• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Penelitian

IV.1.1. Deskripsi Data Penelitian

IV.1.1.1. Deskripsi data penelitian hipotesis pertama dan kedua

Data yang diperoleh dari hasil analisa deskriptif, menunjukkan nilai tertinggi (maximum), nilai terendah (minimum) dan rata-rata (mean) dari setiap variabel yang diteliti untuk hipotesis pertama, baik itu variabel bebas yaitu tingkat suku bunga SBI dan kredit yang diberikan, serta variabel terikat yaitu LDR. Hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada Tabel IV.1 dan Tabel IV.2 berikut ini.

Tabel IV.1. Deskripsi Data Penelitian Hipotesis Pertama

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Tingkat Suku Bunga SBI 90 7.83 12.83 10.05 2.090

Kredit yang Diberikan 90 148759.00 71595395.00 11182667.00 15693367.851

LDR Bank Devisa 90 89.36 166.41 120.46 18.852

Valid N (listwise) 90

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Dari Tabel IV.1 diperlihatkan bahwa rata-rata Tingkat Suku Bunga SBI adalah 10,05%. Nilai Tingkat Suku Bunga SBI terendah berada pada bulan Desember 2007 yakni 7,83%. Nilai Tingkat Suku Bunga SBI tertinggi berada tahun 2005 yakni sebesar 12,83%. SBI adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek.

Rata-rata kredit yang diberikan perusahaan sampel adalah Rp. 11.182.667. triliun. Nilai kredit yang diberikan terendah selama tahun pengamatan adalah Bank Hana pada tahun 2007 yaitu Rp. 148.759 milyar dan tertinggi adalah Bank Central Asia pada tahun 2007 yaitu Rp. 71.595.395 triliun. Kredit adalah sejumlah dana yang diberikan oleh bank kepada nasabah. Semakin tinggi nilai kredit yang diberikan akan semakin baik di samping risiko kredit macetnya juga tinggi.

Rata-rata Loan to Deposit Ratio bank devisa adalah 120,46%. Nilai LDR terendah selama tahun pengamatan adalah Bank Mestika Dharma pada tahun 2007 yaitu 89,36% dan nilai LDR tertinggi adalah Bank Haga pada tahun 2005 yaitu 166,41%. Tingginya rasio LDR dapat menggambarkan kemampuan bank dalam menyalurkan sejumlah dana/kredit kepada nasabah. Nilai yang besar dapat menggambarkan kepercayaan masyarakat kepada bank tersebut namun harus dalam batas maksimal 110% karena bisa beresiko terjadinya kredit macet yang cukup besar sedangkan nilai yang kecil menggambarkan rendahnya kepercayaan masyarakat akan bank tersebut.

Tabel IV.2. Deskripsi Data Penelitian Hipotesis Kedua

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Tingkat Suku Bunga SBI 78 7.83 12.83 10.0533 2.091

Kredit yang Diberikan 78 4154.00 7849740 580234.03 1161103.652

LDR Bank Non Devisa 78 82.60 142.65 108.5077 11.0577

Valid N (listwise) 78

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Dari Tabel IV.2 diperlihatkan bahwa rata-rata kredit yang diberikan pada bank non devisa adalah Rp. 580.234,03 milyar. Nilai kredit yang diberikan terendah selama

tahun pengamatan adalah Bank Alfindo Sejahtera pada tahun 2007 yaitu Rp. 4.154 milyar dan tertinggi adalah Bank BTPN pada tahun 2007 yaitu Rp. 7.849.740 triliun. Rata-rata Loan to Deposit Ratio bank non devisa adalah 108,51%. Nilai LDR terendah selama tahun pengamatan adalah Bank Yudha Bakti pada tahun 2007 yaitu 82,60% dan nilai LDR tertinggi adalah Bank Kesejahteraan Ekonomi pada tahun 2005 yaitu 142,65%. Tingginya rasio LDR dapat menggambarkan kemampuan bank dalam menyalurkan sejumlah dana/kredit kepada nasabah.

IV.1.1.2. Deskripsi data penelitian hipotesis ketiga

Data yang diperoleh dari hasil analisa deskriptif, menunjukkan rata-rata (mean) dari setiap variabel yang diteliti pada bank devisa dan bank non devisa untuk hipotesis ketiga yaitu Return on Assets, Return on Equity, Operations Expenses/ Operations Income, Loan to Deposit Ratio dan Net Profit Margin, yang kesemuanya merupakan variabel yang akan diuji untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan bank devisa dan bank non devisa. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.3. Perbandingan ROA Bank Devisa dan Bank Non Devisa Tahun Bank Devisa Bank Non Devisa

2005 2006 2007 1.78 1.58 1.21 1.77 1.35 1.78

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Dari Tabel IV.3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata ROA yang dihasilkan oleh bank devisa dari tahun 2005 sampai dengan 2007 mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai rata-rata ROA bank non devisa yang berfluktuasi tetapi

mengalami kenaikan pada tahun 2007. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas aset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini berarti menunjukkan bahwa secara keseluruhan, tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank devisa lebih kecil dibandingkan dengan bank non devisa dan semakin baiknya posisi bank non devisa dari segi penggunaan asset.

1.78 1.58 1.21 0 0.5 1 1.5 2 2005 2006 2007

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Gambar IV.1. Perkembangan Rata-rata ROA Bank Devisa Tahun 2005, 2006, 2007

Berdasarkan Gambar IV.1 rata-rata ROA bank devisa dalam 3 tahun mengalami penurunan. Penurunan terjadi pada tahun 2005, 2006 dan 2007.

1.77 1.35 1.78 0 0.5 1 1.5 2 2005 2006 2007

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Gambar IV.2. Perkembangan ROA Bank Non Devisa Tahun 2005, 2006, 2007

Berdasarkan Gambar IV.2 diketahui rata-rata ROA bank non devisa dalam 3 tahun mengalami penurunan pada tahun 2006 dan kembali membaik posisinya atau meningkat pada tahun 2007. Turunnya ROA dapat menggambarkan rendahnya

tingkat keuntungan yang dicapai dan semakin kurang baiknya posisi bank dari segi penggunaan asset.

Tabel IV.4. Perbandingan ROE Bank Devisa dan Bank Non Devisa Tahun Bank Devisa Bank Non Devisa 2005 2006 2007 12.65 8.03 7.47 8.58 4.72 5.78

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Dari Tabel IV.4 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata ROE yang dihasilkan oleh bank devisa dari tahun 2005 sampai dengan 2007 mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai rata-rata ROE bank non devisa yang berfluktuasi tetapi mengalami sedikit kenaikan pada tahun 2007. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik produktivitas modal sendiri dalam memperoleh laba. Hal ini berarti menunjukkan bahwa secara keseluruhan, tingkat keuntungan bersih yang dicapai oleh bank devisa lebih kecil dibandingkan dengan bank non devisa.

12.65 8.03 7.47 0 5 10 15 2005 2006 2007

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Gambar IV.3. Perkembangan Rata-rata ROE Bank Devisa

Berdasarkan Gambar IV.3 diketahui rata-rata ROE bank devisa dalam 3 tahun mengalami penurunan.

8.58 4.72 5.78 0 2 4 6 8 10 2005 2006 2007

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Gambar IV.4. Perkembangan Rata-rata ROE Bank Non Devisa

Berdasarkan Gambar IV.4 diketahui rata-rata ROE bank non devisa dalam 3 tahun mengalami penurunan yang cukup tajam dari tahun 2005 sebesar 8,58% menjadi 4,72% pada tahun 2006, dan mengalami kenaikan kembali pada tahun 2007 menjadi 5,78%. Turunnya ROE dapat menggambarkan kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bersih dikaitkan dengan pembayaran deviden. Apabila terjadi kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank devisa tersebut.

Tabel IV.5. Perbandingan OE/OI Bank Devisa dan Bank Non Devisa Tahun Bank Devisa Bank Non Devisa

2005 2006 2007 86.35 89.10 84.07 89.52 93.93 89.42

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Dari Tabel IV.5 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata OE/OI yang dihasilkan oleh bank devisa dan bank non devisa berfluktuasi tetapi mengalami penurunan kembali pada tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, semakin baik kinerja manajemen bank tersebut.

86.35 89.1 84.07 80 82 84 86 88 90 2005 2006 2007

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Gambar IV.5. Perkembangan Rata-rata OE/OI Bank Devisa

Berdasarkan Gambar IV.5 diketahui rata-rata OE/OI bank devisa dalam 3 tahun mengalami fluktuasi. Peningkatan terjadi tahun 2006 sebesar 89,1%, kemudian mengalami penurunan kembali pada tahun 2007 sebesar 84,07%.

89.52 93.93 89.42 86 88 90 92 94 2005 2006 2007

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Gambar IV.6. Perkembangan OE/OI Bank Non Devisa

Berdasarkan Gambar IV.6 diketahui rata-rata OE/OI bank non devisa dalam 3 tahun mengalami fluktuasi. Peningkatan terjadi tahun 2006 sebesar 93,93% dan kembali menurun menjadi 89,42% pada tahun 2007. Kecilnya OE/OI akan menyebabkan semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, dikarenakan semakin efisiennya operasional bank tersebut. Pendapatan operasional semakin tinggi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Tabel IV.6. Perbandingan LDR Bank Devisa dan Bank Non Devisa Tahun Bank Devisa Bank Non Devisa

2005 2006 2007 129.17 118.55 113.67 114.95 107.75 102.82

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Dari Tabel IV.6 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata LDR yang dihasilkan oleh bank devisa dan bank non devisa mengalami penurunan setiap tahunnya, Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendahnya rasio LDR menggambarkan kemampuan bank dalam menyalurkan sejumlah dana/kredit kepada nasabah semakin menurun. Tetapi dalam hal ini rata-rata rasio LDR yang dimiliki oleh bank devisa berada sedikit di atas batas maksimal LDR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, sementara pada bank non devisa, rata-rata LDR nya berada pada posisi yang baik yakni masih di bawah ketentuan LDR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yakni di bawah 110%. Tabel IV.7. Perbandingan NPM Bank Devisa dan Bank Non Devisa

Tahun Bank Devisa Bank Non Devisa 2005 2006 2007 5.44 5.65 5.45 7.91 7.59 7.19 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Dari Tabel IV.7 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata NPM yang dihasilkan oleh bank devisa dan bank non devisa mengalami stagnasi artinya tidak ada perubahan yang cukup berarti. Dilihat dari perbandingan rata-rata NPM bank devisa dan bank non devisa, maka bank non devisa lebih memiliki kinerja lebih baik dilihat dari rasio NPM nya yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank devisa. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tingginya nilai NPM maka semakin baik kinerja bank tersebut.

5.44 5.65 5.45 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 2005 2006 2007

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Gambar IV.7. Perkembangan Rata-rata NPM Bank Devisa Tahun 2005, 2006, 2007

Berdasarkan Gambar IV.7 diketahui rata-rata NPM bank devisa dalam 3 tahun mengalami fluktuasi. Peningkatan terjadi tahun 2006 sebesar 5.65. Penurunan terjadi pada tahun 2007 sebesar 5.45.

7.91 7.59 7.19 6.8 7 7.2 7.4 7.6 7.8 8 2005 2006 2007

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (data diolah).

Gambar IV.8. Perkembangan NPM Bank Non Devisa Tahun 2005, 2006, 2007

Berdasarkan Gambar IV.8 diketahui rata-rata NPM bank non devisa dalam 3 tahun terus mengalami penurunan. NPM menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. Semakin tinggi nilai NPM maka semakin baik kinerja bank, demikian juga sebaliknya.

Dokumen terkait