apakah mereka guru tetap (PNS dan guru tetap yayasan) atau guru tidak tetap (guru tidak tetap yayasan dan guru honorer). Untuk memberi skor pada setiap item dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Pegawai Tetap : skor 2 Pegawai Tidak Tetap : skor 1

Untuk variabel kinerja guru dilakukan dengan observasi langsung oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi penilaian kinerja guru dalam pelaksanaan pemberlajaran di kelas, dengan kriteria sebagai berikut:

Kurang sekali : skor 1

Kurang : skor 2

Cukup : Skor 3

Baik : skor 4

Baik sekali : skor 5

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data adalah kuesioner, observasi dan dokumentasi.

1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan dalam bentuk daftar pertanyaan kepada responden. Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana peneleti telah memberi empat pilihan jawaban terhadap setiap pernyataan. Kueisoner diberikan kepada guru SMPK dan SMAK Soverdi Tuban untuk mengungkap data tentang supervisi kepala sekolah, status kepegawaian dan pemberian kompensasi.

2. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data melalui pencatatan perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik tampa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti (Anwar Sanusi, 2011:111). Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengutip data atau keterangan yang ada di Yayasan atau dengan memperlajarai data-data yang tertulis atau tercatat yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mencari data tentang gambaran umum Yayasan, sejarah, visi dan misi, fasilitas, guru atau staf pengajar dan sekolah- sekolah yang ada di bawah Yayasan.

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji untuk mengetahui seberapa cermat suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsinya sebagai alat ukur. Nilai validitas dicari dengan menggunakan rumus koefisien koelasi product moment dari Karl Person (Sudjana, 1996:369), dengan rumus sebagai berikut:

r = N

XY

(

X) (

Y)

{N

X

(

X) }{N

Y

(

Y) }

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N : Jumlah responden

∑ : Jumlah perkalian antara X dan Y

Untuk menentukan apakah instrumen itu valid atau tidak valid maka ketentuannya adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen dikatakan tidak valid.

Pengujian validitas instrument atau kuesioner pada 30 responden di luar sampel penelitian. Responden di ambil dari guru- guru SMP Maria Immaculata Yogyakarta Jl. Brigjen Katamso No.4 Yogyakarta 55121.

Perhitungan validitas butir dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17,0 (data terlampir pada lampiran 4). Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan rtebel yaitu sebesar 0.361 pada taraf keyakinan

95% dan N = 30. Adapun ringkasan dari hasil uji validitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Ringkasan Hasil Uji Validitas Supervisi Kepala Sekolah No. Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

1. 0,677 0,361 Valid 2. 0,440 0,361 Valid 3. 0,404 0,361 Valid 4. 0,533 0,361 Valid 5. 0,495 0,361 Valid 6. 0,490 0,361 Valid 7. 0,386 0,361 Valid 8. 0,386 0,361 Valid 9. 0,512 0,361 Valid 10. 0,668 0,361 Valid 11. 0,683 0,361 Valid 12. 0,654 0,361 Valid 13. 0,431 0,361 Valid 14. 0,397 0,361 Valid 15. 0,534 0,361 Valid 16. 0,365 0,361 Valid 17. 0,556 0,361 Valid 18. 0,424 0,361 Valid 19. 0,576 0,361 Valid 20. 0,648 0,361 Valid

Dari hasil pengukuran 20 item soal, dapat diketahi bahwa ada 20 item soal valid karena rhitung lebih besar daripada rtabel. Dengan

demikian kedua puluh item soal dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Hasil pengukuran validitas variabel pemberian kompensasi diperoleh sebagai berikut.

Tabel 3.6

Ringkasan Hasil Uji Validitas Pemberian Kompensasi No. Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

1. 0,641 0,361 Valid

2. 0,372 0,361 Valid

3. 0,727 0,361 Valid

5. 0,417 0,361 Valid 6. 0,408 0,361 Valid 7. 0,818 0,361 Valid 8. 0,791 0,361 Valid 9. 0,643 0,361 Valid 10. 0,362 0,361 Valid 11. 0,562 0,361 Valid 12. 0,591 0,361 Valid 13. 0,465 0,361 Valid 14. 0,641 0,361 Valid

Dari hasil pengukuran 14 item soal, dapat diketahui 14 item soal valid karena rhitunglebih besar dari rtabel. Dengan demikian ke 14 item soal dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto (2002: 154). Teknik yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah dengan rumus koefisien alpha cronbach sebagai berikut:

Keterangan:

: Reliabilitas Instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan

: Jumlah varians butir : Varians total

Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak reliabel maka r hitung dibandingkan dengan r tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika rhitung rtabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen dikatakan reliabel.

2. Jika rhitung < rtabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen dikatakan tidak reliabel.

Dalam melakukan uji reliabilitas, peneliti menggunakan

koefisien alpha cronbach dimana jika nilai hitung > 0,60 maka instrumen dapat dikatakan reliabel. Dari hasil perhitungan (lihat lampiran 4) diketahui bahwa koefisien alpha cronbach untuk variabel supervisi kepala sekolah sebesar 0,886 dan koefisien alpha cronbach

untuk variabel pemberian kompensasi 0,871 sehingga dapat disimpulkan bahwa baik kuesioner supervisi kepala sekolah maupun pemberian kompensasi adalah reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data dan sampel atau populasi sebagaimana adanya (Sugiyono, 2005:21). Dalam penelitian ini data disajikan dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi yang disusun berdasar PAP tipe II dan dilengkapi dengan perhitungan mean, median, modus, dan standar deviasi mengunakan bantuan komputer program SPPS versi 17.0

2. Pengujian Persyaratan Analisis

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov

(Sugiyono, 1999:255), yaitu: D = maksimum

Keterangan:

D : deviasi maksimum

Fo : fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan Sn(X) : distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Jika nilai probabiltas Kolmogorov-Smirnov hitung > nilai taraf signifikansi 5% maka distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai probabilitas Kolmogorov-Smirnov hitung < nilai taraf signifikansi 5% maka data dikatakan tidak normal. b) Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Adapun rumus yang digunakan adalah uji rumus F (Sudjana, 1996:332)

Keterangan:

F = Harga bilangan F untuk garis regresi

S2TC = Varians tuna cocok

S2e = varians kekeliruan Pengambilan kesimpulan:

Jika Fhitung > F (1-a) (k-2, n-k), maka hubungan di antara kedua variabel linier.

3. Rumusan Hipotesis a) Hipotesis I

Ho : Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru.

Ha : Ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru.

b) Hipotesis II

Ho : Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara status kepegawaian dengan kinerja guru

Ha : Ada hubungan positif dan signifikan antara status kepegawaian dengan kinerja guru

c) Hipotesis III

Ho : Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pemberian kompenasi dengan kinerja guru

Ha : Ada hubungan positif dan signifikan antara pemberian kompensasi dengan kinerja guru.

d) Hipotesis IV

Ho : Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah, status kepegawaian dan pemberian kompensasi dengan kinerja guru

Ha : Ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah, status kepegawaian dan pemberian kompensasi dengan kinerja guru.

4. Teknik Pengujian Hipotesis

a) Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga digunakan teknik korelasi product moment dengan rumus (Sugiyono, 2007:248), sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = total responden

Y = skor total dari setiap item X = skor total dari seluruh item

Untuk mengetahui apakah variabel X dan Y memiliki korelasi positif (+) atau negatif (-) bisa dilihat dari hasil pengujian koefisien korelasi (rhitung). Dan untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang diperoleh tersebut besar atau kecil, maka dapat perpedoman pada ketentuan sebagai berikut (Sugiyono, 2010:231):

Tabel 3.7

Pedoman untuk Memberikan Interpertasi Terhadap Kofesien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Tinggi

0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

Sedangkan untuk menguji signifikansi dari korelasi peneliti akan membandingkan rhitung dengan rtebel pada taraf kesalahan 5% dan n tertentu. Jika rhitung > rtebel maka dapat sisimpulkan koefisien korelasi tersebut signifikan dengan kata lain H0 ditolak dan H1 diterima (Sugiyono, 2010:252).

b) Untuk pengujian hipotesis keempat tentang hubungan antara supervisi kepala sekolah (X1), status kepegawaian (X2) dan pemberian kompensasi (X3) secara bersama-sama terhadap kinerja guru (Y) akan digunakan korelasi ganda (Sugiyono, 2004:190) sebagai berikut:

Keterangan:

Ry123 : koefisien korelasi antara variabel Y dengan X1X2X3 a1 : koefisien variabel bebas X1

a2 : koefisien variabel bebas X2 a3 : koefisien variabel bebas X3

∑X1Y : korelasi product moment antara variabel X1 dan Y ∑X2Y : korelasi product moment antara variabel X2 dan Y ∑X3Y : korelasi product moment antara variabel X3 dan Y ∑Y : jumlah kuadrat kriterium

Selanjutnya untuk menguji hipotesis keempat menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17,0. Untuk menguji signifikansi dari koefisien korelasi ganda peneliti akan menggunakan uji F (Sugiyono, 2010:257) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

R : koefisien korelasi ganda K : jumlah variabel indipenden n : jumlah anggota sampel

Koefisien korelasi ganda dikatakan signifikan bila Fhitung > dari Ftebel pada taraf kesalahan 5% dengan dk pembilang = k dan dk penyebut =(n – k – 1) maka koefisein korelasi ganda adalah signifikan atau dengan kata lain H0 ditolak dan H1 diterima (Sugiyono, 2010:258).

c) Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif 1) Sumbangan Relatif

Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel X dalam perbandingan terhadap variabel Y atau dengan kata lain seberapa besar prosentase masing-masing variabel X1,X2,X3 terhadap Y. Prosentase sumbangan relatif dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Hadi, 1987:41) sebagai berikut:

Keterangan :

SR : sumbangan relatif dari suatu variabel bebas

: jumlah produk antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)

bi : koefisien variabel bebas JKreg : jumlah regresi

2) Sumbangan Efektif

Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel X atau predikator dalam menunjukan efektifinya garis regresi untuk keperluan pengadaan prediksi. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan efektif tiap variabel, terlebih dahulu harus dihitung efektifitas garis dengan rumus sebagai berikut:

SE (%) = SR (%) x R2 Keterangan :

SE(%) : sumbangan efektif variabel X SR(%) : sumbangan relatif variabel X R2 : koefisien determinasi.

66

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Data Kelembagaan Sekolah

1. SMP Katolik Soverdi

a. Nama Sekolah : SMP Katolik Soverdi

b. Alamat : Jl. Komplek Burung No. 46, Tuban, Kuta, Bali Tel/Fax: 0361-764682 c. Berdiri : 15 Juli 1999

d. Yayasan Penyelenggara : Yayasan Soverdi Tuban e. Ijin Operasi : 154/I.19/Kep/MN/2000 f. No Statistik Sekolah : 20 22 20 40 50 05 g. N. P. S. N : 50101613

h. N. I. S : 20 034 0 i. Jenjang Akriditasi : A (92,12)

j. Status : Swasta

2. SMA Katolik Soverdi

a. Nama : SMA Katolik Tuban

b. Alamat : Jl. Komplek Burung No.46 Tuban Kuta, Badung, Bali Tep/Fax : 0361- 754379

c. Berdiri : Tahun 1987

d. NSS : 30 22 20 40 5003

f. Yayasan Penyelenggara : Yayasan Soverdi Tuban

g. Surat Ijin Operasi : Kanwil Depdikbut Provinsi Bali No No. 253./I.19/4.1/388,01 Juli 1988 h. Jenjang Akreditasi : A

i. SK Akreditasi : 205/BAP-SM/LL/X/09 j. Status Sekolah : Swasta

B. Visi dan Misi

Visi dan misi SMP Katolik Soverdi dan SMA Katolik Soverdi sejalan dengan visi dan misi Yayasan Soverdi, yaitu:

1. Visi

a. Persekutuan/kebersamaan dalam solidaritas

b. Pengembangan nilai-nilai cinta kasih sebagai ciri khasnya, yaitu: 1) Mengakui tiap-tiap orang dalam person

2) Tiap person bermartabat

3) Setiap person yang bermartabat sederajat 4) Setiap person yang sederajat unik

c. Kesederhanaan, keadilan, keberpihakan kepada rakyat kecil

d. Kemanusiaan yang beradab melalui pendidikan formal (sekolah) dan non formal dan pendidikan alternative.

e. Bagian integral kerasulan/misi Gereja 2. Citra Diri

b. Kerjasama, mandiri dan solider

c. Sentuhan pribadi, kreatif, pejuang keadilan dan disiplin

d. Pengembangan kecerdasan: IQ, EQ, AQ dan LQ (intelligent,

emosional, aquipment and leadership)

e. Kesetaraan dan persaudaraan sejati, solider dan keberpihakan kepada yang kecil

f. Menciptakan proses pembelajaran yang manusiawai dan bermutu. 3. Komitemen Usaha

a. Menyelenggarakan pendidikan umum, pelatihan dan kursus-kursus b. Menyelenggarakan tempat pembinaan/asrama

c. Usaha pengembangan kesejahteraan masyrakat dan kemanusiaan d. Panti sosial dan panti jompo

e. Pembinaan spiritual, mental, retret dan semadi f. Beasiswa tenagga muda yayasan dan siswa g. Usaha-usaha penunjang

C. Sejarah Perkembangan Sekolah dan Yayasan Soverdi Tuban

Tahun pelaaran 1987-1988 tepatnya pada bulan Juli 1987, Rm. Pankratius Mariatma, SVD.,M.A., M. Sc yang pada waktu itu menjabat sebagai Provinsial SVD Provinsi Jawa membangun sekolah di atas tanah seluar 50 are yang terdiri dari dua unit, yaitu:

1. TKK Soverdi Swastiatu, yang terdiri dari dua gedung (satu gedung untuk kantor dan satu gedung lagi untuk ruang belajar dan aula).

Dokumen terkait